91 perubahan positif yang ditunjukkan dari hasil belajar yang berubah menjadi lebih
baik, ada peningkatan nilai sebanyak 26 atau 37 setelah menggunakan produk. Siswa kelas I sangat antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran, hal itu
menunjukkan bahwa siswa lebih mudah paham dengan proses pembelajaran yang peneliti lakukan bersama dengan mereka sehingga nilai mereka meningkat.
4.2 Pembahasan
Proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas I dengan mengunakan pendekatan PMRI dimulai dengan menganalisis kebutuhan di
sekolah. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara terhadap guru dan siswa di empat sekolah dasar wilayah Sleman Barat. Analisis kebutuhan
dilakukan untuk mengetahui situasi dan kondisi pembelajaran di kelas khususnya pada pelajaran matematika. Selain itu juga analisis kebutuhan
berguna untuk mengetahui kebutuhan atau permasalahan para guru dan siswa sehingga peneliti dapat mencari solusi yang tepat. Sekolah yang dipilih oleh
peneliti adalah SDN Plaosan 1, SDN Plaosan 2, SDN Susukan, dan SDK Jetis Depok yang dianggap masih berada di daerah pedesaan yang jauh dari fasilitas
yang modern. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode wawancara tidak terstruktur, peneliti melakukan wawancara hanya menggunakan poin-poin
pertanyaan yang dapat dikembangkan lebih luas oleh peneliti sesuai kebutuhannya. Peneliti menemukan berbagai permasalahan guru saat melakukan
kegiatan belajar-mengajar. Mulai dari guru kesulitan mengkondisikan siswa saat melakukan kegiatan karena siswanya terlalu ramai, ada juga anak yang susah
92 memahami materi pembelajaran, ditemukan juga anak-anak yang mudah bosan
ketika pembelajaran berlangsung tanpa menggunakan media atau alat peraga. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan wawancara kepada guru
dan siswa di empat sekolah. Peneliti menemukan berbagai permasalahan guru saat melakukan kegiatan belajar-mengajar. Mulai dari guru kesulitan
mengkondisikan siswa saat melakukan kegiatan karena siswanya terlalu ramai, ada juga anak yang susah memahami materi pembelajaran, ditemukan juga anak-
anak yang mudah bosan ketika pembelajaran berlangsung tanpa menggunakan media atau alat peraga. Pembelajaran di kelas cenderung mengikuti buku,
sedangkan tidak semua kegiatan dalam buku membuat siswa mampu berpikir konkret sesuai tahapan anak usia 7 tahun. Selain itu buku yang ada lebih banyak
tulisan daripada gambar sehingga anak kurang tertarik untuk membacanya. Pengembangan buku guru dan buku siswa kelas I sekolah dasar dengan
pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia adalah solusi dari pemasalahan yang telah dianalisis oleh peneliti berdasarkan wawancara di empat
sekolah wilayah Sleman Barat yang meliputi SDN Plaosan 1, SDN Plaosan 2, SDN Susukan dan SDK Jetis Depok.
Penelitian dan pengembangan buku ini menggunakan metode
Research and Development RnD
menggunakan tahap-tahap atau prosedur pengembangan menurut Sugiyono dan Borg and Gall. 10 langkah pengembangan Sugiyono
meliputi 1 Potensi Masalah, 2 Mengumpulkan Informasi, 3 Desain Produk, 4
Validasi Desain, 5 Perbaikan Desain, 6 Uji Coba Produk, 7 Revisi Produk, 8 Ujicoba Pemakaian, 9 Revisi Produk, 10 Pembuatan Produk Massal. Kedua
93 sepuluh langkah menurut Borg and Gall yang meliputi 1 Penelitian dan
pengumpulan data, 2 Perencanaan, 3 Pengembangan bentuk awal produk, 4 Revisi produk, 6 Uji coba lapangan, 7 Revisi produk, 8 Uji pelaksanaan
lapangan, 9 Penyempurnaan produk akhir, 10 Diseminasi dan implementasi. Dari kedua model tersebut kemudian di modifikasi menjadi lima tahap yang
meliputi 1 Potensi Masalah 2 Desain Produk buku guru dan buku siswa 3 Validasi Produk oleh ahli 4 Uji coba lapangan awal, 5 Instrumen Penelitian dan
5 Ujicoba terbatas. Buku guru dan buku siswa memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran matematika yang di di desain menggunakan pendekatan PMRI
dengan lima karakterisik dari PMRI yaitu interaktivitas, penggunaan konteks, penggunaan model konkrit, konstruksi siswa dan keterkaitan. Langkah awal
dalam penelitian ini adalah mencari potensi masalah, peneliti menganalisis kebutuhan yang ada di sekolah dasar dan mengumpulkan data-data yang
diperlukan. Peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui masalah dan kebutuhan guru maupun siswa di sekolah. Analisisis kebutuhan dilakukan di
empat SD wilayah Sleman Barat yang meliputi SDN Plaosan 1, SDN Plaosan 2, SDN Susukan dan SDK Jetis Depok. Setelah menemukan masalah dan
mengumpulkan data-data langkah kedua membuat desain pengembangan produk yang akan digunakan untuk penelitian yaitu buku guru dan buku siswa. Kedua
buku disusun sesuai dengan materi yang dibutuhkan, namun tidak terikat pada salah satu kurikulum. Buku yang dikembangkan dapat digunakan untuk semua
jenis kurikulum. Penelitian ini hanya dibatasi untuk siswa kelas I sekolah dasar materi bangun ruang dengan pendekatan PMRI. Setelah mendesain produk buku,
94 peneliti mempersiapkan semua kebutuhan penelitian termasuk mempersiapkan
instrumen penelitian. Langkah selanjutnya adalah melakukan validasi terhadap buku guru dan buku siswa kepada ahli dengan menggunakan kuesioner. Setelah
bukudivalidasi langkah terakhir adalah ujicoba terbatas. Ujicoba terbatas dilakukan di sekolah dasar dengan subyek 5 anak kelas 1 dengan melakukan
pembelajaran menggunakan pendekatan PMRI sesuai kegiatan yang ada di buku siswa.
Kualitas buku guru dan buku siswa diketahui dari nilai kuesioner hasil validasi oleh para ahli. Validasi dilakukan untuk menguji kualitas dan kelayakan
produk oleh para ahli yaitu satu orang dosen ahli PMRI sebagai ahli 1 dan satu guru pembelajar PMRI sebagai ahli 2. Produk divalidasi selama kurang lebih 3
minggu. Hasil penilaian produk dari ahli 1 dan ahli 2 untuk buku guru skornya sama yaitu 98 dengan rata-rata 4,08. Setelah dikonversikan ke dalam tabel data
menurut Sukardjo nilai tersebu t masuk dalam kategori “baik”. Sedangkan hasil
penilaian dari ahli 1 dan ahli 2 untuk buku siswa juga sama skornya yaitu 95 dengan rata-rata 4,13. Setelah dikonversikan ke dalam tabel data, skor tersebut
masuk dalam kategori “baik”. Kedua ahli menyatakan bahwa produk buku guru dan buku siswa mempunyai kualitas yang baik dan layak untuk diuji cobakan
setelah melalui tahap revisi atau perbaikan. Setelah diujicoba langkah selanjutnya adalah mencari tahu dampak
penggunaan produk buku guru maupun buku siswa. Dalam penelitian ini dampak adanya penggunaan buku dilihat melalui perbandingan hasil belajar atau nilai
siswa sebelum dan sesudah pemakaian buku. Untuk melihat adanya dampak yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95 ditimbulkan pada penggunaan produk peneliti mengukur pemahaman siswa
terhadap materi bangun ruang sebelum dan sesudah menggunakan buku siswa. Sebelum melakukan uji coba produk, peneliti melakukan
pretest
untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi bangun ruang dan untuk
mengetahui pemahaman siswa setelah menggunakan produk maka dilakukan
posttest.
Hasil dari
pretest
dan
posttest
digunakan untuk mengukur adanya dampak dari penggunaan produk buku guru dan buku siswa. Dari hasil penilaian
pretest
menunjukkan bahwa rata-rata nilai 5 siswa sebelum menggunakan produk adalah 70 dan rata-rata nilai
posttest
5 siswa setelah menggunakan produk
menjadi 96. Hal itu menunjukkan bahwa produk buku guru dan buku siswa memberikan dampak atau pengaruh positif terhadap pembelajaran matematika
materi bangun ruang di kelas I karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
BAB 5 PENUTUP
Bab 5 membahas tentang 1 kesimpulan, 2 keterbatasan penelitian, dan 3 saran bagi penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
5.1.1 Proses pengembangan buku guru dan buku siswa kelas I sekolah dasar
dengan pendekatan PMRI melalui lima tahap yaitu potensi masalah, desain produk, validasi produk, instrumen penelitian dan uji coba
terbatas. Potensi masalah pada tahap pertama diawali dengan analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara tidak
terstruktur. Selanjutnya peneliti melakukan tahap kedua yaitu desain produk, buku guru dan buku siswa didesain mulai dari sampul hingga isi
materi kegiatan, dengan memperhatikan lima karakteristik PMRI. Selanjutnya peneliti menyiapkan validasi oleh ahli. Ada dua ahli sebagai
validator yaitu dosen PMRI sebagai ahli 1 dan guru pembelajaran PMRI sebagai ahli 2. Setelah produk selesai di validasi langkah selanjutnya
adalah menyiapkan instrumen untuk
pretest
dan
posttest
. Kemudian peneliti melakukan uji coba terbatas yang dilakukan kepada 5 siswa kelas
I sekolah dasar yang telah dipilih mewakili 30 anak di kelas I. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI