31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
Sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 150 responden siswa SMPN 31 Surabaya periode
2010 dan kuesioner tersebut terdiri dari 12 pernyataan yang dibagi menjadi 5 bagian, yaitu sebagai berikut :
1 Bagian I berkaitan dengan pernyataan mengenai
“Kompetensi Guru X
1
”
Kompetensi guru adalah merupakan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh sorang guru untuk memenuhi dan
menjalankan suatu peran sebagai pendidik. Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai
kompetensi guru dapat dilihat pada tabel 4.1, sebagai berikut :
Tabel. 4.1. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Kompetensi Guru X
1
Item Pertanyaan
Jawaban Quisioner 1
2 3
4 5
∑
Resp
∑
Resp
∑
Resp
∑
Resp
∑
Resp
1
56 37.33
25 16.67
12 8.00
15 10.00
42 28.00
2 40
26.67 41
27.33 19
12.67 16
10.67 34
22.67
3 47
31.33 34
22.67 16
10.67 14
9.33 39
26.00
Mean 31.78
22.22 10.44
10.00 25.56
Sumber : Lampiran. 1
Berdasarkan dari tabel 4.1, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata mean tertinggi berada pada skor 1 atau jawaban
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
32
sangat jelek yaitu sebesar 31,78 yang artinya bahwa tingkat Kompetensi Guru SMPN 31 Surabaya adalah rendah.
2 Bagian II
berkaitan dengan pernyataan mengenai “Manajemen Sekolah X
2
”
Manajemen Sekolah adalah merupakan suatu sistem pendidikan yang dijalankan atau dilaksanakan guna menunjang
proses belajar mengajar Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai
Manajemen Sekolah, dapat dilihat pada tabel 4.2, sebagai berikut:
Tabel. 4.2. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Manajemen Sekolah X
2
Item Pertanyaan
Jawaban Quisioner 1
2 3
4 5
∑
Resp
∑
Resp
∑
Resp
∑
Resp
∑
Resp
1 36
24.00 48
32.00 17
11.33 17
11.33 32
21.33
2 41
27.33 37
24.67 19
12.67 13
8.67 40
26.67
Mean 25.67
28.33 12.00
10.00 24.00
Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan dari tabel 4.2, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata mean tertinggi berada pada skor 2 atau jawaban jelek
yaitu sebesar 28,33 yang artinya bahwa tingkat Manajemen Sekolah yang dilaksanakan di SMPN 31 Surabaya adalah
rendah.
3 Bagian IIII berkaitan dengan pernyataan mengenai “Sarana
dan Prasarana X
3
”
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
33
Sarana dan Prasarana adalah merupakan suatu fasilitas yang berhubungan dengan akademis, guna menunjang proses
belajar mengajar Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai sarana
dan prasarana, dapat dilihat pada tabel 4.3, sebagai berikut :
Tabel. 4.3. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Sarana dan Prasarana X
3
Item Pertanyaan
Jawaban Quisioner 1
2 3
4 5
∑
Resp
∑
Resp
∑
Resp
∑
Resp
∑
Resp
1
32 21.33
26 17.33
30 20.00
16 10.67
46 30.67
2 40
26.67 28
18.67 13
8.67 19
12.67 50
33.33
3 38
25.33 22
14.67 20
13.33 21
14.00 49
32.67
Mean 24.44
16.89 14.00
12.44 32.22
Sumber : Lampiran. 3
Berdasarkan dari tabel 4.3, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata mean tertinggi berada pada skor 5 atau jawaban
sangat baik yaitu sebesar 32,22 yang artinya bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMPN 31 Surabaya adalah baik.
4 Bagian IV berkaitan dengan pernyataan mengenai “Sistem
Evaluasi X
4
”
Sistem evaluasi adalah merupakan skala penilaian yang digunakan dalam menentukan hasil yang diperoleh siswa selama
kegiatan pembelajaran di sekolah. Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai
manajemen sekolah, dapat dilihat pada tabel 4.4, sebagai berikut:
Tabel. 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Sistem Evaluasi X
4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
34
Item Pertanyaan
Jawaban Quisioner 1
2 3
4 5
∑
Resp
∑
Resp
∑
Resp
∑
Resp
∑
Resp
1 45
30.00 44
29.33 16
10.67 12
8.00 33
22.00
2
67 44.67
30 20.00
5 3.33
9 6.00
39 26.00
Mean 37.33
24.67 7.00
7.00 24.00
Sumber : Lampiran. 4
Berdasarkan dari tabel 4.4, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata mean tertinggi berada pada skor 1 atau jawaban
sangat jelek yaitu sebesar 37,33 yang artinya bahwa tingkat sistem evaluasi di SMPN 31 Surabaya adalah rendah.
5 Bagian V berkaitan dengan pernyataan mengenai “Prestasi
Belajar Siswa Y”
Prestasi belajar adalah merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat kognitif dan
biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai
Prestasi belajar siswa, dapat dilihat pada tabel 4.5, sebagai berikut:
Tabel. 4.4. Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Prestasi Belajar Siswa Y
Item Pertanyaan
Jawaban Quisioner 1
2 3
4 5
∑
Resp
∑
Resp
∑
Resp
∑
Resp
∑
Resp
1 33
22.00 23
15.33 17
11.33 30
20.00 47
31.33
2 30
20.00 21
14.00 15
10.00 22
14.67 62
41.33
Mean 21.00
14.67 10.67
17.33 36.33
Sumber : Lampiran. 5
Berdasarkan dari tabel 4.5, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata mean tertinggi berada pada skor 5 atau jawaban
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
35
sangat baik yaitu sebesar 36,33 yang artinya bahwa tingkat Prestasi belajar siswa di SMPN 31 Surabaya adalah baik.
4.1.1. Uji Validitas
Uji Validitas merupakan suatu alat uji yang menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai
sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur, karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap
latent variable construct akan diuji dengan melihat loading factor dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable.
Analisis confirmatory factor analysis dilakukan peneliti dengan program aplikasi statistik AMOS 4.01. Tiga construct utama yaitu
Sikap, Norma subyektif dan Keputusan pembelian, yang terdiri atas 12 butir pertanyaan. Ketika confirmatory factor analysis dilakukan
untuk menguji validitas konstruk, diperoleh hasil bahwa ke 12 instrumen tersebut dinyatakan bervaliditas baik karena memiliki
factor loadings ≥
0.5 MacLean dan Gray, 1998. Berikut ini merupakan hasil pengukuran factor loading setiap
butir dan konstruk dengan confirmatory factor analysis, yang ditabulasikan dalam bentuk tabel data, sebagai berikut :
Tabel. 4.6. Hasil Uji Validitas Dengan Confirmatory Factor Analysis
Construct Indicator
Komponen Faktor 1
2 3
4
Kompetensi Guru X1 X
1.1
0.915 X
1.2
0.622 X
1.3
0.890 Manajemen Sekolah X2
X
2.1
0.830 X
2.3
0.867
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
36
Sarana dan Prasarana X3 X
3.1
0.844 X
3.3
0.804 X
3.3
0.924 Sistem Evaluasi X4
X
4.1
0.811 X
4.2
0.916 Prestasi Belajar Siswa Y
Y1 0.934
Y2 0.873
Sumber : Lampiran. 1, data diolah
Berdasarkan pada tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa factor loadings untuk masing masing butir pertanyaan yang
membentuk setiap construct adalah ≥
0.5, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, hal ini berarti bahwa butir-butir instrumentasi
dari setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya baik dan dapat diterima.
4.1.2. Uji Reliabilitas
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas
setiap skala variabel atau indikator observasian. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran
dan mengeliminasi butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan Purwanto, 2002
Berdasarkan Uji Reliabilitas nilai Item to Total Correlation dan Coefficient Cronbach’s Alpha setiap butir dan konstruk pengukuran
dapat dilihat pada tabel. 4.7, sebagai berikut :
Tabel. 4.7. Hasil Uji Reliabilitas Dengan Koefisien Conbach’s Alpha
Construct Indikator
Komponen Faktor Item to total
correlation Koefficient
Cronbach’s Alpha
Kompetensi Guru X1 X
1.1
0.935 0.907
X
1.2
0.895 X
1.3
0.925
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
37
Manajemen Sekolah X2 X
2.1
0.925 0.837
X
2.3
0.930 Sarana dan Prasarana X3
X
3.1
0.900 0.892
X
3.3
8.897 X
3.3
0.926 Sistem Evaluasi X4
X
4.1
0.927 0.851
X
4.2
0.940 Prestasi Belajar Siswa Y
Y1 0.952
0.898 Y2
0.954
Sumber : Lampiran. 3, data diolah
Berdasarkan pada tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas
menunjukkan hasil yang baik karena koefisien Conbach’s Alpha yang diperoleh telah memenuhi rules of thumb yang disyaratkan
yaitu ≥
0.7 Hair et al., 1998; Sekaran, 1999.
4.1.3. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted
Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan
variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan
diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama Purwanto, 2002. Dan variance
extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. Berdasarkan Uji Construct Reliability dan Extracted Variance,
diperoleh hasil, sebagai berikut :
Tabel. 4.8. Hasil Uji Construct Reliability dan Variance Extacted
Konstrak Indikator
Standardize Factor
Loading SFL
Kuadrat Error
εj Construct
Reliability Variance
Extrated
Kompetensi Guru X1 X
1.1
0.915 0.837
0.163 0.909
0.768 X
1.2
0.822 0.676
0.324 X
1.3
0.890 0.792
0.208 Manajemen Sekolah X2
X
2.1
0.830 0.689
0.311 0.837
0.720 X
2.3
0.867 0.752
0.248
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
38
Sarana dan Prasarana X3
X
3.1
0.844 0.712
0.288 0.894
0.738 X
3.3
0.804 0.646
0.354 X
3.3
0.924 0.854
0.146 Sistem Evaluasi X4
X
4.1
0.811 0.658
0.342 0.856
0.748 X
4.2
0.916 0.839
0.161 Prestasi Belajar Siswa Y
Y1 0.934
0.872 0.128
0.899 0.817
Y2 0.873
0.762 0.238
Batas Dapat Diterima 0,07
0,5
Sumber : Lampiran. 1, data diolah
Berdasarkan pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa hasil dari pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan construct
reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability seluruhnya
≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati”
artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–
alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi.
4.1.4. Uji Normalitas
Uji Normalitas sebaran dilakukan dengan menggunakan Uji Skweness Value dari data yang digunakan, yang biasanya disajikan
dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji Normalitas itu disebut z-value. Dengan ketentuan bahwa bila nilai-z lebih besar
dari nilai kritis, maka dapat diduga distribusi data tersebut adalah tidak normal dengan ketentuan bahwa nilai kritis dapat ditentukan
berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ±
2,58. Berdasarkan dari hasil Uji Normalitas diperoleh hasil, yaitu
sebagai berikut :
Tabel. 4.9. Hasil Uji Normalitas
Assessment of Normality
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
39
Variable Min
Max Kurtosis
c.r.
X
1.1
1 5
-1.678 -4.196
X
1.2
1 5
-1.435 -3.588
X
1.3
1 5
-1.522 -3.805
X
2.1
1 5
-1.501 -3.753
X
2.3
1 5
-1.523 -3.808
X
3.1
1 5
-1.459 -3.648
X
3.3
1 5
-1.655 -4.138
X
3.3
1 5
-1.574 -3.934
X
4.1
1 5
-1.598 -3.995
X
4.2
1 5
-1.766 -4.414
Y1 1
5 -1.487
-3.718 Y2
1 5
-1.448 -3.619
Multivariate -5.427
-1.813 Batas Normal
± 2,58
Sumber : Lampiran. 4, data diolah
Berdasarkan pada tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar ± 2,58 itu berarti asumsi
normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou 1987 bahwa jika
teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation MLE walau ditribusi datanya tidak normal
masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.
4.1.5. Uji Multicollinierity dan Singularity
Pengujian terhadap gejala multikolinieritas antar variabel bebas memperlihatkan tidak adanya gejala multikolonieritas yang
merusak model dan berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas, dapat diketahui besarnya nilai dari determinant of sample covariance
matrix yaitu sebesar 3.789.532.954 dan angka ini jauh dari nol, dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas atau singularitas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
40
dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya.
4.1.6. Uji Outlier
Uji Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-
observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi atau multivariat
Hair, 1998. Evaluasi terhadap outlier multivariate perlu dilakukan sebab
walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada tingkat univariate, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila
sudah saling dikombinasikan. Jarak antara Mahalanobis untuk tiap- tiap observasi dapat dihitung dan akan menunjukkan sebuah
observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional Hair.dkk, 1998; Tabachnick Fidel, 1996.
Uji terhadap outliers multivariate dilakukan dengan
menggunakan jarak Mahalanobis pada tingkat p 1. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan nilai tabel
χ² chi kuadrat pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang
digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan Uji Outlier Multivariate dapat diperoleh hasil,
yaitu sebagai berikut
Tabel. 4.10. Hasil Uji Outlier Multivariate
Residuals Statistics a
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
41
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation N
Predicted Value 30.265
117.075 75.500
19.638 150
Std. Predicted Value -2.304
2.117 0.000
1.000 150
Standard Error of Predicted Value 8.458
18.083 11.766
1.775 150
Adjusted Predicted Value 29.843
120.463 75.183
19.868 150
Residual -98.004
68.049 0.000
38.754 150
Std. Residual -2.425
1.684 0.000
0.959 150
Stud. Residual -2.482
1.815 0.004
1.001 150
Deleted Residual -102.682
79.032 0.317
42.229 150
Stud. Deleted Residual -2.531
1.830 0.003
1.005 150
Mahalanobis Distance [MD] 5.532
28.836 11.920
4.030 150
Cooks Distance 0.000
0.041 0.007
0.007 150
Centered Leverage Value 0.037
0.194 0.080
0.027 150
a Dependent Variable : NO. RESP Mahalanobis Distance :
32.909 =CHIINV0,001.9
Sumber : Lampiran. 2, data diolah
Berdasarkan pada tabel 4.10 di atas dapat diketahui bahwa nilai Mahalanobis Distance MD Maksimum yaitu sebesar 28,836,
sedangkan berdasarkan nilai tabel χ
2 0.001
dengan jumlah variabel 5 diperoleh nilai yaitu sebesar 32,909, hal ini berarti bahwa hasil
analisis Mahalanobis diperoleh nilai yang kurang dari χ
2
tabel, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, tidak terjadi multivariate
outliers. sehingga asumsi terpenuhi
4.2. Confirmatory Factor Analysis 4.2.1. Confirmatory Factor Analysis Prestasi Belajar Siswa Y.
Indikator yang digunakan pada variabel Prestasi belajar siswa Y ada dua yaitu Kemampuan Y1, dan Pengetahuan Y2 dan
untuk mengetahui setiap indikator tersebut merupakan dimensi dari variabel Prestasi belajar siswa Y digunakan Analisis Factor
Confirmatory.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
42
Berdasarkan Analisis Factor Confirmatory dengan program AMOS 4.0. diperoleh hasil, sebagai berikut :
Tabel. 4.11. Hasil Uji Unidimensionalitas Prestasi Belajar Siswa Y
Variabel Ustd
Estimated Std
Estimated Prob.
Y1 Prestasi belajar siswa
-- 14.842
0.934 0.000
Y2 Prestasi belajar siswa
-- 14.218
0.873 0.000
Sumber : Lampiran. 5, data diolah
Berdasarkan pada tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa dari hasil Uji Analisis Factor Confirmatory menunjukan bahwa
indikator dari variabel Prestasi belajar siswa Y terdapat unidimensi sig 0,05 yang artinya bahwa variabel Y1, dan Y2 adalah
indikator dari variabel Prestasi belajar siswa
4.2.2. Confirmatory Factor Analysis Kompetensi Guru X
1
Indikator yang digunakan pada variabel Kompetensi Guru X
1
ada tiga yaitu Penguasaan materi X
1.1
, Presentasi Materi X
1.2
dan Petunjuk dan Saran X
1.3
dan untuk mengetahui setiap indikator tersebut merupakan dimensi dari variabel Kompetensi Guru X
1
. digunakan Analisis Factor Confirmatory
Berdasarkan Analisis Factor Confirmatory dengan program AMOS 4.0. diperoleh hasil, sebagai berikut :
Tabel. 4.12. Hasil Uji Unidimensionalitas Kompetensi Guru X
1
Variabel Ustd
Estimated Std
Estimated Prob.
X
1.1
Kompetensi Guru --
1.559 0.915
0.000 X
1
.
2
Kompetensi Guru --
1.265 0.822
0.000 X
1.3
Kompetensi Guru --
1.426 0.890
0.000
Sumber : Lampiran. 5, data diolah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
43
Berdasarkan pada tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa dari hasil Uji Analisis Factor Confirmatory menunjukan bahwa
indikator dari variabel Kompetensi Guru X
1
terdapat unidimensi sig 0,05 yang artinya bahwa variabel X
1.1
, X
1,2
dan X
1,3
adalah indikator dari variabel Kompetensi Guru X
1
.
4.2.3. Confirmatory Factor Analysis Manajemen sekolah X
2
Indikator yang digunakan pada variabel Manajemen sekolah X
2
ada dua yaitu Sistem Administrasi X
2.1
dan Sistem Akademik X
2.2
dan untuk mengetahui setiap indikator merupakan dimensi dari variabel Manajemen sekolah X
2
. digunakan Analisis Factor Confirmatory.
Berdasarkan Analisis Factor Confirmatory dengan program AMOS 4.0. diperoleh hasil, sebagai berikut :
Tabel. 4.13. Hasil Uji Unidimensionalitas Manajemen sekolah X
2
Variabel Ustd
Estimated Std
Estimated Prob.
X
2.1
Manajemen sekolah --
1.251 0.830
0.000 X
2.2
Manajemen sekolah --
1.348 0.867
0.000
Sumber : Lampiran. 5, data diolah
Berdasarkan pada tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa dari hasil Uji Analisis Factor Confirmatory menunjukan bahwa
indikator dari variabel Manajemen sekolah X
2
terdapat unidimensi sig 0,05 yang artinya bahwa variabel X
2.1
dan X
2,2
adalah indikator dari variabel Manajemen sekolah X
2
.
4.2.4. Confirmatory Factor Analysis Sarana dan Prasarana X
3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
44
Indikator yang digunakan pada variabel Sarana dan Prasarana X
3
ada tiga yaitu Ruangan kelas X
3.1
, Perpustakaan X
3.2
dan Teknologi X
3.3
dan untuk mengetahui setiap indikator tersebut merupakan dimensi dari variabel Sarana dan Prasarana
X
3
. digunakan Analisis Factor Confirmatory Berdasarkan Analisis Factor Confirmatory dengan program
AMOS 4.0. diperoleh hasil, sebagai berikut :
Tabel. 4.14. Hasil Uji Unidimensionalitas Sarana dan Prasarana X
3
Variabel Ustd
Estimated Std
Estimated Prob.
X
3.1
Sarana dan Prasarana --
1.293 0.844
0.000 X
3
.
2
Sarana dan Prasarana --
1.323 0.804
0.000 X
3.3
Sarana dan Prasarana --
1.486 0.924
0.000
Sumber : Lampiran. 5, data diolah
Berdasarkan pada tabel 4.14 di atas dapat diketahui bahwa dari hasil Uji Analisis Factor Confirmatory menunjukan bahwa
indikator dari variabel Sarana dan Prasarana X
3
terdapat unidimensi sig 0,05 yang artinya bahwa variabel X
3.1
, X
3,2
dan X
3,3
adalah indikator dari variabel Sarana dan Prasarana X
3
.
4.2.5. Confirmatory Factor Analysis Sistem Evaluasi X
4
Indikator yang digunakan pada variabel Sistem Evaluasi X
4
ada dua yaitu Absensi X
4.1
dan Nilai masuk X
4.2
dan untuk mengetahui setiap indikator merupakan dimensi dari variabel Sistem
Evaluasi X
4
. digunakan Analisis Factor Confirmatory. Berdasarkan Analisis Factor Confirmatory dengan program
AMOS 4.0. diperoleh hasil, sebagai berikut :
Tabel. 4.15. Hasil Uji Unidimensionalitas Sistem Evaluasi X
4
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
45
Variabel Ustd
Estimated Std
Estimated Prob.
X
4.1
Sistem Evaluasi --
1.289 0.811
0.000 X
4.2
Sistem Evaluasi --
1.600 0.916
0.000
Sumber : Lampiran. 5, data diolah
Berdasarkan pada tabel 4.15 di atas dapat diketahui bahwa dari hasil Uji Analisis Factor Confirmatory menunjukan bahwa
indikator dari variabel Sistem Evaluasi X
4
terdapat unidimensi sig 0,05 yang artinya bahwa variabel X
4.1
dan X
4,2
adalah indikator dari variabel Sistem Evaluasi X
4
.
4.3. Structural Equation Model SEM dan Pengujian Hipotesis 4.3.1. Evaluasi Model Dengan One - Step Approach to SEM.
Dalam model Structural Equation Model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya
diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar
disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama One Step
Approach to Structural Equation Model SEM. One step aprroach to Structural Equation Model SEM
digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas reliabilitas data sangat baik Hair et.al,1998
Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada
Gambar dan Tabel Goodness of Fit di bawah ini.
1 Manajemen
Sekolah
1 X11
er_3 1
X21 er_1
1
Prestasi Belajar
Siswa 0,005
d_pb 1
X22 er_2
1 1
Sistem Evaluasi
X41 er_8
X42 er_9
1 1
1 X31
er_10 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
46
Gambar 4.1
Tabel. 4.16. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Kriteria Hasil
Nilai Kritis Evaluasi Model
CminDF 1.166
≤ 2,00 baik
Probability 0.209
≥ 0,05 baik
RMSEA 0.033
≤ 0,08 baik
GFI 0.945
≥ 0,90 baik
AGFI 0.903
≥ 0,90 baik
TLI 0.990
≥ 0,95 baik
CFI 0.993
≥ 0,94 baik
Sumber : Lampiran. 1, data diolah
Berdasarkan pada tabel 4.16 di atas dapat diketahui bahwa dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata
dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah
sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta.
Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana
terdapat di bawah ini. Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix :
3.789.532.954 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau
Kompetensai Guru, Manajemen Sekolah, Sarana MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL
Prasarana, Sistem Evaluasi, Prestasi Belajar Siswa Model Specification : One Step Approach - Base Model
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
47
singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat
dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini.
4.4. Uji Kausalitas
Untuk mengetahui pengaruh dari kompetensi guru, manajemen sekolah, sarana dan prasarana, dan sistem evaluasi terhadap prestasi
belajar Siswa, digunakan uji kausalitas dan dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix 3.789.532.954 0
mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran
koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini.
Berdasarkan Uji Kausalitas dengan program AMOS 4.0. diperoleh hasil, sebagai berikut :.
Tabel. 4.17. Hasil Uji Kausalitas
Regression Weights Faktor
Faktor Ustd
Std Prob.
Estimate Estimate
Prestasi Belajar_Siswa Manajemen_Sekolah
-0.035 -0.352
0.000 Prestasi Belajar_Siswa
Kompetensi_Guru 0.022
0.228 0.004
Prestasi Belajar_Siswa Sistem_Evaluasi
0.038 0.384
0.000 Prestasi Belajar_Siswa
Saran Prasarana 0.033
0.337 0.000
Batas Signifikansi ≤ 0,10
Sumber : Lampiran. 5, data diolah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
48
Berdasarkan pada table 4.17 di atas dan dilihat dari tingkat Probabilitas arah hubungan kausal antara varabel bebas terhadap
variabel terikat, maka hipotesis yang menyatakan bahwa 1. Faktor manajemen sekolah berpengaruh negatif terhadap Faktor
prestasi belajar siswa, dapat diterima Prob. kausalnya 0,000 0,10 signifikan negatif.
2. Faktor kompetensi guru berpengaruh positif terhadap Faktor prestasi belajar siswa, dapat diterima Prob. kausalnya 0,004
0,10 signifikan positif. 3. Faktor sistem evaluasi berpengaruh positif terhadap Faktor
prestasi belajar siswa, dapat diterima Prob. kausalnya 0,000 0,10 signifikan positif.
4. Faktor sarana dan prasarana berpengaruh positif terhadap Faktor prestasi belajar siswa, dapat diterima Prob. kausalnya
0,000 0,10 signifikan positif.
4.5. Pembahasan 4.5.1. Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa