Faktor – Faktor Yang Mendorong Kemenangan PDI Perjuangan

B. Keberhasilan PDI Perjuangan Dalam Pemilihan Umum Tahun 2009

Pemilihan Umum merupakan peristiwa politik yang sangat penting dan menentukan masa depan bangsa, sebab baik corak, watak, maupun isi lembaga perwakilan rakyat akan ditentukan berdasarkan pemilihan yang akan dilakukan dalam pemungutan suara. Pemilu merupakan kesempatan bertemunya pemimpin dengan rakyat. Melalui pemilu pemimpin mempunyai kesempatan untuk menjelaskan perihal kehidupan bersama dengan rakyat. Dan dalam pemilu tersebut terdapat kesempatan bagi rakyat untuk menyampaikan pikiran dan hatinya, berdialog dengan sesamanya maupun dengan para pemimpin. Melalui keterlibatannya secara aktif dan intensif itu, masyarakat berpartisipasi dalam proses politik. Melalui kegiatan politik yang memuncak pada hari pemilihan umum itu, rakyat memberikan legitimasinya kepada tubuh, sistem dan lembaga-lembaga politik kita. Rakyat bahkan juga memberikan legitimasinya lagi kepada kepemimpinannya. 4 Partai Demokrasi Indonesia Kabupaten Klaten dalam menghadapi pemilu 2009 berusaha untuk tampil sebaik mungkin dengan terlebih dahulu melakukan persiapan-persiapan. Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan konsolidasi organisasi baik pengurus maupun kader-kadernya. Selain konsolidasi organisasi, DPC PDI juga ikut aktif dalam mengisi keanggotaan dan berpartisipasi dalam Panitia Pemilihan Daerah Tingkat II PPD II, Panitia Pengawas Pelaksanaan Pemilu Tingkat II 4 Tim SPES ed, Pemilihan Umum Kesempatan untuk Memberi dan Memperoleh Legitimasi Politik , Jakarta, Gramedia, 1992. Hal. 125. PANWASLAK II, serta lembagabadan penyelenggarapelaksana pemilu tahun 2009. 5 Beberapa faktor yang mendukung keberhasilan pelaksanaan pemilihan umum tahun 2009, adalah : 1. Adanya dukungan dari anggota masyarakat Kabupaten Klaten yang menginginkan kelancaran pelaksanaan pemilu 2009. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aktifitas para kader dan simpatisan PDI Perjuangan, yang secara sukarela mendirikan posko-posko. PDI Perjuangan di beberapa tempat yang dinilai strategis, seperti di ujung gang dan di sepanjang jalan Kota Klaten. Selain pembangunan posko PDI Perjuangan, para pendukung PDI Perjuangan juga melakukan pemasangan umbul-umbul, pamflet, bendera dan poster yang berisi ajakan pada para anggota masyarakat untuk memilih PDI Perjuangan pada pelaksanaan pemilu 2009. 2. Adanya partisipasi warga masyarakat Kabupaten Klaten, yang bersedia menjadi saksi dalam penghitungan suara. PDI Perjuangan Kabupaten Klaten, juga ikut aktif dalam kepanitiaan dan pengawas pelaksanaan pemilihan umum tingkat kecamatan. PDI Perjuangan di dalam susunan panitia pemilihan umum tingkat kecamatan di tunjuk sebagai ketua panitia. Di TPS Tempat Pemungutan Suara para saksi diambil dari lingkungan setempat, dari luar lingkungan atau dapat diambil dari organisasi peserta pemilihan umum dan atau simpatisan yang bersedia menjadi saksi tanpa paksaan dari pihak manapun juga. Di sini kehadiran atau keberadaan saksi 5 Laporan Kegiatan DPC PDI Kabupaten Klaten masa bakti tahun 2004-2009, dalam konpercab PDI Klaten, 2009. sangat penting karena saksi tersebut bertugas mengawasi jalannya pemilihan umum guna menghindari kecurangan dan hal yang tidak diinginkan dalam penyelenggaraan pemilihan umum. 3. Adanya dukungan dari anggota masyarakat yang menginginkan pelaksanaan pemilihan umum 2009, berjalan jujur dan adil, berupa pembentukan Tim Pemantau Pemilu 2009. Partai politik dapat memantau secara langsung dari seluruh kegiatan mulai dari pemungutan suara, pemasukan kartu ke dalam kotak suara sampai pembacaan hasil pemungutan suara. Dengan adanya saksi, pemilihan umum berlangsung dengan baik, secara jujur dan adil. Berdasarkan kesepakatan pelaksanaan kampanye, sebelum pemungutan suara berlangsung kedua puluh empat partai pemilihan umum secara bergiliran diberikan kesempatan untuk menentukan tempat, waktu dan pengerahan massa. Hal ini diharapkan agar massa pendukung partai politik tidak saling bersaing secara brutal. Untuk menghindari terjadinya bentrokan fisik antar konstestan, selain kesepakatan bersama antar partai juga dipersiapkan pemasangan bendera, poster-poster yang berbentuk pamflet maupun tulisan, spanduk serta umbul-umbul. Alat-alat ini digunakan oleh organisasi partai politik untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat sebagai calon pemilih secara tidak langsung.

C. Hasil Perolehan Suara Pemilu

Pemilu atau pemungutan suara dilaksanakan pada tanggal 9 April 2009 dimulai dari jam 07.00 sampai jam 13.00 WIB. Selesai pemungutan suara pada jam 13.00 WIB tepat, dilanjutkan dengan perhitungan suara. Proses penghitungan suara dilaksanakan setelah KPPS Ketua Panitia Pemungutan Suara menghitung : 6 a. Jumlah pemilih yang memberi suara berdasarkan salinan daftar pemilih tetap untuk TPS; b. Jumlah surat suara yang tidak terpakai; c. Jumlah surat suara yang dikembalikan oleh pemilih karena rusak atau keliru dicoblos. Kemudian KPPS Ketua Panitia Pemungutan Suara dan anggotanya melakukan perhitungan suara yang dilakukan dengan cara yang memungkinkan saksi peserta pemilu, Panwaslu, Pemantau pemilu, dan warga masyarakat yang hadir dapat menyaksikan secara jelas. KPPS meneliti surat suara yang dikeluarkan dari kotak suara satu per satu agar tidak ada yang terlewati. Surat suara tersebut dibuka dan dibacakan satu per satu, dan petugas pencatat segera mencatat suara yang diperoleh masing-masing partai politik peserta pemilu di papan. Pemilu Legislatif tahun 2009 ini, yang dibacakan tidak hanya perolehan suara dari partai politik saja tetapi juga membacakan nama calonnya. Sehingga penghitungan suara kali ini memakan waktu yang lama, bahkan ada yang sampai larut malam. 6 Tim Fokus Media, Undang-Undang Politik 2003, Bandung : Fokus Media, hal.78. Setelah penghitungan suara di TPS Tempat Pemungutan Suara selesai, KPPS segera membuat berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara yang selanjutnya diserahkan ke PPS Panitia Pemungutan Suara di tingkat desa atau kelurahan. PPS juga membuat berita acara penerimaan dan rekapitulasi jumlah suara untuk tingkat desakelurahan. Hasilnya kemudian diserahkan ke PPK Panitia Pemilihan Kecamatan. PPK kemudian membuat berita acara penerimaan dan rekapitulasi jumlah suara dari wilayah kerjanya yang kemudian diserahkan ke KPU KabupatenKota. Untuk di Kabupaten Klaten berita acara penerimaan dan rekapitulasi jumlah suara dari masing- masing PPK di seluruh Kabupaten diserahkan ke KPU Kabupaten Klaten. Secara berjenjang, hal yang sama dilakukan oleh KPU KabupatenKota dan KPU Provinsi untuk selanjutnya rekapitulasi hasil penghitungan suara dari semua daerah terhimpun di KPU Pusat. KPU Pusat kemudian membuat berita acara tentang penerimaan dan rekapitulasi jumlah suara pemilu anggota DPR untuk setiap Daerah pemilihan, termasuk hasil penghitungan suara di Luar Negeri. Hasil rekapitulasi tersebut kemudian ditetapkan dan diumumkan secara nasional. Proses rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan dan ditetapkan dalam rapat pleno KPU yang dihadiri oleh saksi partai politik peserta pemilu, Panwaslu, dan Pemantau Pemilu. Tabel 2 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Suara Pada Pemilu Legislatif Tahun 2009 Di Kabupaten Klaten PENYAJIAN INFORMASI POLITIK Kabupaten Klaten, Jawa Tengah Nama Partai Suara Percen No. Nama Kecamatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 279.562 40,1 1 PRAMBANAN Partai Amanat Nasional 112.768 16,2 2 GANTIWARNO Partai Golongan Karya 107.662 15,5 3 WEDI Partai Keadilan Sejahtera 42.727 6,1 4 BAYAT Partai Kebangkitan Bangsa 42.509 6,1 5 C AWAS Partai Persatuan Pembangunan 27.115 3,9 6 TRUC UK Partai Demokrat 27.083 3,9 7 KALIKOTES Partai Nasional Banteng Kemerdekaan 7.629 1,1 8 KEBONARUM Partai Damai Sejahtera 7.184 1,0 9 JOGONALAN Partai Merdeka 7.023 1,0 10 MANISRENGGO Partai Karya Peduli Bangsa 6.316 0,9 11 KARANGNONGKO Partai Bulan Bintang 5.947 0,9 12 NGAWEN Partai Nasional Indonesia Marhaenisme 4.132 0,6 13 C EPER Partai Bintang Reformasi 3.014 0,4 14 PEDAN Partai Penegak Demokrasi Indonesia 2.833 0,4 15 KARANGDOWO Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia 2.289 0,3 16 JUWIRING Partai Pelopor 2.187 0,3 17 WONOSARI Partai Perhimpunan Indonesia Baru 1.943 0,3 18 DELANGGU Partai Sarikat Indonesia 1.856 0,3 19 POLANHARJO Partai Buruh Sosial Demokrat 1.652 0,2 20 KARANGANOM Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan 1.034 0,1 21 TULUNG Partai Persatuan Daerah 860 0,1 22 JATINOM Partai Patriot Pancasila 702 0,1 23 KEMALANG Partai Persatuan Nahdlatul Ummah 568 0,1 24 KLATEN SELATAN TOTAL SUARA 696.595 100 25 KLATEN TENGAH 26 KLATEN UTARA Jumlah penduduk 1.238.276 orang Jumlah rumah tangga 281.446 rt Jumlah rumah tangga pertanian 128.100 rt Sumber penghasilan sebagian besar penduduk Pertanian -Pertanian dengan sub sektor Tanaman Pangan Jumlah laki-laki berhak memilih 383.251 orang Jumlah perempuan berhak memilih 407.185 orang Jumlah rumah tangga di permukiman kumuh 0 rt Banyaknya pesantren 4 buah Jumlah masjid 2.163 buah Jumlah suraulanggar 1.685 buah Jumlah gerejakapel kristen protestan 131 buah Jumlah gerejakapel katolik 36 buah Jumlah pura 41 buah Jumlah vihara 5 buah Keperluan air minummemasak bersumber dari Sumurperigi Keperluan air mandicuci bersumber dari Sumurperigi Rumah tangga yang memiliki televisi 110.687 rt Keadaan ekonomi penduduk secara umum C ukup Data Potensi Desa BPS 2009

Dokumen yang terkait

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Sistem Multi Partai dalam Pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif di Indonesia Pasca Reformasi

0 67 110

Strategi Pemenangan Partai Golkar Pada Pemilu Legislatif 2009 Di Kabupaten Mandailing Natal (Studi Kasus: Masyarakat Kecamatan Lembah Sorik Marapi)

3 65 167

Kekalahan Partai Politik Islam Dalam Pemilihan Umum 2009 (Analisis Menurunnya Hasil Perolehan Suara DPC PPP Kabupaten Mandailing Natal Pada Pemilu Legislatif 2009 Di Kabupaten Mandailing Natal)

0 43 144

Political Marketing Partai Politik Dalam Pemilihan Umum Presiden 2009 Di Sumut Studi Kasus: DPD Sumut Partai Demokrat

0 42 107

PROSES PENETAPAN CALON LEGISLATIF (CALEG) PARTAI POLITIK UNTUK PEMILIHAN UMUM 2014 Proses Penetapan Calon Legislatif (Caleg) Partai Politik Untuk Pemilihan Umum 2014 (Studi Kasus: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Cabang Kota Surakarta).

0 1 20

PENDAHULUAN Proses Penetapan Calon Legislatif (Caleg) Partai Politik Untuk Pemilihan Umum 2014 (Studi Kasus: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Cabang Kota Surakarta).

0 1 15

DAFTAR PUSTAKA Proses Penetapan Calon Legislatif (Caleg) Partai Politik Untuk Pemilihan Umum 2014 (Studi Kasus: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Cabang Kota Surakarta).

0 2 5

PROSES PENETAPAN CALON LEGISLATIF (CALEG) PARTAI POLITIK UNTUK PEMILIHAN UMUM 2014 Proses Penetapan Calon Legislatif (Caleg) Partai Politik Untuk Pemilihan Umum 2014 (Studi Kasus: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Cabang Kota Surakarta).

0 4 14

RESOLUSI KONFLIK PADA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDI-P)

0 0 97