Konsep Kekerasan TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Konsep Kekerasan

Kekerasan domestik adalah kekerasan yang terjadi di dalam rumah tangga, dimana biasanya yang berjenis kelamin laki-laki menganiaya secara verbal, fisik, dan psikologis. Kekerasan secara verbal seperti berkata-kata yang tidak semestinya, kekerasan fisik misalnya, meliputi tindakanyang mengakibatkan rasa sakit, luka, atau bekas luka di tubuh seseorang, keguguran, pingsan, dan kematian. Kekerasan psikologis adalah tindakan yang mengakibatkan rasa takut, kehilangan percaya diri, kehilangan kemampuan unutk mengambil tindakan, rasa tidak berdaya, dan atau penderitaan jiwa serius kepada jenis kelamin perempuan Arivia, 2006:179-180. Kekerasan yang menimpa pada anak-anak tidak identik pada kemiskinan, sebab mampu secara ekonomi pun ada juga yang melakukan kekerasan pada anak. Media massa baik elktronika maupun cetak belum banyak mmberikan porsi pemberitaan terhadap maslah perlindungan anak. Begitu mel;uas dan kompleks dalam permasalahan anak, mulai dari penelantaran anak, kekerasan anak di sekolah, sampai masalah anak bunuh diri lantaran malu menunggak uang sekolah. Dan banyak anak yang putus sekolah dan sebagainya. Kekerasan pada anak juga di pengaruhi oleh tayangan televisi yang marak akhir-akhir ini, namun semua itu harus di sikapi bijaksana oleh para orang tua, seperti mengingatkan agar anak tidak banyak nonton senitron televisi yang menayangkan kekerasan. Galtung juga menguraikan enam dimensi penting dari kekerasan, yaitu sebagai berikut: 1. Kekerasan fisik dan psikologis. Dalam kekerassn fisik tubuh manusia di sakiti bahkan sampai pembunuhan. Sedangkan kekerasan psikologis adalah tekanan yang berhubungan dengan kemampuan mental dan otak. 2. Pengaruh positif dan negatif. Sistem orientasi imbalan yang sebenarnya ada pengendalian atau control yang tidak bebas, kurang terbuka dari cenderung manipulatif, meskipun memberikan kenikmatan. 3. Ada objek atau tidak. Dalam tindakan tertentu tetap ada ancaman kekerasan fisik dan psikologis, meskipun tidak memakan korban tetapi membatasi tindakan manusia. 4. Ada subjek atau tidak. Kekerasan di sebut langsung atau personal jika ada laku atau pelakunya, dan bila tidak ada pelakunya di sebut structural atau tidak langsung. 5. Di sengaja atau tidak bertitik berat pada akibat dan bukan tujuan. Dari sudut korban sengaja atau tidak, kekerassna tetap kekerasan. Yang tampak dan tersembunyi. Kekerasan yang tampak nyata daapt di lihat meskipun tidak langsung, sedangkan kekerasan yang sembunyi adalah sesuatu yang memang tidak keliahatan tetapi bias dengan mudah meledak Santoso, 2002: 168-169.

2.4 Kekerasan Pada