menggunakan Post Hoc. Berdasarkan hasil Post Hoc pada lampiran 17hasilnya menujukan bahwa perlakuan konsentrasi 10 berbeda
signifikandengan 30 dan 40 dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 20 dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 20 berbeda
signifikan dengan 30 dan 40 dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10 dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 30 berbeda
signifikan dengan perlakuan konsentrasi 10, 20, 30, 40 dan kontrol. Perlakuan konsentrasi 40 berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi
10, 20,30 dan kontrol. Kontrol berbeda signifikan dengan perlakuan konsentrasi 30 dan 40 dan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan
konsentrasi 10 dan 20.
B. Pembahasan
1. Tinggi tanaman Berdasarkan output deskriptif pada lampiran 6 diperoleh rata-rata tinggi
tanaman untuk perlakuan konsentrasi 10 rata-rata 14,30 cm, 14,91 cm untuk perlakuan konsentrasi 20, 22,52 cm untuk perlakuan 30, 24,20 cm untuk
perlakuan 40 dan untuk kontrol 13,50 cm. Tinggi tanaman minimal perlakuan konsentrasi 10 adalah 6,0 cm maksimal 30. Tinggi tanaman
minimal perlakuan konsentrasi 20 adalah 6,50 cm maksimal 25,60 cm.Tinggi tanaman minimal perlakuan konsentrasi 30 adalah 6,00 cm maksimal 47,00
cm. Tinggi tanaman minimal perlakuan konsentrasi 40 adalah 10 cm maksimal 48,00 cm dan kontrol minimal 5,50 cm dan maksimal 37,00 cm.
Standar devisiasi terendah adalah tinggi tanaman perlakuan konsentrasi 20 yaitu 6,10 dan standar devisiasi tertinggi adalah tinggi batang perlakuan
konsentrasi 30 yaitu 12,06. Nilai standar devisiasi menunjukan keseragaman data, sehingga semakin besar nilai standar devisiasi menunjukan semakin
besarnya ketidakseragaman data. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perlakuaan konsentrasi 30 dan 40 menunjukan ketidakseragaman data
Variatif dalam tinggi tanaman dengan tinggi tanaman dengan perlakuaan konsentrasi 10, 20 dan kontrol. Selanjutnya, melalui uji Post Hoc LSD
untuk mengetahui perbedaan diantara kelompok tersebut. Dikatakan berbeda dengan kelompok yang lain jika tingkat signifikan p value 0,05.
Berdasarkan hasil analisis statistic ANOVA pada penelitian ini pertumbuhan tinggi batang yang paling optimal terdapat pada perlakuan
konsentrasi 40. Dapat disimpulkan dalam penelitian ini semakin tinggi konsentrasi EM4 semakin baik untuk pertumbuhan tinggi tanaman cabai.Hal
ini disebabkan oleh adanya kandungan N yang lebih tinggi dibadingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Leiwakabessy 1998 yang
menyatakan bahwa unsur Nyang banyak akan menyebakan pertumbuhan vegetatif berlangsung cepat. Selain itu karena unsur P dalam tanah lebih
tersedia, maka sesuai dengan pendapat Wididana dan Higa1999 bahwa EM4 dapat memacu pertumbuhan tanaman dengan melarutkan unsur hara yang ada
di dalam tanah misalnya batuan fosfat. Hal ini menunjukan bahwa terpenuhinya unsur-unsur makro maupun mikro yang diperlukan dalam
pertumbuhan tinggi batang. Menurut Paulus 2001 EM4 membantu
meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman. Sehingga pada tanaman dengan perlakuan konsentrasi 40 mikroorganisme berkembang secara optimal
dengan demikian ketersedian unsur hara bagi tanaman cukup untuk memenuhi pertumbuhan vegetatif tanaman.
Menurut Gardner, et all 1999, penambahan nutrisi dan mineral yang banyak menyebabkan terjadinya mobilisasi dan transport dari bagian vegetatif
akar, batang dan daun. Dengan demikian pertumbuhan tinggi batang pada tanaman 40 paling baik dikarenakan penyerapan unsur-unsur hara yang
cukup dan stabil pada masa pertumbuhan tinggi batang atau pertumbuhan vegetatif.
2. Jumlah Daun Berdasarkan output deskriptif lampiran 10 diperoleh rata-rata jumlah daun
untuk perlakuan konsentrasi 10 yaitu 7 untuk perlakuan konsentrasi 20 yaitu 7 helai, untuk perlakuan 30 yaitu 9 helai, untuk perlakuaan 40 yaitu
11 helai dan untuk kontrol 7 helai daun. Jumlah daun minimal perlakuan konsentrasi 10 adalah 10 helai daun dan maksimal 14 helai daun. Jumlah
helai daun minimal perlakuan konsentrasi 20 adalah 3 helai daun maksimal 16 helai.Jumlah daun minimal perlakuan konsentrasi 30 adalah 4 helai daun
maksimal 17 helai daun . Jumlah daun minimal perlakuan konsentrasi 40 adalah 6 helai daun dan maksimal 18 helai daun dan kontrol minimal 4 helai
daun dan maksimal 17 helai daun Standar devisiasi terendah adalah kontrol yaitu 2,9 dan standar devisiasi
tertinggi adalah 3,8 yaitu pada perlakuan konsentrasi 40. Standar devisiasi
menunjukan keseragaman data, sehingga semakin besar nilai standar devisiasi menunjukan semakin besarnya ketidakseragaman data.
Melalui uji Post Hoc LSD untuk mengetahui perbedaan diantara kelompok tersebut. Dikatakan berbeda dengan kelompok yang lain jika tingkat signifikan
p value 0,05 dan dikatakan tidak berbeda jika tingkat signikan p value 0,05 dan dikatakan tidak berbeda jika tingkat signikan p value 0,05.
Daun merupakan bagian dari organ tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosinstesis. Hasil dari fotosinstesis diedarkan ke
seluruh organ tubuh tumbuhan dan digunkan untuk pertumbuhan vegetatif tanaman akar, batang dan daun Cahyono,2003.
Berdasarkan hasil uji statistika ANOVA menunjukan pertambahan daun paling signifikan terdapat pada tanaman dengan perlakuan konsentrasi 40.
Menurut Susanto 2002 EM4 juga berfungsi dalam meningkatkatkan kapasitas fotosintesis. Semakin banyak daun maka semakin banyak pula proses
fotosintesis yang belangsung. Dengan demikian semakin banyak penyerapan unsur –unsur mineral yang diedarkan ke seluruh bagian tanaman. Hal ini baik
untuk proses munculnya tunas-tunas lateral yang baru. Sehingga semakin banyak pertambahan daun pada tanaman pada perlakuan konsentrasi
40.Menurut Wididana dan Higa 1994, penambahan EM4 pada tanah bertujuan menambah populasi mikroorganisme yang menguntungkan sehingga
dapat mempercepat proses dekomposisi bahan organik dan penyediaan unsur hara yang mudah diserap oleh tanaman.Pemberian EM4 juga berguna dalam
meningkatkan ketersedian unsur hara tanaman. Pada tanaman dengan
perlakuan konsentrasi 40 lebih banyak mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan baik makro dan mikro yang dibutuhkan dalam proses
pertumbuhanvegetatif tanaman sehingga tanaman tersebut tumbuh subur dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Dari hasil analisis laboratorium
Departemen Pertanian menunjukan bahwa unsur yang terkandung dalam EM4 terdiri dari, N, P, K, B, S, Cu, Mb, Co, Fe, dan Mn. Menurut
Dwidjoseptro1990, apabila unsur hara esensial tersebut tersedia dan berada dalam bentuk yang bisa diserap oleh tanaman, maka tanaman tersebut akan
subur. 3.Diameter Batang
Berdasarkan output deskriptif pada lampiran 14diperoleh rata-rata jumlah daun untuk perlakuan konsentrasi 10 yaitu 0,23 cm untuk perlakuaan
konsentrasi 20 yaitu 0,26, perlakuan 30 yaitu 0,33cm untuk perlakuan konsentrasi 40 yaitu 0,45 cm dan kontrol 0,30 cm. Diameter batang minimal
perlakuan konsentrasi 10 adalah 0,15 cm dan maksimal 0,35cm. Jumlah diameter batang perlakuan konsentrasi 20 adalah 0,15 cm maksimal
35cm.Jumlah diameter batang perlakuan konsentrasi 30 adalah 0,15 cm maksimal 0,45 cm Jumlah diameter batang perlakuan konsentrasi 40 adalah
minimum 0,21 cm dan maksimal 0,65 dan kontrol minimum 0,12 cm dan maksimal 0,41 cm.
Standar devisiasi terendah adalah kontrol yaitu 0,07 dan standar devisiasi tertinggi adalah 0,13 pada perlakuan konsentrasi 40. Standar devisiasi
menunjukan keseragaman data, sehingga semakin besar nilai standar devisiasi menunjukan semakin besarnya ketidakseragaman data.
Melalui uji Post Hoc LSD untuk mengetahui perbedaan diantara kelompok tersebut. Dikatakan berbeda dengan kelompok yang lain jika tingkat signifikan
p value 0,05 dan dikatakan tidak berbeda jika tingkat signikan p value 0,05 dan dikatakan tidak berbeda jika tingkat signikan p value 0,05.
Batang adalah organ tanaman yang berfungsi sebagai penyangga selain itu juga batang berfungsi membantu proses pertukaran udara dikarenakan pada
batang terdapat lentisel. Proses bertambah besarnya batang dikategorikan dalam pertumbuhan vegetatif. Pada proses pertumbuhan vegetatif tumbuhan
banyak membutuhkan unsur hara yang cukup jika terjadi kekurangan unsure- unsur hara pada masa pertumbuhan vegetatif akan mengakibatkan kekerdilan
pada tanaman. Berdasarkan uji statistika menunjukan bahwa pertumbuhan diameter batang
yang paling optimal adalah pada perlakuan 40. Hal ini disebabkan karena pada perlakuan dengan konsentrasi 40 tanaman mampu mengoptimalkan
penyerapan unsur-unsur mineral yang ada untuk pertumbuhan batang tanaman.Peningkatan konsentrasi EM4 juga menyebabkan populasi
mikroorganisme di dalam tanah meningkat dan aktivitas penguraian bahan organik berupa gula, alkohol, asam asetat, asam amino dan senyawa organik
lain. Pemberian EM4 berpengaruh nyata terhadap CO
2
, sehingga meningkatkan aktifitas mikroorganisme dan memengaruhi proses penguraian bahan organik
sehingga dihasilkan unsur – unsur hara dalam jumlah banyak. Unsur makro yang tinggi seperti yang terkandung dalam EM4 seperti kandungan Carbon
C, Kalium K, Klorin Cl, Fosfor P, Kalsium Cl, Magnesium Mg yang tinggi mampu mensuplai hara yang lebih banyak untuk pertumbuhan batang
tanaman cabai. Berdasarkan Uji statiska menunjukan pertumbuhan yang optimal baik yang
dilihat dari parameter tinggi batang, jumlah daun dan diameter batang adalah pada perlakuan dengan konsentrasi 40 dan yang kurang maksimal dalam
proses pertumbuhan adalah pertumbuhan tanaman dengan kelompok kontrol pembanding.
Faktor-faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah pH dan kelembapan tanah yang dilihat dalam penelitian ini. Pada data pH perlakuan konsentrasi
40 dan kelompok tanaman kontrol Pembanding menunjukan rata-rata pH yakni berkisar 5-7 hal ini menunjukan pH tersebut masih dikategorikan baik
untuk pertumbuhan tanaman cabai karena tanaman cabai membutuhkan pH 6-7 untuk bisa tumbuh secara maksimal dan kelembapan berkisar 50-60
berdasarkan data kelembapan tanah pada perlakuan 40 adalah berkiar antara 35 -55 sehingga dikategorikan kelembapan tanah masih rendah sedangkan
untuk kelompok kontrol pembanding lebih rendah atau lebih basah dari kelembapan tanah pada perlakuan konsentrasi 40 yakni berkisar 25-40
sehingga lebih basah atau mengandung air yang lebih banyak dibandingkan dengan perlakuan 40.
4. pH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebebasan yang dimiliki oleh suatu larutan. Sifat asam
mempunyai pH dari 0 hingga 7 dan sifat basah memiliki pH dari 7-14. Jika pH tanah meningkat hingga diatas 5,5, nitogen dalam nitrit menjadi tersedia bagi
tanaman kondisi pH tanah juga menentukan perkembangan mikroorganisme dalam tanah. Pada kisaran pH 5,5-7 jamur dan bakteri pengurai bahan organik
akan tumbuh dengan baik. Demikian juga mikroorganisme yang
menguntungkan bagi akar tanaman juga akan berkembang dengan baik. Derajat keasaman tanah yang cocok bagi pertumbuhan tanaman cabai
berkisar antara 6,0-7,0 dan pH optimal adalah 6,5.Sifat biologi tanah yang harus diperhatikan adalah kandungan bahan organik tanah serta jumlah dan
aktivitas organisme tanah. Jika banyak mengandung bahan organik dan organisme tanah, maka tanah akan memiliki sifat biologi yang baik Cahyono,
2007. Jika tanah terlalu asam tanaman tidak dapat memanfaat N, P, K dan zat-
zat mineral lain yang dibutuhkan dan apabila ditanam pada tanah yang memiliki kadar pH lebih dari 7 maka tanaman cabai akan menjadi kerdil dan
gejala klorosis atau daun menguning yang disebabkan kekurangan unsur hara besi Fe. Tanah untuk media cabai rawit secara umum harus kaya bahan
organik dan tanah gembur serta ph 6-7. Berdasarkan Lampiran 4 pH tanah relatif, berkisar antara 4,9-7 sehingga dikatakan masih baik untuk pertumbuhan
tanaman cabai.
5. Kelembaban tanah
Kelemebaban dapat berupa kelembaban udara maupun tanah. Kelembaban udara dan tanah, suhu udara dan tanah merupakan komponen iklim mikro yang
sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan masing-masing berkaitan mewujudkan keadaan lingkungan optimal bagi tanaman. Kelembaban tanah
dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai baik berupa pertumbuhan daun, tinggi, dan lebar batang cabai. Kelembaban tanah yang
sesuai dengan karakteristik tanaman cabai sekitar 50-60. Semakin rendah kelembaban tanahnya maka pertumbuhan tanaman cabai tidak akan maksimal
mengalami kekerdilan dan semakin tinggi kadar kelembaban tanahnya maka tanaman cabai akan layu. Berdasarkan data pada lampiran 4 tersebut hasilnya
menunjukan bahwa kelembapan rata-rata dibawah 60 sehingga secara keseluruhan kelembapan tanah kurang maksimal. Hal ini diakibatkan karena
curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan tempat penelitian terendam banjir selama kurang lebih satu minggu dan juga penyiraman air yang
berlebihan sehingga kelembapan tanah tidak maksimal yaitu lebih basah . Kelembapan tanah harus diatas 50 yakni lebih kering sedangkan yang terjadi
pada penelitian ini adalah kelebihan air sehingga kelembapan tanah menjadi sangat basah.
6. Hama
Hama yang menyerang tanaman cabai kebanyakan adalah kutuh putih yang bersarang pada daun muda dan tunas daun. Ada pun beberapa hama
lainya diantaranya adalah belalang, kepik, dan beberapa jamur pada akar tanaman yang diakibatkan karena kelembapan tanah yang tinggi akibat
penyiraman air berlebihan. Hama yang menyerang kemudiaan di semprotkan dengan peptisida dengan konsentrasi yang rendah bertujuaan agar kandungan
peptisida tidak menggangu pertumbuhan tanaman cabai.
C. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Penelitiaan Eksperimen