Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data tercetak, data tergambar, dan data terekam Usman, 2011: 21. Data yang digunakan adalah dokumen- dokumen seperti laporan keuangan dan laporan atau catatan lainnya. Data diperoleh melalui web resmi perusahaan asuransi swasta.

E. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah yang dikemukakan, langkah – langkah yang digunakan sebagai berikut: 1. Menganalisis indikator dan bobot yang akan dipakai Perusahaan asuransi yang akan dipakai adalah perusahaan asuransi swasta yang sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan melalui skema Coordination of Benefit. Indikator dan bobot yang dipakai dalam penelitian ini adalah indikator dan bobot penelitian pada perusahaan asuransi kesehatan BUMN, yaitu PT. Askes Persero yang terdapat pada Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-04MBU2011. 2. Mengumpulkan data Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang terkait dengan rasio-rasio pada indikator tingkat kesehatan asuransi swasta yang terdapat pada Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER- 04MBU2011. Data tersebut adalah laporan keuangan dari perusahaan- perusahaan asuransi swasta yang terdiri dari laba setelah pajak, rata-rata PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI total ekuitas, laba sebelum pajak, rata-rata total aset, jumlah tingkat solvabilitas, jumlah BTSM, likuiditas, total investasi, cadangan teknis, utang klaim, hasil investasi, rata-rata investasi, biaya operasional, dan pendapatan premi. 3. Menghitung tingkat kesehatan perusahaan asuransi swasta menggunakan indikator pada Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER- 04MBU2011 Cara menghitung tingkat kesehatan dalam penelitian ini berdasarkan indikator yang terdapat dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-04MBU2011, yaitu sebagai berikut: a. Menghitung nilai masing-masing indikator dari aspek keuangan Pada aspek keuangan terdapat rasio-rasio untuk menghitung aspek keuangan. Rasio-rasio tersebut adalah sebagai berikut: 1 Menghitung nilai Return On Equity ROE Rumus ROE = − E x 100 2 Menghitung nilai Return On Assets ROA Rumus ROA = − x 100 3 Menghitung nilai Risk Based Capital RBC Rumus RBC = x 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Mencari data nilai Likuiditas Setiap laporan keuangan telah menyediakan informasi likuiditas pada laporan keuangan perusahaannya. Nilai likuiditas dapat dicari dari laporan keuangan perusahaan. b. Menentukan skor masing-masing indikator pada aspek keuangan Untuk mengetahui daftar skor penilaian masing-masing indikator yang tergolong aspek keuangan penentuannya adalah sebagai berikut: 1 Menentukan skor Return On Equity ROE Tabel 3. Daftar Skor Penilaian ROE Sumber : SP. Menteri BUMN No. PER-04MBU2011 2 Menentukan skor Return On Assets ROA Tabel 4. Daftar Skor Penilaian ROA Sumber: SP. Menteri BUMN No. PER-04MBU2011 ROE Skor ROE ≥ 22,5 5 22,5 ROE ≥ 20 4 20 ROE ≥ 17,5 3 17,5 ROE ≥ 0 2 ROE 0 ROA Skor ROA ≥ 20 5 20 ROA ≥ 17,5 4 17,5 ROA ≥ 15 3 15 ROA ≥ 0 2 ROA 0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Menentukan skor Risk Based Capital RBC Tabel 5. Daftar Skor Penilaian RBC Sumber: SP. Menteri BUMN No. PER-04MBU2011 4 Menentukan skor Likuiditas Tabel 6. Daftar Skor Penilaian Likuiditas Sumber: SP. Menteri BUMN No. PER-04MBU2011 c. Menjumlahkan skor dari indikator aspek keuangan Setelah tiap rasio dari aspek keuangan selesai di tentukan, selanjutnya mengumpulkan semua hasil skor menjadi satu tabel. Tujuan dari langkah ini adalah untuk memudahkan dalam menyatukan nilai total skor keseluruhan aspek. d. Menghitung nilai masing-masing indikator dari aspek operasional Pada aspek operasional terdapat rasio-rasio untuk menghitung aspek operasional. Rasio-rasio tersebut adalah sebagai berikut: 1 Menghitung nilai Rasio Kecukupan Investasi RKI Rumus RKI = + x 100 RBC Skor RBC ≥ 150 10 150 RBC ≥ 130 8 130 RBC ≥ 120 6 120 RBC ≥ 100 3 RBC 100 Likuiditas Skor x ≥ 150 15 150 x ≥ 130 12 130 x ≥ 120 8 120 x ≥ 100 4 x 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Menghitung nilai Yield On Investment YOI Rumus YOI = − x 100 3 Menghitung nilai Expense Ratio ER Rumus ER = y x 100 e. Menentukan skor masing-masing indikator pada aspek operasional Langkah selanjutnya membandingkan nilai masing-masing indikator dengan daftar skor penilaian masing-masing indikator aspek operasional. Daftar skor penilaian masing-masing indikator yang tergolong aspek operasional adalah sebagai berikut: 1 Menentukan skor Rasio Kecukupan Investasi RKI Tabel 7. Daftar Skor Penilaian RKI Sumber: SP. Menteri BUMN No. PER-04MBU2011 2 Menentukan skor Yield On Investment YOI Tabel 8. Daftar Skor Penilaian YOI Sumber: SP. Menteri BUMN No. PER-04MBU2011 RKI Skor RKI ≥ 120 10 120 RKI ≥ 110 8 110 RKI ≥ 100 6 100 RKI ≥ 90 3 RKI 90 YOI Skor YOI ≥ x + 3 10 x + 3 YOI ≥ x + 2 8 x + 2 YOI ≥ x + 1 6 x + 1 YOI ≥ x 3 YOI x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Menentukan skor Expense Ratio ER Tabel 9. Daftar Skor Penilaian ER Sumber: SP. Menteri BUMN No. PER-04MBU2011 f. Menjumlahkan skor dari indikator aspek operasional Setelah tiap rasio dari aspek operasional selesai ditentukan, selanjutnya mengumpulkan semua hasil skor menjadi satu tabel. Tujuan dari langkah ini adalah untuk memudahkan dalam menyatukan nilai total skor keseluruhan aspek. g. Menjumlahkan skor dari semua indikator aspek keuangan dan aspek operasional Langkah selanjutnya menjumlahkan aspek keuangan dan aspek operasional. Setelah kedua aspek telah mendapatkan hasil skor, selanjutnya hasil skor dijumlahkan menjadi total skor akhir. h. Menentukan perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam kondisi sehat, kurang sehat, atau tidak sehat Setelah skor aspek keuangan dan skor aspek operasional selesai dijumlahkan, total skor akhir diidentifikasikan sesuai dengan klasifikasi ketentuan kondisi perusahaan yang terdapat dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100MBU2002. Total persentase yang dinilai adalah 65 0,65. Oleh karena itu, setiap ER Skor x ≤ 11 10 11 x ≤ 12 8 12 x ≤ 13 6 13 x≤ 14 3 x 14 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI range skor pada Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP- 100MBU2002 dikalikan dengan 0,65 terlebih dahulu. Penentuan tingkat kesehatan terdapat pada Tabel 10. Tabel 10. Penentuan Tingkat Kesehatan Perusahaan Asuransi Swasta Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100MBU2002 Total Skor Keseluruhan TSK Tingkat Kesehatan Keterangan TSK 61,75 AAA Sangat Sehat 52 TSK ≤ 61,75 AA Sangat Sehat 42,25 TSK ≤ 52 A Sangat Sehat 32,5 TSK ≤ 42,25 BBB Kurang Sehat 26 TSK ≤ 32,25 BB Kurang Sehat 19,5 TSK ≤ 26 B Kurang Sehat 13 TSK ≤ 19,5 CCC Tidak Sehat 6,5 TSK ≤ 13 CC Tidak Sehat TSK ≤ 6,5 C Tidak Sehat Sumber: Data diolah 2016 4. Mengklasifikasikan sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan Gambar 2. Cut-Off sebelum dan Sesudah Berlakunya BPJS Kesehatan Sumber: Data diolah 2016 Perubahan dari PT. Askes Persero menjadi BPJS Kesehatan ditetapkan pada tanggal 1 Januari 2014. Oleh karena itu, tahun 2012 dan tahun 2013 menjadi tahun sebelum berlakunya BPJS Kesehatan, 1 Januari 2012 1 Januari 2013 1 Januari 2014 1 Januari 2015 1 Januari 2016 Cut-Off Berlakunya BPJS Kesehatan SEBELUM BERLAKUNYA BPJS KESEHATAN SESUDAH BERLAKUNYA BPJS KESEHATAN sedangkan tahun 2014 dan tahun 2015 menjadi tahun setelah berlakunya BPJS Kesehatan. Cut-Off berlakunya BPJS Kesehatan disajikan pada Gambar 2. 5. Melakukan analisis statistika deskriptif Penelitian ini menggunakan data populasi sasaran. Oleh karena data populasi tersedia, akibatnya tidak lagi diperlukan penyamplingan terhadap populasi sasaran. Oleh karena akibat tersebut, dalam penelitian ini juga tidak diperlukan melakukan statistika inferensial. Penelitian ini cukup menggunakan statistika deskriptif saja. Menurut Boedijoewono 2012: 11, statistik deskriptif adalah metode statistik yang menggambarkan sifat-sifat data. Kegiatan statistik ini berupa kegiatan pengumpulan data, penyusunan data, dan penyajian data dalam bentuk tabel, grafik-grafik, maupun diagram-diagram. Penyajian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penyajian data dalam bentuk grafik-grafik. Grafik yang dibuat dalam analisis ini adalah grafik pada aspek keuangan, grafik pada aspek operasional, dan grafik pada tingkat kesehatan. Grafik-grafik tersebut kemudian dianalisis satu persatu. Setelah menganalisis grafik, selanjutnya menarik kesimpulan. Kesimpulan yang diperoleh dari aspek keuangan, aspek operasional, dan tingkat kesehatan digunakan sebagai alat untuk mengambil keputusan, apakah terdapat atau tidak terdapat perbedaan tingkat kesehatan perusahaan asuransi swasta sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Melakukan analisis statistika deskriptif pada aspek keuangan Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat grafik pada aspek keuangan. Grafik pada aspek keuangan terdiri dari rasio-rasio yang telah dihitung sebelumnya, yaitu ROA, ROE, RBC, dan Likuiditas. Hasil yang dipakai pada grafik adalah mean skor setiap tahun dari rasio aspek keuangan. Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Melakukan analisis statistika deskriptif pada ROE Grafik ROE dibuat berdasarkan mean dari skor ROE tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Mean dari skor ROE dapat dicari menggunakan aplikasi SPSS 20. 2 Melakukan analisis statistika deskriptif pada ROA Grafik ROA dibuat berdasarkan mean dari skor ROA tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Mean dari skor ROA dapat dicari menggunakan aplikasi SPSS 20. 3 Melakukan analisis statistika deskriptif pada RBC Grafik RBC dibuat berdasarkan mean dari skor RBC tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Mean dari skor RBC dapat dicari menggunakan aplikasi SPSS 20. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Melakukan analisis statistika deskriptif pada Likuiditas Grafik Likuiditas dibuat berdasarkan mean dari skor Likuiditas tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Mean dari skor Likuiditas dapat dicari menggunakan aplikasi SPSS 20. b. Membuat kesimpulan pada aspek keuangan Setelah membuat grafik dan menganalisis grafik, selanjutnya membuat kesimpulan terhadap mean yang terdapat pada grafik aspek keuangan. Kesimpulan-kesimpulan tersebut digunakan untuk membuat kesimpulan pada aspek keuangan. Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Membuat kesimpulan pada ROE Kesimpulan pada ROE diperoleh dengan membandingkan mean ROE sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. 2 Membuat kesimpulan pada ROA Kesimpulan pada ROA diperoleh dengan membandingkan mean ROA sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. 3 Membuat kesimpulan pada RBC Kesimpulan pada RBC diperoleh dengan membandingkan mean RBC sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. 4 Membuat kesimpulan pada Likuiditas Kesimpulan pada Likuiditas diperoleh dengan membandingkan mean Likuiditas sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. 5 Pengambilan kesimpulan keseluruhan aspek keuangan Setelah dilakukan pengambilan kesimpulan terhadap mean yang terdapat pada rasio aspek keuangan, selanjutnya dapat diambil kesimpulan apakah terdapat atau tidak terdapat perbedaan aspek keuangan perusahaan asuransi swasta sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. c. Melakukan analisis statistika deskriptif pada aspek operasional Langkah yang dilakukan adalah membuat grafik pada aspek operasional. Grafik pada aspek operasional terdiri dari rasio-rasio yang telah dihitung sebelumnya, yaitu RKI, YOI, dan ER. Hasil yang dipakai pada grafik adalah hasil rata-rata skor dari tiap tahun dari tiap rasio aspek operasional. Setelah membuat grafik, selanjutnya menjelaskan grafik yang telah dibuat. Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Melakukan analisis statistika deskriptif pada RKI Grafik RKI dibuat berdasarkan mean dari skor RKI tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Mean dari skor RKI dapat dicari menggunakan aplikasi SPSS 20. 2 Melakukan analisis statistika deskriptif pada YOI Grafik YOI dibuat berdasarkan mean dari skor YOI tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Mean dari skor YOI dapat dicari menggunakan aplikasi SPSS 20. 3 Melakukan analisis statistika deskriptif pada ER Grafik ER dibuat berdasarkan mean dari skor ER tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Mean dari skor ER dapat dicari menggunakan aplikasi SPSS 20. d. Membuat kesimpulan pada aspek operasional Setelah membuat grafik dan menganalisis grafik, selanjutnya membuat kesimpulan terhadap mean yang terdapat pada grafik aspek operasional. Kesimpulan-kesimpulan tersebut digunakan untuk membuat kesimpulan pada aspek keuangan. Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut: 1 Membuat kesimpulan pada RKI Kesimpulan pada RKI diperoleh dengan membandingkan mean RKI sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. 2 Membuat kesimpulan pada YOI Kesimpulan pada YOI diperoleh dengan membandingkan mean YOI sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. 3 Membuat kesimpulan pada ER Kesimpulan pada ER diperoleh dengan membandingkan mean ER sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. 4 Pengambilan kesimpulan keseluruhan aspek operasional Setelah dilakukan pengambilan kesimpulan terhadap mean yang terdapat pada rasio aspek operasional, selanjutnya dapat diambil kesimpulan apakah terdapat atau tidak terdapat perbedaan aspek operasional perusahaan asuransi swasta sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. e. Melakukan analisis statistika deskriptif pada tingkat kesehatan Langkah yang dilakukan adalah membuat grafik tingkat kesehatan. Grafik tingkat kesehatan dibuat berdasarkan banyaknya jumlah perusahaan pada setiap tingkat kesehatan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. f. Membuat kesimpulan pada tingkat kesehatan Setelah dilakukan analisis terhadap grafik tingkat kesehatan, selanjutnya dilakukan pengambilan kesimpulan apakah terdapat atau tidak terdapat perbedaan tingkat kesehatan perusahaan asuransi swasta sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan. Kesimpulan pada grafik tingkat kesehatan diperoleh dengan membandingkan persentase tingkat kesehatan sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan berdasarkan tingkat kesehatan. Presentase diperoleh dengan perhitungan: Rumus: ℎ ℎ � ℎ ℎ ℎ x 100 g. Mengambil keputusan Dari hasil kesimpulan aspek keuangan, aspek operasional, dan tingkat kesehatan dapat diambil keputusan terhadap tingkat kesehatan, apakah terdapat perbedaan atau tidak terdapat perbedaan tingkat kesehatan perusahaan asuransi swasta sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan bila diukur dengan Surat Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER- 04MBU2011. 51

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh persepsi terhadap preferensi guru SDI al-Izhar Pondok Labu mengenai asuransi dana pendidikan pada perusahaan asuransi syariah

0 4 105

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi underwriter dalam menyeleksi risiko pada produk asuransi kesehatan kumpulan (studi pada unit Syariah Pt.Asuransi Umum Bumiputra Muda 1967)

9 113 89

Analisi dan desain data warehouse pada perusahaan asuransi Syariah (studi kasus: Pt> Asuransi takaful umum)

23 129 170

Prediksi kebangkrutan perusahaan asuransi syariah berdasarkan metode Altman Z-Score

7 56 98

Analisis pengaruh kapasitas fiskal, investasi swasta dan tingkat partisipasi angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi regional sebelum dan sesudah otonomi daerah : ( Studi kasus antar propinsi dipulau jawa )

0 9 158

Pengaruh perubahan variabel ekonomi makro terhadap perubahan kesehatan perusahaan manufaktur

0 11 126

Analisis tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Syariah PD.BPRS Bekasi berdasarkan peraturan Bank

1 40 117

Analisis kinerja keuangan perbankan sebelum dan sesudah mempunyai unit usaha syariah (studi empiris pada perusahaan perbaukan yang terdaftar di bi)

1 3 142

1 Jamkesmas adalah pelayanan kesehatan yang biayanya ditanggung oleh pemerintah 2 Jamkesmas adalah iuran untuk pelayanan kesehatan dibayar oleh Pemerintah 3 Jamkesmas adalah jaminan kesehatan yang dapat digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di p

1 2 35

Pusat Pendidikan dan Pelatihan tenaga kesehatan Badan PengemBangan dan PemBerdayaan sdm kesehatan

0 2 204