Penentuan Kadar Zat Ekstraktif

4.3.4. Pembuatan Konsentrasi Larutan Ekstrak

Masing-masing fraksi fraksi n-heksan, fraksi etil eter, fraksi etil asetat dan residu dibuat dalam 6 taraf konsentrasi yaitu 1, 2, 3, 4, kontrol + dan kontrol -. Penentuan konsentrasi larutan ekstrak dibuat berdasarkan uji pendahuluan.

4.3.5. Isolasi Jamur S. rolfsii dan Perbanyakan

Jamur S. rolfsii diisolasi dari tanah pertanaman kedelai dan dari tanaman kedelai yang menunjukkan gejala layu sklerotium. Isolasi dari tanah dilakukan dengan metode pengenceran, sedangkan isolasi dari tanaman kedelai dilakukan dengan metode tanam secara langsung menggunakan media PDA. Jamur S. rolfsii yang didapatkan diuji patogenesitasnya pada tanaman kedelai yang sehat. Selanjutnya, jamur S. rolfsii yang telah diketahui sifat patogenesitasnya diperbanyak pada media PDA.

4.3.6. Pengujian Daya Hambat Ekstrak terhadap Pertumbuhan Jamur

Pengujian toksisitas masing-masing fraksi dilakukan dengan metode bioassay test menurut Loman dengan beberapa modifikasi. Media yang digunakan adalah PDA Potato Dextros Agar yang telah diautoclave pada suhu 121 o C dan tekanan 1 atm selama 15 menit. Larutan masing-masing fraksi dicampur dengan PDA dengan perbandingan sesuai dengan konsentrasi uji. Untuk kontrol dibuat dua perlakuan yaitu media PDA saja tanpa pelarut maupun zat ekstraktif kontrol - dan media PDA ditambah pelarut tanpa zat ekstraktif kontrol +. Selanjutnya jamur diinokulasikan ke dalam cawan petri yang telah berisi media PDA dan zat ekstraktif tersebut. Daya hambat dihitung berdasarkan rumus : Daya hambat = DK-DP x 100 DK Dimana : DK = diameter miselium jamur pada kontrol DP = diameter miselium jamur pada perlakuan

4.4. Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik

Penelitian dilaksanakan dengan metode percobaan secara in vitro, menggunakan rancangan Faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap Faktorial RAL dengan 2 faktor dan 3 ulangan untuk masing-masing kulit kayu. Faktor yang dibandingkan tersebut adalah : 1. Fraksi terlarut faktor A yang terdiri dari fraksi n-heksan, fraksi etil eter, fraksi etil asetat dan residu. 2. Konsentrasi faktor B yang terdiri dari : 1, 2, 3, 4, kontrol + dan kontrol - Pengamatan dilakukan terhadap variabel penghambatan pertumbuhan S. rolfsii pada hari ke-7, jumlah sklerosia yang terbentuk dan daya kecambah sklerosia pada hari ke-14 setelah perlakuan. Pengaruh perlakuan dianalisis dengan sidik ragam menggunakan program SPSS.13, selanjutnya dilakukan uji wilayah berganda Duncan.