Sistem Evaluasi Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa

11 copy dan tidak ada peningkatan signifikan dalam peminjaman e- book walaupun jumlah e-book yang boleh dipinjam di tingkatkan kuotanya.

2.2.4. Sistem Evaluasi

Lembaga pendidikan yang telah menghasilkan siswa yang berkualtias akan mendapat predikat sebagai lembaga pendidikan yang mengutamakan kualitas. Oleh karena itu, sekolah tersebut dikenal oleh masyarakat luas dan mendapatkan nilai “lebih” dimata masyarakat. Karena “nilai” lebih itulah maka lembaga pendidikan tersebut dipercaya masyarakat. Untuk mengukur kualitas siswa maka diperlukan suatu criteria. Atau Standart nilai yang telah ditetapkan, sehingga siswa tersebut benar benar dapat dikatakan siswa yang berkualitas Menurut Tu’u 2004:75 prestasi akademik merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Kualitas belajar merupakan penguasaan terhadap mata pelajaran yang ditentukan lewat nilai atau angka yang diberikan guru. Jadi evaluasi berfokus pada nilai atau angka yang dicapai oleh seorang siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut dinilai dari segi kognitif karena guru sering memakainya untuk melihat penguasaan pengetahuan sebagai pencapaian hasil belajar siswa. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 12 2.2.5. Prestasi Belajar Siswa 2.2.5.1. Pengertian Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seorang yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar. Menurut Slameto 2003:17 Prestasi belajar adalah merupakan tingkat pengetahuan sejauh mana anak terhadap materi yang diterima Sedangkan menurut Tu’u 2004 : 75. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Prestasi belajar siswa adalah hasil yang diperoleh berupa kesan- kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar

2.2.5.2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dari diri siswa faktor internal maupun dari luar siswa faktor eksternal. Faktor internal diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, tingkat intelegensi. Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan lingkungan. Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 13 belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar Sardiman, 2006:75. Sedangkan faktor dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi belajar adalah faktor metode pembelajaran. Selain siswa, unsur terpenting yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan nilai-nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang nantinya akan diajarkan kepada siswa. Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Dengan variasi metode dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa Slameto,2003 : 96 Sedangkan menurut Mangkunegara 2001 : 67 faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi kerja adalah : a. Faktor Kemampuan Secara psikologis, kemampuan ability pegawai terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan reality knowledge + skill. Artinya, pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata IQ 110 – 120 dengan pendidikan yang memadai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 14 untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. b. Faktor Motivasi Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa.

2.2.5.3. Teori Yang Berkaitan Dengan Prestasi Belajar Siswa

Seorang guru dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswanya disamping perlu mengetahui kemampuan, mereka juga dituntut mengetahui motivasinya. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena didorong motivasi. Menurut Teori Kebutuhan Kebutuhan Akan Prestasi Need For Achievement N Ach yang dikemukan oleh Mc Clelland Indriyo dan I Nyoman, 2000 : 29 menyebutkan bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukan, ada tiga karakteristik dari orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi, yaitu : 1 Orang yang memiliki kebutuhan prestasi tinggi memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pelaksanaan suatu tugas atau mencari solusi atas suatu permasalahan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 15 2 Orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi cenderung menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat dan menghitung resikonya. 3 Orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi yang tinggi memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh umpan balik atau tanggapan atas pelaksanaan tugasnya. Teori Pengharapan Expectancy Theory Teori ini telah dikembangkan sejak tahun 1930-an oleh Kurth Levin dan Edward Tolman. Kemudian secara sistematis dan komprehensif dirumuskan oleh Victor vroom dalam bukunya yang berjudul work and motivation. Teori pengharapan berargumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut. Dalam istilah yang lebih praktis, teori pengharapan mengatakan bahwa seorang siswa dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya belajar yang tinggi bila ia meyakini upaya tersebut akan menghantar ke suatu penilaian prestasi yang lebih baik; suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran seperti mendapatkan nilai yang tinggi, penghargaan, atau beasiswa; dan ganjaran itu akan memenuhi kebutuhan pribadi siswa itu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 16

2.2.6. Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan nilai-nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang nantinya akan diajarkan kepada siswa. Kompetensi guru adalah merupakan kemampuan profesional yang dimiliki oleh sorang guru untuk memenuhi tuntutan peran dan keahlian yang diperlukan untuk menjalankan suatu peran sesuai dengan profesinya sebagai pendidik, dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, seorang guru harus bertindak sebagai seorang yang ahli baik di bidang pendidikan, dalam hal bagaimana guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara penyampaiannya, dan mengevaluasi hasil belajar siswa, bila upaya-upaya tersebut dilaksanakan dengan berorientasi pada kepentingan siswa, maka prestasi belajar siswa akan menjadi lebih baik Christiawan, 2002: 83. Penelitian yang dilakukan oleh Windhiarso 2010 membuktikan Kompetensi dosen berpengaruh terhadap proses Pembelajaran, dengan demikian dapat disimpulkan kompetensi guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.

2.2.7. Pengaruh Manajemen Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa