c. Terdapat hubungan yang signifikan antara reaksi volume dan
reaksi harga.
6. Fatmawati dan Marwan 1999
Judul : “ Pengaruh Stock Split Terhadap Likuiditas Saham Yang Diukur dengan
Besarnya Bid-Ask Spread di Bursa Efek Jakarta” Permasalahan ;
Apakah ada perbedaan antara likuiditas saham sebelum dan sesudah stock split bila diukur dengan besarnya bid-ask spread di Bursa Efek Jakarta
Kesimpulan : a.
Tidak ada perbedaan yang bermakna antara likuiditas saham sebelum dan sesudah stock split bila diukur dengan besarnya bid-
ask spread di bursa efek Jakarta b.
Likuiditas saham sebelum stock split lebih besar dibandingkan dengan sesudah stock split.
7. Budiarto dan Zaki Baridwan 1999
Judul : “ Pengaruh Pengumuman Right Issue terhadap Tingkat Keuntungan dan
Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta Periode 1994-1996 “
Permasalahan : Apakah ada pengaruh pengumuman right issue terhadap tingkat
keuntungan saham dan likuiditas saham di bursa efek Jakarta Periode 1994-1996 ?
Kesimpulan : a.
Hasil analisis pengaruh pengumuman right issue terhadap tingkat keuntungan saham dan likuiditas saham di Bursa efek Jakarta
periode 1994-1996 menghasilkan bukti yang tidak mendukung teori yang melandasinya.
b. Hal ini kemungkinan disebabkan karena adanya faktor mikro di
pasar modal Indonesia yang mempunyai struktur pasar modal di luar negeri, dan faktor makro lainnya yang berpengaruh terhadap
hasil pengumuman.
8. Sudana dan Agus Pradityo 1999
Judul : “ Analisis Volume Dan Nilai Transaksi Saham Sebelum Dan Sesudah
Kebijaksanaan 4 September 1997 Di Bursa Efek Jakarta “ Permasalahan :
Apakah ada pengaruh antara volume dan nilai transaksi saham sebelum dan sesudah kebijaksanaan 4 September 1997 Di Bursa Efek Jakarta?
Kesimpulan : a.
Volume transaksi saham sesudah kebujaksanaan 4 September 1997 lebih besar secara berarti daripada volume transaksi saham
sebelum kebijaksanaan 4 September 1997 tentang pencabutan batas 49 porsi asing di BEJ.
b. Nilai transaksi saham sesudah kebijaksanaan 4 september 1997
lebih kecil secara tidak berarti daripada nilai transaksi saham sebelum kebijaksanaan 4 September 1997 tentang pencabutan batas
49 porsi asing di BEJ. c.
Terjadinya peningkatan volume transaksi saham secara berarti disebabkan oleh peningkatan perdagangan saham pada pertengahan
periode sesudah kebijaksanaan 4 September 1997 tentang pencabutan batas 49 porsi asing di BEJ, dengan didorong oleh
adanya aksi jual oleh investor asing di Bursa Efek Jakarta. d.
Terjadinya penurunan nilai trsnsaksi saham secara tidak berarti pada periode sesudah kebijaksanaan 4 September 1997 tentang
pencabutan batas 49 porsi asing di BEJ diduga disebabkan antara lain oleh harga saham mengalami penurunan yang tajam,
sehingga bertambahnya volume transaksi saham tidak mampu meningkatkan nilai transaksi saham, serta tingkat suku bunga yang
meningkatkan sebagai dampak dari gejolak nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat dan pengetatan likuiditas
perekonomian Indonesia.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pasar Modal