penguasaan yang sah menurut ketentuan perundangan yang berlaku.
2.2.2. Pajak Daerah
Mangkoesoebroto 1996 menjelaskan pengertian pajak adalah suatu pungutan yang merupakan hak prerogratif pemerintah,
pungutan tersebut didasarkan pada undang –
undang, pemungutannya dapat dilaksanakan kepada subyek pajak untuk
mana tidak ada balas jasa yang berlangsung dapat ditunjukkan penggunaannya.
Sumber – sumber pendapatan daerah yang dapat ditempuh pemerintah untuk mendapatkan uang pada pokoknya yang
dikemukakan oleh Soeparmoko 1997 sebagai berikut: 1.
Pajak 2.
Retribusi 3.
Keuntungan di perusahaan – perusahaan Negara 4.
Denda – denda dan perampasan yang dijalankan oleh pemerintah 5.
Sumbangan masyarakat untuk jasa – jasa yang diberikan oleh pemerintah
6. Hasil dari undian Negara
7. Pinjaman baik dari dalam negeri maupun luar negeri
8. Hadiah
Sumber pendapatan meliputi tidak saja Pendapatan Asli Daerah PAD, akan tetapi termasuk pula sumber pendapatan daerah
berasal dari penerimaan pemerintah pusat.
2.2.3. Kepatuhan Wajib Pajak
Menurut Zain 2005, kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban Perpajakannya tidak hanya tergantung
kepada masalah – masalah teknis saja yang menyangkut metode pemungutan, teknik pemeriksaan, penyidikan, penerapan sanksi
sebagai perwujudan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang – undangan Perpajakan, akan tetapi tergantung pada kemauan wajib
pajak. Dari pernyataan tersebut nampak bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
Perpajakannya tidak hanya berasal dari faktor eksternal wajib pajak melainkan faktor internal wajib pajak juga mempunyai pengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak. Misi utama dari instansi pajak adalah menciptakan dan
mengembangkan iklim Perpajakan yang bercirikan: 1.
Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami ketentuan peraturan perundang – undangan Perpajakan.
2. Mengisi formulir pajak dengan tepat.
3. Menghitung pajak dengan jumlah yang benar.
4. Membayar pajak tepat pada waktunya.
Dari keempat misi tersebut, satu sama lain saling terkait, tidak dapat berdiri sendiri. Jadi wajib pajak patuh tidak hanya
karena satu tindakan saja melainkan beberapa tindakan yang merupakan kewajiban perpajakan wajib pajak seperti telah
diuraikan yaitu wajib pajak memahami ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan, mengenai formulir pajak
dengan tepat, menghitung pajak dengan jumlah yang benar dan membayar pajak tepat pada waktunya.
Dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak maka pemerintah harus selalu berupaya dengan mengadakan program
yang luas dan berkesinambungan untuk mempengaruhi kemauan WP untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.
2.2.4. Pengetahuan Perpajakan