35
3.1.2. Pengukuran Variabel
Variabel ini diukur dengan data yang berskala interval. sedangkan teknik pengukurannya menggunakan semantik diferensial yang mempunyai
skala 7 poin dengan pola sebagai berikut :
1 7
Sangat tidak setuju Sangat setuju
Keterangan : Jawaban dengan nilai 1 berarti kecenderungan tidak menyetujui pernyataan yang diberikan negatif, jawaban dengan nilai antara 7
berarti menyetujui pernyataan yang diberikan positif.
3.2. Teknik Penentuan Sampel
a. Populasi Populasi merupakan kelompok subyek obyek yang memiliki ciri-ciri atau
karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek obyek yang lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari
hasil penelitian Sumarsono, 2004: 44. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pembeli pengguna Notebook lain yang sebelumnya
pengguna Notebook Toshiba di Trimedia Hi Tech Mall Surabaya
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut. Karena itu sample harus
representative dari sebuah populasi Sumarsono, 2002 : 45. Metode
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
36
pengambilan sampel dengan metode non probability sampling dengan teknik Purposive Sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria yang
sudah ditetapkan oleh peneliti. Dengan kriteria antara lain : - Merupakan pengguna Notebook lain yang sebelumnya pengguna
Notebook Toshiba - Umur konsumen minimal 18 tahun. Alasannya, sudah cukup
dewasa, mengerti dan memahami akan Notebook. Teknik penentuan sampel yang dipergunakan adalah berdasarkan
pedoman pengukuran sampel menurut Ferdinand 2002:48, antara lain : 1. 100 – 200 sampel untuk teknik maximum likelihood estimation.
2. Tergantung pada jumlah parameter yang diestimasi. Pedomannya adalah 5 – 10 kali jumlah parameter yang diestimasi.
3. Tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam seluruh variabel laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5-10. bila
terdapat 12 indikator, jika dikalikan 9 maka besarnya sampel adalah 108.
3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. a.
Data Primer.
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian dengan cara kuesioner.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
37
b. Data
Sekunder. Yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dengan cara wawancara serta
dokumentasi perusahaan yang berkaitan dengan masalah penelitian.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh konsumen pengguna Notebook Toshiba.
3.3.3. Pengumpulan Data
a. Observasi yaitu cara pengumpulan data dengan jalan pengamatan secara
langsung terhadap obyek yang diselidiki mengadakan pencatatan seperlunya. b.
Interview yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan wawancara secara langsung terhadap responden untuk mengetahui pendapat
mereka secara langsung.
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.4.1. Uji Reliabilitas dan Validitas
Variabel atau dimensi yang diukur melalui indikator-indikator dalam daftar pertanyaan perlu dilihat reliabilitasnya dan validitasnya, dimana hal ini dijelaskan
sebagai berikut : a.
Uji Validitas Validitas yang digunakan adalah validitas konstruk construct validity yang
merujuk pada sejauh mana uji dapat mengukur apa yang sebenarnya kita ukur. Uji validitas diukur ditafsirkan dengan menggunakan
Item to Total Correlation,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
38
jika nilai
r 0,5 maka indikator valid, dan jika
nilai
r 0,5 maka indikator tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji ini ditafsirkan dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Jika nilai alpha cukup tinggi berkisar 0,50 – 0,60 dapat ditafsirkan suatu hasil
pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih, dengan kata lain instrumen tersebut dapat diandalkan. Augusty, 2002 : 193
3.4.2. Uji Outlier Univariat dan Multivariat
Outlier adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariat maupun multivariat yaitu yang muncul karena kombinasi
kharakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya Ferdinand, 2002 : 52.
3.4.2.1. Uji Outlier Univariat
Deteksi terhadap adanya outlier univariat dapat dilakukan dengan menentukan ambang batas yang akan dikategorikan sebagai outlier dengan cara
mengkonversi nilai data penelitian ke dalam standar score atau yang biasa disebut dengan z-score, yang mempunyai rata-rata nol dengan standar deviasi sebesar
satu. Bila nilai-nilai itu telah dinyatakan dalam format yang standar z-score, maka perbandingan antar besaran nilai dengan mudah dapat dilakukan. Untuk
sampel besar diatas 80 observasi, pedomana evaluasi adalah nilai ambang batas dari z-score itu berada pada rentang 3 sampai dengan 4 Hair, et, al, 1995 dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
39
Ferdinand, 2002 : 98. Oleh karena itu apabila ada observasi-observasi yang memiliki z-score 3,0 akan dikategorikan sebagai outlier.
3.4.2.2. Uji Outlier Multivariat
Evaluasi terhadap multivariat ouliers perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outlier pada tingkat univariat, tetapi
observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Jarak Mahalanobis the Mahalanobis distance untuk tiap observasi dapat dihitung dan
menunjukkan jarak sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional. Uji terhadap multivariat dilakukan dengan menggunakan
kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat 0,001. Jarak Mahalanobis itu dapat
dievaluasi dengan menggunakan nilai
2
pada derajat kebebasan sebesar jumlah item yang digunakan dalam penelitian. Apabila nilai Jarak Mahalanobisnya lebih
besar dari nilai
2 Tabel
adalah Outlier Multivariat.
3.4.3. Uji Normalitas Data
Adapun metode yang digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak adalah menggunakan uji critical ratio dari
Skewness dan Kurtosis dengan ketentuan sebagai berikut : Kriteria Pengujian :
Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
40
a. Jika nilai critical yang diperoleh melebihi rentang + 2,58 maka distribusi
adalah tidak normal.
b. Jika nilai critical yang diperoleh berada pada rentang + 2,58 maka distribusi
adalah normal.
3.4.4. Pemodelan SEM
Structural Equation Modeling
Sebuah pemodelan SEM yang lengkap pada dasarnya terdiri dari Measurement Model dan Structural Model. Measurement Model atau Model
Pengukuran ditujukan untuk mengkonfirmasikan sebuah dimensi atau faktor berdasarkan indikator-indikator empirisnya. Structural Model adalah model
mengenai struktur hubungan yang membentuk atau menjelaskan kausalitas antara faktor. Ferdinand, 2002 : 34
Untuk membuat pemodelan yang lengkap beberapa langkah berikut ini yang perlu dilakukan :
a. Pengembangan model berbasis teori.
Langkah pertama dalam pengembangan model SEM adalah pencarian atau pengembangan sebuah model yang mempunyai justifikasi teoritis yang kuat.
Setelah itu, model tersebut divalidasi secara empirik melalui program SEM. b.
Pengembangan diagram alur untuk menunjukkan hubungan kausalitas. Pada langkah kedua, model teoritis yang telah dibangun pada langkah pertama
akan digambarkan dalam path diagram. Path diagram tersebut memudahkan peneliti melihat hubungan-hubungan kausalitas yang ingin diujinya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
41
c. Konversi diagram alur kedalam persamaan.
Setelah teori model dikembangkan dan digambarkan dalam sebuah diagram alur, spesifikasi model dikonversikan kedalam rangkaian persamaan.
d. Memilih Matriks Input dan Estimasi Model.
Perbedaan SEM dengan teknik multivariat lainnya adalah dalam input data yang akan digunakan dalam pemodelan dan estimasinya. SEM hanya
menggunakan matriks varians kovarians atau matriks korelasi sebagai data input untuk keseluruhan estimasi yang dilakukannya.
e. Menilai Problem Identifikasi.
Problem identifikasi prinsipnya adalah problem mengenai ketidakmampuan dari model yang dikembangkan untuk menghasilkan estimasi yang unik.
Problem identifikasi dapat muncul melalui gejala-gejala berikut ini : 1.
Standard error untuk satu atau beberapa koefisien sangat besar. 2.
Program tidak mampu menghasilkan matrik informasi yang disajikan. f.
Evaluasi Model. Pada langkah ini kesesuaian model dievaluasi, melalui telaah terhadap bebagai
kriteria goodness-of-fit. Kriteria-kriteria tersebut adalah : 1.
Ukuran sampel yang digunakan adalah minimal berjumlah 100. 2.
Normalitas dan Linieritas. 3.
Outliers .
4. Multicolinierity and Singularity.
3.4.5. Uji Hipotesis
Dalam analisis SEM umumnya berbagai jenis fit index yang digunakan untuk mengukur derajad kesesuaian antara model yang dihipotesakan dengan data
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
42
yang disajikan. Berikut ini adalah index kesesuaian dan cut-off valuenya untuk digunakan dalam menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak.
a.
2
Chi Square Statistic. Alat uji yang paling fundamental untuk mengukur overall fit adalah likehood
ratio Chi-Square Statistic . Model yang diuji akan dipandang baik atau
memuaskan apabila nilai chi-squarenya rendah. Semakin kecil nilai
2
semakin baik model itu dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut-off value
sebesar 0,05 atau 0,10.
b. RMSEA The Root Mean Square Error of Approximation
RMSEA adalah sebuah indeks yang dapat digunakan untuk mengkompensasi chi-squre statistic
dalam yang besar. Nilai RMSEA menunjukkan goodness- of-fit
yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan index untuk dapat
diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari model itu berdasarkan degree of freedom.
c. GFI Goodness of Fit Index.
Indeks keseusaian fit index ini akan menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks populasi
yang terestimasikan. GFI adalah sebuah ukuran non-statistikal yang mempunyai rentang nilai antara 0 poor fit sampai dengan 1.0 perfect fit.
Nilai yang tinggi dalam indeks ini menunjukkan sebuah better fit. d.
AGFI Adjusted Goodness-of-Fit Index. GFI adalah analog dari R
2
dalam regresi linier berganda yaitu suatu koefisien yang mengukur ketepatan sebuah model yang digunakan. Tingkat penerimaan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
43
yang direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90. GFI maupun AGFI adalah kriteria yang
memperhitungkan proporsi tertimbang dari varians dalam sebuah matriks kovarians sampel.
e. CMINDF.
The Minimum Sample Discrepancy Function CMIN dibagi dengan degree of freedomnya
akan menghasilkan indeks CMINDF, yang umumnya dilaporkan oleh para peneliti sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat fitnya
sebuah model. Nilai
2
relatif kurang dari 2.0 atau bahkan kadang kurang dari 3.0 adalah indikasi dari acceptable fit antara model dan data.
f. TLI Tucker Lewis Indeks
TLI adalah sebuah alternatif incremental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model. Nilai yang
direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah model adalah penerimaan 0.95 dan nilai yang sangat mendekati 1 menunjukkan a very
good fit .
g. CFI Comparative Fit Index.
Merupakan besaran indeks ini adalah pada rentang nilai sebesar 0 – 1, dimana semakin mendekati 1, mengidentifikasikan tingkat fit yang paling tinggi
a very good fit . Nilai yang direkomendasikan adalah CFI 0,95
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
44
Tabel 3.1 : Goodness of Fit Indices
Goodness of Fit Index
Keterangan Cut-Off Value
X
2
chi square Menguji apakah covariance populasi yang diestimasi sama dengan covariance sample
Diharapkan kecil, 1 sd 5 atau paling baik
diantara 1 dan 2 Probability
Uji signifikansi terhadap perbedaan matriks covariance data dan matriks covariance yang
diestimasi Minimum 0,1 atau
0,2 atau ≥ 0,05
RMSEA Mengkompensasi kelemahan chi square
pada sampel besar ≤ 0,08
GFI Menghitung proporsi tertimbang varians
dalam matriks sampel yang dijelaskan oleh matriks covariance populasi yang diestimasi
≥ 0,90
AGFI GFI yang disesuaikan terhadap DF
≥ 0,90 C min DF
Kesesuaian antara data dan model ≤ 2,00
TLI Perbandingan antara model yang diuji
terhadap baseline model ≥ 0,95
CFI Uji kelayakan model yang tidak sensitive
terhadap besarnya sampel dan kerumitan model
≥ 0,94
Sumber : Hair et.al.,[1998]
3.4.6. Pengujian Model dengan
One Step Approach
Salah satu keunggulan dan SEM dibandingkan metode regresi akan metode multivariate yang lain adalah penerapan prosedur SEM
secara sekaligus terhadap sebuah model hybrid full SEM kombinasi antara model pengukuran dan model struktural. Wijanto, 2008 : 68.
3.4.7. Pengujian Model dengan
Two – Step Approach
Permodelan SEM juga dapat dilakukan dengan pendekatan dua langkah two step approach yaitu pertama mengembangkan model
pengukuran dan kedua adalah model struktural. Hal ini karena measurement
model dilakukan untuk menghasilkan penilaian mengenai validitas konvergen convergent validity dan validitas diskriminan
discriminate validity sedangkan model struktural menyajikan penilaian mengenai validitas prediktif predictive validity Ferdinand, 2002 : 24.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejerah singkat Perusahaan
Toshiba, adalah perusahaan Jepang yang memproduksi dan memasarkan berbagai peralatan listrik dan produk elektronik yang
canggih, yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang. Toshiba dinilai sebagai perusahaan no 7 dunia untuk produsen terintegrasi untuk
peralatan listrik, elektronik dan sebagai pembuat chip. Toshiba Semikonduktor termasuk 20 besar pemimpin penjualan semikonduktor
di dunia. Merger pada tahun 1939 dari Shibaura Seisakusho dan Tokyo
Denki menciptakan sebuah perusahaan baru disebut Tokyo Shibaura Denki dan dijuluki sebagai Toshiba. Tapi pada baru tahun 1984
perusahaan itu resmi berubah menjadi Toshiba Corporation. Grup ini makin kuat melalui pertumbuhan internal dan melalui akuisisi
perusahaan rekayasa alat berat dan perusahaan industri primer pada 1940-an dan 1950-an. Kemudian pada 1970-an dan seterusnya, anak
perusahaan mulai didirikan, yaitu: grup Toshiba Lighting Teknologi 1989, Toshiba Carrier Corporation 1999, Toshiba Elevator
Building System Corp 2001, Toshiba Solutions Corp 2003,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
46
Toshiba Medical Systems Corp 2003 dan Toshiba Materials Co Ltd 2003.
Toshiba Corporation adalah salah satu perusahaan diversifikasi produsen dan pemasar produk digital, perangkat elektronik dan
komponen, sistem infrastruktur sosial dan Home appliances. Sebagai pendiri dan inovator terkemuka dalam komputasi portabel dan produk-
produk jaringan, Toshiba mulai memasarkan notebook, PC, dan PC server untuk rumah, kantor dan pengguna mobile. Toshiba Qosmio
Notebook PC memimpin jalan dalam konvergensi komputasi dan kemampuan, menawarkan konsumen yang lengkap solusi hiburan
pribadi. Sementara itu, seri “Tipis dan Ringan” membawa tingkat mobilitas tinggi dan daya tahan untuk notebook PC untuk penggunaan
bisnis di era ini. Toshiba memproduksi semua jenis laptop, dari model Libretto
yang lucu dan ultra portabel sampai model multimedia Qosmio keren.
Laptop Toshiba juga populer di Amerika dan Eropa. Apakah
pengguna mencari pengganti desktop, laptop untuk mahasiswa atau laptop untuk game, akan ada sesuatu yang cocok bagi mereka di
antara rangkaian yang tak terhitung jumlahnya seperti notebook Toshiba Libretto, Portege, Qosmio, Satellite dan Portege.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
47
Berbagai Model Laptop Toshiba Toshiba Satellite
: Notebook Toshiba Satellite adalah produk yang tepat untuk
orang-orang yang ingin mendapatkan produk berkualitas, berteknologi tinggi dengan harga yang terjangkau dengan desain yang stylish dan kinerja yang solid.
Laptop Toshiba Satellite dapat menjalankan aplikasi bisnis paling kompleks
serta menyimpan dokumen yang besar, file media digital dan software produktivitas.
Toshiba Tecra : Laptop Toshiba Tecra memiliki keuntungan tambahan
mobilitas dan daya tahan yang dapat menggantikan komputer desktop high-end.
Laptop Toshiba Tecra adalah notebook convertible serius untuk bisnis
profesional yang tidak akan berkompromi konsistensi, kehandalan dan keawetan yang saat ini menjadi tuntutan lingkungan bisnis. Dengan Toshiba Tecra Tablet
PC Anda dapat memasukkan dan meninjau data, menelusuri informasi dan mengirim email dengan keyboard atau pena digital – mana yang terbaik bagi
Anda.
Toshiba Qosmio : Laptop Toshiba Qosmio berbobot rata-rata sekitar 4,4kg.
Raksasa ini hanya cocok untuk para gamer, programer yang membutuhkan teknologi tinggi, dan editor foto dan video yang memerlukan mobilitas dalam
bekerja.
Toshiba Portege : Laptop Toshiba Portege memiliki design ringan dan stylish.
Seorang teman yang sempurna bagi mereka yang sering mobile untuk tujuan bisnis. Toshiba Portege memiliki tampilan menakjubkan yang sesuai untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
48
bekerja dan bermain. Notebook Toshiba Portege memiliki hard drive yang
menyediakan kapasitas yang cukup untuk menyimpan dokumen, file media digital, dan software produktivitas. Portege mempunyai kecepatan pemrosesan
yang bagus, grafis yang memukau, dan koneksi Internet kecepatan tinggi dari perangkat terbaik, semuanya berjalan dengan halus dan ringan dengan bentuk
design yang membanggakan pemakai.
4.1.2. Komitmen Toshiba Komitment Toshiba Group
Berlandaskan komitmen kepada masyarakat dan bagi masa depan, ditentukan untuk menolong menciptakan satu mutu lebih tinggi
dari hidup bagi seluruh orang-orang, dan untuk lakukan bagian kita untuk menolong memastikan kemajuan itu berlanjut diantara
komunitas dunia.
Komitmen Kepada Masyarakat
Toshiba mengandalkan untuk melayani kebutuhan dari semua orang-orang, terutama pelanggan kita, pemegang andil, dan karyawan,
dengan menerapkan pandangan ke depan perusahaan strategi saat menyelesaikan bertanggung jawab dan kegiatan usaha mau
mendengarkan. Sebagai warga perusahaan baik, kita dengan aktif mendukung untuk mencapai tujuan masyarakat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
49
Komitmen untuk masa depan
Secara terus menerus teknologi inovatif yang berkembang memusat pada bidang dari Elektronik dan Daya, kita membekerja
keras ciptakan produk dan jasa yang menambahkan hidup manusia, dan yang memimpin ke satu tumbuh dengan subur, masyarakat sehat.
Kita secara konstan mencari pendekatan lagi pertolongan itu menyadari gol dari komunitas dunia, meliputi jalan untuk
meningkatkan lingkungan global. Gambar 4.1. Komitmen Toshiba
Sumber : Toshiba Corp.
4.1.3. Tujuan Perusahaan
Sebelum menganalisa data yang diperoleh khususnya masalah yang dihadapi perusahaan, terlebih dahulu perlu diketahui tujuan
perusahaan. Karena setiap perusahaan dan bahkan kegiatan yang terwujud pasti mempunyai tujuan yang merupakan sasaran utama yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
50
akan dicapai. Dengan menentukan tujuan yang hendak dicapai, berarti perusahaan atau setiap kegiatan yang terealisir dapat merupakan
pedoman dalam menjalankan operasi atau sebagai koreksi dan ukuran sejauhmana hasil yang diperoleh.
Demikian pula dengan PT. Toshiba juga mempunyai tujuan dalam menjalankan operasinya yaitu :
a. Tujuan jangka pendek Tujuan jangka pendek yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah :
1. Berusaha meningkatkan produktivitas kerja perusahaan 2. Dapat mempertahankan posisi perusahaan dalam persaingan
3. Berusaha meningkatkan kualitas perusahaan. b. Tujuan jangka panjang
Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah : 1. Mencapai laba optimal
2. Menjaga kontinuitas perusahaan 3. Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam penyediaan
kesempatan kerja
4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.2.1.
Analisis Statistik Deskriptif
Gambaran statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran jawaban responden berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap unsur-
unsur yang ada pada setiap variabel.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
51
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin