3. Menurut Lembaga Pemungutannya, pajak dikelompokkan
menjadi dua, yaitu: a.
Pajak Pusat Merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contohnya: PPh, PPN, PPnBM, PBB, dan Bea Materai.
b. Pajak Daerah
Merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
Contohnya: Pajak Kendaraan Bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, bea balik nama tanah, serta pajak
reklame, pajak hotel, dan pajak restoran.
2.2.1.4. Dasar Pengenaan Pajak Paraturan DaerahPERDA No.4 Tahun
2003
1. Dasar Pengenaan Pajak, Pajak Kendaraan Bermotor adalah
perkalian antara nilai jual kendaraan bermotor dengan bobot yang mencerminkan secara relatif kadar kerusakan jalan dan
pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor. 2.
Nilai jual kendaraan bermotor diperoleh berdasarkan harga pasaran umum.
3. Apabila harga pasaran umum diketahui, maka Nilai Jual
kendaraan bermotor ditentukan berdasarkan faktor – faktor:
a. Isi silinder dan atau satuan daya kendaraan bermotor.
b. Penggunaan kendaraan bermotor, yang dihitung
berdasarkan faktor tekanan gandar, jenis bahan bakar, jenis penggunaan, jenis pembuatan, dan ciri – ciri kendaraan
bermotor. c.
Jenis kendaraan bermotor. d.
Merek kendaraan bermotor. e.
Tahun pembuatan kendaraan bermotor. f.
Berat total kendaraan bermotor dan banyaknya penumpang yang diizinkan.
g. Dokumen impor untuk jenis kendaraan bermotor tertentu.
2.2.1.5. Tarif Pajak
Jenis – jenis tarif pajak dibedakan menjadi tarif tetap, tarif proporsional sebanding, tarif progresif meningkat dan tarif
degresif menurun, Mardiasmo, 2009. a.
Tarif Tetap Adalah tarif berupa jumlah atau angka tetap, berapa pun
besarnya dasar pengenaan pajak. b.
Tarif Proporsional Adalah tarif berupa persentase tertentu yang sifatnya tetap
terhadap berapa pun dasar pengenaan pajaknya. Semakin besar dasar pengenaan pajak maka akan semakin besar pula jumlah
pajak yang terutang dengan kenaikan yang proporsional atau sebanding.
c. Tarif Progresif
Adalah tarif berupa persentase tertentu yang semakin meningkat dengan semakin meningkatnya dasar pengenaan pajaknya. Tarif
progresif dibedakan menjadi tiga yaitu: a
Tarif Progresif - Proporsional, merupakan tarif berupa persentase tertentu yang semakin meningkat dengan
meningkatnya dasar pengenaan pajak dan kenaikan persentase tersebut adalah tetap.
b Tarif Progresif - progresif, merupakan tarif berupa
persentase tertentu yang semakin meningkat dengan meningkatnya dasar pengenaan pajak dan kenaikan
persentase tersebut juga semakin meningkat. c
Tarif Progresif - Degresif, merupakan tarif berupa persentase tertentu yang semakin meningkat dengan
meningkatnya dasar pengenaan pajak tetapi kenaikan persentase tersebut semakin menurun.
d. Tarif Degresif
Adalah tarif berupa persentase tertentu yang semakin menurun dengan semakin meningkatnya dasar pengenaan pajak.
2.2.1.6. Istilah - Istilah Umum PERDA Nomor 4 Tahun 2003