berkomunikasi secara baik dengan wajib pajak sesuai dengan norma sekaligus pelatihan yang diberikan.
Bagi setiap pelayanan petugas pajak hendaknya harus timbul suatu kesadaran dari dalam bahwa semua tindakan yang
dilakukannya serta sikapnya saat menghadapi wajib pajak mempunyai pengaruh langsung terhadap kemauan wajib pajak
untuk menunaikan kewajiban Perpajakannya sekaligus juga berpengaruh terhadap kepercayaan wajib pajak akan sistem
Perpajakan. Maka persepsi pelayanan petugas pajak yaitu wajib pajak yang memiliki suatu gambaran kepada perilaku atau sikap
pelayanan petugas pajak kendaraan bermotor.
2.2.6. Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor
Tunggakan pajak merupakan pajak yang terutang ataupun yang belum dibayar kepada negara dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan. Dalam pelaksanaannya tidak semua wajib pajak atau penanggung pajak melunasi pajak yang terutang tepat waktu.
Apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan hutang pajak tersebut belum juga dilunasi, maka dilakukan tindakan penagihan
pajak Riskon Ginting,2006 Tunggakan pajak terjadi karena wajib pajak dengan sengaja
ataupun tidak sengaja tidak membayar pajak. Wajib pajak telah melalaikan sebagai kewajibannya untuk patuh dalam membayarkan
pajaknya, sehingga wajib pajak tersebut menunggakan pajaknya. Menurut Hardjati, 2006 menyatakan Ada beberapa faktor - faktor
yang menyebabkan wajib pajak menunggak dalam pembayaran, antara lain:
1. Faktor lingkungan, yang terdiri dari: krisis ekonomi, kendaraan
bermotor pindah alamat, kesulitan persyaratan membayar pajak, kendaraan bermotor telah dijual, kendaraan bermotor
diluar kota, kesulitan persyaratan membayar pajak, kendaraan bermotor hilang dan kendaraan bermotor rusak.
2. Faktor manusia, misalnya terbatasnya opersional dinas luar.
3. Faktor metode, seperti misalnya sosialisasi kurang optimal.
4. Faktor material, seperti pemanfaatan kendaraan operasional
belum optimal, dan 5.
Faktor mesin, karena gangguan komputer. Faktor – faktor tersebut sering terjadi disekitar, ini
disebabkan oleh wajib pajak yang kurang berpartisipasi dan kurang berperan aktif sebagai wajib pajak untuk melakukan kewajibannya.
Tunggakan tiap tahun akan berkurang apabila wajib pajak telah patuh untuk membayar pajak kendaraan bermotor dengan tepat
waktu atau tidak melewati batas yang telah ditetapkan. Pajak kendaraan bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan
atau penguasaan kendaraan bermotor Himpunan Undang – Undang Perpajakan 2010. Kendaraan bermotor merupakan
kendaraan beroda beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa
motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan
bermotor yang bersangkutan, termasuk alat – alat berat dan alat – alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor,
dan tidak melekat secara permanen serta kendaraan bermotor yang dioperasikan di air.
Menurut Kurniawan 2004, dijelaskan bahwa tunggakan pajak atau dikenal dengan pajak terutang adalah pajak yang harus
dibayar pada suatu saat, dalam masa pajak, dalam tahun pajak atau dalam bagian tahun pajak menurut ketentuan peraturan perundang
– undangan perpajakan daerah, sedangkan Tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak yang harus dibayar oleh pemilik
kendaraan bermotor beroda dua atau lebih beserta gandengganya dalam tahun pajak, menurut peraturan perundang – undangan
perpajakan daerah.
2.2.7. Hubungan Antara Wajib Pajak Patuh dan Wajib Pajak Tidak