Tahap Perkembangan Anak Bangun Ruang

16 Gambar 2.1 Macam-macam Bangun Ruang Dilihat dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bangun ruang adalah bangun matematika yang memiliki ruang dan dibatasi oleh sisi dengna jumlah tertentu sehingga menghasilkan bentuk yang bermacam-macam sesuai jumlah sisi.

2.1.2 Tahap Perkembangan Anak

Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa remaja, sampai masa dewasa Yusuf Sugandhi, 2011: 1. Perkembangan dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan dalam diri individu atau organisme, baik fisik jasmaniah maupun psikis rohaniah menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan Yusuf Sugandhi, 2011: 1. . Piaget menyebutkan bahwa perkembangan kognitif anak-anak berjalan melalui sebuah rangkaian tetap Schunk, 2012: 332. Pola operasi yang dapat dilakukan anak-anak dapat dikatakan sebagai sebuah level atau tahapan. Beberapa tahapan yang dikemukakan Piaget adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 1. Tahap Sensorimotor Pada tahapan ini anak berusia dari lahir sampai 2 tahun, dalam tahapan ini tindakan-tindakan anak secara spontan dan menunjukkan usaha untuk memahami dunia. Pemahaman bersumber dari tindakan di saat sekarang. 2. Tahap Pra-operasional Usia anak dalam tahapan ini adalah 2-7 tahun. Pada tahapan ini anak-anak mampu membayangkan masa mendatang dan berpikir tentang masa yang telah lewat, meskipun persepsi mereka masih sangat berorientasi pada masa sekarang. Anak-anak pada tahapan pra-operasional memperlihatkan ireversibilitas, yaitu ketika sesuatu telah dilakukan, sesuatu tersebut tidak dapat diubah. Mereka kesulitan untuk membedakan antara fantasi dan kenyataan. Tahapan ini adalah periode perkembangan bahasa yang pesat. Karakteristik lainnya adalah anak-anak menyadari bahwa orang-orang lain mungkin berpikir dan merasakan hal yang berbeda de ngan yang mereka pikirkan dan rasakan. 3. Tahap Operasional Konkret Usia anak dalam tahapan ini adalah 7 sampai 12 tahun. Tahapan Operasional Konkret ditandai dengan pertumbuhan kognitif yang luar biasa dan merupakan tahapan formatif dalam pendidikan sekolah, karena ini masanya bahasa dan penguasaan ketrampilan-ketrampilan dasar anak-anak bertambah cepat secara dramatis. Cara berpikir anak-anak dalam tahapan ini tidak lagi didominasi oleh persepsi, anak-anak dapat menggunakan pengalaman mereka sebagai acuan dan tidak selalu bingung dengan apa yang mereka pahami. 18 4. Tahap Operasional Formal Usia anak dalam tahapan operasional formal adalah 12 tahun sampai dewasa. Tahapan operasional formal mengembangkan pikiran operasional konkret. Pikiran anak-anak pada tahapan ini tidak lagi hanya terfokus pada hal-hal yang dapat dilihat, anak-anak mampu berpikir tentang situasi-situasi hipotesis atau pengandaian. Egosentrisme muncul pada diri remaja dimana mereka membandingkan antara kenyataan dan kondisi ideal sehingga mereka sering memperlihatkan cara berpikir yang idealistik. Dalam belajar, menurut Piaget struktur kognitif yang dimiliki seseorang terjadi karena proses asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses mendapatkan informasi dan pengalaman baru yang langsung menyatu dengan struktur mental yang sudah dimiliki seseorang. Adapun akomodasi adalah proses menstruktur kembali mental sebagai akibat adanya informasi dan pengalaman baru Hudojo, 1988: 47. Jadi belajar tidak hanya menerima informasi dan pengalaman lama yang dimiliki anak didik untuk mengakomodasikan informasi dan pengalaman baru. Oleh sebab itu yang perlu diperhatikan pada tahap operasional konkret adalah pembelajaran yang didasarkan pada benda-benda konkret agar mempermudah anak didik dalam memahami konsep-konsep matematika. Hal ini yang mendukung peneliti untuk melakukan penelitian pembelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI. Penelitian ini menggunakan teori perkembangan kognitif dari Piaget sebagai dasar untuk menentukan metode pembelajaran yang sesuai dengan usia anak Sekolah Dasar. Teori ini memberi pedoman bagi peneliti untuk menerapkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 metode pembelajaran yang menyediakan kegiatan-kegiatan nyata. Anak pada tahap operasional konkret membutuhkan kegiatan-kegiatan yang langsung melibatkan dirinya pada objek-objek nyata untuk memahami lingkungannya. Berdasarkan tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget, anak usia Sekolah Dasar SD kelas I berada pada tahap operasional konkret yaitu usia 7 sampai 12 tahun. Anak usia Sekolah Dasar sudah memiliki kemampuan untuk berpikir melalui urutan sebab akibat dan mulai mengenali banyaknya cara yang bisa ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.

2.1.3 Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI

Dokumen yang terkait

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 163

Pengembangan buku guru dan buku siswa Matematika kelas I sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 1 202

Pengembangan buku siswa dan buku guru sekolah dasar kelas III mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 158

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas I Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1 2 167

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 160

Pengembangan buku guru dan buku siswa Matematika kelas I sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 1 200

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

1 2 161

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas I sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 165

Pengembangan buku siswa dan buku guru sekolah dasar kelas III mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 1 156

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 158