2. Kurang Sehat, yang terdiri dari:
BBB apabila 32,5 TSK ≤ 42,25
BB apabila 26 TSK ≤ 32,5 B apabila 19.5 TSK ≤ 26
3. Tidak Sehat, yang terdiri dari:
CCC apabila 13 TSK ≤ 19,5 CC apabila 6,5
TSK ≤ 19,5 C apabila TSK ≤ 6,5
L. Kerangka Pemikiran
Tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan menjadi salah satu patokan bahwa perusahaan dapat memberikan keuntungan baik langsung atau
secara tidak langsung bagi pihak yang berkepentingan. Kepercayaan kepada suatu perusahaan dapat diraih dengan memperlihatkan bahwa keadaan
perusahaannya baik. Perusahaan berupaya agar keadaan perusahaan baik dan sehat dengan melakukan inovasi agar produk perusahaannya menarik bagi
konsumen. Dalam dunia bisnis, setiap harinya terjadi persaingan yang ketat.
Namun, ditengah persaingan-persaingan yang terjadi pasti ada sesuatu yang menggangu stabilitias perusahaanya. Salah satunya adalah pengaruh kebijakan
baru yang diberlakukan oleh pemerintah. Perubahan PT. Askes Persero menjadi BPJS Kesehatan diisukan akan mengganggu bahkan merusak stabilitas
kesehatan keuangan perusahaan asuransi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk mengetahui apakah berlakunya BPJS Kesehatan memberikan dampak melalui tingkat kesehatan perusahaan, peneliti membandingkan tingkat
kesehatan perusahaan asuransi swasta sebelum dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan dengan menggunakan analisis statistika deskriptif. Cut-Off sebelum
dan sesudah berlakunya BPJS Kesehatan adalah 1 Januari 2014. Pembuatan Cut-Off berdasarkan tanggal diberlakukannya BPJS Kesehatan.
Bersdasarkan penjelasan diatas, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Sumber: Data diolah 2016
Sebelum Berlakunya BPJS Kesehatan
Tahun 2012 dan Tahun 2013
Tingkat Kesehatan Sesudah Berlakunya
BPJS Kesehatan Tahun 2014 dan
Tahun 2015 Tingkat Kesehatan
STATISTIKA DESKRIPTIF
1 Januari 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi empiris pada perusahaan asuransi swasta yang sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan melalui
skema Coordination of Benefit. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis, sehingga dapat ditarik kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Menurut Amirin 2009, subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga organisasi, yang sifat-keadaannya akan
diteliti. Subjek pada penelitian ini adalah perusahaan asuransi swasta yang sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan melalui skema Coordination of
Benefit CoB.
2. Objek Penelitian
Menuru Amirin 2009, objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang, ataupun lembaga organisasi, yang menjadi pusat
perhatian atau sasaran penelitian. Objek pada penelitian adalah laporan keuangan perusahaan asuransi swasta yang sudah bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan melalui skema Coordination of Benefit dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015.