Uji Normalitas dan Uji Asumsi Klasik Setelah Perbaikan Data

4.6. Uji Normalitas dan Uji Asumsi Klasik Setelah Perbaikan Data

Untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik, maka dianggap perlu untuk melakukan pengujian lagi dengan menganalisis variabel yang diperkirakan akan memperoleh hasil yang lebih baik, untuk itu heteroskedastisitas, autokorelasi dan lainnya dapat diperbaiki dengan melakukan transformasi data atau menambah sampel.

4.6.1. Uji Normalitas

Berdasarkan Uji Normalitas dengan alat bantu komputer dengan program SPSS maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Variabel Sig 2-tailed Nilai Signifikan Keterangan Harga Saham X 1 0.365 0.05 Normal Volume perdagangan X 2 0.365 0.05 Normal Likuiditas Saham Y 0.365 0.05 Normal Sumber : Lampiran 10 Berdasarkan pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai Sig 2- tailed lebih besar dari 0.05, hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal.

4.6.2. Uji Asumsi Klasik

4.6.2.1. Multikoliniearitas

Berdasarkan Uji Multikolinieritas dengan menggunakan alat bantu komputer program SPSS dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.13 Hasil Uji Multikoliniearitas Variabel VIF Keterangan Harga Saham X 1 1.395 Bebas Multikolinearitas Volume Perdagangan X 2 Bebas Multikolinearitas Sumber : Lampiran 11 Berdasarkan pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penalitian baik X 1 dan X 2 menghasilkan nilai VIF sebesar 1.395 yang berarti lebih kecil dari 10. hal ini berarti bahwa tidak terjadi multikolinieritas atau bebas multikolinieritas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi multikolinieritas pada persamaan regresi dapat dipenuhi.

4.6.2.2. Heteroskedastisitas

Berdasarkan Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan alat bantu komputer program SPSS dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Sig 1-tailed Keterangan Harga Saham X 1 0.349 Bebas Heteroskedastisitas Volume perdagangan X 2 0.069 Bebas Heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 12 Berdasarkan pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa X 1 dan X 2 menghasilkan nilai signifikansi X 1 = 0.349 0.05 dan X 2 = 0.069 0.05 yang berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel bebas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan regresi asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas dapat dipenuhi.

4.6.2.3. Autokorelasi

Berdasarkan Uji Autokorelasi dengan menggunakan alat bantu komputer program SPSS dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.15 Hasil Uji Autokorelasi Variabel Durbin- Watson Keterangan Harga Saham X 1 1.527 Tidak Terjadi Autokorelasi Volume Perdagangan X 2 Sumber : Lampiran 13 Berdasarkan pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai DW hitung 1.527 terletak antara dL 1.430 dan dU 1.615 atau terletak pada keragu-raguan. Dengan demikian dapat di anggap bahwa asumsi tidak terjadi autokorelasi pada persamaan regresi dapat dipenuhi.

4.7. Teknis Analisis dan Uji Hipotesis Setelah Perbaikan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia

2 21 39

PENGARUH HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 78

Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia

1 5 3

Pengaruh Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Likuiditas Saham pada Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Stock Split di Bursa Efek Indonesia

0 1 22

ANALISIS PENGARUH HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 19

PENGARUH HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIK YANG MELAKUKAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21