Tabel 4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA STANDAR
KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Energi dan Perubahannya
Bumi dan Alam Semesta 4.
Memahami  peristiwa alam  dan  pengaruh
matahari dalam
kehidupan sehari-hari 4.1
4.2 Mengidentifikasi
kenampakan matahari  pada  pagi,  siang  dan  sore
hari Mendeskripsikan kegunaan panas dan
cahaya  matahari  dalam  kehidupan sehari-hari
Sedangkan  Kompetensi  Dasar  yang  dipergunakan  dalam penelitian  ini  adalah  KD  4.1  Mengidentifikasi  kenampakan  matahari
pada pagi, siang dan sore hari KD 4.2. Mendeskripsikan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam  satu  tahun  pelajaran,  Kurikulum  Bahasa  Indonesia  di  SD kelas II terdiri dari delapan Standar Kompetensi, yang dijabarkan menjadi
enam  belas  Kompetensi  Dasar  empat  Standar  Kompetensi  dan  delapan Kompetensi Dasar di semester 1; empat Standar Kompetensi dan delapan
Kompetensi Dasar di semester 2. Berikut ini tabel SK dan KD semester 2, yang digunakan peneliti dalam penelitiannya:
Tabel 5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar  Bahasa Indonesia
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
Membaca
7. Memahami
ragam wahana  tulis  dengan
membaca nyaring dan membaca dalam hati
7.2  Menyebutkan  isi  teks  agak  panjang 20-25  kalimat  yang  dibaca  dalam
hati
Sedangkan Kompetensi Dasar yang dipergunakan dalam penelitian ini  adalah  KD  7.2
“ Menyebutkan  isi teks agak  panjang 20-25 kalimat yang dibaca dalam hati”.
D. Karakteristik Peserta Didik Kelas II SD
Karakter  perkembangan  anak  usia  kelas  awal  SD  6-7  tahunPada  ciri khas  secara  jasmani  ditunjukkan  dengan  koordinator  otot-otot  kecilnya
bertambah, meskipun kadang-kadang terasa janggal, masa pertumbuhannya lebih  lambat,  anak  perempuan  cenderung  lebih  cepat  dari  pada  anak  laki-
laki, tidak bisa diam, selalu bergerak., senang membuat sesuatu. Sedangkan  ciri  khas  secara  mental  ditunjukkan  dengan  selalu  ingin
belajar,  menanyakan  berbagai  pertanyaan,  konsep  yang  dimiliki  masih dalam  jangka  waktu  yang  terbatas,  memiliki  berbagai  variasi  dalam
membaca, cenderung fokus hanya pada satu atau dua detail dari cerita atau pengalaman  yang  dialami,  dan  jangka  perhatian  terbatas,  tujuh  sampai
sepuluh menit.
F. PENELITIAN SEBELUMNYA YANG RELEVAN
Peneliti  menemukan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Helena  Tiwi
Indrayati  pa da  tahun  2011  tentang  “Efektivitas  Perkembangan  Nilai
Kemanusiaan  dalam  Pembelajaran  Matematika  Berbasis  Paradigma Pedagogi Reflektif pada Siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan”. Penelitian
tersebut  dilakukan  dalam  tiga  siklus.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa pembelajaran  matematika  dengan  menggunakan  model  pembelajaran  PPR
dapat  meningkatkan  efektivitas  perkembangan  nilai-nilai  kemanusiaan peserta didik.
Penelitian  kedua  yang  ditemukan  peneliti  adalah  penelitian  yang dilakukan  oleh  Maria  Karma  Tresnamurti  pada  tahun  2011  tentang
“Efektivitas  Pengembangan  Kompetensi  Matematika  dalam  Pembelajaran Matematika Berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif pada Peserta Didik Kelas
VB  SD  Kanisius  Sengkan  Semester  II  Tahun  Pelajaran  20102011”.  Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa  pembelajaran  matematikan  berbasis  PPR
dapat meningkatkan efektivitas pengembangan kompetensi matematika dalam pembelajaran matematika topik keliling bangun datar pada peserta didik kelas
V SD Kanisius Sengkan tahun pelajaran 20102011. Selain  kedua  penelitian  di  atas,  peneliti  juga  menemukan  penelitian
yang  dilakukan  oleh  Feronika  Natalia  Susanti  tahun  2012  tentang “Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Menulis Karangan Melalui Penggunaan
Media  Gambar  Seri  dengan  Pendekatan  Paradigma  Pedagogi  Reflektif  pada Siswa  Kelas  IV  SD  Kanisius  Minggir  Semester  genap  tahun  ajaran
20112012”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan motivasi dan  prestasi  menulis  karangan  melalui  penggunaan  gambar  seri  siswa  kelas
IV  SD  Kanisius  Minggir,  dengan  menggunakan  pendekatan  Paradigma Pedagogi Reflektif.
Dengan  adanya  hasil  ketiga  penelitian  di  atas,  peneliti  melihat  adanya peningkatan kompetensi, efektivitas pekembangan nilai-nilai kemanusiaan dan
motivasi  peserta  didik  dengan  penerapan  Paradigma  Pedagogi  Reflektif