14 memahami dalam pembelajaran memiliki tujuan menumbuhkan kemampuan
transfer. Siswa dapat dikatakan memahami apabila dapat mengkonstruksi makna dari pesan-pesan pembelajaran baik lisan, tulis, maupun grafis yang disampaikan.
Siswa memahami ketika dapat menghubungkan pengetahuan baru dan pengetahuan lama mereka.
Proses memahami terjadi ketika siswa dapat memadukan antara pengetahuan dengan skema dan kerangka berpikir yang telah ada. Hal ini dapat diumpamakan
konsep-konsep di dalam otak seperti blok-blok bangunan yang berisi skema dan kerangka kognitif yang menjadi dasar proses memahami siswa. Proses kognitif
yang terdapat dalam kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan,
merangkum, menyimpulkan,
membandingkan, dan
menjelaskan. Dari beberapa proses kognitif kategori memahami peneliti menggunakan
empat proses,
yaitu menafsirkan,
mencontohkan, mengklasifikasikan, dan menjelaskan.
1. Menafsirkan
Menafsirkan menurut Anderson dan Krathwohl 2010:106 yaitu pengubahan informasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Pengubahan informasi dapat
berbagai macam bentuk seperti kata-kata menjadi kata lain, kata-kata menjadi gambar, angka menjadi kata-kata, kata-kata menjadi angka, dan semacamnya.
Menafsirkan memiliki beberapa nama lain, yaitu menerjemahkan, memparafrasekan, menggambarkan, dan mengklarifikasi.
2. Mencontohkan
Anderson dan Krathwohl 2010:108 menjelaskan bahwa menafsirkan terjadi apabila siswa memberi contoh tentang konsep atau prinsip umum. Proses
mencontohkan melibatkan proses identifikasi ciri-ciri pokok dari konsep atau prinsip umum dan menggunakan prinsip ini untuk membuat contoh.
Mencontohkan memiliki beberapa nama lain, yaitu mengilustrasikan dan memberi contoh.
3. Memprediksi
Anderson dan Krathwohl 2010:112 menjelaskan proses kognitif memprediksi merupakan nama lain dari aspek menyimpulkan. Proses
menyimpulkan menyertakan proses untuk menemukan pola dalam sejumlah
15 contoh yang melibatkan proses kognitif membandingkan seluruh contohnya.
Proses memprediksi sedikit berbeda dengan menyimpulkan. Terkait penjelasan Anderson dan Krathwohl 2010 tentang proses menyimpulkan,
proses memprediksi dapat dipahami sebagai proses untuk menemukan konsep atau prinsip berdasarkan penarikan hubungan di antara ciri-ciri pola dalam
sejumlah contoh.
4. Menjelaskan
Menurut Anderson dan Krathwohl 2010:114 proses menjelaskan berlangsung ketika siswa dapat membuat dan menggunakan sebab-akibat
dalam sebuah sistem. Penjelasan yang lengkap melibatkan proses membuat model sebab-akibat dalam rangkaian suatu peristiwa, sehingga dapat dipahami
pada perubahan suatu bagian dari suatu peristiwa akan mempengaruhi perubahan pada bagian lain. Menjelaskan memiliki nama lain membuat model.
Kemampuan mengingat dan memahami merupakan suatu produk atau hasil yang diperoleh dari suatu proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
melibatkan suatu metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran adalah metode inkuiri. Metode inkuiri memiliki
keterkaitan dengan kemampuan mengingat dan memahami pada proses bertanya terhadap suatu masalah. Kemampuan bertanya akan mendorong siswa untuk
mengingat dan memahami apa pertanyaan mereka terhadap suatu masalah selama melakukan proses inkuiri dalam pembelajaran.
2.1.3 Hakekat IPA
Ilmu Pengetahuan Alam IPA pada hakekatnya dibangun berdasarkan produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Terkait hakekat IPA
Donosapoetro dalam Trianto, 2010:137 memandang IPA sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur. Sebagai proses dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru. Sebagai produk dapat diartikan sebagai hasil dari
suatu proses, dapat berupa pengetahuan yang diajarkan baik di sekolah maupun luar sekolah serta bacaan untuk menyebarkan pengetahuan. Sebagai prosedur