33
3.9.2.3 Uji Perbedaan Selisih Skor Pretest-posttest
Uji perbedaan selisih skor pretest-posttest I dilakukan untuk menganalisis pengaruh perlakuan. Uji selisih skor dihitung berdasarkan perbedaan skor dengan
cara mengurangkan skor posttest I dan pretest pada masing-masing kelompok. Selanjutnya selisih skor dari kedua kelompok diuji hipotesisnya meliputi uji
normalitas dan uji perbedaan. Hipotesis statistik yang digunakan sebagai berikut. H
null
: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest I
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. H
i
: Ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan posttest I pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan Sarwono, 2010:80 yaitu: 1.
Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H
null
diterima. Dengan kata lain tidak terdapat perbedaan yang signifikan selisih skor pretest ke posttest I antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kemampuan mengingat dan memahami.
2. Jika harga Sig. 2-tailed 0,05 maka H
null
ditolak. Dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan selisih skor pretest ke posttest I antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap
kemampuan mengingat dan memahami.
3.9.2.4 Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri
Suatu hasil penelitian dinyatakan menunjukkan pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen tidak dengan sendirinya
menunjukkan pengaruh tersebut cukup subtantif. Pentingnya suatu pengaruh tersebut disebut sebagai an effect size. Effect size adalah suatu ukuran objektif dan
terstandarisasi untuk mengetahui besarnya effect yang dihasilkan Field, 2009:56- 57. Terdapat lima cara yang biasa digunakan untuk mengetahui besarnya effect
size , yaitu standard Cohen, Etha kuadrat, Omega kuadrat, V Cramer, dan kuadrat
dari koefisien korelasi Johnson Christensen, 2008:514. Yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui effect size adalah koefisien korelasi dengan
34 kriteria r = 0,10 efek kecil yang setara dengan 1 pengaruh yang diakibatkan
oleh variabel independen, r = 0,30 efek menengah yang setara dengan 9, dan r = 0,50 efek besar yang setara dengan 25. Koefisien korelasi r dipilih karena
koefisien korelasi ini cukup mudah untuk mengetahui besarnya efek dalam rentang antara harga 0 tidak ada efek dan 1 efek sempurna. Cara untuk
mengetahui koefisien korelasi r yaitu dengan mengubah harga t menjadi harga r dengan mengikuti rumus di bawah ini:
Rumus untuk data yang berdistribusi normal:
Field, 2009:332
Rumus untuk data yang berdistribusi tidak normal:
Field, 2009:550
Keterangan: r
= effect size dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson t
= harga uji t df
= harga derajad kebebasan Z
= harga konversi dari standar deviasi uji statistik Wilcoxon N
= jumlah total observasi dalam hal ini 2x jumlah siswa
Perhitungan persentase pengaruh digunakan koefisien determinasi atau R
2
dengan rumus R
2
= r
2
x 100 Field, 2009:57,179.
3.9.2.5 Uji Retensi Pengaruh