Jurnal Umum Evaluasi Sistem Penerimaan Kas di RS. Panti Rini
84
Tabel 4.4. Perbandingan Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran
Biaya Rawat Inap di RS. Panti Rini dengan Standart Operating Procedure SOP.
No. Prosedur Pasien Rawat
Inap Pulang SOP Penerapan
Keterangan Bagian Rekening
1.
Perawat melaporkan biaya pasien hari terakhir
ke bagian rekening
Tidak Sesuai
Laporan tindakan diterima oleh kasir
RS. Panti Rini.
2.
Bagian rekening input data biaya rawat hari
terakhir
Tidak Sesuai
Input dilakukan oleh kasir RS. Panti Rini.
3.
Konfirmasi ke bagian- bagian bila ada data yang
belum dilaporkan
Tidak Sesuai
Konfirmasi dilakukan kasir RS. Panti Rini.
4.
Mencetak kwitansi
Tidak Sesuai
Kwitansi dicetak oleh kasir RS. Panti Rini
setelah pembayaran.
5.
Menginformasikan jumlah tagihan ke pasien
dan meminta pasien membayar ke kasir bank
Tidak Sesuai
Jumlah tagihan diinformasikan secara
lisan oleh kasir RS. Panti Rini
7.
Bagian rekening membuat Tanda Ijin
Pulang TIP
Tidak Sesuai
TIP diisi oleh kasir RS. Panti Rini.
8.
Bagian rekening setiap hari mencetak Rekap
Kwitansi Rawat Inap
Tidak Sesuai
Kegiatan ini dilakukan oleh kasir RS. Panti
Rini.
Kasir Bank
6.
Kasir bank menerima pembayaran dan
mengotorisasi BSB yang telah diisi oleh pasien
Tidak Sesuai
Proses pembayaran dilakukan oleh kasir
RS. Panti Rini. BSB hanya digunakan
untuk menyetorkan penerimaan kas ke
bank. Bukti bayar yaitu KRI dan atau
struk EDC.
Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan data yang diolah dari hasil wawancara dan observasi.
85
Tabel 4.4. Perbandingan prosedur penerimaan kas dari pembayaran biaya rawat inap di RS. Panti Rini dengan Standart
Operating Procedure SOP. Lanjutan
No. Prosedur Pasien Rawat
Inap Pulang SOP Penerapan
Keterangan Bagian Keuangan Bank
9.
Bagian keuangan mencocokan BSB
dengan print out rekening koran harian
dari bank
Tidak Sesuai
Transaksi pembayaran dilakukan oleh kasir
RS. Panti Rini, sehingga tidak
terdapat bagian keuangan dari bank.
10.
Selanjutnya bagian keuangan membuat bukti
bank masuk BBM
11.
Kemudian mencatat BBM ke dalam buku
bank
Bagian Akuntansi 12.
Mencocokkan kwitansi dari bagian rekening
dengan BBM dari bagian keuangan
Tidak Sesuai
Kwitansi dicocokkan dengan RKPRI dan
BKM K01 dan K02.
13.
Memberi jurnal pada BBM
Sesuai
Bagian akuntansi memberi jurnal di
BBM
14.
Input BBM ke program komputer general ledger
GL
Sesuai
BBM langsung diinputkan ke program
GL tanpa memberi jurnal pada BBM.
15.
Setiap hari menerima RKPRI dari bagian
rekening dan memberi jurnal pada RKPRI
Sesuai
Setiap hari bagian akuntansi menerima
RKPRI dan memberi jurnal pada RKPRI
jika seluruh kwitansi telah masukkan ke
RKPRI.
16.
Input RKPRI ke program komputer general ledger
GL
Sesuai
Input jurnal yang sudah diisikan di
RKPRI ke program GL.
Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan data yang diolah dari hasil wawancara dan observasi.
86
Prosedur penerimaan kas dari pembayaran biaya rawat inap tidak sesuai dengan Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan yang
dijadikan sebagai SOP untuk sistem penerimaan kas yang diterapkan di RS. Panti Rini. Ketidaksesuaian tersebut meliputi
beberapa hal berikut ini, yaitu: a. Prosedur yang dilaksanakan oleh bagian rekening di dalam
sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini dilaksanakan oleh bagian kasir RS. Panti Rini. Hal tersebut menunjukkan bahwa
belum adanya pemisahan tugas antara bagian rekening sebagai pemroses tagihan biaya rawat inap terhadap pasien
umum dengan bagian kasir yang menerima pembayaran. Konsekuensi tidak adanya pemisahan tersebut maka beban
kerja kasir RS. Panti Rini menjadi lebih banyak sehingga kasir tidak hanyak menerima pembayaran dan melaporkan
penerimaan kas saja akan tetapi karena belum adanya pemisahan tersebut membuat kasir harus menginputkan
banyak tindakan serta komponen biaya rawat inap lainnya untuk dinominalkan agar dapat ditagihan ke pasien.
Pemrosesan tagihan terhadap biaya rawat inap pasien tersebut menjadi lebih lama disebabkan karena banyak tindakan yang
harus diinputkan secara langsung oleh kasir RS. Panti Rini. Selain itu, kasir juga harus melakukan konfirmasi terhadap
beberapa bagian yang menjadi sumber penerimaan kas karena
87
biasanya tidak terdapat keterangan atas suatu tindakan. Program billing sebenarnya mampu untuk diintegrasikan
dengan bagian-bagian yang menjadi sumber pendapatan, akan tetapi hal tersebut tidak dilakukan, sehingga masih
terdapat banyak inputan yang harus dilakukan secara langsung oleh kasir. Hal tersebut memunculkan resiko
kesalahan input atas tindakan yang dilakukan oleh bagian yang menjadi sumber pendapatan.
b. Kasir bank seperti yang terlihat dalam SOP, di RS. Panti Rini masih dilaksanakan oleh kasir RS. Panti Rini. Dalam proses
pembayaran, kasir bank tersebut ada karena terdapat kantor kas atau payment point yang merupakan salah satu bentuk
jasa sebuah bank di suatu instansi, sedangkan pada saat penelitian, di RS. Panti Rini belum menggunakan kedua jasa
tersebut. Dampak atas tidak adanya pemisahan tugas antara penerima pembayaran dengan pembuat tagihan kepada pasien
tersebut adalah beban kerja karyawan yang bertugas terhadap untuk memproses tagihan pasien maupun pembayaran
menjadi lebih banyak, sehingga proses pembayaran menjadi lebih lama. Selain dampak tersebut, resiko yang muncul
dalam proses ini adalah penerimaan kas dapat terlalu tinggi atau terlalu rendah akibat munculnya resiko kesalahan
88
menginputkan tindakan dalam pemrosesan tagihan biaya rawat inap.
c. Bagian keuangan bank di RS. Panti Rini tersebut dilaksanakan oleh kepala bagian keuangan RS. Panti Rini
yang bertugas menerima, melaporkan dan menyetorkan penerimaan kas. Penyetoran penerimaan kas tersebut
dilakukan setiap hari senin, selasa dan kamis. d. Prosedur yang dilakukan oleh bagian akuntansi di RS. Panti
Rini tidak sesuai dengan SOP karena dalam memeriksa transaksi, kwitansi KRI dicocokan dengan RKPRI dan
BKM K01 yang disiapkan oleh kasir RS. Panti Rini dan BKM K02 yang disiapkan oleh kepala bagian keuangan.
2. Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran Uang Muka Berdasarkan Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan yang
dijadikan SOP dalam menerapkan sistem penerimaan kas, prosedur yang digunakan untuk melakukan evaluasi sistem
penerimaan kas adalah prosedur penerimaan uang mukatitipan pasien. Berikut ini adalah perbandingan prosedur penerimaan kas
dari pembayaran uang muka yang diterapkan di RS. Panti Rini dengan SOP.
89
Tabel 4.5. Perbandingan Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran
Uang Muka di RS. Panti Rini dengan Standart Operating Procedure SOP.
No. Prosedur
Penerimaan Uang MukaTitipan Pasien
SOP Penerapan
Keterangan Bagian Rekening
1.
Menerima order pembayaran uang
muka dari pasien
Tidak Sesuai
Bagian rekening yang juga merangkap sebagai
kasir menerima pasien yang akan membayar
uang muka.
2.
Membuat BSB rangkap 4 sebagai
pengantar membayar ke bank oleh pasien
Tidak Sesuai
Pembayaran dilakukan langsung dengan kasir
RS. Panti Rini. Bukti pembayaran
menggunakan BPUM dan atau struk EDC.
4.
Input BSB ke komputer untuk
mengurangi jumlah yang harus dibayarkan
Tidak Sesuai
Kasir menggunakan BPUM sebagai sumber
inputan ke billing rawat inap.
Kasir Bank
3.
Menerima pembayaran dari
pasien dan mendistribusikan BSB
Tidak Sesuai
Pembayaran dilakukan langsung dengan kasir
RS. Panti Rini. Bukti pembayaran
menggunakan BPUM dan atau struk EDC.
Bagian Keuangan Bank
5.
Membuat BBM rangkap 2
Tidak Sesuai
Bagian keuangan membuat BBM setelah
kas disetorkan ke bank dengan BSB sebagai
bukti setor ke bank.
6.
Mencatat BBM ke dalam buku bank
Tidak Sesuai
Dokumen yang digunakan sebagai
sumber untuk mengisi buku bank yaitu BBM,
akan tetapi kegiatan ini dilakukan oleh bagian
keuangan RS. Panti Rini.
Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan data yang diolah dari hasil wawancara dan observasi.
90
Tabel 4.5. Perbandingan Prosedur Penerimaan Kas dari Pembayaran
Uang Muka di RS. Panti Rini dengan Standart Operating Procedure SOP. Lanjutan
No. Prosedur
Penerimaan Uang MukaTitipan Pasien
SOP Penerapan
Prosedur Keterangan
Bagian Akuntansi
7.
Mencocokan BSB dengan BBM
Sesuai
Bagian akuntansi mencocokan BSB
dengan BBM untuk memeriksa kesesuaian
jumlah penerimaan kas yang terdiri dari beberapa
atau banyak transaksi yang telah disetorkan
oleh bagian keuangan ke bank.
8.
Memberi jurnal di BBM
Sesuai
Bagian akuntansi memberi jurnal pada
BBM setelah setoran kas ke bank dilaporkan
bagian keuangan
9.
Input BBM ke program GL
Tidak Sesuai
Langsung input BBM ke program GL pada saat
menerima kas dari pembayaran non tunai
Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan data yang diolah dari hasil wawancara dan observasi.
Prosedur penerimaan kas dari uang muka tidak sesuai dengan SOP yang digunakan sebagai pedoman prosedur penerimaan uang
mukatitipan pasien di RS. Panti Rini. a. Ketidaksesuaian tersebut muncul karena proses yang
dilaksanakan oleh bagian rekening dilakukan oleh kasir RS. Panti Rini sehingga tidak ada pemisahan tugas antara kedua
fungsi tersebut.
91
b. Ketidaksesuaian berikutnya yaitu tidak adanya kasir bank yang melayani pembayaran di RS. Panti Rini. Proses
pembayaran masih dilakukan oleh kasir RS. Panti Rini karena tidak adanya jasa kantor kas maupun payment point di RS.
Panti Rini pada saat penelitian berlangsung. c. Proses yang dilaksanakan oleh bagian keuangan bank masih
dilaksanakan oleh kepala bagian keuangan RS. Panti Rini. d. Bagian akuntansi mencocokan BSB dengan BBM setelah
terjadi setoran ke bank dan memberi jurnal pada BBM yang nominal setorannya telah diisikan oleh kepala bagian
akuntansi. BBM di dalam penerimaan kas dari pembayaran uang muka langsung inputkan ke program GL hanya untuk
pembayaran non tunai, sedangkan untuk pembayaran secara tunai maka bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari
pembayaran uang muka menggunakan BKM K01. 3. Prosedur Penyetoran Uang Dari Kas ke Bank
Berdasarkan Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan yang dijadikan SOP dalam menerapkan sistem penerimaan kas,
prosedur yang digunakan untuk melakukan evaluasi sistem penerimaan kas adalah prosedur penyetoran uang dari kas ke
bank. Berikut ini adalah perbandingan prosedur penyetoran kas ke bank yang diterapkan di RS. Panti Rini dengan SOP.
92
Tabel 4.6. Perbandingan Prosedur Penyetoran Kas ke Bank di RS. Panti
Rini dengan Standart Operating Procedure SOP.
No. Prosedur Penyetoran
Uang Dari Kas Ke Bank SOP
Penerapan Keterangan
Kasir 1.
Menyiapkan uang yang akan disetor ke bank
Tidak Sesuai
Prosedur ini dilakukan oleh kepala bagian
keuangan dibantu kasir RS.Panti Rini.
2.
Membuat Bukti Kas Keluar
BKK rangkap 2
Tidak Sesuai
BKK K02 dibuat oleh kepala bagian
keuangan.
4.
Setorkan uang ke bank dan minta petugas
penyetor untuk menandatangani BKK
Tidak Sesuai
Kas disetorkan oleh kepala bagian
keuangan dan BKK.
5.
Mencatat BKK ke LKH
Tidak Sesuai
BKK dicatat ke LKH oleh kepala bagian
keuangan.
6.
Menerima BSB dari petugas penyetor
Tidak Sesuai
BSB rangkap 1 dan 2 diterima kepala bagian
keuangan dari pihak bank.
7.
Menyerahkan BKK beserta BSB ke bagian
keuangan dan mendistribusikan BKK
ke bagian akuntansi
Tidak Sesuai
BKK dan BSB arsipkan bagian
keuangan dan didistribusikan ke
bagian akuntansi.
Bagian Keuangan Bank 3.
Otorisasi BKK
Tidak Sesuai
Otorisasi dilakukan kepala bagian
keuangan dan bagian akuntansi.
8.
Membuat BBM rangkap 2 sesuai
dengan BSB
Tidak Sesuai
BBM dibuat sesuai dengan BSB.
9.
Mencatat BBM ke dalam buku bank
Tidak Sesuai
Bagian keuangan RS. Panti Rini catat BBM
ke dalam buku bank.
Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan data yang diolah dari hasil wawancara dan observasi.
93
Tabel 4.6. Perbandingan prosedur penyetoran kas ke bank di RS. Panti
Rini dengan Standart Operating Procedure SOP.Lanjutan
No. Prosedur Penyetoran
Uang Dari Kas ke Bank SOP
Penerapan Keterangan
Bagian Keuangan Bank
10.
Mendistribusikan BBM ke bagian akuntansi
dilampiri dengan BSB, dan ke kasir
Tidak Sesuai
BBM dan BSB diarsipkan bagian
keuangan dan didistribusikan ke
bagian akuntansi RS. Panti Rini.
Bagian Akuntansi 11.
Mencocokan BKK dengan BBM
Sesuai
Bagian akuntansi mencocokan BKK dan
BBM.
12.
Memberi jurnal pada BKK dan BBM
Sesuai
Bagian akuntansi memberi jurnal pada
BBM
13.
Input BKK dan BBM ke program GL
Sesuai
Bagian akuntansi inputkan BKK dan
BBM ke program GL.
Sumber: Buku Manual Sistem Akuntansi Keuangan dan data yang diolah dari hasil wawancara dan observasi.
Prosedur penyetoran kas ke bank yang diterapkan dalam sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini tidak sesuai dengan SOP di RS.
Panti Rini. Prosedur yang dilaksanakan oleh kasir dan bagian keuangan bank seperti dalam Buku Manual Sistem Akuntansi
keuangan yang dijadikan SOP di RS. Panti Rini dilakukan oleh kepala bagian keuangan RS. Panti Rini. Hal tersebut terjadi
karena pada saat penelitian, RS. Panti Rini tidak menggunakan jasa bank baik itu kantor kas ataupun payment point sehingga
tidak terdapat prosedur yang dilaksanakan oleh bagian keuangan bank seperti dalam SOP.
94