Khresna dan Sulistyanto 2005 Khomsiyah dan Sulistyo 2001

2. Khresna dan Sulistyanto 2005

Judul : “ Pengaruh Earnings Per Share Dan Dividen Per Share Pada Pemecahan Saham Terhadap Perubahan Harga Saham “. Permasalahan : 1 Apakah earnings per share berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham ? 2 Apakah dividen per share berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham ? Kesimpulan : EPS tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham, dengan signifikan 0,191 a = 0,05. DPS tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham, dengan signifikan 0,621 a = 0,05. Secara bersama-sama EPS dan DPS tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengaruh harga saham.

3. Khomsiyah dan Sulistyo 2001

Judul : “ Faktor Tingkat Kemahalan Harga Saham, Kinerja Keuangan Perusahaan dan Keputusan pemecahan Saham stock slpit: Aplikasi Analisis Diskriminasi” Permasalahan : a Apakah ada pengaruh yang paling dominan antara tingkat kemahalan harga saham dan kinerja keuangan pada perusahaan yang melakukan pemecahan saham di Bursa efek Jakarta ? b Apakah ada perbedaan antara tingkat kemahalan harga saham dan kinerja keuangan pada perusahaan yang melakukan pemecahan saham dan perusahaan yang tidak melakukan pemecahan saham di Bursa Efek Jakarta ? Kesimpulan : a. Penelitian ini menggunakan dua teori yang mendasari keputusan pemecahan saham yaitu pertama trading range theori yang menyatakan bahwa perusahaan yang mengalami harga saham yang terlalu mahal cenderung untuk melakukan pemecahaan saham. Produksi tingkat kemahalan harga saham ini yaitu Price Earning Ratio dan Price to Book Value. Teori kedua adalah signaling theory yang menyatakan bahwa kinerja perusahaan menjadi penyebab perusahaan melakukan keputusan pemecahaan saham. Dalam ini produksi kinerja yaitu Earning Per Share dan tingkat pertumbuhan laba. b. Dengan menggunakan analisis diskriminasi, ditinjau dari signaling theory, menunjukkan bahwa Earning Per Share merupakan faktor keputusan pemecahan saham, namun tidak berhasil menunjukkan bahwa faktor pertumbuhan laba merupakan faktor pemecahan saham. Sedangkan berdasarkan trading theory, menunjukkan bahwa Price Earning Ratio merupakan variabel yang membedakan dua kelompok perusahaan yang melakukan stock split dan perusahaan yang tidak melakukan stock split.

4. Marwata 2001

Dokumen yang terkait

Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia

2 21 39

PENGARUH HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 78

Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia

1 5 3

Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia

0 1 22

ANALISIS PENGARUH HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19

PENGARUH HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21