Kode Simbolik Hasil Analisis Data

terlalu seringnya dia larut dalam katakutan akibat dari tindak kekerasan, dan juga menyebabkan terganggu mentalnya. Leksia 17 Halaman 129 “Sheila bercerita dengan malu bahwa dia dipukul ayahnya karena menerima sedekah.” Leksia diatas digolongkan kedalam kode pembacaan semik. Karena sejumlah konotasi melekat pada suatu nama tertentu, maksudnya adalah “sedekah” kata yang mempunyai arti pemberian untuk orang yang tidak mampu. Pada umumnya kita mnegena kata ”sedekah” adalah kata yang menunjukkan bahwa yang menerima pemberian tersebut adalah fakir miskin atau orang yang tidak mampu. Dan “sedekah” menunjukkan situasi nyata yang dihadapi tokoh utama akan tetapi tidak diterima oleh ayahnya. Leksia diatas menunjukkan bahwa sang ayah tidak bisa menerima kenyataan kemiskinan yang dialaminya dengan menganggap hadiah atau pemberian yang diterima oleh “Sheila” adalah sedekah yang berarti hinaan atas kemiskinannya.

C. Kode Simbolik

Leksia 10 Halaman 67 “Dia mencabut hak-hak tertentu Sheila, memberinya hukuman duduk di pojok ruangan, dan akhirnya membawa Sheila kepada kepala sekolah untuk dipukul dengan tongkat.” Leksia 12 Halaman 76 “Pekerja sosial itu datang sambil menyeret Sheila sekitar lima belas menit sebelum pelajaran di mulai.” Leksia 19 Halaman 153 “Tuan Collins memaksanya membungkuk dengan kasar dan dengan satu sambaran papan itu memukul tubuhnya. Dia jatuh berlutut terkena pukulan pertama itu, tetapi wajahnya tidak berubah. Tuan Collins menariknya kembali berdiri. Sekali lagi pukulan datang. Lagi-lagi dia jatuh berlutut. Saat mendapat dua pukulan terakhir dia tetap berdiri dan tidak jatuh. Namun, tak ada suara sama sekali dari mulutnya, tak ada air mata mengalir dari matanya.” Tiga Leksia diatas digolongkan kedalam pembacaan simbolik yaitu kode “pengelompokkan” atau konfigurasi yang gampang dikenali karena kemunculannya yang berulang-ulang secara teratur melalui berbagai cara dari sarana tekstual. Leksia diatas dapat diartikan bahwa tokoh dalam novel ini selalu mendapatkan kekerasan dari orang-orang yang seharusnya melindunginya yaitu pekerja sosial dan kepala sekolah dimana seharusnya gadis kecil itu diupayakan kesejahteraan,perlindungan, peningkatan kelangsungan hidup dan optimalisasi tumbuh kembangnya. Dari pernyataan ini kita dapat mengetahui bahwa Child Abuse adalah semua bentuk kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh mereka yang seharusnya bertanggung jawab atas anak tersebut atau mereka yang memiliki kuasa atas anak tersebut, yang seharusnya dapat di percaya, misalnya orang tua, keluarga dekat, dan guru. Leksia 11 Halaman 74 “Papaku, dia pasti cambuk aku keras-keras kalau dia liat aku gini.” Leksia 13 Halaman 100 “Papaku, dia bilang begitu. Dia bilang aku gila dan mereka memasukkan aku ke kelas untuk anak-anak gila. Dia bilang di sini kelas anak-anak gila. Leksia 15 Halaman 119 “Papaku”, dia enggak mau lakukan itu. Dia enggak mau sakiti aku keras- keras. Dia sayang aku. Dia hanya pukul aku sedikit untuk buat aku baik. Kamu mesti lakukan itu pada anak-anak kadang-kadang. Tapi papaku, dia sayang aku. Aku Cuma suka kikuk jadi sering dapat luka.” Leksia 16 Halaman 119 “Mamaku dia bawa aku ke jalan dan tinggalkan aku di sana. Dia dorong aku keluar mobil dan aku jatuh, jadi sebuah batu melukai kaki kananku. Lihat.” Dia menunjuk sebuah garis putih. Leksia 17 Halaman 129 “Sheila membawa bingkisan ke rumahnya, barang itu dikembaikan keesokan harinya, terbungkus dalam kantong kertas. Sheila bercerita dengan malu bahwa dia dipukul ayahnya karena menerima sedekah.” Leksia 20 Halaman 156 “Papaku,” katanya pelan, “dia bilang itu satu-satunya cara membuat aku jadi baik. Dia cambuk aku dan harus jadi lebih baik, soalnya dia enggak mau tinggalkan aku di jalan seperti Mamaku.” Leksia diatas digolongkan kedalam pembacaan simbolik yaitu kode “pengelompokkan” atau konfigurasi yang gampang dikenali karena kemunculannya yang berulang-ulang secara teratur melalui berbagai cara dari sarana tekstual. Leksia diatas dapat diartikan bahwa tokoh dalam novel ini tidak menyangka bila seseorang yang seharusnya melindungi dan mnegasihinya adalah seorang yang selalu menyiksa dirinya dan secara mental dia berusaha menyangkal perlakuan yang dlakukan oleh ayahnya terhadap dirinya adalah bentuk kasih sayang ayahnya kepada dirinya seperti apa yang diucapkan setiap kali melakukan tindak kekerasan pada dirinya. Dan juga bagaimana teganya seorang ibu meninggalkannya di tepi jalan tol dengan menurunkannya secara paksa yaitu dengan cara mendorongnya sampai terjatuh dan meninggalkannya begitu saja di tepi jalan tol. Dari pernyataan ini kita dapat mengetahui bahwa Child Abuse adalah semua bentuk kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh mereka yang seharusnya bertanggung jawab atas anak tersebut atau mereka yang memiliki kuasa atas anak tersebut, yang seharusnya dapat di percaya, misalnya orang tua, keluarga dekat, dan guru. Leksia 22 Halaman 290-292 “Paman Jerry,” dia mulai bicara dengan perlahan, “dia mencoba memasukkan anunya ke badanku pagi ini, tapi enggak bisa masuk. Jadi , dia ambil pisau. Dia bilang aku membuatnya enggak bisa masuk, jadi dia memasukkan pisau kebadanku untuk membuatku menurut.” Leksia diatas digolongkan kedalam pembacaan simbolik yaitu kode “pengelompokkan” atau konfigurasi yang gampang dikenali karena kemunculannya yang berulang-ulang secara teratur melalui berbagai cara dari sarana tekstual. Leksia diatas dapat diartikan bahwa tokoh dalam novel ini mendapat respon dari seseorang yang ingin menikmati dirinya hanya sebagai pelampiasan atas nafsu dari seseorang yang seharusnya melindunginya sehingga dia berada dalam situasi yang sangat menyiksa dia karena seseorang tersebut menganggap seorang gadis kecil sebagai sosok yang lemah dan mudah untuk dibujuk. Munculnya tokoh dalam novel ini dengan gaun pemberian dari sosok yang ingin menyakitinya dengan menjadikannya terlihat dewasa untuk membangkitkan gairahnya. Tindak kekerasan terhadap anak secara seksual muncul sebagai masalah dalam leksia ini yang merupakan kode simbolik yaitu kalimat “dia mencoba memasukkan anunya ke badanku pagi ini, tapi enggak bisa masuk.” Dari pernyataan ini dapat diketahui bahwa perkenalan antara tokoh dalam novel dengan seseorang tokoh yang tidak lain adalah pamannya yang juga saudara ayahnya sehingga dia merasa takut untuk melawan karena ketakutannya mendapatkan kekerasan dari ayahnya sehingga berujung pada dimasukkannya pisau oleh paman jerry ke vagina gadis kecil tokoh dalam novel ini.

D. Kode Proaretik