Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
                                                                                didik  pada  saat  proses  pembelajaran  berlangsung.  Aktivitas  yang diamati meliputi competence, conscience, dan compassion. Berikut ini
adalah  tahap  observasi  terhadap  peserta  didik  yang  dijadikan  sebagai kondisi awal:
Tabel 5 Hasil Pengamatan Kondisi Awal Competence, Conscience, dan
Compassion Peserta Didik
No. Aspek yang Diamati
Ya Tidak
Keterangan 1.
Peserta didik menyiapkan alat tulis lengkap
pensil, penghapus,
penggaris,  buku  tulis,  buku  paket Conscience
√ Ada  beberapa  peserta
didik yang
tidak membawa,
sehingga meminjam teman.
2. Peserta  mengerjakan  tugas  dengan
sungguh-sungguh. Conscience √
Beberapa  peserta  didik, ada  yang melamun dan
sibuk sendiri. 3.
Peserta  didik  aktif  mengerjakan tugasConscience
√ Beberapa  peserta  didik,
ada  yang melamun dan sibuk sendiri.
4. Peserta  didik  mau  menjawab
pertanyaan dari
pendidik. Competence
√ Ada
beberapa anak
yang mengangkat
tangan untuk
menjawab.  Yang  lain diam saja.
5. Peserta
didik mengajukan
pertanyaan kepada
pendidik. Competence
√ Diam,  tidak  ada  yang
bertanya. 6.
Peserta  didik  tidak  mengganggu teman lain Conscience
√ Ada  peserta  didik  yang
tidak mengerjakan. 7.
Peserta  didik  dapat  bekerja  sama dalam kelompok. Compassion
√ Beberapa  peerta  didik
tidak  mau  bekerjasama dengan kelompoknya.
8. Peserta
didik aktif
dalam kelompok. Compassion
√ Ada  peserta  didik  yang
tidak aktif
dalam kelompok.
9. Peserta
didik berani
mengemukakan pendapat.
Compassion √
Tidak ada
yang mengemukakan
pendapat. 10.
Peserta  didik  dapat  menyelesaikan tugasnya. Compassion
√ Ada  dua  peserta  didik
yang belum
selesai tugasnya.
c. Observasi kelas
Observasi  kelas  merupakan  pengamatan  yang  dilakukan peneliti  untuk  mengamati  kondisi  kelas  II  SD  Negeri  Daratan  pada
saat  proses  pembelajaran  berlangsung  sebagai  lokasi  penelitian. Instrument  yang  digunakan  adalah  catatan  anekdot.  Berdasarkan
observasi,  kelas  II  SD  Negeri  Daratan  merupakan  kelas  yang  layak untuk melakukan proses pembelajaran.
Selain  catatan  anekdot,  dalam  observasi  kelas  peneliti  juga melihat dokumentasi nilai kognitif yang terdapat dalam daftar laporan
pendidik.  Nilai  yang  dilihat  adalah  nilai  Bahasa  Indonesia  dan  IPA karena  kedua  mata  pelajaran  tersebut  menurut  pendidik  perlu
mendapat  perhatian  lebih.  Berikut  ini  adalah  data  nilai  kognitif  mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA:
Tabel 6 Kondisi Awal Nilai Competence
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA
No Nama
Nilai Competence B.
Indonesia IPA
1 A
60 54
2 B
70 68
3 C
84 78
4 D
60 50
5 E
74 56
6 F
80 82
7 G
62 56
8 H
60 64
9 I
62 60
10 J
86 84
Jumlah 716
654 Rata-rata
71,6 65,4
Dari  tabel  6  di  atas,  terlihat  ada  beberapa  peserta  didik  yang nilai  mata  pelajaran  Bahasa  Indonesia  masih  berada  di  bawah  KKM.
Begitu  juga  dengan  mata  pelajaran  IPA,  masih  ada  peserta  didik  yang nilainya  berada  di  bawah  KKM.  Peserta  didik  yang  nilai  Bahasa
Indonesianya  berada  di  bawah  KKM  ada  5  peserta  didik.  Sedangkan  5 peserta  didik  yang  lain,  nilainya  sudah  memenuhi  KKM.  Untuk  Mata
Pelajaran  IPA,  peserta  didik  yang  nilainya  di  bawah  KKM  ada  6  dan  4 peserta  didik  yang  lain  nilainya  sudah  di  atas  KKM.  Sedangkan  untuk
tabel kondisi awal consciencenya adalah sebagai berikut:
Tabel 7 Kondisi Awal Nilai Conscience
No Nama
kelompok Aspek yang dinilai
Jumlah Nilai
Rata- rata
Siap alat tulis Mengerjakan
Tugas sungguh-
sungguh Aktif
mengerjakan tugas
Tidak mengganggu
teman lain
1
A
4 4
4 4
16 4
2
B
4 5
5 4
18 4,5
3
C
2 3
2 2
9 2,25
4
D
2 2
2 2
8 2
5
E
2 2
2 2
8 2
6
F
4 5
4 5
18 4.5
7
G
1 2
2 2
7 1.75
8
H
1 2
2 2
7 1,75
9
I
2 2
3 2
8 2,25
10
J
5 4
5 4
18 4,5
Dari  tabel  di  atas,  terlihat  sebagian  besar  peserta  didik  belum menunjukkan  keseriusan  dalam  mengerjakan  tugas.  Hal  ini  ditunjukkan
dengan nilai rata-ratanya yang masih di bawah 3,00. Dari 10 peserta didik, 6 peserta didik masih belum menunjukkan keseriusan, sedangkan 4 peserta
didik  lainnya  sudah  menunjukkan  keseriusan.  Untuk  kondisi  awal Compassion peseta didik, tabelnya adalah sebagai berikut:
Tabel 8 Kondisi Awal Nilai Compassion
No. Nama Peserta Didik
Aspek yang dinilai Jumlah
Rata- rata
Mau bekerja kelompok
Aktif dalam
kelompok Berani
mengemukakan pendapat
Menghargai pendapat
Orang lain 1.
A
4 4
4 4
16 4
2.
B
4 5
5 4
18 4,5
3.
C
2 2
3 2
9 2,25
4.
D
2 2
2 2
8 2
5.
E
4 5
4 5
18 4,5
6.
F
4 5
4 4
17 4.25
7.
G
2 2
1 2
7 1.75
8.
H
1 2
2 2
7 1,75
9.
I
2 2
2 2
8 2
10.
J
4 4
4 4
16 4
Berdasarkan  tabel  di  atas,  5  peserta  didik  menujukkan  adanya kerjasama dengan teman sekelompoknya, sedangkan 5 peserta didik yang
lain, belum
menunjukkan adanya
kerjasama dengan
teman sekelompoknya.
2. Penerapan PPR dalam Pembelajaran Tematik Kelas II SD Negeri Daratan
dengan Menggunakan PTK a.
Siklus I Pertemuan I
a Perencanaan
Pendidik  akan  melaksanakan  proses  pembelajaran  tematik untuk  meningkatan  competence  C1  pada  mata  pelajaran  Bahasa
Indonesia aspek membaca, conscience, dan compassion. Oleh karena pada  penelitian  ini,  Bahasa  Indonesia  berkaitan  dengan  IPA  tema
“Lingkungan  Sekitar”,  maka  peneliti  menyiapkan  materi  bacaan berjudul  “Matahariku”  dengan  media  teks  bacaan  dan  gambar
tempel. Selain  itu,  Pada  tahap  perencanaan  pertemuan  pertama  siklus
pertama  ini,  peneliti  mempersiapkan  perangkat  pembelajaran  yang terdiri  dari  Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran  RPP  untuk
pembelajaran tematik dengan menerapkan PPR, lembar kerja siswa, media  pembelajaran,  lembar  evaluasi,  dan  lembar  observasi.
Perangkat  pembelajaran  tersebut  dikonsultasikan  kepada  pendidik kelas II SD Negeri Daratan dan juga kepada dosen pembimbing.
b Tindakan
i. Konteks
Matahari sangat penting dalam kehidupan manusia. Hal itu berkaitan
dengan adanya
satu bacaan
yang berjudul
“Matahariku”.  Isinya  menggambarkan  tentang  ciri-ciri  matahari dan kedudukannya dari pagi sampai malam.
ii. Pengalaman
Pendidik  mengajak  siswa  membaca  teks  bacaan  yang berjudul  “Matahariku”,  dilanjutkan  tanya  jawab  tentang  isi  teks
bacaan. Kemudian, peserta didik mengerjakan tugas di LKD. iii.
Refleksi Pendidik mengajak peserta didik untuk bekerjasama dengan
teman dalam mengerjakan tugas mengisi dan menempel gambar. iv.
Aksi Pendidik  mengajak  peserta  didik  untuk  bekerjasama
compassion  dengan  teman,  dalam  mengerjakan  tugas  mengisi dan  menempel  gambar  secara  serius  conscience.  Kemudian
peserta didik membaca hasil kerja tersebut dengan baik dan benar competence.
v. Evaluasi
Peneliti  mengamati  hasil  competence  C1  Bahasa Indonesia, conscience C2, dan compassion C3.
c Observasi
Observasi  pada  pertemuan  pertama  siklus  pertama  dilakukan  untuk mengamati  penerapan  PPR  dalam  rangka  meningkatkan  aspek
competence Bahasa Indonesia, conscience  dan compassion.  Adapun data hasil observasi dapat  peneliti paparkan sebagai berikut:
Pada  pertemuan  pertama  siklus  pertama,  skor  rata-rata  kelas peserta  didik  pada  mata  pelajaran  Bahasa  Indonesia  adalah  74.  Peserta
didik  yang  memperoleh  nilai  Bahasa  Indonesia  di  atas  KKM  sebanyak  7 dari  10  peserta  didik  atau  mencapai  70.  Sedangkan  peserta  didik  yang
belum  tuntas  pada  mata  pelajaran  Bahasa  Indonesia  sebanyak  3  dari  10 peserta  didik  atau  30.    Hal  yang  berhubungan  dengan  competence  ini
perlu  diperbaiki  supaya  pada  pertemuan  kedua    siklus  pertama  hasilnya lebih baik.
Aspek  conscience  pertemuan  pertama  siklus  pertama  ini menunjukkan hasil dari 10 peserta didik, 7 peserta didik memperoleh nilai
di  atas  KKM  atau  mencapai  70.  Sedangkan  peserta  didik  yang  belum mencapai  KKM  sebanyak  3  peserta  didik  atau  30.    Untuk  aspek
compassion,  peserta  didik  yang  mencapai  KKM  juga  ada  7  peserta  didik atau 70.  Yang belum mencapai nilai KKM 3 peserta didik atau 30.
d Refleksi
Skor  akhir  untuk  mata  pelajaran  Bahasa  Indonsia  yang  meliputi competence, conscience dan compassion adalah sebagai berikut:
Tabel 9 Skor Akhir Competence Bahasa Indonesia, Conscience,
Compassion pada Pertemuan I Siklus I
Berdasarkan  tabel  9  maka  diketahui  bahwa    competence    untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia masih belum maksimal dan masih harus
ditingkatkan  lagi  pada  pertemuan  kedua  siklus  pertama.  Conscience  pada pertemuan pertama siklus pertama juga belum terlaksana secara maksimal.
Peserta  didik  membaca  teks  bacaan  “Matahariku”  kurang  menunjukkan keseriusan.  Pada  pertemuan  kedua  siklus  pertama  harus  ditingkatkan
supaya  peserta  didik  mempunyai  kepekaan  dan  ketajaman  suara  hati khususnya tentang keseriusan. Caranya dengan membaca teks dengan lafal
dan intonasi yang tepat. No
Nama Aspek
Competence Consciene
Compassion
1 ADK
80 4
4,5 2
AB 80
4,5 4
3 ASP
100 3,75
4 4
CGPH 40
2 2,25
5 DK
80 4
4 6
FNK 80
4,25 4,25
7 HSI
40 2,25
2 8
NAW 80
4 3,75
9 RVEP
60 2
2 10
WNS 100
4 4
Jumlah 740
34,75 34,75
Rata-rata 74
3,475 3,475
Compassion  pada  pertemuan  pertama  siklus  pertama  ini  juga belum terlaksana secara maksimal khususnya dalam hal kerjasama. Masih
ada  peserta  didik  yang  tidak  mau  bekerjasama  dengan  temannya  dalam kelompok.  Hal  ini  perlu  ditingkatkan  pada  pertemuan  kedua  siklus
pertama dengan cara melakukan percobaan tentang kedudukan matahari. Pertemuan II
a Perencanaan
Pendidik  akan  melaksanakan  proses  pembelajaran  tematik  untuk meningkatan  competence  C1  pada  mata  pelajaran  IPA,  conscience,  dan
compassion.  Pada  penelitian  ini,  peneliti    mempersiapkan  halaman  sekolah dan  mengamati  posisi  matahari  untuk  pelaksanaan  percobaan  pengamatan
posisi matahari. Selain itu, pada tahap perencanaan pertemuan kedua siklus pertama ini,
peneliti  mempersiapkan  perangkat  pembelajaran  yang  terdiri  dari  Rencana Pelaksanaan  Pembelajaran  RPP  untuk  pembelajaran  tematik  dengan
menerapkan PPR, lembar kerja siswa, media pembelajaran, lembar evaluasi, dan  lembar  observasi.  Perangkat  pembelajaran  tersebut  dikonsultasikan
kepada  pendidik  kelas  II  SD  Negeri  Daratan  dan  juga  kepada  dosen pembimbing.
b Tindakan
i. Konteks
Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” membahas tentang ketergatungan  manusia  terhadap  matahari  sebagai  sumber  energi  yang
utama.  Bumi  mengelilingi  matahari  selama  24  jam.  Itulah  sebabnya  dari waktu ke waktu, kedudukan matahari selalu berubah.
ii. Pengalaman
Pendidik  mengajak  siswa  ke  halaman  sekolah  untuk  melakukan percobaan  sederhana  dengan  tujuan  untuk  mengetahui  kedudukan
matahari.  Peserta  didik  melakukan  tugas  pengamatan  tersebut,  dengan mengerjakan tugas di LKS.
iii. Refleksi
Pembelajaran  dengan  tema  “Lingkungan  Sekitar”  hendak menyadarkan  peserta  didik  untuk  selalu  bersyukur  atas  keberadaan
matahari. iv.
Aksi Pembelajaran  dengan  tema  “Lingkungan  Sekitar”  mengajak  peserta
didik  untuk  mengucap  syukur  atas  keberadaan  matahari  dengan mewarnai matahari dan menulis “Terima Kasih Matahari”.
v. Evaluasi
Peneliti mengamati hasil competence C1 IPA, conscience C2, dan compassion C3.
c Observasi
Pada pertemuan kedua siklus pertama skor rata-rata kelas peserta didik pada mata pelajaran IPA adalah 72. Peserta didik yang memperoleh nilai IPA
di  atas  KKM  sebanyak  8  dari  10  peserta  didik  atau  mencapai  80. Sedangkan  peserta  didik  yang  belum  tuntas  pada  mata  pelajaran  IPA
sebanyak  2  dari  10  peserta  didik  atau  20.    Hal  ini  perlu  diperbaiki  supaya pada siklus kedua hasilnya lebih baik.
Aspek  conscience  pertemuan  pertama  siklus  pertama  ini menunjukkan hasil dari 10 peserta didik, 7 peserta didik memperoleh nilai di
atas  KKM  atau  mencapai  70.  Sedangkan  peserta  didik  yang  belum mencapai  KKM  sebanyak  3  peserta  didik  atau  30.    Untuk  aspek
compassion, peserta didik yang mencapai KKM juga ada 8 peserta didik atau 80.  Yang belum mencapai nilai KKM 2 peserta didik atau 20.
d Refleksi
Skor  akhir  untuk  mata  pelajaran  IPA  yang  meliputi  competence, conscience dan compassion adalah sebagai berikut:
Tabel 10 Skor Akhir Competence IPA, Conscience, Compassion
Pada Pertemuan Kedua Siklus I
No Nama
Aspek
Competence Consciene
Compassion
1 ADK
80 4,5
4 2
AB 80
4 4
3 ASP
100 4
3,75 4
CGPH 50
2,75 2
5 DK
70 4
3,75 6
FNK 80
4,25 4
7 HSI
40 2,5
2,25 8
NAW 90
4 4
9 RVEP
80 2,5
4,5 10
WNS 80
4,5 4,5
Jumlah 750
37 36,75
Rata-rata 75
3,7 3,675
Berdasarkan  tabel  10  maka  diketahui  bahwa    competence    untuk  mata pelajaran  IPA  masih  belum  maksimal  dan  masih  harus  ditingkatkan  lagi  pada
siklus kedua. Conscience pada pertemuan kedua sudah menunjukkan kenaikan namun  belum  maksimal.  Peserta  didik  menggambar  hasil  pengamatan  kurang
menunjukkan  keseriusan.  Pada  siklus  kedua  harus  ditingkatkan  supaya  peserta didik  mempunyai  kepekaan  dan  ketajaman  suara  hati  khususnya  tentang
keseriusan. Caranya dengan membaca teks dengan lafal dan intonasi yang tepat. Compassion pada pertemuan kedua siklus pertama ini juga sudah menunjukkan
kenaikan,  walaupun  belum  terlaksana  secara  maksimal  khususnya  dalam  hal kerjasama.  Masih  ada  peserta  didik  yang  tidak  mau  bekerjasama  dengan
temannya  dalam  kelompok.  Hal  ini  perlu  ditingkatkan  pada  siklus  kedua dengan  cara  menjawab  pertanyaan  dari  bacaan  yang  berjudul  “Pembuatan
Garam”. b.
Siklus II Pertemuan I
a Perencanaan
Mengintegrasikan  mata.pelajaran  Bahasa  Indonesia  dan  IPA  dalam satu  pertemuan  dengan  tema  “Lingkungan  Sekitar”.  Penekanannya  pada
materi salah satu manfaat matahari dalam proses pembuatan garam. Media yang disiapkan berupa teks bacaan dan gambar.
Selain itu, Pada tahap perencanaan pertemuan pertama siklus  kedua ini,  peneliti  mempersiapkan  perangkat  pembelajaran  yang  terdiri  dari
Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran  RPP  untuk  pembelajaran  tematik
dengan menerapkan PPR, lembar kerja siswa, media pembelajaran, lembar evaluasi,  dan  lembar  observasi.  Perangkat  pembelajaran  tersebut
dikonsultasikan  kepada  pendidik  kelas  II  SD  Negeri  Daratan  dan  juga kepada dosen pembimbing.
b Tindakan
i. Konteks
Pembelajaran  dengan  tema  “Lingkungan  Sekitar”  membahas tentang  salah  satu  kegunaan  matahari  bagi  petani  garam,  yaitu  dalam
proses pembuatan garam. ii.
Pengalaman Pendidik  mengajak  peserta  didik  untuk  membaca  teks  yang
berjudul  “Pembuatan  Garam”.  Kemudian,  peserta  didik  mengamati gambar pembuatan garam. Peserta didik mengerjakan tugas dalam LKS.
Selanjutnya peserta didik memeragakan cara menghindari bahaya panas matahari.
iii. Refleksi
Pembelajaran  dengan  tema  “Lingkungan  Sekitar”  hendak menyadarkan  peserta  didik  bahwa  selain  bermanfaat,  matahari  juga
berbahaya bagi manusia. iv.
Aksi Pembelajaran  dengan  tema  “Lingkungan  Sekitar”  mengajak
peserta  didik  untuk  memeragakan  cara  menghindari  bahaya  panas matahari .
v. Evaluasi
Peneliti  mengamati  hasil  competence  C1  Bahasa  Indonesia, conscience C2, dan compassion C3.
c Observasi
Pada  pertemuan  pertama  siklus  kedua,  skor  rata-rata  kelas  peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 84. Peserta didik yang
memperoleh  nilai  Bahasa  Indonesia  di  atas  KKM  sebanyak  10  dari  10 peserta  didik  atau  mencapai  100.  Hasil  nilai  peserta  didik  ini  sudah
cukup  memuaskan  karena  tidak  ada  peserta  didik  yang  memperoleh  nilai di bawah KKM.
Sedangkan  untuk  mata  pelajaran  IPA,  skor  rata-rata  kelas  peserta didik  adalah  84.  Peserta  didik  yang  memperoleh  nilai  IPA  di  atas  KKM
sebanyak 10 dari 10 peserta didik atau mencapai 100. Hasil nilai peserta didik  ini  sudah  cukup  memuaskan  karena  tidak  ada  peserta  didik  yang
memperoleh nilai di bawah KKM. Akan tetapi, untuk memantapkan hasil penelitian ini, akan melanjutkan ke pertemuan kedua siklus II.
Aspek conscience pertemuan pertama siklus kedua ini menunjukkan hasil dari 10 peserta didik, 9 peserta didik memperoleh nilai di atas KKM
atau mencapai 90. Sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM sebanyak  1  peserta  didik  atau  10.    Untuk  aspek  compassion,  peserta
didik  yang  mencapai  KKM  ada  9  peserta  didik  atau  90.    Yang  belum mencapai nilai KKM 1 peserta didik atau 10.
d Refleksi
Skor  akhir  untuk  mata  pelajaran  Bahasa  Indonesia  dan  IPA  yang meliputi competence, conscience dan compassion adalah sebagai berikut:
Tabel 11 Skor Akhir Competence Bahasa Indonesia,Competence IPA,
Conscience, Compassion pada Pertemuan I Siklus II
Berdasarkan  tabel  11  maka  diketahui  bahwa    competence    untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA sudah menunjukkan peningkatan
yang  cukup  maksimal.  Tetapi,  peneliti  ingin  lebih  memantabkan  hasilnya pada pertemuan kedua siklus II. Conscience pada pertemuan pertama siklus
II  juga  sudah  menunjukkan  peningkatan.  Tinggal  satu  peserta  didik  yang nilai  consciencenya  masih  di  bawah  standar.  Pada  pertemuan  kedua  siklus
kedua  akan  lebih  ditingkatkan  lagi  supaya  peserta  didik  mempunyai kepekaan dan ketajaman suara hati khususnya tentang keseriusan. Caranya
No Nama
Aspek
Competence Consciene
Compassion
B.Indo IPA
1 ADK
80 100
4 4
2 AB
80 80
4 4
3 ASP
100 80
4 4
4 CGPH
80 80
4,25 4
5 DK
80 80
4 4
6 FNK
80 80
4 4,25
7 HSI
80 80
2,75 4
8 NAW
80 80
4 4
9 RVEP
80 80
3,75 2,5
10 WNS
100 100
4,25 4
Jumlah 840
840 39
38,75 Rata-rata
84 84
3,9 3,875
dengan menulis pengalamannya ketika berjalan-jalan di lingkungan sekitar . Compassion pada pertemuan pertama siklus kedua sudah terlaksana dengan
cukup  maksimal  khususnya  dalam  hal  kerjasama.  Masih  ada  satu  peserta didik yang tidak mau bekerjasama dengan temannya dalam kelompok. Hal
ini  perlu  ditingkatkan  pada  pertemuan  kedua  siklus  kedua  dengan  cara menempel dan mengurutkan gambar pengolahan padi.
Pertemuan II a
Perencanaan Mengintegrasikan  mata.pelajaran  Bahasa  Indonesia  dan  IPA  dalam
satu  pertemuan  dengan  tema “Lingkungan  Sekitar”.  Penekanannya  pada
materi  salah  satu  manfaat  matahari  dalam  proses  mengeringkan  bulir-bulir padi. Media yang disiapkan berupa keadaan lingkungan sekitar.
Selain  itu,  Pada  tahap  perencanaan  pertemuan  pertama  siklus pertama ini, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
Rencana  Pelaksanaan  Pembelajaran  RPP  untuk  pembelajaran  tematik dengan  menerapkan  PPR,  lembar  kerja  siswa,  media  pembelajaran,  lembar
evaluasi, dan
lembar observasi.
Perangkat pembelajaran
tersebut dikonsultasikan kepada pendidik kelas II SD Negeri Daratan dan juga kepada
dosen pembimbing. b
Tindakan i.
Konteks
Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” membahas tentang salah  satu  kegunaan  matahari  bagi  petani,  yaitu  mengeringkan  bulir-bulir
padi. ii.
Pengalaman Pendidik mengajak peserta didik untuk membaca teks yang berjudul
“Manfaat  Matahari”.  Kemudian,  peserta  didik  diajak  berjalan-jalan  ke lingkungan  sekitar  untuk  mengamati  masyarakat  sekitar  yang  sedang
menjemur padi. Peserta didik megerjakan soal dalam LKS. iii.
Refleksi Pembelajaran  dengan  tema  “Lingkungan  Sekitar”  hendak
menyadarkan  peserta  didik  bahwa  matahari  sangat  banyak  manfaatnya bagi manusia.
iv. Aksi
Pembelajaran dengan tema “Lingkungan Sekitar” mengajak peserta didik untuk memeragakan cara menjemur padi yang benar
v. Evaluasi
Peneliti  mengamati  hasil  competence  C1  Bahasa  Indonesia  dan IPA, conscience C2, dan compassion C3.
c Observasi
Pada  pertemuan  kedua  siklus  kedua,  skor  rata-rata  kelas  peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 84. Peserta didik yang
memperoleh  nilai  Bahasa  Indoneisa  di  atas  KKM  sebanyak  10  dari  10 peserta  didik  atau  mencapai  100.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa
competence  mata  pelajaran  Bahasa  Indonesia  menunjukkan  peningkatan yang sudah memuaskan.
Skor  rata-rata  kelas  peserta  didik  pada  mata  pelajaran  IPA  adalah 86.  Peserta  didik  yang  memperoleh  nilai  IPA  di  atas  KKM  sebanyak  10
dari  10  peserta  didik  atau  mencapai  100.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa competence  mata  pelajaran  IPA  menunjukkan  peningkatan  yang  sudah
memuaskan. Aspek  conscience  pertemuan  kedua  siklus  kedua  ini  menunjukkan
hasil  rata-rata  kelas  77,5.  Dari  10  peserta  didik,  10  peserta  didik memperoleh  nilai  di  atas  KKM  atau  mencapai  100.  Sedangkan  peserta
didik  yang  belum  mencapai  KKM  sebanyak  0  peserta  didik  atau  0. Untuk aspek compassion, peserta didik yang mencapai KKM juga ada 10
peserta didik atau 100. d
Refleksi Skor  akhir  untuk  mata  pelajaran  Bahasa  Indonesia  dan  IPA  yang
meliputi competence, conscience dan compassion adalah sebagai berikut
Tabel 12 Skor Akhir Competence Bahasa Indonesia dan IPA, Conscience, Compassion
Pada Pertemuan Kedua Siklus II
No Nama
Aspek
Competence Consciene
Compassion
B.Indo IPA
1 ADK
80 80
4,5 4
2 AB
80 80
4 4,25
3 ASP
100 100
4 4,5
4 CGPH
80 80
4 3,75
Berdasarkan tabel 12 maka diketahui bahwa   competence  untuk mata pelajaran  Bahasa  Indonesia  dan  IPA  sudah  menunjukkan  peningkatan  yang
cukup  maksimal..  Conscience  pada  pertemuan  pertama  siklus  II  juga  sudah menunjukkan  peningkatan.  Compassion  pada  pertemuan  kedua  siklus  kedua
sudah terlaksana dengan cukup maksimal khususnya dalam hal kerjasama.
B.
Pembahasan  Komparasi  Tentang    Competence,  Conscience  Dan Compassion  Peserta  Didik  Sebelum  Dan  Sesudah  Penerapan  Paradigma
Pedagogi Reflektif PPR
Berdasarkan  data  yang  diperoleh  mulai  dari  pra  penelitian  kondisi awal  sampai  pada  siklus  kedua,  perkembangan  peningkatan  prosentase
perolehan nilai di atas KKM untuk mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia peserta didik kelas II SD Negeri Daratan dapat dilihat pada tabel berikut:
5 DK
80 80
4 4
6 FNK
100 100
4 4
7 HSI
80 80
3,5 4
8 NAW
80 80
4 4
9 RVEP
80 80
4 4
10 WNS
80 100
4 4
Jumlah 840
860 40
40,5 Rata-rata
84 86
4,00 4,05
Tabel 13 Tabel Perkembangan Peningkatan Prosentase Perolehan nilai di atas KKM
Pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Pra Penelitian
Siklus I Siklus II
Pertemuan I Pertemuan II
Pertemuan I Pertemuan II
C1  C. Indo
50 70
- 100
100
IPA
40 -
80 100
100
C2 40
70 70
90 100
C2 50
70 80
90 100
Dari  tabel  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  prosentase  perolehan  nilai  di  atas KKM    untuk  competence  mata  pelajaran  IPA  dan  Bahasa  Indonesia  mengalami
peningkatan.  Mata  pelajaran  Bahasa  Indonesia  prosentase  perolehan  nilai  di  atas KKM  pada kondisi awal 50, pada pertemuan pertama siklus pertama meningkat
menjadi  70,  kemudian  pada  pertemuan  pertama  dan  pertemuan  kedua  siklus kedua  meningkat  lagi  menjadi  100.  Mata  pelajaran  IPA  pada  kondisi  awal
prosentase  perolehan  nilai  di  atas  KKM  40,  pada  pertemuan  kedua  siklus pertama  meningkat  menjadi  80  dan  pada  pertemuan  pertama  dan  pertemuan
kedua siklus kedua meningkat menjadi 100. Pembelajaran  tematik  dengan  menerapkan  Paradigma  Pedagogi  Reflektif
PPR  membantu  peserta  didik  memperoleh  pengalaman  yaitu  pengalaman mengamati  secara  langsung  perubahan  kedudukan  matahari  dan  kegunaan
matahari  melalui  percobaan,  bekerjasama  selama  proses  pembelajaran.  Dengan melakukan  langsung  dalam  proses  pembelajaran,  peserta  didik  dapat  menyadari
bahwa  proses  pembelajaran  yang  dilakukan  bermanfaat  untuk  kehidupan  sehari- hari.
Keberhasilan  pembelajaran  juga  ditunjukkan  dengan  peningkatan prosentase perolehan nilai di atas KKM pada pengukuran aspek  conscience pada
siklus  pertama  dan  siklus  kedua,  yang  ditunjukkan  pada  tabel  10.  Peningkatan prosentase  perolehan  nilai  di  atas  KKM  conscience  di  atas  dilihat  dari  kondisi
awal,  siklus  pertama  dan  siklus  kedua.  Prosentase  perolehan  nilai  di  atas  KKM pada  kondisi  awal  conscience  adalah  40,  kemudian  pada  pertemuan  pertama
siklus  pertama  meningkat  menjadi  70,  pertemuan  kedua  siklus  pertama  tidak menunjukkan  peningkatan  masih  diangka  70.  Sedangkan  pada  pertemuan
pertama  siklus  kedua,  prosentase  perolehan  nilai  di  atas  KKM  mengalami peningkatan  menjadi  90,  dan  pada  pertemuan  kedua  siklus  kedua  meningkat
kembali  menjadi  100.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  hati  nurani  peserta  didik semakin  mampu  menyadari  bahwa  keseriusan  dalam  mengerjakan  suatu  hal
sangat bermanfaat untuk kehidupannya. Prosentase  perolehan  nilai  di  atas  KKM  compassion  di  atas  dilihat  dari
kondisi awal, siklus pertama, dan siklus kedua. Prosentase perolehan nilai di atas KKM  compassion    pada  kondisi  awal  adalah  50,  kemudian  mengalami
peningkatan  pada  pertemuan  pertama  siklus  pertama  menjadi  70,  dan dilanjutkan  dengan  peningkatan  pada  pertemuan  kedua  siklus  pertama  menjadi
80.  Sedangkan  pada  pertemuan  pertama  siklus  kedua,    prosentase  perolehan nilai  di  atas  KKM  compassion  mencapai  90,  dan  diperkuat  kembali  pada
pertemuan  kedua  siklus  kedua  menjadi  100.  Pada  siklus  pertama  peserta  didik
bisa  bekerjasama  dengan  baik.  Hanya  terdapat  dua  kelompok  yang  belum  bisa bekerjasama  dengan  baik.  Mereka  hanya  membagi  soal  melainkan  tidak
berdiskusi.  Pada  siklus  kedua,  peserta  didik  mampu  bekerjasama  dengan  lebih baik  lagi.
Peningkatan  yang  dialami  oleh  peserta  didik  tidak  hanya  pada  skor competence, conscience dan  compassion,  peningkatan juga terjadi pada keadaan
kelas.  Pada  siklus  pertama,  peserta  didik  saling  berebut  untuk  menjawab pertanyaan  sedangkan  pada  siklus  kedua  peserta  didik  terlebih  dahulu
menunjukkan  jari  sebelum  berbicara  untuk  menjawab  pertanyaan.    Setiap  akhir pembelajaran,  peserta  didik  diajak  untuk  merefleksikan  apa  yang  sudah
didapatkan  selama  proses    pembelajaran  berlangsung.  Dari  hasil  refleksi  dapat dilihat apa yang masih menjadi kekurangan dalam melakukan pembelajaran untuk
dapat  diperbaiki  pada  tahap  berikutnya.  Dengan  demikian,  pada  proses pembelajaran berikutnya tidak akan terjadi kekurangan atau kesalahan yang sama
dengan pembelajaran yang lalu.