Novel Sebagai Media Komunikasi Massa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Novel Sebagai Media Komunikasi Massa

Menurut Cecep Syamsul Hari www.kompas.comkompas cetak, istilah novel berasal dari Italia, Novella, yaitu prosa naratif fiksional yang panjang dan kompleks, yang secara imajenatif merupakan pengalaman manusia melalui suatu rangkaian peristiwa yang saling berhubungan satu sama lain dengan melibatkan sekelompok atau sejumlah orang tokoh, karakter di dalam latar setting yang spesifik. Sedangkan dalam Kamus Besar bahasa Indonesia edisi kedua, novel diartikan sebagai kerangka prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap perilaku. Menurut De Flour dan Dennis Mc Quail dalam Ganarsih 2006: 33, secara garis besar media komunikasi massa dapat digolongkan ke dalam tiga hal, yaitu media cetak atau print buku, majalah, surat kabar, dan film, khususnya film komersial serta media broadcasting yaitu radio dan televise. Media cetak sebagai salah satu bentuk media komunikasi umumnya memiliki fungsi sebagai pemberi informasi, artikel majalah lebih bersifat mempengaruhi, dan novel yang mempunyai fungsi utama untuk menghibur. Selain itu novel juga memberi informasi dan memprsuasi pembacanya. Novel merupakan media massa, dimana melalui media novel itulah pengarang mengkomunikasikan sebuah pesan. Sementara, kegiatan komunikasi 12 tidak dapat dipisahkan dengan proses pembentukan makna Lindlof, 1995 : 13. Dalam kajian budaya, segala artifak yang dapat dimaknai disebut sebagai teks, karena ia dapat dimaknai, baik dari segi bentuk, pengemasan, maupun isi pesannya. Sebagai teks, novel memiliki siifat polisme, dan membuka peluang pembacanya untuk memaknai sebuah teks tersebut secara berbeda McQuail, 1997 : 19. Perbedaan dalam memaknai teks dipengaruhi oleh aspek individu, seperti karakter dan pengalaman individu. Serta aspek social budaya, meliputi faktor lingkungan, sosialisasi norma, adat istiadat, tingkat pendidikan, serta faktor-faktor lain terbentuk dari hasil interaksi individu dengan dunia luar. Aspek budaya itulah yang nantinya mempengaruhi pemaknaan terhadap teks media. Novel memiliki keunggulan disbanding media cetak lain. Selain dapat disimpan dalam jangka waktu yang relative lama, aktualitas novel tidak diukur dalam hitungan hari atau minggu sebagaimana halnya surat kabar atau majalah, sehingga novel dapat dibaca kapan saja. Novel menyajikan pengalaman- pengalaman yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan membaca novel, berarti pembaca telah mendapatkan pengalaman tokoh yang diciptakan oleh penulis tanpa harus mengalaminya sendiri. Pembaca juga diberi kesempatan untuk memvisualisasikan cerita dalam sesuai dengan imajenasinya. Sebagai sebuah teks, sangat memungkinkan bagi novel untuk dimaknai secara berbeda oleh pembaca yang berbeda pula.

2.2 Representasi