Hasil Penelitiaan HASIL DAN PEMBAHASAN

29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitiaan

1. Tinggi tanaman Pengukuran dilakukan selama 1 bulan yakni pada tanggal : 25 Mei 2015, 1 Juni 2015, 8 Juni 2015, dan 16 Juni 2015. Tabel 4.1. Data rata- rata hasil pengukuran tinggi tanaman Perlakuaan Tinggi tanaman cm ulangan ke Jumlah Rata -rata 1 2 3 4 5 6 10 8,9 20,5 16,3 8,8 14 17 88,5 14,2 20 17,1 11,1 16,6 13,2 18,1 14,2 89,27 14,8 30 29,2 27,3 23,6 21,1 21,6 12,7 135,5 22,5 40 18 32,8 22,3 25,8 21 30,5 150,4 25 Kontrol 8,6 20,8 15,1 7,6 22,3 6,3 80,3 13,4 Berdasarkan hasil penelitiaan yang dilakukan dengan perlakuan konsentrasi EM4 yang berbeda-beda menunjukan bahwa tinggi tanaman perlakuan konsentrasi 40 memiliki rata-rata tinggi tanaman paling tinggi 25,4 cm dan kontrol memiliki rata-rata tinggi tanaman paling kecil yaitu 12,9 cm. Rentangan antara rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman paling tinggi yakni pertumbuhan tanaman dengan perlakuan konsentra 40 sampai yang paling rendah yakni pertumbuhan tanaman kontrol pembanding adalah 11,6 cm. Perlakuan konsentrasi 10 dan kontrol memiliki selisih rata-rata tinggi tanaman 2 cm. Perlakuan konsentrasi 20 dan 30 memiliki selisih rata-rata tinggi tanaman sebesar 7 cm dan selisih rata-rata tinggi tanaman perlakuan konsentrasi 30 dan 40 adalah 1,8 cm. Gambar 4.1. Grafik pertumbuhan tinggi batang Berdasarkan gambar 4.1 Grafik pertumbuhan tinggi tanaman didapatkan hasil bahwa setiap minggunya tanaman dengan semua perlakuaan dan kontrol mengalami peningkatan tinggi tanaman. Peningkatan pertumbuhan tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan konsentrasi 40 dan terendah adalah pada kelompok kontrolpembanding. Berdasarkan uji statistika Hasil uji normalitas tinggi batang pada lampiran 5kolom pertama menunjukan p value sig 0,05 sehingga H diterima bahwa data diambil dari berdistribusi normal. Kemudiaan dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan uji homogenitas variansi pada lampiran 7 dari hasil uji variansi menunjukan bahwa p value sig 0,05 sehingga H diterima bahwa variasi tiap kelompok adalah sama homogen.Selanjutnya data tersebut diuji dengan dengan Uji Anova pada lampiran 8 berdasarkan hasil tersebut menunjukan hasil p value sig 0,05 dengan demikian, H ditolakdan H 1 5 10 15 20 25 30 35 40 45 M inggu 1 M inggu 2 M inggu 3 M inggu 4 T in g g i B a ta n g c m M inggu ke Grafik Tinggi Batang Kont rol 10 20 30 40 diterima yang berarti ada perbedaan yang signifikan pada pertumbuhan tinggi tanaman cabai tersebut dengan perlakuan konsentrasi EM4 yang berbeda- beda. Data kemudiaan diuji lanjutan dengan menggunakan Post hoc tujuaanya adalah untuk mengetahui pasangan perlakuan mana yang mempunyai rata - rata yang berbeda. Berdasarkan hasil Post Hoc pada lampiran 9 menujukan bahwa perlakuan konsentrasi 10 berbeda dengan perlakuan konsentrasi 30 dan 40 dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 20 dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 20 berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 30 dan 40 dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan 10 dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 30 berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10, 20 dan kontrol dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 40. Perlakuan konsentrasi 40 berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10, 20 dan kontrol dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 30. Kontrol berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 30 dan 40 dan tidak berbeda dengan perlakuan konsentrasi 10 dan 20. 2. Jumlah daun Pengukuran dilakukan selama 1 bulan yakni pada tanggal : 25 Mei 2015, 1 Juni 2015, 8 Juni 2015, dan 16 Juni 2015. Tabel 4.5. Data pengukuran jumlah daun Perlakuan Jumlah daun helai ulangan ke Jumlah Rata -rata 1 2 3 4 5 6 10 5 7 10 7 7 7 45 7 20 8 9 10 6 7 4 46 8 30 13 11 9 10 9 7 60 9 40 9 12 10 12 10 12 67 11 Kontrol 7 7 10 4 9 4 4 7 Berdasarkan Tabel 4.2. data pengukuran jumlah daun pertumbuhan jumlah daun tiap perlakuan konsentrasi tidak memiliki perbedaan yang besar. Perlakuan 30 memiliki rata-rata jumlah helai daun paling tinggi yakni 9. Untuk rata-rata jumlah helai daun tingkat paling tinggi sampai yang terendah adalah perlakuan konsentrasi 40, 30, 20, 10, dan kontrol. Rentangan antara rata-rata pertambahan helai daun paling tinggi yakni pertumbuhan tanaman dengan perlakuan 40 dan pertambahan helai daun yang paling rendah yakni pertumbuhan pada kelompok tanaman kontrol pembanding yakni 4 helai. Perlakuan 10 dan kontrol memiliki selisih rata-rata jumlah helai daun 1 helai. Perlakuaan 20 dan 30 memiliki selisih rata-rata jumlah helai daun 3 helai dan selisih rata-rata jumlah helai daun perlakuan 30 dan 40 adalah 1 helai. Gambar 4.2.Grafik pertambahan jumlah daun. Pertumbuhan tanaman dapat dilihat dari semakin tinggi tanaman tersebut dan semakin banyak tunas-tunas daun maka pertumbuhan tanaman dikatakan semakin bagus. Berdasarkan gambar 4.2 Grafik pertumbuhan jumlah daun menunjukan bahwa setiap minggu tanaman dengan semua perlakuan dan kontrol mengalami peningkatan namun peningkatan tersebut tidak jauh berbeda dengan perlakuan yang satu dan lainya. Pertambahan jumlah helai daun tertinggi pada tanaman dengan perlakuan konsentrasi 40 sedangkan untuk pertambahan jumlah helai daun pada perlakuan konsentrasi 10 dan kontrol memiliki pertambahan jumlah daun yang tidak berbeda jauh. Berdasarkan uji normalitas pada lampiran 5 tepatnya kolom kedua yang dilakukan bahwa data berdistribusi normal menunjukan p value sig 0,05 sehingga H diterima bahwa data diambil dari berdistribusi normal. Data selanjutnya diolah dengan menggunakan uji Variansi berdasarkan lampiran 11 yang dilakukan hasilnya menunjukan bahwa p value sig 0,05 sehingga H diterima bahwa variasi tiap kelompok adalah sama homogen. Kemudian 2 4 6 8 10 12 14 16 18 M inggu 1 M inggu 2 M inggu 3 M inggu 4 Ju m la h D a u n h e la i M inggu ke Grafik Jumlah Daun Kont rol 10 20 30 40 diuji dengan uji Anova.Berdasarkan hasil uji Anova tersebut pada lampiran 12hasilnya menunjukan hasil p value sig 0,05 dengan demikian H ditolak dan H 1 diterima yang berarti ada perbedaan yang signifikan pada jumlah daun cabai tersebut dengan perlakuan konsentrasi EM4 yang berbeda-beda. Data selanjutnya diuji lanjutan dengan menggunakan Post Hoc. Berdasarkan hasil Post Hoc jumlah daun pada lampiran13 hasilnya menujukan bahwa perlakuan konsentrasi 10 berbeda signifikan dengan 30 dan 40 dan tidak berbeda dengan perlakuan 20 dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 20 berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 40 dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10, 30 dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 30 berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10 dan kontrol dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 20 dan 40. Perlakuan konsentrasi 40 berbeda signifikandengan perlakuan konsentrasi 10, 20 dan kontrol dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 30. Kontrol berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 30 dan 40 dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10 dan 20. 3. Diameter batang Pengukuran dilakukan selama 1 bulan yakni pada tanggal : 25 Mei 2015, 1 Juni 2015, 8 Juni 2015, dan 16 Juni 2015. Tabel 4.9. Data rata-rata pengukuran diameter batang Perlakuan Diameter Batang cm ulangan ke Jumlah Rata -rata 1 2 3 4 5 6 10 0,22 0,29 0,22 0,22 0,22 0,21 1,38 0,23 20 0,24 0,24 0,29 0,29 0,29 0,23 1,53 0,26 30 0,40 0,39 0,34 0,29 0,22 0,38 2,02 0,33 40 0,36 0,34 0,41 0,55 0,51 0,54 2,71 0,45 Kontrol 0,28 0,20 0,20 0,33 0,20 0,16 1,37 0,22 Berdasarkan Tabel 4.3.Data rata-rata pengukuran diameter batang perlakuan konsentrasi 40 memiliki diameter paling besar dan diikuti perlakuan konsentrasi 30, 20, 10 dan kontrol. Rentangan antara rata- rata diameter batang paling besar yakni pertumbuhan tanaman dengan perlakuan 40 dan diameter batang paling kecil yakni pada pertumbuhan tanaman kontrol pembanding yaitu 0,23 cm. Perlakuan konsentrasi 10 dan kontrol memiliki selisih rata-rata diameter batang 0,3 cm. Perlakuan konsentrasi 20 dan 30 memiliki selisih rata-rata diameter batang 0,7 cm dan selisih rata-rata diameter batang perlakuan konsentrasi 30 dan 40 0,11 cm. Perlakuan konsentrasi 10 dan 20 memiliki selisih rata-rata 0,21 cm. Perlakuan 20 dan 40 memiliki selisih 0,7 cm, sedangkan untuk perlakuan 30 dan 40 memiliki selisih 0,11 cm. Gambar.4.3Grafik pertumbuhan diameter batang Berdasarkan gambar 4.3 Grafik pertumbuhan diameter batang setiap minggunya terjadi peningkatan diameter batang pada perlakuaan. Pertumbuhan batang tertinggi adalah tanaman dengan perlakuan konsentrasi 40 sedangkan untuk perlakuan konsentrasi 10 dan kontrol terlihat memiliki peningkatan ukuran diameter batang yang tidak jauh berbeda. Salah satu parameter yang dilihat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan diameter batang. Berdasarkan uji normalitas pada lampiran 5 tepatnya kolom ke tiga menunjukan data diambil dari distribusi normal dengan hasilnya p value sig 0,05 sehingga H diterima. Selanjutnya data diuji homogenitas. Berdasarkan hasil uji Homogenits pada lampiran 15 p value sig 0,05 sehingga H diterima bahwa variasi tiap kelompok adalah sama. Kemudian data diuji dengan Anova. Berdasarkan hasil uji Anova lampiran 16 menunjukan bahwa p value sig ,0,73 0,05 berarti ada perbedaan yang signifikan pada diameter batang dengan perlakuan konsentrasi EM4 yang berbeda-beda tersebut. Kemudiaan data dilakukan uji lanjutan dengan 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 M inggu 1 M inggu 2 M inggu 3 M inggu4 D ia m e te r B a ta n g c m M inggu ke Grafik Diameter Batang Kont rol 10 20 30 40 menggunakan Post Hoc. Berdasarkan hasil Post Hoc pada lampiran 17hasilnya menujukan bahwa perlakuan konsentrasi 10 berbeda signifikandengan 30 dan 40 dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 20 dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 20 berbeda signifikan dengan 30 dan 40 dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10 dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 30 berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10, 20, 30, 40 dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 40 berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10, 20,30 dan kontrol. Kontrol berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 30 dan 40 dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10 dan 20.

B. Pembahasan