mengakibatkan timbulnya rasa lesu tidak bersemangat atau hidup tidak bergairah untuk melakukan aktivitas belajar Hakim, 2004:62.
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kejenuhan belajar merupakan kondisi dimana
emosional dan fisik seseorang yang tidak dapat memproses informasi –
informasi atau pengalaman baru karena tekanan sangat mendalam yang berkaitan dengan belajar sehingga tidak bersemangat untuk melakukan
aktivitas belajar.
3. Karakteristik Kejenuhan Belajar
Menurut Hakim Mulyati 2004: 63 kejenuhan belajar adalah tanda-tanda atau gejala-gejala yang sering dialami yaitu timbulnya rasa
enggan, malas, lesu dan tidak bergairah untuk belajar. Sedangkan menurut Reber Muhibbin Syah, 2010:170, tanda-tanda kejenuhan belajar adalah
sebagai berikut: a.
Merasa seakan–akan pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari proses belajar tidak ada kemajuan. Siswa yang mulai memasuki
kejenuhan dalam belajarnya merasa seakan –akan pengetahuan dan
kecekapan yang diperolahnya dalam belajar tidak meningkat, sehingga siswa merasa sia-sia dengan waktu belajarnya. Contohnya: Merasa
tidak memiliki pengetahuan walaupun mempelajarinya b.
Sistem akalnya tidak dapat bekerja sebagai mana yang diharapkan dalam memproses informasi atau pengalaman, sehingga mengalami
stagnan dalam kemajuan belajarnya. Seorang siswa yang sedang dalam keadaan jenuh, sistem akalnya tidak dapat bekerja sebagaimana yang
diharapkan dalam memproses berbagai informasi yang diterima atau pengalaman baru yang didapatnya. Contohnya: Tidak dapat mengingat
kembali banyak materi yang diberikan. c.
Kehilangan motivasi dan konsolidasi. Siswa yang dalam keadaan jenuh merasa bahwa dirinya tidak lagi
mempunyai motivasi yang dapat membuatnya bersemangat untuk meningkatkan pemahamnnya terhadap pelajaran yang diterimanya atau
dipelajarinya. Contohnya: Tidak dapat memotivasi diri dalam mengerjakan tugas.
Berdasarkan beberapa pendapat dari ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa, tanda-tanda kejenuhan belajar disebabkan karena
rasa malas, lesu, tidak bersemangat untuk belajar sehingga proses belajarnya tidak ada kemajuan sebagai mana yang diharapkan dalam
memproses informasi atau pengalaman dan kehilangan motivasi untuk belajar.
4. Faktor-Faktor Penyebab Kejenuhan Belajar
Menurut Syah 2010:164 faktor-faktor penyebab kejenuhan belajar adalah sebagai berikut:
a. Terlalu lama waktu untuk belajar tanpa atau kurang istirahat,
belajar secara rutin atau monoton tanpa variasi.
b. Lingkungan belajar yang tidak mendukung.
Lingkungan yang mendukung dapat meningkatkan motivasi belajar begitu pula dengan lingkungan yang kurang mendukung dapat
menyebabkan kejenuhan belajar. c.
Lingkungan yang baik menimbulkan suasana belajar yang baik, sehingga kejenuhan dalam belajar akan berkurang, begitupun
sebaliknya. d.
Konflik Adanya konflik dalam lingkungan belajar anak baik itu konflik
dengan guru atau teman sangat mempengaruhi proses belajar seseorang.
e. Tidak adanya umpan balik positif terhadap belajar.
Gaya belajar yang berpusat pada guru atau siswa tidak diberi kesempatan dalam menjelaskan maka siswa dapat merasa jenuh.
f. Mengerjakan sesuatu karena terpaksa.
Tidak adanya minat siswa dalam belajar dapat menyebabkan kejenuhan belajar terhadap pelajaran itu.
Menurut Suparno 2001:52 faktor penyebab kejenuhan belajar adalah:
a. Cara atau metode belajar yang tidak bervariasi.
b. Belajar hanya di tempat tertentu.
c. Suasana belajar yang tidak berubah-ubah.
d. Kurang aktivitas rekreasi atau hiburan.
e. Adanya ketegangan mental kuat dan berlarut-larut pada saat
belajar. Menurut Ahmadi 2013 faktor-faktor penyebab kejenuhan
belajar yaitu: a.
Faktor Interal Faktor internal adalah faktor yang berada dari dalam individu
yang belajar. Faktor tersebut dapat di golongkan menjadi dua golongan yaitu faktor-faktor fisiologi dan faktor-faktor psikologi.
1 Faktor-faktor fisiologi
Kondisi jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat
mempengaruhi belajar. Kondisi organ tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta kognitif sehingga materi
yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. 2
Faktor-faktor psikologis Ada tujuh yang tergolong kedalam faktor psikologi yang
mempengaruhi belajar.
Faktor-faktor psikologis
yaitu: intelegensi,
minat, bakat,
perhatian, motivasi,
motif, kematangan, dan kelelahan.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap proses belajar seseorang.
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar yaitu dapat di kelompokkan menjadi beberapa faktor yaitu:
1 Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana keadaan rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.
2 Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan mahasiswa,
relasi, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, metode belajar dan tugas rumah.
3 Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor eksteren yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena
keberadaan siswa dalam masyarakat. 4
Faktor waktu Waktu memang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar.
Sebenarnya yang sering menjadi masalah bagi siswa bukan ada atau tidaknya waktu, melainkan bisa atau tidaknya mengatur
waktu yang tersedia untuk belajar.
5 Faktor media sosial
Media sosial merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar remaja masa kini, jika remaja
salah menggunakan media sosial maka proses belajarnya akan terganggu.
Slameto 2010:54 menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kejenuhan belajar dapat digolongkan menjadi
dua yaitu: faktor intern dan faktor ekstern adalah sebagai berikut:
a. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor-faktor intern dibagi menjadi dua yaitu:
faktor jasmaniah dan faktor psikologis. 1
Faktor Jasmaniah a
Kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta
bagian-bagiannya bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan
terganggu jika kesehatannya terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, dan
mengantuk.
b Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan seseorang kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuhbadan.
Cacat tubuh itu dapat berupa buta, tuli, patah kaki dan tangan, dan
sebagainya. Keadaan
cacat tubuh
juga sangat
mempengaruhi proses belajar seseorang. Seseorang yang cacat belajarnya akan terganggu.
2 Faktor Psikologis
a Perhatian
Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek. Untuk dapat
menjamin hasil belajar yang baik, maka seseorang harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika
bahan pelajaran tidak menjadi perhatian seseorang maka timbullah kebosanan sehingga seseorang tidak lagi suka
belajar. b
Minat Adanya minat terhadap objek yang dipelajari akan
mendorong orang untuk mempelajari sesuatu dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Minat merupakan komponen
psikis yang berperan mendorong seseorang untuk meraih tujuan yang diinginkan.
c Motivasi
Motivasi belajar seseorang akan menentukan hasil belajar yang dicapainya. Menurut Maslow Rusman 2013 motif-motif
belajar yaitu adanya kebutuhan fisik, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dari orang
lain, kebutuhan untuk mendapatkan kehormatan, dan kebutuhan aktulisasi diri.
d Inteligensi
Intelegensi merupakan kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan
efektif. Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi yang, seseorang yang mempunyai tingkat
intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi rendah. Walaupun begitu
seseorang yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya.
e Memori
Memori merupakan
kemampuan untuk
merekam, menyimpan, dan mengungkapkan kembali apa yang telah
dipelajari akan sangat membantu dalam proses belajar dan mencapai hasil belajar yang lebih baik.
f Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respons atau bereaksi. Kesedian itu timbul dari dalam diri seseorang dan
juga berhubungan dengan kemantangan, karena kemantangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini
perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika seseorang ingin belajar sudah ada kesiapan maka hasil belajarnya akan
lebih baik. b.
Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu yang
belajar. faktor ekstern di bagi menjadi tiga yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
1 Faktor keluarga
a Cara orang tua mendidik
Cara orang tua mendidik anak besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang
pertama dan utama. Keluarga yang sehat artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan
dalam ukuran besar. Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap proses belajarnya.
b Relasi antar anggota keluarga
Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan
saudaranya juga mempengaruhi proses belajarnya. Demi kelancaran belajar seseorang, perlu diusahakan relasi yang baik di
dalam keluarga tersebut.
c Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubunganya dengan belajar seseorang. Seseorang yang sedang belajar selain harus terpenuhi
kebutuhan pokoknya, misalnya makan, pakaian, dan perlindungan kesehatan, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang
belajar, meja kursi, penerangan, alat tulis-menulis dan buku buku pelajaran. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga
mempunyai uang. 2
Faktor sekolah a
Metode mengajar Metode mengajar adalah suatu carajalan yang harus dilalui di
dalam mengajar. Mengajar adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima, menguasai,
dan mengembangkannya. b
Waktu sekolah Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar
pagi, siang, dan sore hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi proses belajar seseorang. Jika pelajaran dilaksanakan pada sore
hari, sebenarnya kurang dapat dipertanggungjawabkan. Dimana siswa harus beristirahat, tetapi mengikuti proses belajar-mengajar
hingga mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk.
c Relasi Guru dengan Siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses
itu sendiri. Cara belajar siswa dipengaruhi oleh relasi dengan gurunya. Guru yang kurang baik berinteraksi dengan siswa secara
akrab menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif
dalam belajar. d
Siswa dengan Siswa. Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang
kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan
dari kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan mengganggu belajarnya. Lebih-lebih lagi ia menjadi malas untuk
mengikuti proses belajar-mengajar di sekolah karena di sekolah mengalami perlakuan yang kurang menyenangkan dari teman-
temannya. 3
Faktor masyarakat a
Bentuk kehidupan masyarakat Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh
terhadap proses belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang- orang yang tidak terpelajar, dan mempunyai kebiasan yang tidak
baik akan berpengaruh jelek kepada anak siswa yang berada di
lingkungan masyarakat tersebut, akibatnya proses belajarnya terganggu dan bahkan kehilangan semangat belajar.
b Teman bergaul
Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul seseorang lebih cepat masuk dalam jiwannya. Teman bergaul yang baik akan
berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi proses belajar temannya.
c Kegiatan siswa dalam masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian
dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak misalnya berorganisasi, kegiatan-kegiatan sosial dan keagamaan proses
belajarnya akan terganggu, jika tidak bijaksana dalam mengatur waktunya.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejenuhan belajar maka dapat
disimpulkan bahwa, kejenuhan belajar disebabkan oleh dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal yaitu faktor-
faktor fisiologis dan faktor-faktor psikologis dan faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga, sekolah, media sosial dan lingkungan
masyarakat.
B. Hakikat Mahasiswa Sebagai Dewasa Awal