35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Proses Penelitian Tindakan Kelas PTK
a. Siklus I
1 Perencanaan Untuk menilai prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
matematika, peneliti menyusun silabus, RPP, LKS, bahan ajar, kisi-kisi tes formatif, soal-soal tes formatif. Peneliti juga menyiapkan media, alat dan
bahan yang digunakan pada pertemuan pertama yaitu garis bulangan, manik- manik dua warna, potongan kertas 2 warna bentuk persegi panjang, juga
berbentuk lingkaran sehingga semua siswa bisa aktif dan tidak ada yang hanya diam saja.
2 Pelaksanaan a Pertemuan Pertama Siklus I
Kegiatan pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2012. Sebelum masuk kelas siswa terbiasa bersalaman dengan Bapak Ibu
Guru di halaman sekolah. Setelah bel berbunyi, siswa berbaris terlebih
dahulu di depan kelas dan ketua kelas menyiapkan barisan, kemudian memilih barisan siswa yang paling tertib masuk kelas terlebih dahulu.
Kegiatan Awal Pada kegiatan awal, guru membuka pelajaran dengan salam dan doa,
dilanjutkan presensi kepada siswa. Setelah itu peneliti memberi motivasi akan pentingnya materi belajar matematika dengan
menyampaikan tujuan kegiatan hari ini. Supaya siswa senang belajar, peneliti mengajak siswa untuk bernyanyi sambil menggambar
sehingga menghasilkan gambar panda yang lucu, terbentuk dari angka-angka atau lambang bilangan.
Kegiatan Inti Peneliti menggambar garis bilangan dan menanyakan kepada siswa
nama angka-angka yang terdapat pada sebelah kanan nol dan angka- angka yang terdapat pada sebelah kiri nol. Peneliti juga menanyakan
tentang lawan bilangan misalnya 5 lawan bilangannya …. Dan -5 lawan bilangannya ….. Sehingga siswa mampu menyimpulkan bahwa
penjumlahan bilangan dengan lawan bilangannya hasilnya selalu nol. Kegiatan Penutup
Peneliti memberikan soal-soal latihan untuk dikerjakan secara kelompok dengan batas waktu yang ditentukan juga memberikan soal
tes yang harus dikerjakan secara individu. Peneliti bersama siswa mengoreksi hasil pekerjaan mereka dengan cara menukarkan kepada
teman terdekatnya. Selanjutnya guru memberikan penilaian kepada siswa.
b Pertemuan Kedua Siklus I Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2012. Sebelum
masuk, siswa terbiasa bersalaman terlebih dahulu kepada Bapak dan Ibu Guru di halaman sekolah. Setelah bel berbunyi, siswa berbaris
terlebih dahulu di depan kelas. Ketua kelas menyiapkan barisan dan barisan yang paling bagus masuk terlebih dahulu.
Kegiatan Awal Pada kegiatan awal, guru memberi salam dan dilanjutkan doa bersama
menurut kepercayaan masing-masing. Dilanjutkan presensi siswa. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
agar senang belajar matematika dengan menyanyi seperti pada pertemuan I yaitu lagu Hujan Rintik-rintik sebagai berikut :
Hukan rintik-rintik, laut bergelombang Adik minta roti, diberi onde-onde
Dua lingkaran, setengah lingkaran Tiga tambah tiga sama dengan enam
Enam kali enam tiga puluh enam Enam dan enam adik dapat panda
Kegiatan Inti Peneliti menuliskan pola bilangan di papan tulis sambil meminta
siswa untuk menjawab atau menentukan hasil pola bilangan tersebut. Siswa mengerjakan soal-soal latihan di papan tulis secara bergiliran
dan yang lain mengerjakan soal latihan di buku masing-masing. Setelah dirasa cukup, peneliti memberikan soal tes formatif untuk
dikerjakan secara individu dengan batas waktu yang telah ditentukan. Setelah selesai mengerjakans soal tes formatif, peneliti memberikan
penilaian. Kegiatan Penutup
Peneliti memberikan refleksi kepada siswa.
3 Observasi Saat proses pembelajaran berlangsung guru melakukan observasi. Dari
hasil observasi pertemuan pertama, siswa sedikit ramai, bingung dalam melaksanakan tugas dari guru, pengaturan tempat duduk masing-masing
kelompok masih bingung. Hasil observasi pertemuan kedua, siswa tidak lagi gaduh seperti pertemuan pertama, ada beberapa anak yang masih kurang
percaya diri untuk mengerjakan sendiri dan berusaha bertanya pada teman.
4 Refleksi Pada pertemuan pertama Siklus 1, anak-anak masih sedikit ramai dan
bingung dalam melaksanakan tugas dari guru. Pengaturan tempat duduk
masing-masing kelompok masih bingung. Untuk mengatasi hal tersebut, ketika dibagi kelompok maka peneliti memberi tanda pada meja untuk
masing-masing kelompok 1, 2, 3, 4 dan 5. Dengan demikian siswa akan mudah mencari kelompok dan akan mudah mengatur tempat duduk antar
kelompok juga tidak terlalu berdesakan. Dalam tugas ini masih ada beberapa siswa yang bingung akan tugas yang harus dikerjakan. Kemungkinan guru
kurang jelas dalam memberi petunjuk dan masih buru-buru karena mengejar waktu untuk menyelesaikan target pembelajaran. Untuk mengatasi hal
tersebut, peneliti menjelaskan lagi tentang tugas-tugas yang harus dikerjakan. Pada pertemuan kedua, sudah ada kemajuan. Siswa tidak lagi gaduh
seperti pertemuan pertama, peneliti juga sudah lebih tenang tidak terburu- buru dalam mengajar. Pada pertemuan kedua ini, siswa mengerjakan tes
formatif secara individu, ada beberapa anak yang masih kurang percaya diri untuk mengerjakan sendiri dan berusaha bertanya pada teman. Peneliti secara
periodik mengingatkan siswa untuk lebih teliti dalam mengerjakan soal-soal dan boleh bertanya apabila soal kurang jelas, tapi bukan bertanya tentang
jawaban soal. Selesai mengerjakan tes formatif, jawaban dikoreksi bersama dengan cara menukarkan hasil tes kepada teman terdekat. Dilanjutkan guru
memberikan penilaian, hasilnya ada yang sudah tuntas dan ada beberapa anak yang belum tuntas.
b. Siklus II
1 Perencanaan Untuk menilai prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
matematika, peneliti menyusun silabus, RPP, LKS, bahan ajar, kisi-kisi soal tes formatif, soal-soal tes formatif, kunci jawaban dan kriteria penilaian.
Peneliti juga menyiapkan media, alat bahan yang digunakan pada pertemuan pertama dan kedua yaitu garis bilangan, manik-manik dua warna, gambar
kancing baju berwarna, potongan kertas berbentuk persegi panjang dan lingkaran dalam dua warna. Diharapkan semua siswa aktif, tidak ada yang
diam saja. Pelajaran diawali dengan salam dan doa bersama, dilanjutkan
presensi siswa. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Peneliti memberikan motivasi kepada siswa agar senang dan semangat mengikuti
pelajaran. Peneliti mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Hujan Rintik- rintik yang sudah dihafal siswa. Peneliti memberikan beberapa pertanyaan
kepada siswa yang ditulis di papan tulis. Beberapa anak mengerjakan di papan tulis teman yang lain mengerjakan di buku masing-masing. Siswa
memberikan tanggapan atas jawaban yang diberikan siswa di papan tulis. Peneliti memberikan penguatan.
Selanjutnya peneliti memberikan soal tes formatif yang harus dikerjakan secara individu dalam batas waktu yang sudah ditentukan. Setelah
selesai, hasil pekerjaan dikoreksi bersama dengan cara menukarkan pekerjaan masing-masing dengan teman yang ada di sampingnya. Kemudian peneliti
memberikan penilaian. Peneliti melakukan analisa penilaian tentang ketuntasan belajar. Anak yang belum tuntas diberi perbaikan dan yang sudah
tuntas diberikan pengayaan. Peneliti mengadakan refleksi tentang kegiatan yang telah
dilaksanakan. Apakah siswa senang, bingung, biasa saja terhadap pelajaran yang sudah dilakukan? Siswa diminta tanggapannya. Jika waktu
memungkinkan, tanggapan dapat ditulis. Jika waktu tidak memungkinkan, tanggapan diberikan secara lisan.
2 Pelaksanaan a Pertemuan Pertama Siklus II
Kegiatan pertama dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2012. Sebelum masuk kelas siswa terbiasa bersalaman dengan Bapak Ibu
Guru di halaman sekolah. Setelah bel berbunyi, siswa berbaris terlebih dahulu di depan kelas dan ketua kelas menyiapkan barisan, kemudian
memilih barisan yang paling tertib masuk kelas terlebih dahulu. Guru mengawali pelajaran dengan salam dan doa, dilanjutkan presensi
siswa. Setelah itu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran. Peneliti memberikan motivasi kepada siswa agar senang dan
bersemangat mengikuti pelajaran dengan menyanyikan lagu Mari Belajar Berhitung. Peneliti menunjukkan beberapa kertas dan warna,
juga manik-manik, dekak-dekak yang masing-masing dua warna sambil tanya jawab dengan siswa. Misalnya 1 kertas merah mewakili 1
bilangan positif dan 1 kertas kuning mewakili 1 bilangan negatif.
Peneliti memberikan soal-soal tes yang harus dikerjakan secara individu dengan batas waktu yang sudah ditentukan. Setelah selesai,
peneliti bersama siswa mengoreksi hasil pekerjaan mereka dengan cara menukarkan kepada teman terdekatnya. Selanjutnya guru
memberikan penilaian kepada siswa.
b Pertemuan Kedua Siklus II Kegiatan kedua dilaksanakan pada tanggal 06 Juni 2012, seperti
biasanya sebelum masuk kelas siswa bersalaman dengan Bapak Ibu Guru di halaman sekolah. Setelah bel berbunyi siswa berbaris terlebih
dahulu di depan kelas dan ketua kelas menyiapkan barisan. Pelajaran diawali dengan salam dan do’a bersama, dilanjutkan
presensi siswa. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Peneliti memberikan motivasi kepada siswa agar senang dan semangat
mengikuti pelajaran. Peneliti mengajak siswa untuk menyanyikan lagu hujan rintik yang sudah dihafal siswa. Peneliti memberikan beberapa
pertanyaan kepada siswa yang ditulis di papan tulis. Beberapa anak mengerjakan di papan tulis teman yang lain mengerjakan di buku
masing-masing. Siswa memberikan tanggapan atas jawaban yang diberikan siswa di papan tulis. Peneliti memberikan penguatan.
Selanjutnya peneliti memberikan soal tes formatif yang harus dikerjakan secara individu dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Setelah selesai hasil pekerjaan dikoreksi bersama dengan cara
menukarkan pekerjaan masing-masing dengan teman yang ada di sampingnya, kemudian peneliti memberikan penilaian. Peneliti
melakukan analisa penilaian tentang ketuntasan belajar. Anak yang belum tuntas diberi perbaikan dan yang sudah tuntas diberi pengayaan.
Peneliti mengadakan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan. Apakah siswa senang, bingung, biasa saja terhadap
pelajaran yang sudah dilakukan. Siswa diminta tanggapannya. Jika waktu memungkinkan tanggapan ditulis. Jika waktu tidak
memungkinkan tanggapan diberikan secara lisan.
3 Observasi Saat proses pembelajaran berlangsung guru melakukan observasi. Dari
hasil observasi pertemuan pertama, sudah lebih tertib dalam melaksanakan tugas dari guru, pengaturan tempat duduk tidak menjadi
masalah lagi, siswa juga lebih aktif untuk berinteraksi dengan guru. Hasil observasi pertemuan kedua, peneliti sudah lebih tenang dalam
menyampaikan materi pelajaran, tidak terburu-buru, siswa lebih aktif merespon tugas peneliti.
4 Refleksi Pada pertemuan pertama siklus dua, anak-anak sudah lebih tertib
dalam melaksanakan tugas dari guru. Pengaturan tempat duduk tidak menjadi masalah lagi. Jika tugas harus dikerjakan secara kelompok siswa
dengan cepat membentuk kelompok. Siswa juga lebih aktif untuk berinteraksi dengan guru, dan tidak lagi merasa takut mencoba mengerjakan
tugas pekerjaan di papan tulis, jika mendapat tugas. Bahkan beberapa anak tunjuk jari untuk mengerjakan di papan tulis atau menjawab pertanyaan dari
guru. Hasil tes pada pertemuan pertama siklus dua ini juga lebih baik. Meskipun masih tetap ada beberapa anak yang belum tuntas dan
kemungkinan memang mereka tergolong anak yang lamban dalam menguasai mata pelajaran.
Pada pertemuan kedua siklus dua, peneliti sudah lebih tenang dalam menyampaikan materi pelajaran, tidak terburu-buru. Begitu juga siswa lebih
aktif merespon tugas peneliti, ketika diberikan beberapa pertanyaan sebelum tes formatif diberikan. Anak juga lebih percaya diri dalam mengerjakan
tugas tes formatif. Peneliti selalu mengingatkan siswa agar lebih teliti dalam membaca soal, dan meneliti lagi jawaban bagi yang sudah selesai jika
waktunya masih ada. Dan memberikan semangat untuk percaya diri, pasti bisa tidak usah berusaha untuk bertanya pada temannya dan kejujuran pasti
lebih baik. Hasil tes, dikoreksi bersama dengan cara menukarkan pekerjaan dengan temannya. Peneliti memberikan penilaian dan hasilnya lebih banyak
yang tuntas. Meski tetap ada beberapa anak yang belum tuntas.
2. Hasil Prestasi Belajar Siswa a. Hasil prestasi belajar siswa kondisi awal, siklus I, dan siklus II
Berdasar hasil penghitungan, terbukti ada peningkatan rata-rata nilai siswa dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM. Rata-rata nilai siswa
pada kondisi awal adalah 48.15 meningkat menjadi 62,4 pada siklus I. Dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan menjadi 72,8. Persentase jumlah
siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal prestasi belajar adalah sebanyak 33,3, selanjutnya mengalami kenaikan pada siklus I menjadi
62,9. Dari siklus I ke siklus II juga mengalami kenaikan menjadi 85,2.
Gambar 2: Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas
Gambar 3: Peningkatan Capaian KKM
b. Uji t Prestasi Belajar Kondisi Awal dengan Siklus I Tabel 9. Uji t Satu Sempel Prestasi Belajar
One-Sample Test
Test Value = 48.15
t Df
Sig. 2-tailed Mean
Difference 95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper SIKLUS1
4.386 26
.000 14.25741
7.5753 20.9395
Dari tabel diatas, hasil uji-t satu sampel tersebut menunjukan nilai t hitung adalah sebesar
4.386
dengan sig 0.000. Karena sig 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara kondisi awal dengan siklus I.
c. Uji t Prestasi Belajar Siklus I dengan Siklus II Tabel 10. Hasil Uji t Dua Sampel Prestasi Belajar Siswa
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. 2-
tailed Mean
Std. Deviation
Std. Error
Mean 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 SIKLU
S1 - SIKLU
S2 -1.03704E1
8.97924 1.72806 -13.92244 -6.81830 -6.001 26 .000
Dari tabel diatas, hasil uji-t berpasangan tersebut menunjukan bahwa rata-rata perbedaan antara nilai1 dengan nilai2 adalah sebesar -1.0370. Hal
tersebut berarti ada peningkatan nilai prestasi belajar sesudah intervensi dengan peningkatan sebesar 1.03704.
Nilai t hitung adalah sebesar -6.001dengan sig 0.000. Karena sig 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai sebelum dan sesudah
perlakuan adalah sama tidak berbeda. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa perlakuan mempengaruhi nilai prestasi belajar anak dalam kelas secara
signifikan.
B. Pembahasan