Persiapan Yang Dilakukan PDI-P Untuk Meraih Kemenangan Dalam
partai perlu ditingkatkan. Bukan menjadikan satgas sebagai alat penekan untuk memaksakan kehendak demi kepentingan kelompok
perorangan. Dalam program konsolidasi partai, ada tiga event yang seringkali dapat
mengganggu solidaritas partai apabila kurang dipersiapkan dan diantisipasi lebih dini. Ketiga momentum tersebut adalah :
1. Ketika partai menghadapi kegiatan Pemilihan Daerah atau pada saat
proses penjaringan dan penyaringan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Untuk menghindari terjadinya gangguan solidaritas partai,
maka perlu adanya sosialisasi tentang mekanisme dan tata cara proses penjaringan dan penyaringan calon Kepala Daerah yang telah ditetapkan
oleh partai. Proses dan tahapan dalam penjaringan dan penyaringan dilakukan secara terbuka dan transparan.
2. Ketika partai menghadapi pemilihan anggota legislatif. Dalam rangka
menghindari konflik pada proses penjaringan, penyaringan dan penetapan calon anggota legislatif, maka DPC partai melaksanakan ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan oleh DPP partai. 3.
Ketika partai melaksanakan penataan pengurus struktur partai. Pada proses penataan struktural, polarisasi antar kader pada umumnya tidak dapat
dihindari. Selain konsolidasi organisasi PAC PDI Perjuangan Kabupaten Klaten,
juga ikut aktif dalam kepanitiaan dan pengawas pelaksanaan pemilihan umum tingkat kecamatan. PDI Perjuangan di dalam susunan panitia pemilihan umum
tingkat kecamatan di tunjuk sebagai ketua panitia. Di TPS Tempat Pemungutan Suara para saksi diambil dari lingkungan setempat, dari luar
lingkungan atau dapat diambil dari organisasi peserta pemilihan umum dan atau simpatisan yang bersedia menjadi saksi tanpa paksaan dari pihak
manapun juga. Di sini kehadiran atau keberadaan saksi sangat penting karena saksi tersebut bertugas mengawasi jalannya pemilihan umum guna
menghindari kecurangan
dan hal
yang tidak
diinginkan dalam
penyelenggaraan pemilihan umum. Partai politik dapat memantau secara langsung dari seluruh kegiatan
mulai dari pemungutan suara, pemasukan kartu ke dalam kotak suara sampai pembacaan hasil pemungutan suara. Dengan adanya saksi, pemilihan umum
berlangsung dengan baik, secara jujur dan adil. Berdasarkan kesepakatan pelaksanaan kampanye, sebelum pemungutan suara berlangsung kedua puluh
empat partai pemilihan umum secara bergiliran diberikan kesempatan untuk menentukan tempat, waktu dan pengerahan massa. Hal ini diharapkan agar
massa pendukung partai politik tidak saling bersaing secara brutal.
30
Untuk menghindari terjadinya bentrokan fisik antar konstestan, selain kesepakatan
bersama antar partai juga dipersiapkan pemasangan bendera, poster-poster yang berbentuk pamflet maupun tulisan, spanduk serta umbul-umbul. Alat-alat
ini digunakan oleh organisasi partai politik untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat sebagai calon pemilih secara tidak langsung.
30
Hasil wawancara dengan Bapak Widodo, tanggal 5 September 2014.
Untuk menarik simpatik dan perhatian masyarakat sebagai tahap berikutnya adalah kampanye. Bagi peserta pemilihan umum kampanye
merupakan kesempatan berharga yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat bisa bertemu langsung dengan para utusan partai. Demikian sebaliknya, kampanye
ini bertujuan agar dapat menarik hati rakyat supaya mau mendukung partai dan memilihnya. Tanggung jawab dan hak pada waktu kampanye diberikan
sepenuhnya bagi kontestan pemilihan umum serta kebebasan menawarkan program partai politik, rakyat mendapat kebebasan untuk menilai dan memilih
partai yang dianggap baik tanpa adanya paksaan dari manapun dan siapapun. Sebagai peserta pemilu, baik Partai Politik, perseorangan calon anggota
Dewan Perwakilan
Daerah DPD
dan calon
legislatif dapat
menyelenggarakan kampanye. Kampanye tersebut berisi tentang program kerja, yang disampaikan dengan cara sopan, tertib dan edukatif. Kampanye
Partai Politik peserta pemilu danatau Calon anggota DPR dan DPRD dilakukan untuk menyakinkan para pemilih bukan anggota untuk
mendapatkan dukungan sebesar-besarnya, dengan menawarkan program- program partai melalui media massa, di ruang terbuka atau gedung pertemuan
pada masa dan waktu yang ditetapkan oleh KPU. Sedangkan kampanye peserta pemilu perseorangan atau Calon Anggota
DPD dilakukan untuk menyakinkan para pemilih untuk mendapat dukungan sebesar-besarnya, dengan menawarkan program, visi dan misi melalui media
massa di ruang terbuka atau gedung pertemuan pada masa dan waktu yang ditetapkan oleh KPU. Kampanye untuk Anggota DPR dan DPRD
diselenggarakan oleh Pengurus Partai Politik sesuai tingkatannya dan atau calon Anggota DPR dan DPRD, dengan ketentuan :
31
a. Kampanye pemilihan umum Anggota DPR diselenggarakan oleh pengurus
Partai Politik tingkat Pusat dan atau calon Anggota DPR, b.
Kampanye pemilihan umum Anggota DPRD Provinsi diselenggarakan oleh Pengurus Partai Politik tingkat Provinsi dan atau calon Anggota
DPRD Provinsi; dan c.
Kampanye pemilihan umum Anggota DPRD Kabupaten Kota diselenggarakan oleh Pengurus Partai Politik tingkat Kabupaten Kota
dan atau calon Anggota DPRD Kabupaten Kota. Kampanye ini diharapkan rakyat dapat bertatap muka secara langsung
melihat dan mendengarkan program sendiri, tidak melalui orang lain. Kampanye ini mayoritas massa yang menghadiri kampanye PDI Perjuangan
adalah generasi muda. Akibatnya, PDI Perjuangan mendapat julukan sebagai “partai masa depan” atau PDI dianggap “fenomena golongan muda”.
32
Kampanye biasanya bertempat di lapangan terbuka, tentunya selain itu juga dilakukan melalui media elektronik yang dianggap sebagai alat yang sangat
ideal.
33
Karena penggunaan media elektronik seperti radio, dan televisi rakyat dapat melihat dan mendengarkan secara langsung pula.
PDI Perjuangan dalam melakukan kampanyenya secara dialogis juga menggunakan poster-poster berupa tokoh-tokoh yang dianggap mempunyai
31
Mohammad Najib Ed, Pemilu 2004 dan Eksperimentasi Demokrasi, Yogyakarta, KPU Yogyakarta, 2005, hal.117
32
Andriana Elisabeth Sukamto, dkk, PDI dan Prospek Pembangunan Politik, Jakarta, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1991, hal. 106.
33
Nung Runua, Dinamika Politik Indonesia, PT Rena Pariwara, hal. 132.
kharismatik seperti Bapak Proklamator Bung Karno, Megawati, Guruh Soekarno Putro. Tokoh ini mempunyai arti tersendiri bagi PDI Perjuangan
selain kebesaran namanya juga disegani. Di Kabupaten Klaten PDI Perjuangan dalam melakukan kampanye selain dengan poster juga
pemasangan umbul-umbul, bendera partai, dan selebaran, yang bertujuan untuk menarik minat masyarakat sebagai pendukung partai berlambang kepala
banteng bermulut putih.
Kampanye di mana-mana dikumandangkan oleh para pendukung partai mulai ikut pawai dengan menggunakan atribut partai dan kampanye juga
dimeriahkan arak-arakan kendaraan bermotor. Pawai ini bertujuan untuk menarik perhatian dan minat masyarakat serta mencari dukungan bukan untuk
ajang bersenang-senang. Selama masa kampanye massa PDI Perjuangan senantiasa mengikuti araka-arakan dan pertemuan.
34
Para pendukung PDI Perjuangan yang sangat antusias dan serba meriah, di setiap jalan berwarna
merah penuh bendera PDI Perjuangan, maka kampanye yang sangat semarak ini memunculkan posko-posko yang gagah serta berkibarnya umbul-umbul,
bendera di segala penjuru.
35
Dari PAC selain kampanye secara formal juga dilakukan kampanye secara informal seperti menghadiri acara kematian, supitan, ronda dan
silaturahmi. Dalam acara ini satgas ditugaskan menjalankan keamanan dan untuk merekrut para pendukung maupun simpatisan yang ditujukan bagi
masyarakat terutama di Kabupaten Klaten. Kampanye ini sebagai alat
34
Andi Setionoed. Tragedi Megawati Revisi Politik Massa Indonesia. Yogyakarta. Tarawang. 2000. hal. 132.
35
Hasil wawancara dengan Bapak Suyatno, tanggal 20 Agustus 2014.
sosialisasi bagi PDI Perjuangan. Kegiatan ini dilakukan oleh para kader PDI Perjuangan yang merupakan wadah untuk mencapai hasil yang lebih baik serta
memperkenalkan program yang ditawarkan.
36
Kader-kader mengemban tugas yang berat karena harus bisa memikat hati dan rasa simpatik masyarakat
pendukung agar tidak beralih kepartai lain. Cara merekrut massa yang dilakukan oleh PDI Perjuangan juga memanfaatkan tokoh idola masyarakat.
Satu-satunya tokoh yang diidolakan masyarakat adalah Soekarno, yaitu merupakan sosok yang mempunyai kelebihan serta kemampuan dan bagi
generasi muda sekarang sangat langka ditemui figur yang punya kharisma tinggi.
Pada setiap putaran kampanye figur Soekarno selalu mengiringi walau hanya dalam bentuk gambar. Kabupaten Klaten juga memanfaatkan tokoh-
tokoh yang menjadi panutan masyarakat setempat karena mempunyai perilaku, watak, kepribadian yang baik dan pantas diteladani serta mempunyai
kedudukan di dalam masyarakat contohnya Bapak Sunarno. Salah satu upaya atau program perjuangan partai yang berupa Pemenangan Pemilu merupakan
salah satu program yang wajib dilaksanakan oleh seluruh komponen partai, karena itu upaya segenap jajaran partai dalam memenangkan pemilu
merupakan kewajiban organisatoris dan politik. Program pemenangan pemilu yang telah ditetapkan oleh partai, yang kemudian dilaksanakan oleh DPC
partai beserta komponen partai di Kabupaten Klaten terbagi dalam dua tahap:
36
Hasil wawancara dengan Bapak Suminto, tanggal 22 Agustus 2014.
a. Tahap persiapan Pemilu
b. Tahap pasca Pemilu
Pemilihan Umum yang di laksanakan tahun 2009 meliputi dua tahap, yakni Pemilu Legislatif dan DPD serta Pemilu Presiden
– Wakil Presiden. Upaya pemenangan pemilu merupakan upaya menjaga eksistensi partai, juga
merupakan manifestasi agregasi, artikulasi, sekaligus pertanggungjawaban partai kepada rakyat. Upaya pemenangan pemilu bertujuan praktis
mendapatkan kekuasaan pemerintahan secara konstitusional. Beberapa program dan tahapan yang dilaksanakan dalam upaya pemenangan Pemilu
tahun 2009, meliputi:
37
- Pemilihan Umum Legislatif
Beberapa hal yang dilaksanakan DPC partai dalam Pemilihan Umum Legislatif adalah sebagai berikut:
a. Rekruitmen dan pembekalan Guru Saksi di R Ballroom Sunan
Hotel Solo, mereka yang telah mengikuti pembekalan nantinya diharapkan memberikan pembekalan dan diklat saksi di tingkat
Anak Cabang Partai, baik itu di tingkat TPS, PPS maupun PPK dalam Pemilu Legislatif.
b. Sosialisasi dengan pemasangan baliho seluruh Calon Legislatif di
setiap Daerah Pemilihan Kabupaten Klaten. c.
Rekruitmen saksi TPS, PPS, dan PPK oleh PAC dan Ranting Partai untuk menjadi saksi dalam pemilu legislatif.
37
LPJ DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klaten Periode 2006-2010.
d. Rekruitmen penghubung atau kolektor di tiap-tiap Ranting partai.
e. Pembekalan saksi TPS, PPS dan PPK di tiap-tiap Anak Cabang
oleh Guru saksi di tingkat PAC partai. f.
Pemantapan coblosan di setiap PAC partai di Kabupaten Klaten yang dihadiri oleh PAC partai, Ranting partai, Anak Ranting partai
dan saksi. Selain itu kegiatan yang dilakukan oleh DPC partai sesuai dengan
agenda yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang khususnya UU Parpol dan UU Pemilu, serta pelaksanaan Surat Keputusan DPP partai tentang proses
penjaringan, penyaringan serta penetapan dalam pencalegan anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten atau Kota. Maka DPC partai
melaksanakan tahapan penjaringan dan penyaringan Anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Klaten, dimana tahapan penjaringan dan
penyaringan tersebut secara garis besar tertuang dalam SK DPP Partai No. 210KPTSDPPV2008, tahapan tersebut meliputi:
1. Penjaringan Caleg DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi dan DPR RI
melalui: -
Rapat Ranting partai -
Rapat PAC partai -
Musancabsus partai -
Rapat DPC partai -
Rakercabsus partai -
Rakerdasus partai
2. Penyaringan Caleg DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi dan DPR RI
melalui : -
Musancabsus partai -
Rakercabsus partai -
Rapat DPC partai -
Rapat Tim verifikasi Upaya PDI Perjuangan memenangkan pemilu yaitu mempersiapkan diri
sebaik mungkin menjelang pemilu tahun 2009. Persiapan PDI Perjuangan untuk mengikuti pemilu tahun 2009 salah satunya membentuk dan menata
pengurus partai sampai tingkat terbawah yang dilaksanakan melalui konsolidasi organisasi. Dalam membentuk dan menata pengurus partai
sampai tingkat terbawah, diperlukan untuk mempermudah koordinasi dalam mempersiapkan pemilu tahun 2009. Berdasarkan Anggaran Dasar Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan pada Bab I Pasal 2 Ayat 3 : Partai yang wilayahnya meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dibagi atas tingkatan organisasi yang meliputi :
38
a. Tingkat Nasional
b. Tingkat Provinsi
c. Tingkat Kota Kabupaten atau yang setingkat
d. Tingkat Kecamatan atau yang setingkat
e. Tingkat Kelurahan Desa atau yang setingkat
f. Tingkat dusun Kampung atau yang setingkat
38
Lihat Anggaran Dasar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasil Kongres I PDI-P di Semarang.
DPC Dewan Pimpinan Cabang berada pada tingkat kabupaten mempunyai tugas salah satunya : melaksanakan koordinasi, bimbingan, dan
pengawasan kepada PAC, Pengurus Ranting, Pengurus Anak Ranting dan petugas partai di tingkat cabang. Sehingga dalam mempersiapkan pemilu
tahun 2009 DPC PDI Perjuangan perlu berkoordinasi dengan PAC, Pengurus Ranting, Pengurus Anak Ranting dan petugas partai di tingkat cabang. Selain
konsolidasi organisasi, PDI Perjuangan juga membentuk dan menempatkan petugas-petugas partai di lembaga pelaksana pemilu dari tingkat kabupaten,
kecamatan, kelurahan desa sampai tingkat TPS.
39
Saksi bertugas mengawasi jalannya pemilu mulai dari pemungutan suara. Pengawasan dilakukan untuk
menghindari kecurangan
dan hal
yang tidak
diinginkan dalam
penyelenggaraan pemilu. Persiapan juga dilakukan dengan membentuk Tim Sukses Pemenangan
Pemilu PAPUANCAB dan menyiapkan petugas pemilu 2009. Petugas pemilu tersebut meliputi saksi yang ditempatkan di TPS, PPS, PPK sebanyak
4.800 saksi.
40
Saksi tersebut sebelumnya diberi pembekalan dan pelatihan mengenai hal-hal yang harus dilakukan sebagai seorang saksi pemilu. Saksi
dibutuhkan untuk mengawasi jalannya pemilu guna menghindari kecurangan dan hal yang tidak diinginkan dalam pemilu. Melalui saksi, partai politik dapat
memantau secara langsung seluruh kegiatan dalam pemilu dimulai dari pemungutan suara, pemasukan kartu ke dalam kotak suara sampai pada
pembacaan hasil pemungutan suara.
39
Hasil wawancara dengan Bapak Prapto, tanggal 29 Juli 2014.
40
Bernas , “DPC PDI-P Beri Penghargaan PAC”, Jumat Pahing, tanggal 30 April 2009.