Analisis Data Jenis-Jenis Telur Cacing Endoparasit Yang Ditemukan Pada Sapi

3.5 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian diidentifikasi jenis telur cacing endoparasit yang menginfeksi sapi berdasarkan ciri spesifik telur, dihitung banyaknya telur yang didapat dengan pengamatan langsung, kemudian pembacaan hasil dilihat dari lampiran metode uji sehingga dapat dikelempokkan tingkat infeksi cacing endoparasit tersebut berat atau ringannya infeksi dapat dilihat pada lampiran 3, dan untuk menentukan persentase jumlah telur cacing endoparasit digunakan rumus : Jumlah telur jumlah sapi uji x 100 . Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Jenis-Jenis Telur Cacing Endoparasit Yang Ditemukan Pada Sapi

Berdasarkan hasil pengamatan 150 sampel feses sapi dari Rumah Potong Hewan RPH Medan dan Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah yang dilakukan di Laboratorium Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional I Medan, didapatkan jenis-jenis endoparasit yang dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Jenis Telur Cacing Endoparasit Yang Ditemukan Pada Feses Sapi Dari Rumah Pemotongan Hewan RPH Medan Dan Di Kecamatan Andam Dewi. No Jenis Endoparasit RPH-M RPH-A 1 Bunostomum sp. √ - 2 Chabertia sp. √ - 3 Cooperia sp. √ √ 4 Dicrocoelium sp. - √ 5 Fasciola sp. - √ 6 Haemonchus sp. √ √ Universitas Sumatera Utara 7 Paramphistomum sp. √ √ Jumlah 5 5 Keterangan : RPH-M = Rumah Pemotongan Hewan, RPH-A = Rumah Pemotongan Hewan Andam Dewi, √ = Ada, - = Tidak Ada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jenis endoparasit yang ditemukan di RPH Medan berjumlah lima jenis yaitu Bunostomum sp., Chabertia sp., Cooperia sp, Haemonchus sp., dan Paramphistomum sp., selanjutnya di RPH Andam Dewi juga terdapat lima jenis endoparasit yaitu Cooperia sp., Dicrocoelium sp., Fasciola sp., Haemonchus sp., dan Paramphistomum sp. Tiga jenis endoparasit ditemukan pada ke dua lokasi adalah Cooperia sp., Haemonchus sp., dan Paramphistomum sp. Jenis Fasciola sp. dan Dicrocoelium sp. hanya ditemukan di RPH Andam Dewi, larva cacing ini biasanya terdapat di daerah persawahan yang banyak mengandung siput air. Siput merupakan inang perantara yang menginfeksi ternak. Berdasarkan pengamatan di lapangan ternak-ternak yang berada di RPH Andam Dewi dirawat secara ekstensif, ternak dilepaskan di padang rumput dan daerah persawahan, sehingga sangat besar kemungkinan ternak terinfeksi kedua jenis cacing tersebut. Menurut Dewi et al 2012, jenis Fasciola sp. menginfeksi ternak setelah ternak memakan rumput yang berada dipersawahan atau meminum air sungai, karena biasanya metaserkaria dari jenis ini sering menempel pada rumput yang tumbuh liar atau berada di dalam air yang mengandung siput sebagai inang. Universitas Sumatera Utara Jenis cacing Bunostomum sp. dan Chabertia sp. hanya ditemukan di RPH medan, jenis ini dapat menginfeksi ternak secara langsung tanpa melalui inang perantara, biasanya ternak terinfeksi dari kotoran dalam kandang yang belum dibersihkan atau dari bekas air minum yang terdapat di kandang yang diminum oleh ternak, kemudian menginfeksi ternak tersebut. Meskipun ternak yang berada di RPH Medan dirawat secara intensif, jika kebersihan kandang kurang terawat, maka bisa saja terinfeksi oleh kedua cacing endoparasit ini, tetapi tingkat infeksi kedua cacing tersebut pada ternak di RPH Medan tergolong rendah, sehingga tidak membahayakan. Cacing Cooperia sp. biasanya ditemukan di dalam usus kecil, daur hidupnya mirip dengan nematoda lainya, dimana cacing tersebut mengeluarkan telurnya dari tubuh hospes melalui feses dan di alam bebas berkembang dibawah pengaruh kelembaban, suhu dan oksigen yang cukup. Menurut Sugama Suyasa 2011, cacing Cooperia sp. juga merupakan cacing giling atau nematoda, bentuknya kecil yang warnanya kemerah-merahan, dapat ditemukan di dalam usus kecil berbagai ruminansia, terutama sapi. Ternak yang berada di RPH Andam Dewi dan RPH Medan sebagian besar di beri pakan rumput, dimana rumput atau tumbuhan merupakan media penularan cacing endoparasit, sehingga ternak memiliki kemungkinan yang besar terinfeksi oleh cacing Parampistomum sp., dimana cacing ini biasanya terdapat di lambung, penularannya melalui rumput atau tumbuhan yang mengandung metaserkaria.

4.2 Persentase Jumlah Jenis Telur Cacing Endoparasit

Dokumen yang terkait

Analisis Cacing Hati (Fasciola Hepatica) Pada Hati Dan Feses Sapi Yang Di Ambil Dari Rumah Potong Hewan Di Mabar Medan Tahun 2013

8 133 82

Perkembangan Pemerintahan Daerah Tingkat II Kabupaten Tapanuli Selatan (1950 – 1999)

0 44 115

Jenis dan Perbandingan Tingkat Infeksi Cacing Parasit pada Feses Sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Siantar dengan Feses Sapi di Rumah Potong Hewan Medan

0 44 53

Jenis dan Perbandingan Tingkat Infeksi Cacing Parasit pada Feses Sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Siantar dengan Feses Sapi di Rumah Potong Hewan Medan

0 0 14

Jenis dan Perbandingan Tingkat Infeksi Cacing Parasit pada Feses Sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Siantar dengan Feses Sapi di Rumah Potong Hewan Medan

0 0 2

Jenis dan Perbandingan Tingkat Infeksi Cacing Parasit pada Feses Sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Siantar dengan Feses Sapi di Rumah Potong Hewan Medan

0 0 3

Jenis dan Perbandingan Tingkat Infeksi Cacing Parasit pada Feses Sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Siantar dengan Feses Sapi di Rumah Potong Hewan Medan

0 0 7

Jenis dan Perbandingan Tingkat Infeksi Cacing Parasit pada Feses Sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Siantar dengan Feses Sapi di Rumah Potong Hewan Medan

0 2 4

Jenis dan Perbandingan Tingkat Infeksi Cacing Parasit pada Feses Sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Siantar dengan Feses Sapi di Rumah Potong Hewan Medan

0 0 8

Analisis Cacing Hati (Fasciola Hepatica) Pada Hati Dan Feses Sapi Yang Di Ambil Dari Rumah Potong Hewan Di Mabar Medan Tahun 2013

1 1 15