Aspek-aspek Tanggung Jawab Tanggung JawabBelajar

12 Setelah memiliki tujuan yang jelas langkah berikutnya ialah membuat perencanaan agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai. Perencanaan berarti mencari tahu sebelum waktunya, bagaimana cara mengerjakan sesuatu dengan efisien, Lewis 2004:338. Sebagai contoh seorang siswa diawal tahun sudah menentukan tujuannya untuk memperoleh nilai akhir ujian semester rata-rata 8. Tujuan untuk menentukan arah dan pilihan dalam tindakannya. d. Memilih sikap Positif Remaja yang bertanggung jawab akan memilih sikap positif, seperti; antusias, jujur, murah hati, optimis, gigih, mau berusaha, dan kreatif daripada sikap negative seperti putus asa, mencari jalan pintas, pesimis, tidak jujur dan lain sebagainya. Sikap-sikap positif ini dapat mendukung perilaku-perilakunya yang bertanggungjawab. e. Mandiri Mandiri menjadi bagian dari sikap yang bertanggungjawab. Nuryoto 1993:51 mengartikan sikap mandiri sebagai kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, melakukan sesuatu dengan tepat, gigih dalam usaha dan melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain. 13 Ketika remaja berlatih untuk mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya maupun yang berkaitan dengan orang lain, hal ini akan menumbuhkan sikap rasa percaya diri sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat dan dapat mempertanggungjawabkan atas perbuatannya. f. Melakukan kewajiban Menjadi remaja yang bertanggungjawab berarti ia tahu apa yang menjadi kewajibannya dan melakukan kewajiban itu dengan sebaik-baiknya, sekalipun itu bukan tugas yang menyenangkan baginya. Ia akan tetap berusaha meskipun mengalami kesulitan, ia mempunyai komitmen untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Menurut Elia 2008:1 remaja yang bertanggungjawab itu semestinya sudah memahami apa yang menjadi kewajiban sebagai seorang siswa dan ia tahu apa yang harus dilaksanakannya yaitu menggunakan sebagai besar waktunya untuk belajar, maka ia akan belajar sebaik-baiknya tanpa harus diminta dan diawasi oleh orang tua maupun gurunya. g. Mencapai hasil yang baik Remaja yang bertanggungjawab itu tidak minimalis dan asal-asalan dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Kesadaran akan tugas-tugasnya mampu mendorong dirinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 untuk menggunakan seluruh kemampuan yang ada dalam diri untuk mencapai hasil yang baik. h. Bersikap proaktif Proaktif berarti menyadari bahwa kita bertanggungjawab atas pilihan-pilihan kita dan memiliki kebebasan untuk memilih berdasarkan prinsip dan nilai dan bukan berdasarkan suasana hati dan kondisi disekitar, Covey 2006:223. Remaja yang proaktif akan mengambil inisiatif untuk meningkatkan kemampuan yang ada dalam dirinya. Sikap proaktif ini mendorongnya untuk melakukan apa yang menjadi tugasnya, ia tidak menunggu orang lain meminta untuk mengerjakannya. i. Tekun Tekun berarti rajin, bersungguh-sungguh, tetap berpegang teguh. Ketekunan akan sangat mendukung seorang remaja dalam menampakkan perilaku yang bertanggungjawab. Ketekunan membuat seseorang tidak mudah beralih ke hal-hal yang lebih menarik perhatiannya saat ia harus mengerjakan tugasnya, sehingga apa yang menjadi tugasnya dapat dikerjakan dengan baik. Lewis 2004:35 mengemukakan ciri-ciri remaja yang tekun yaitu: ia bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu, ia tidak mudah meninggalkan pekerjaannya yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 belum selesai dan beralih ke hal-hal yang menarik perhatiannya. j. Reflektif Sikap reflektif sangat dibutuhkan untuk membantu seseorang bisa menunjukkan perilaku yang bertanggungjawab dalam kehidupan sehari-hari. Seorang remaja yang bertanggungjawab akan mencari waktu agar dapat melihat kembali apa yang sudah dilakukannya sehingga ia tidak mudah jatuh pada sikap suka menyalahkan keadaan atau orang lain. Sebagai contoh, ketika gagal dalam menghadapi ujian seorang remaja yang reflektif akan berusaha menemukan nilai dari kegagalannya, bahwa ia kurang berusaha dalam belajar untuk menghadapi ujian itu. Maka ia harus lebih giat lagi dalam belajar agar mencapai hasil yang maksimal. Ia mampu belajar dan menemukan nilai dari apa yang didengar dan dilihatnya sampai pada akhirnya nilai itu mampu mengubah sikapnya. Bagi remaja yang reflektif nilai-nilai ditemukannya melalui peristiwa-peristiwa hidup, dapat menjadi titik tolak bagi diri untuk memperbaiki perilakunya sehingga ia dapat menunjukkan perilaku yang bertanggungjawab. 16 Peneliti dapat menyimpulkan bahwa aspek-aspek pada tanggung jawab belajar yang menonjol ketika menjalankan PPL BK tahun 2014, peneliti hanya mengambil 6 aspek dari 10 aspek sesuai yang dilihat peneliti selama PPL, antara lain: 1. Mandiri Setiap siswa yang memiliki tanggung jawab dalam belajar harus memiliki sikap yang mandiri. Nuryoto 1993:51 mengartikan sikap mandiri sebagai kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, melakukan sesuatu dengan tepat, gigih dalam usaha dan melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain. Ketika remaja berlatih untuk mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya maupun yang berkaitan dengan orang lain, hal ini akan menumbuhkan sikap rasa percaya diri sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat dan dapat mempertanggungjawabkan atas perbuatannya. 2. Tekun Dalam menjalankan tugas belajar, siswa mampu mengerjakan tugas dengan tekun berarti rajin, bersungguh-sungguh, tetap berpegang teguh. Ketekunan akan sangat mendukung seorang remaja dalam 17 menampakkan perilaku yang bertanggungjawab. Ketekunan membuat seseorang tidak mudah beralih ke hal-hal yang lebih menarik perhatianya saat ia harus mengerjakan tugasnya, sehingga apa yang menjadi tugasnya dapat dikerjakan dengan baik. Lewis 2004:35 mengemukakan ciri-ciri remaja yang tekun yaitu: ia bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu, ia tidak mudah meninggalkan pekerjaannya yang belum selesai dan beralih ke hal-hal yang menarik perhatiannya. 3. Sikap Positif Remaja yang bertanggung jawab akan memilih sikap positif, seperti; antusias, jujur, murah hati, optimis, gigih, mau berusaha, dan kreatif daripada sikap negative seperti putus asa, mencari jalan pintas, pesimis, tidak jujur dan lain sebagainya. Sikap-sikap positif ini dapat mendukung perilaku-perilakunya yang bertanggungjawab. 4. Menentukan rencana atau prioritas utama dalam belajar Setiap siswa dapat menentukan tujuan merupakan sebuah langkah penting yang harus kita buat sebelum kita melangkah, karena dengan menentukan tujuan lebih dahulu kita menjadi tahu kemana harus melangkah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 Tujuan dapat membantu seseorang menentukan arah yang akan diambil, dan kita menjadi tahu hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan kita. Setelah memiliki tujuan yang jelas langkah berikutnya ialah membuat perencanaan agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai. Perencanaan berarti mencari tahu sebelum waktunya, bagaimana cara mengerjakan sesuatu dengan efisien, Lewis 2004:338. Sebagai contoh seorang siswa diawal tahun sudah menentukan tujuannya untuk memperoleh nilai akhir ujian semester rata-rata 8. Tujuan untuk menentukan arah dan pilihan dalam tindakannya. 5. Bersikap Proaktif Siswa yang bertanggungjawab dalam belajar harus memiliki sikap yang proaktif berarti menyadari bahwa kita bertanggungjawab atas pilihan-pilihan kita dan memiliki kebebasan untuk memilih berdasarkan prinsip dan nilai dan bukan berdasarkan suasana hati dan kondisi disekitar, Covey 2006:223. Remaja yang proaktif akan mengambil inisiatif untuk meningkatkan kemampuan yang ada dalam dirinya. Sikap proaktif ini mendorongnya untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 melakukan apa yang menjadi tugasnya, ia tidak menunggu orang lain meminta untuk mengerjakannya. 6. Kontrol Diri Dalam belajar siswa harus menjaga dirikontrol diri berarti mengendalikan pikiran dan tindakan agar dapat menahan dorongan diri dalam maupun dari luar diri sehingga dapat bertindak dengan benar, Borba 2008:95. Remaja yang bertanggungjawab memiliki kontrol diri yang kuat ia mampu mengatakan “tidak” pada hal-hal yang dapat merugikan dirinya, dan melakukan hal yang benar. Sebagai contoh, ketika teman-temannya mengajak dirinya untuk pergi jalan-jalan dan nonton, ia mampu mengolah dirinya dan mau berkata tidak, karena ia lebih memilih mengerjakan tugas PR dan belajar untuk mempersiapkan pelajaran esok harinya. Selain itu, remaja yang bertanggung jawab mampu mengontrol tindakan dan emosinya disaat memiliki masalah dan mampu mengendalikan diri. Contohnya, gagal mendapatkan nilai baik dalam ujian, tidak membuat dia lemah dan malas untuk belajar tetapi hal itu dapat memacunya lebiah giat dalam belajar. Siswanto 1997:30 menyebutkan indikator remaja yang memiliki 20 kontrol diri yaitu: ia dapat menguasai diri, yang berarti tidak ditaklukkan oleh perasaan-perasaan dan emosinya, berani bangkit ketika mengalami kegagalan.

3. Jenis-jenis Tanggung Jawab dalam Belajar

Menurut Tirtorahardjo 2005:8 tanggung jawab berdasarkan wujudnya terdiri dari: 1 tanggung jawab kepada diri sendiri, 2 tanggung jawab kepada masyarakat, dan 3 tanggung jawab kepada Tuhan. Berikut penjelasan dari ketiga jenis tanggung jawab berdasarkan wujudnya: Tanggung jawab kepada diri sendiri yaitu hakikat manusia sebagai makhluk individu yang mempunyai kepribadian yang utuh, dalam bertingkah laku, dalam menentukan perasaan, dalam menentukan keinginannya, dan dalam menuntut hak-haknya. Namun, sebagai individu yang baik maka harus berani menanggung tuntutan kata hati, misalnya dalam bentuk penyesalan yang mendalam. Tanggung jawab kepada masyarakat yaitu hakikat manusia sebagai makhluk individu, manusia juga sebagai makhluk sosial yang berada di tengah-tengah masyarakat dan tidak mungkin untuk hidup sendiri. Oleh karena itu, manusia dalam berpikir, bertindak, berbicara dan segala aktivitasnya, manusia terikat oleh masyarakat, lingkungan dan negara. Maka dari itu segala tingkah laku ataupun perbuatannya harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Tanggung jawab kepada masyarakat juga menanggung tuntutan-tuntutan berupa sanksi-sanksi dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 norma-norma sosial, misalnya seperti cemoohan masyarakat, hukuman penjara, dan lain-lain. Tanggung jawab kepada Tuhan yaitu manusia yang ada di alam semesta ini tidaklah muncul dengan sendirinya, namun ada yang menciptakan yaitu Tuhan YME. Makhluk ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepadanya dan juga menanggung tuntutan norma-norma agama serta melakukan kewajibannya kepada Tuhan YME. Berdasarkan penjelasan tentang jenis-jenis tanggung jawab tersebut, maka tanggung jawab belajar siswa termasuk dalam jenis tanggung jawab kepada diri sendiri. Artinya, siswa tersebut harus bisa menanggung kata hatinya untuk bersedia melakukan kewajibannya sebagai siswa yaitu belajar. Siswa tersebut harus bisa berkomitmen untuk membiasakan diri dalam belajar dengan baik dan disiplin dalam sekolah.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Tanggung Jawab

Belajar pada Remaja Sukmaningrum 2005:3 mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tanggung jawab belajar perkembangan sosial remaja pada tingkat perkembangan anak yang telah mencapai jenjang menjelang dewasa. Pada jenjang ini, kebutuhan remaja telah cukup kompleks, interaksi sosial dan pergaulan remaja telah cukup luas. Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungannya, remaja telah mulai memperlihatkan dan mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan norma yang berlaku sebelumnya di dalam keluarganya. Remaja menghadapi berbagai 22 lingkungan, bukan saja bergaul dengan berbagai kelompok umur. Dengan demikian, remaja mulai memahami norma pergaulan dengan kelompok remaja, kelompok anak-anak, kelompok dewasa, dan kelompok orang tua. Pergaulan dengan sesama remaja lawan jenis dirasakan yang paling penting tetapi cukup sulit, karena disamping harus memperhatikannorma pergaulan sesama remaja juga terselip pemikiran adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup. Pada masa remaja, anak mulai memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan. Pergaulan sesama teman lawan jenis dirasakan sangat penting, tetapi cukup sulit, karena disamping harus memperhatikan norma pergaulan sesama remaja juga terselip pemikiran adanya kebutuhan masa depan untuk memilih teman hidup. Kehidupan sosial remaja ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan emosional. Remaja sering mengalami sikap hubungan sosial yang tertutup sehubungan dengan masalah yang dialaminya. Masa remaja terjadi masa krisis, masa pencarian jati diri, dia berpendapat bahwa penemuan jati diri seseorang didorong oleh sosiokultural. Sedangkan kehidupan sosial remaja didorong oleh diri sendiri dan orientasi pada kepentingan seksual. Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kelompok-kelompok, baik kelompok besar maupun kelompok kecil. Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan tanggung jawab belajar pada remaja menurut Sukmaningrum dipengaruhi oleh beberapa

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Hubungan pemberian biasiswa terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas II SLTP Negeri se Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2000/2001

0 4 61

Pengaruh bimbingan dan konseling terhadap motivasi belajar siswa SMP Babus Salam Cimone-Tangerang

0 25 79

Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

4 47 161

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Pengaruh program bimbingan belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS siswa di SMP Islamiyah Ciputat

0 5 103

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185