PAN meskipun termasuk partai Islam tetapi bersifat modernis tidak hanya memperoleh suara dari masyarakat yang tergabung dalam Muhammadiyah tapi
juga dari masyarakat yang tertarik dengan program dari PAN dan karena tokoh utamanya yaitu Amin Rais. Sedangkan PDI Perjuangan dan Partai Golkar
merupakan partai nasionalis yang sifatnya sekuler menerima dukungan dari orang-orang yang menjunjung tinggi nasionalisme dan orang-orang yang
menginginkan perbaikan kehidupan seperti petani dan tukang becak, terutama untuk PDI Perjuangan. Rincian perolehan suara per Kecamatan semua partai
dapat dilihat pada lampiran hal. PDI Perjuangan berhasil memperoleh kemenangan dalam perolehan suara
pemilu tahun 2009, di beberapa daerah yang merupakan basis PDI Perjuangan di Kabupaten Klaten, yakni : Wonosari, Karangdowo, Pedan, Ceper, Manisrenggo,
Jogonalan, dan Cawas. Kemenangan perolehan suara PDI Perjuangan terbesar terjadi di daerah Jogonalan, yakni sebesar 52,2. PDI Perjuangan memang di
beberapa daerah mendapatkan suara mayoritas dalam pelaksanaan pemilu, tetapi di daerah Ngawen dan Kalikotes yang merupakan basis massa Muhammadiyah,
PDI Perjuangan mengalami kekalahan dalam perolehan suara dari PAN. Hasil perolehan suara PDI Perjuangan pada pelaksanaan pemilihan umum,
tidak bisa lepas begitu saja dari beberapa faktor yang mendukung kemenangan perolehan suara PDI Perjuangan Kabupaten Klaten pada pelaksanaan pemilihan
umum 2009. Faktor-faktor yang paling utama dalam mendukung kemenangan perolehan suara PDI Perjuangan dalam pelaksanaan pemilihan umum 2009 di
Kabupaten Klaten, adalah :
Pertama, hadirnya tokoh idola. Pada pemilu 2009 PDI Perjuangan Kabupaten Klaten memanfaatkan Sukarno dalam bentuk gambar-gambar dan
kenyataannya dalam setiap putaran kampanye gambar Bung Karno mendominasi gambar lainnya. Figur Sukarno ini memiliki kharisma tersendiri bagi masyarakat
Kabupaten Klaten. Dalam pemilu 2009, kehadiran tokoh idola dialihkan dengan melibatkan keluarga Bung Karno yaitu Megawati Soekarno Putri yang menjadi
jurkam pemilu 2009 di Kabupaten Klaten. Kehadiran mereka menjadi faktor utama dari jumlah massa yang besar untuk mendukung PDI Perjuangan.
Dimanapun kampanye PDI Perjuangan yang menampilkan kedua tokoh tersebut selalu dikunjungi oleh massa yang melimpah.
Kedua, PDI Perjuangan sebagai partainya “wong cilik”. Partai yang tidak membedakan ras, usia, agama dan tingkatan ekonomi. Posisi PDI Perjuangan
yang mampu menyebut dirinya sebagai partai masa depan, partai yang membela wong cilik. Sehingga PDI Perjuangan mampu menarik dan mendapat dukungan
generasi muda. Hal ini dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Klaten untuk mendukung dan bersimpati pada PDI Perjuangan, karena mereka merasa partai
yang berlambangkan kepala banteng bermulut putih ini membela dan dianggap sebagai simbol perlawanan rakyat yang tertindas pada masa pemerintahan Orde
Baru, sehingga banyak anggota masyarakat yang bersimpati pada PDI Perjuangan.
100
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian rumusan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa kemenangan PDI Perjuangan dalam pemilihan umum legislatif tahun 2009
di Kabupaten Klaten : 1.
Pada pelaksanaan pemilihan umum 2009, beberapa upaya yang dilakukan oleh PDI Perjuangan Kabupaten Klaten untuk memenangkan
pemilihan umum, berupa : pembentukan panitia pemenangan pemilu, pembentukan program kerja, kaderisasi, pendirian posko gotong
royong, pemasangan pamflet, umbul-umbul, bendera dan poster, pemilihan isu-isu yang akan disampaikan pada pelaksanaan kampanye,
pemilihan juru bicara kampanye dan pemilihan tempat kampanye. Usaha-usaha yang dilakukan oleh PDI Perjuangan Kabupaten Klaten
pada pelaksanaan
pemilihan umum
2009, ternyata
berhasil memenangkan perolehan suara PDI Perjuangan di Kabupaten Klaten
sebesar 40,1, dari 696.595 orang peserta pemilu. 2.
Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pemilihan umum, menunjukkan semakin kuatnya tatanan demokrasi
dalam sebuah negara. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aktifitas para kader dan simpatisan PDI Perjuangan, yang secara sukarela mendirikan
posko-posko. Selain pembangunan posko PDI Perjuangan, para
pendukung PDI Perjuangan juga melakukan pemasangan umbul-umbul, pamflet, bendera dan poster yang berisi ajakan pada para anggota
masyarakat untuk memilih PDI Perjuangan pada pelaksanaan pemilu 2009.
Dari simpatisan PDI Perjuangan ini diharapkan pada pemilihan umum 2009 di Kabupaten Klaten PDI Perjuangan dapat memenangkan
perolehan suara. Adapun program-program untuk bersosialisasi dengan masyarakat Kabupaten Klaten melalui kegiatan-kegiatan seperti bakti
sosial dan pengajian, tujuannya agar masyarakat dapat mengenali bagaimana PDI Perjuangan Kabupaten Klaten. Program tersebut
diharapkan masyarakat merasa simpati dan mendukung untuk kemenangan PDI Perjuangan pada pemilihan umum 2009.
3. Wujud kemenangan PDI Perjuangan pada pelaksanaan pemilu 2009,
didukung oleh beberapa faktor antara lain : Pada pemilu 2009 PDI Perjuangan Kabupaten Klaten memanfaatkan Sukarno dalam bentuk
gambar-gambar dan kenyataannya dalam setiap putaran kampanye gambar Bung Karno mendominasi gambar lainnya. PDI Perjuangan
sebagai partainya “wong cilik”. Partai yang tidak membedakan ras, usia, agama dan tingkatan ekonomi. Posisi PDI Perjuangan yang
mampu menyebut dirinya sebagai partai masa depan, partai yang membela wong cilik. Sehingga PDI Perjuangan mampu menarik dan
mendapat dukungan generasi muda. Hal ini dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Klaten untuk mendukung dan bersimpati pada
PDI Perjuangan, karena mereka merasa partai yang berlambangkan
kepala banteng bermulut putih ini membela dan dianggap sebagai simbol perlawanan rakyat yang tertindas pada masa pemerintahan Orde
Baru, sehingga banyak anggota masyarakat yang bersimpati pada PDI Perjuangan.
B. Saran
1. PDI Perjuangan sendiri sebaiknya mempunyai ruangan atau tempat
dokumen-dokumen dan buku-buku tentang PDI Perjuangan. Supaya dokumen yang dimiliki oleh PDI Perjuangan Kabupaten Klaten dapat
disimpan dengan baik, dan juga mudah untuk mencarinya. Karena selama penulis dalam mencari data selalu kesulitan dalam mencarinya,
data selalu tidak ada dan kurang lengkap. 2.
PDI Perjuangan sebagai partai politik perlu mempertahankan konsolidasi dan citra partai yang sudah baik untuk memenangkan
pemilu selanjutnya. Alasannya konsolidasi dan citra partai merupakan modal utama dari suatu partai politik dalam memperkuat partai dan
menarik simpati masyarakat pemilih. 3.
Citra partai yang baik dapat dipertahankan dengan mewujudkan keinginan atau harapan rakyat melalui program atau kegiatan yang
dibuat sesuai keinginan rakyat pemilih. Selain itu, kesungguhan dari calon-calon anggota Legislatif dalam memperjuangkan harapan dan
keinginan rakyat perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh karena pada saat pemilu legislatif lalu hal itu menjadi perhatian serius dari
masyarakat pemilih. Mengingat sebagian dari masyarakat pada saat itu mulai berpikir kritis dan belajar dari pemilu-pemilu sebelumnya.
104
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Elisabeth. dkk. 1991. PDI dan Prospek Pembangunan Politik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Andi Sotjono Ed.. 2000. Tragedi Megawati Revisi Politik Massa di Indonesia.
Yogyakarta: Tarawang. Ahmad, Bahar. 1996. Biografi Megawati Soekarnoputri 1993-1996.
Yogyakarta: PT Pena Cendekia. Amir Macmud. 1984. Undang-Undang dan Peran Rakyat. Jakarta: Alam
PRISMA. Donnell, Guillermo. dkk. 1993. Transisi Menuju Demokrasi. Jakarta:
Pustaka LP3ES. Gottschalk, Louis. 1986. Menuju Sejarah terj. Jakarta: UI Press.
Hairun Salim. dkk. 1999. Tujuh Mesin Pendulang Suara Perkenalan Prediksi Harapan Pemilu 1999
. Yogyakarta: LKIS. Haris, Syamsudin. dkk. 1998. Menggugat Pemilihan Umum Orde Baru.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Kansil, C.S.T. 1986. Memahami Pemilihan Umum dan Referendum. Jakarta:
Radar Jaya. Koten, Y. F. 2010. Partisipasi Politik. Flores: Ledalore.
Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya.
Miriam Budiardjo. 1982. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.
_______. 1996. Demokrasi Di Indonesia Demokrasi Parlementer Dan Demokrasi Pancasila.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. _______. 2000. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama. _______. 1982. Partisipasi dan Partai Politik. Jakarta: Gramedia.
Mohammad Najib. 2005. Pemilu 2004 dan Ekperimentasi Demokrasi. Yogyakarta: KPU Yogyakarta.
Noer, Noer. 1983. Pengantar ke Pemikiran Politik. Jakarta: CV Rajawali. Nung Runua. 1998. Dinamika Politik Indonesia. Jakarta: PT Rena Pariwara.
Riswanda Imawan. 1998. Membedah Politik Orde Baru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Rusli Karim. 1983. Perjalanan Partai Politik di Indonesia. Jakarta: CV. Rajawali.
Sudirman, Achmadi 1999. Lima Tahun KOMNAS HAM Catatan Wartawan. Jakarta: Forum Akal Sehat dan INPI.
Syaifullah Fatah. 1998. Bangsa Saya Yang Menyebalkan. Bandung: Rosdakarya PT Remaja.
Tim SPES ed. 1992. Pemilihan Umum Kesempatan Untuk Memberi Dan Memperoleh Legitimasi Politik.
Jakarta: Gramedia. Widodo Suprianto. 1998. Proposal Kemenangan Suara PDI Perjuangan
Dalam Pemilu 1999. Yogyakarta: STPD APMD Yogyakarta.
Yunan Nasution. 1953. Konstituante Parlemen dan Pemilihan Umum. Jakarta: Pustaka Antara.