Analisis Capaian Item Tingkat Tanggung Jawab Belajar

48 Item-item yang menunjukkan bahwa tanggung jawab belajar siswa termasuk golongan sedangakandiambil menurut skor yang sedang. Item yang tergolong sedangkan digunakan sebagai dasar pembuatan usulan topik-topik bimbingan belajar. Hasil skor akan disajikan pada tabel 10. 10 47 44 Tingkat Tanggung Jawab Belajar sangat tinggi tinggi sedang 49 Tabel 10. Hasil Temuan Capai Skor Item-item Tanggung Jawab Belajar Siswa Kelas VIII SMP 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016 yang Tergolong Kategori Sedang Aspek Indikator Nomor Item Skor Mandiri Mampu mengatasi segala hambatan dalam belajar 1 213 Mandiri Mampu mengatasi segala hambatan dalam belajar 2 237 Mandiri Memiliki inisiatif untuk belajar 5 223 Mandiri Memiliki inisiatif untuk belajar 8 242 Mandiri Memiliki inisiatif untuk belajar 10 218 Tekun Serius dalam mengerjakan tugas 11 244 Tekun Serius dalam mengerjakan tugas 12 251 Tekun Serius dalam mengerjakan tugas 14 242 Tekun Mau bekerja keras dalam belajar 17 220 Tekun Mau bekerja keras dalam belajar 18 219 Sikap positif Mampu membantu teman yang kesulitan dalam belajar 23 213 Sikap positif Mampu membantu teman yang kesulitan dalam belajar 24 224 Sikap positif Mampu membantu teman yang kesulitan dalam belajar 26 228 Menentukan rencana atau prioritas utama dalam belajar Mampu menentukan prioritas dalam belajar 32 222 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 Menentukan rencana atau prioritas utama dalam belajar Membuat jadwal belajar secara rutin 36 246 Menentukan rencana atau prioritas utama dalam belajar Membuat jadwal belajar secara rutin 37 219 Menentukan rencana atau prioritas dalam belajar Mampu mengutamakan belajar daripada bermain 39 253 Menentukan rencana atau prioritas dalam belajar Mampu mengutamakan belajar daripada bermain 41 239 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Tingkat Tanggung Jawab Belajar

Pada umumnya tugas sebagai siswa ialah belajar. Siswa yang bertanggungjawab dalam belajar akan menghasilkan nilai yang baik, baik dari segi mata pelajaran maupun tingkah laku di sekolah. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tingkat tanggung jawab pada belajar siswa SMP 13 Yogyakarta terdapat 8 siswa 9 yang memiliki tingkat tanggung jawab belajar yang sangat tinggi, 37 siswa 40 yang memiliki tingkat tanggung jawab belajar yang tinggi, 37 siswa 40 yang memiliki tingkat tanggung jawab belajar yang sedang,10 siswa 11 yang memiliki tingkat tanggung jawab belajar yang rendah. Jika di totalkan maka jumlah siswa yang memiliki tanggung jawab sangat tinggi hanya 9 dari 100, maka dari itu siswa mampu memiliki tanggung jawab yang besar dalam segi belajar. Siswa yang memiliki prosentase 9 masuk dalam kategori siswa yang memiliki tanggung jawab belajar sangat tinggi, dimana siswa yang memiliki tanggung jawab sangat tinggi mampu melaksanakan tugas belajar dengan baik serta mampu meningkatkan nilai-nilai mata pelajaran. Siswa yang memiliki prosentase 40 masuk dalam kategori tinggi dan sedang dimana siswa memiliki tanggung jawab belajar yang mampu meningkatkan dirinya untuk lebih menggunakan waktu belajar dengan baik dan bersemangat dalam belajar. Sedangkan siswa yang memiliki prosentase 11 masuk dalam kategori rendah, dimana siswa yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 memiliki tanggung jawab belajar rendah agar mampu belajar lebih serius supaya mendapatkan hasil yang memuaskan dan mampu menjadi lebih baik dalam belajar. Karakter siswa sangatlah berbeda, maka dari itu setiap siswa diharuskan memiliki tanggung jawab yang besar terlebih dalam hal belajar sebagai pelajar yang ada disekolah. Menurut Sukmaningrum 2005:3 Faktor-faktor yang mempengaruhi tanggung jawab pada belajar yaitu: 1. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya, Musa 2006:2. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, keluarga merupakan salah satu contoh yang mendasari perilaku setiap baik atau buruknya. Keluarga mampu memberikan arahan yang baik demi masa depan anaknya. 2. Kematangan anak bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis adalah mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Menurut observasi peneliti, kematangan sosial setiap siswa dipengaruhi oleh kematangan fisik dan psikis, dikarenakan setiap perubahan fisik dan psikis sangat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 berpengaruh akan tingkah laku siswa dalam menerima dirinya untuk menyesuaikan lingkungan baru di sekolah. 3. Status sosial ekonomi kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat artinya perilakuakan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Hal ini dapat ber akibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, faktor sosial ekonomi sangat berpengaruh di sekolah tersebut. Siswa yang memiliki perekonomian mencukupi siswa dapat masuk dalam kategori siswa KMS kartu miskin sekolah jadi pihak sekolah memberikan potongan biaya supaya siswa yang mengikuti KMS mampu mengikuti sekolah sebagaimana siswa yang lain. Siswa yang perekonomian mencukupi didalam sekolah SMP 13 Yogyakarta sangat tidak berpengaruh, karena siswa tidak membeda-bedakan teman untuk bermain dan guru juga tidak membedakan siswa kaya maupun miskin melainkan memberikan pengaruh yang positif sama rata. 4. Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan sekolah. Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Hubungan pemberian biasiswa terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas II SLTP Negeri se Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2000/2001

0 4 61

Pengaruh bimbingan dan konseling terhadap motivasi belajar siswa SMP Babus Salam Cimone-Tangerang

0 25 79

Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

4 47 161

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Pengaruh program bimbingan belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran IPS siswa di SMP Islamiyah Ciputat

0 5 103

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185