BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penggunaan perempuan dalam iklan yang memang sejalan dengan ideologi kapitalis membuat citra negatif pada perempuan, dalam iklan khususnya
iklan rokok perempuan bukan menjadi subyek dari iklan tersebut namun lebih menampatkan perempuan sebagai obyek penarik perhatian dalam sebuah iklan,
seolah-olah menikmati rasa dari sebatang rokok sama dengan menikmati seorang perempuan.
Berdasarkan hasil uraian dan interpretasi dari iklan Djarum versi Djarum Black dan Djarum Special di majalah Penthouse, maka iklan Djarum versi Djarum
Black dan Djarum Special tersebut merupakan corpus dalam penelitian ini. Dalam iklan Djarum versi Djarum Black dan Djarum Special, tampilan sosok
seorang perempuan setengah baya yang memiliki rambut bergelombang berwarna coklat dan memiliki mata berwarna biru tersebut digambarkan sebagai seorang
perempuan pada khususnya. Secara spesifik pengiklan terlihat ingin membangun image keindahan wanita secara fisik dan mencitrakan produknya sama dengan
perempuan yang seksi dan elegant. Namun karena latar belakang Frame of Reference dan Field of Experience yang berbeda maka peneliti memiliki
anggapan yang berbeda pula, peneliti lebih menganggap perempuan dalam iklan tersebut digambarkan memiliki fungsi yang sama dengan fungsi dari rokok yaitu
dapat dinikmati setiap saat oleh para kaum laki-laki.
Menurut peneliti perempuan dalam iklan ini dicitrakan sebagai citra peraduan yang artinya seluruh kecantikan dan keseksian perempuan secara
biologis diciptakan untuk dikonsumsi oleh laki-laki layaknya sebatang rokok. Walaupun mungkin citra pigura-lah yang sebenarnya ingin dibangun oleh
pengiklan. Tidak hanya tulisan Sweetly Satisfying yang terdapat dalam iklan tersebut dalam bahasa Indonesia memiliki arti manis dan memuaskan justru
mendatangkan makna negatif yaitu perempuan yang dalam iklan tersebut berpose duduk sembari menatap ke arah kamera dan memegang sebatang rokok seolah-
olah mengajak laki-laki untuk “menikmati” tubuhnya, seolah-olah perempuan sama nikmatnya dengan rokok yang manis dan memuaskan penikmatnya atau
menikmati sebatang rokok sama seperti menikmati perempuan yang Sweetly Stisfying atau manis dan memuaskan.
Perempuan sering mendapatkan stigma-stigma atau label-label negatif yang merugikan kaum perempuan dari masyarakat, seperti yang digambarkan
dalam iklan ini seorang perempuan memiliki sifat-sifat negatif yaitu, tukang rayu, genit dan selalu tampil vulgar. Label-label negatif tersebut merupakan salah satu
bentuk kenyataan yang ada dan membuat citra perempuan menjadi negatif. Perbedaan pandangan dan budaya sebuah Negara-lah yang membuat
pemaknaan dan bangunan represntasi sebuah iklan menjadi berbeda. Di saat iklan ini beredar di Negara yang menganggap perempuan dengan pakaian minim adalah
indah maka iklan ini tidak akan menimbulkan citra negatif, namun jika iklan ini masuk ke sebuah Negara dengan adapt-istiadat dan budaya ketimuran maka citra
negatiflah yang akan melekat dan terbayang di pikiran setiap orang yang melihatnya.
5.2 Saran