sangat setuju dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju. Sehingga dapat disimpulkan sebagian besar responden
wajib pajak tidak patuh menyatakan setuju terhadap pernyataan pada item 7 tersebut.
4.3. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
4.3.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk ketepatankecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Dalam penentuan
layaktidaknya suatu item yang akan digunakan biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05 artinya suatu
item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skot total. Atau jika melakukan penilaian langsung terhadap koefisien korelasi, bisa
digunakan batas nilai minimal korelasi 0,30 dalam buku Priyatno 2008 menurut Azwar 1999.
Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen kuesioner dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur, yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen penelitian. Pengukuran validitas dilakukan terhadap jawaban responden pada tiap
variabel dengan menghitung nilai Pearson Correlation, kemudian membandingkan nilai Pearson Correlation dengan nilai r tabel N=30
yaitu 0,300. Suatu item dikatakan valid jika nilai Pearson Correlation lebih dari 0,300 atau nilai signifikansi kurang dari 0,05.
Hasil dari pengujian validitas masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.5: Pengujian Validitas Variabel Penelitian Variabel
Item Pearson Correlation
r tabel Keterangan
Pengetahuan Perpajakan
X1.1 0,805
0,300 valid
X1.2 0,883
0,300 valid
X1.3 0,855
0,300 valid
X1.4 0,907
0,300 valid
X1.5 0,902
0,300 valid
X1.6 0,832
0,300 valid
X1.7 0,713
0,300 valid
X1.8 0,489
0,300 valid
Persepsi Pelayanan
Petugas Pajak
X2.1 0,757
0,300 valid
X2.2 0,784
0,300 valid
X2.3 0,803
0,300 valid
X2.4 0,683
0,300 valid
X2.5 0,802
0,300 valid
X2.6 0,831
0,300 valid
X2.7 0,754
0,300 valid
Sumber: Lampiran 2 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa semua item pada
variabel penelitian mempunyai nilai Pearson Correlation lebih dari 0,300 sehingga dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses analisis
selanjutnya.
4.3.2. Uji Reliabilitas
Digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika
pengukuran tersebut diulang. Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai
alpha lebih besar dari r kritis product moment. Atau kita bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0,6 Priyatno, 2008.
Reliabilitas merupakan kekonsistenan alat ukur, dimana pengukuran dilakukan dengan cara menghitung koefisien Alpha
Cronbach α terhadap semua item yang valid. Alat ukur instrumen
dinyatakan reliabel jika alpha cronbach lebih besar dari 0.60 dan jika alpha cronbach kurang dari 0.60 maka dinyatakan tidak reliabel.
Tabel 4.6: Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel
Alpha Cronbach Nilai Kritis Keterangan
Pengetahuan Perpajakan
0,919 0,6
Reliabel Persepsi
Pelayanan Petugas Pajak
0,886 0,6
Reliabel
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan tabel pengujian reliabilitas di atas, diketahui bahwa semua variabel memiliki alpha cronbach lebih besar dari 0.60,
sehingga dinyatakan reliabel dan dapat dilanjutkan pada analisis berikutnya.
4.4. Uji Normalitas