Sistem Penerimaan Kas LANDASAN TEORI

14 dan kas. Sedangkan dalam penerimaan kas dari pendapatan tunai, pemrosesan penerimaan kas meliputi penerimaan pembayaran, penyetoran kas ke bank dan pencatatan dari peristiwa tersebut dalam akun pendapatan dan kas. 1. Prosedur Berikut ini adalah jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas, yaitu: a. Prosedur Penerimaan Pembayaran Bagian penerimaan pembayaran mail room menerima pembayaran dalam bentuk cek dan bukti pembayaran remittance advices dari pelanggan. Selanjutnya cek yang diterima tersebut dicocokan dengan nilai pembayaran untuk kemudian disahkan. Petugas mail room selanjutnya menyerahkan cek dan bukti pembayaran kepada petugas administrasi untuk disahkan dan dicocokan antara jumlah cek dengan bukti pembayaran. Setelah itu petugas mencatat cek ke dalam form daftar pembayaran remittance list atau daftar kas cash prelist. b. Prosedur Pencatatan dan Penyetoran Petugas penerimaan kas menerima cek dan daftar pembayaran dari bagian penerimaan pembayaran. Kemudian mencocokan kebenaran dan kelengkapan antara cek dengan daftar pembayaran, selanjutnya petugas mencatat penerimaan tunai pada jurnal penerimaan kas. Semua transaksi penerimaan tunai, termasuk penjualan tunai, penerimaan atas rekening tunai dan penerimaan tunai lainnya, dicatat pada jurnal penerimaan kas. Selanjutnya, petugas menyiapkan slip setoran bank 15 rangkap 3 yang menunjukkan total nilai penerimaan harian dan menyerahkan cek tersebut beserta salinan dari slip setoran tersebut ke bank. Secara periodik, petugas penerimaan kas menyiapkan jurnal voucher dan mengirimkannya ke bagian buku besar. c. Prosedur Pencatatan Piutang Update Account Receivables Records Bagian piutang menerima bukti pembayaran dan daftar pembayaran yang selanjutnya melakukan proses posting ke buku pembantu piutang. Setelah itu daftar pembayaran akan diarsipkan sebagai jejak audit. Kemudian, petugas departemen piutang meringkas buku pembantu piutang dan menyerahkan ringkasannya ke bagian buku besar. d. Prosedur Pencatatan Buku Besar Update Ledger Bagian buku besar menerima voucher jurnal dari bagian penerimaan kas dan ringkasan rekening dari departemen piutang. Selanjutnya dilakukan proses posting dari voucher jurnal ke rekening kontrol piutang dan kas, lalu mencocokkan rekening kontrol piutang dengan ringkasan buku pembantu piutang dan voucher jurnal. e. Prosedur Pemeriksaan Penerimaan dan Penyetoran Kas Kas merupakan liquid asset yang sangat rentan menjadi sasaran penyalahgunaan oleh sebab itu diperlukan prosedur pengawasan terhadap sistem penerimaan kas. Prosedur ini dilakukan secara berkala oleh petugas pengawasan dari departemen pengawasan atau karyawan yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan tunai yang secara berkala mencocokan penerimaan kas dengan membandingkan salinan 16 daftar pembayaran, slip setoran bank yang diterima dari bank, serta voucher jurnal dari bagian penerimaan tunai dan departemen piutang. 2. Dokumen Berikut ini adalah dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas, yaitu: a. Cek Check Cek merupakan salah satu alat pembayaran yang digunakan oleh nasabah bank. cek diterbitkan oleh bank dari nasabah tersebut. b. Bukti Pembayaran Remittance Advices Remittance advices merupakan dokumen yang berisikan informasi rekening yang diperlukan pelanggan untuk keperluan transaksi. c. Daftar Pembayaran Remittance List Daftar pembayaran atau daftar uang merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat semua penerimaan kas. d. Slip setoran bank Bank Deposit Slip Slip setoran bank merupakan dokumen yang digunakan petugas penerimaan kas untuk menyetorkan kas ke bank yang di dalamnya berisi informasi mengenai jumlah kas yang diterima dalam satu hari. e. Ringkasan Rekening Account Summary Ringkasan rekening merupakan dokumen yang berisi ringkasan saldo termasuk saldo piutang. 17 3. Catatan Akuntansi Berikut ini adalah catatan akuntansi yang membentuk sistem penerimaan kas, yaitu: a. Voucher Jurnal Journal Voucher Voucher jurnal merupakan form yang berisi ringkasan dari jurnal penerimaan kas yang sebelumnya telah dibuat. b. Jurnal Penerimaan Kas Cash Receipt Journal Jurnal penerimaan kas merupakan jurnal khusus yang dibuat untuk mencatat rincian penerimaan kas dari berbagai sumber. c. Buku Pembantu Piutang Account Receivable Subsidiary Legder Buku pembantu merupakan kumpulan perincian rekening-rekening yang ada di dalam buku besar. Buku pembantu piutang berisi informasi perubahan saldo piutang. d. Buku Besar General Ledger Buku besar merupakan rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat dalam jurnal sebelum dijadikan laporan keuangan. 4. Pengendalian Internal Berikut ini adalah aktivitas pengendalian internal yang digunakan dalam sistem penerimaan yaitu: a. Otorisasi Transaksi Transaction Authorization Tujuan dari otorisasi transaksi adalah untuk menjamin bahwa hanya transaksi yang valid yang diproses. Untuk menunjukkan validitas 18 transaksi yang diproses dalam sistem penerimaan kas, dapat digunakan daftar pembayaran atau daftar uang. Keberadaan dokumen tersebut dibuat dengan tujuan untuk memverifikasi kesesuaian jumlah cek dari pelanggan dan bukti pembayaran, dan untuk menunjukkan transaksi yang valid. b. Pemisahan Tugas Segregation of Duties Pemisahan tugas bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada satu individu atau bagian yang memproses satu transaksi secara keseluruhan. Banyaknya jumlah karyawan dan jumlah transaksi yang diproses mempengaruhi pemisahan dilaksanakan, berikut tiga aturan tersebut: 1. Tugas pengesahan transaksi harus terpisah dari pemroses transaksi. 2. Tugas pengawasan aktiva harus terpisah dari pencatatan aktiva. 3. Organisasi harus terstruktur agar tindakan kecurangan memerlukan kolusi diantara dua atau lebih individu. c. Supervisi Supervision Beberapa perusahaan harus mengandalkan supervisi sebagai kompensasi pengendalian karena kurangnya karyawan. Pada sistem penerimaan kas di beberapa perusahaan, bagian penerimaan dokumen pembayaran merupakan titik rawan dalam pengungkapan kecurangan. Karyawan yang tidak jujur mungkin akan menggunakan kesempatan untuk mencuri cek dan mencairkannya, dan menghancurkan bukti pembayaran untuk mengilangkan bukti transaksi. Akhirnya kecurangan tersebut terungkap ketika pelanggan komplain setelah ditagih kembali 19 atas barang yang sama dan membuat canceled check untuk membuktikan bahwa telah terjadi pembayaran. Ketika perusahaan dapat mendeteksi kecurangan tersebut, kemungkinan pelaku sudah melakukan kecurangan beberapa kali dan telah meninggalkan perusahaan. Mendeteksi kejahatan yang telah terjadi hanya merupakan penyelesaian, dan pencegahaan adalah solusi terbaik. Pencegahan mengakibatkan pengawasan yang dapat menyediakan kontrol yang efektif. d. Pencatatan Akuntansi Accounting Records Aktivitas kontrol ini merupakan fitur operasi yang penting dalam sistem akuntansi yang didesain dengan baik. Hal tersebut disebabkan transaksi mungkin dapat hilang dari sistem sehingga membutuhkan catatan akuntansi untuk pengungkapan kesalahan yang telah terjadi. 1. Penomoran Dokumen Sumber Prenumbered Documents Penomoran pada dokumen sumber secara berurutan dan diberi nomor tercetak serta menyediakan nomor yang unik untuk setiap transaksi. 2. Jurnal Khusus Special Journals Junal khusus dalam siklus pendapatan yaitu jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. 3. Buku Pembantu Subsidiary Ledgers Buku pembantu pada siklus pendapatan yaitu buku pembantu persediaan dan buku pembantu piutang. 20 4. Buku Besar General Ledgers Akun kontrol buku besar merupakan dasar dari persiapan laporan keuangan. Transaksi dalam siklus pendapatan berpengaruh pada beberapa akun yaitu penjualan, persediaan, harga pokok penjualan, piutang dan kas. 5. Pengarsipan Files Arsip yang digunakan dalam sistem penerimaan kas yaitu voucher jurnal. Arsip tersebut merupakan kumpulan dari semua semua voucher jurnal yang diposting ke buku besar. e. Pengendalian Akses Access Control Pengendalian akses berperan untuk mencegah dan mendeteksi akses yang tidak disetujui dan terlarang ke aktiva perusahaan. Aktiva sistem penerimaan kas adalah kas dan pembatasan akses pada kas meliputi: 1. Keamanan gudang seperti penggunaan pagar, alarm, dan penjaga 2. Menyetorkan kas secara harian ke bank 3. Menggunakan kotak deposit yang aman untuk kas 4. Mengunci laci kas dan amankan pada bagian penerimaan kas Informasi juga aset penting yang beresiko. Pengendalian akses terhadap informasi melibatkan pembatasan akses terhadap dokumen pengendalian fisik aset yang meliputi dokumen sumber, jurnal, dan buku besar. Seseorang yang mempunyai akses tidak terbatas untuk melakukan pencatatan akan berpotensi memanipulasi aset fisik 21 perusahaan. Berikut adalah resiko pengendalian dalam siklus pendapatan, yaitu: 1. Seseorang yang mempunyai akses pada buku pembantu piutang dapat menghilangkan akunnnya atau orang lain dari arsip. Dengan tidak adanya catatan atas akun tersebut, perusahaan tidak akan mengirimkan laporan pelanggan bulanan. 2. Akses ke dokumen pesanan pelanggan memungkinkan seseorang yang tidak mempunyai wewenang untuk melakukan pengiriman barang dagangan. 3. Seseorang yang memproses kas dan jurnal penerimaan kas dapat mengilangkan form kas perusahaan dan menyesuaikannya dengan akun kas tersebut untuk melindungi tindakannya. f. Verifikasi Independen Independent Verification Tujuan dilakukkannya verifikasi yang dilakukan secara independen adalah untuk meningkatkan dan memverifikasi kebenaran dan kelengkapan dari prosedur yang dilaksanakan oleh sistem lainnya. Berikut ini adalah aktivitas pengendalian dalam siklus pendapatan, yaitu: 1. Fungsi pengiriman memverifikasi kesesuaian jenis dan jumlah barang yang dikirim dari gudang. Dokumen pengeluaran persediaan dan slip pengemasan barang harus dicocokan dahulu sebelum barang dikirim ke pelanggan. 22 2. Fungsi penagihan billing mencocokan pesanan penjualan yang sebenarnya dengan surat jalan shipping notice untuk memastikan bahwa pelanggan hanya ditagih berdasarkan jumlah barang yang dikirimkan. 3. Sebelum memposting ke akun kontrol, fungsi buku besar akuntansi mencocokan voucher jurnal dan ringkasan laporan yang disiapkan oleh fungsi lainnya. Fungsi penagihan meringkas jurnal penjualan, pengawasan persediaan meringkas perubahan dalam buku pembantu persediaan, fungsi penerimaan kas meringkas jurnal penerimaan kas dan fungsi piutang meringkas buku pembantu piutang. 23 5. Dokumentasi Sistem Penerimaan Kas a. Data Flow Diagram DFD Prosedur Penerimaan Kas Gambar 1.3 DFD of Cash Receipts Procedure Sumber: Accounting Information Systems 8e James A. Hall, 2013: 156 24 b. Flowchart Sistem Penerimaan Kas Gambar 1.4 Flowchart Basic Technology Cash Receipts System Sumber: Accounting Information Systems 8e James A. Hall, 2013: 165 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan melakukan penelitian di RS. Panti Rini Kalasan tentang “Evaluasi Sistem Penerimaan Kas”. Penelitian studi kasus ini dilakukan terhadap latar belakang dan kondisi di RS. Panti Rini dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai subyek atau kejadian yang diteliti. Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku pada organisasi terkait.

B. Waktu Penelitian dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Februari 2013. 2. Lokasi penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di RS. Panti Rini yang beralamatkan di Jalan Solo KM 13,2 Kalasan, Sleman.

C. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian

1. Obyek penelitian ini adalah sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini, sistem penerimaan kas tersebut meliputi: a. Orang yang menggunakan sistem penerimaan kas, 26 b. Prosedur dan instruksi yang terkait dengan sistem penerimaan kas, c. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya yang terkait dengan sistem penerimaan kas, d. Perangkat lunak yang digunakan dalam sistem penerimaan kas, e. Infrastruktur teknologi informasi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas, f. Pengendalian internal dan keamanan sistem yang digunakan dalam sistem penerimaan kas. 2. Subyek penelitian ini adalah bagian-bagian yang terkait dengan sistem penerimaan kas di RS. Panti Rini. Bagian-bagian tersebut meliputi: a. Direktur b. Bagian Administrasi c. Bagian Keuangan d. Bagian Akuntansi

D. Data yang Diperlukan

1. Gambaran umum RS. Panti Rini Data yang diperlukan mengenai gambaran umum RS. Panti Rini meliputi: a. Sejarah umum RS. Panti Rini, b. Visi, Misi dan Tujuan RS. Panti Rini, c. Lokasi RS. Panti Rini, d. Fasilitas dan Pelayanan RS. Panti Rini,

Dokumen yang terkait

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS INSTALASI RAWAT JALAN PADA RS. PANTI WALUYO SURAKARTA

7 34 76

Evaluasi sistem informasi akuntansi kas dan pengendalian internal penerimaan kas pasien rawat inap non BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) : studi kasus di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta.

2 24 170

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada penggunaan antibiotika profilaksis untuk kasus Sectio Caesarea (SC) di RS Panti Rini Yogyakarta periode Januari-Juni 2014.

2 10 114

Evaluasi Drug Related Problems pada pasien geriatri dengan hipertensi disertai vertigo di RS Panti Rini Yogyakarta Agustus 2013.

0 1 14

Evaluasi drug related problems pada pasien geriatri dengan hipertensi disertai vertigo di RS Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2012 - Juni 2013.

1 3 9

Analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi pembelian persediaan obat : studi kasus di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta.

0 2 173

Analisis unsur-unsur sistem pengendalian intern sistem pengadaan dan pemakaian obat dan alat kesehatan : studi kasus pada RS Panti Rini Kalasan Yogyakarta.

0 1 155

Evaluasi drug related problems pada pasien geriatri dengan hipertensi disertai vertigo di RS Panti Rini Yogyakarta periode Januari 2012 Juni 2013

0 0 7

EVALUASI PENERAPAN PATIENT SAFETY RISIKO JATUH UNIT GAWAT DARURAT DI RUMAH SAKIT PANTI RINI KALASAN SLEMAN NASKAH PUBLIKASI - Evaluasi Penerapan Patient Safety Resiko Jatuh Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman - DIGILIB UNISAYOGYA

0 1 18

Evaluasi drug therapy problems pada pengobatan kasus tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman periode Juli 2007-Juni 2008 - USD Repository

0 0 134