Persiapan Yang Dilakukan PDI-P Untuk Meraih Kemenangan Dalam

partai perlu ditingkatkan. Bukan menjadikan satgas sebagai alat penekan untuk memaksakan kehendak demi kepentingan kelompok perorangan. Dalam program konsolidasi partai, ada tiga event yang seringkali dapat mengganggu solidaritas partai apabila kurang dipersiapkan dan diantisipasi lebih dini. Ketiga momentum tersebut adalah : 1. Ketika partai menghadapi kegiatan Pemilihan Daerah atau pada saat proses penjaringan dan penyaringan calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Untuk menghindari terjadinya gangguan solidaritas partai, maka perlu adanya sosialisasi tentang mekanisme dan tata cara proses penjaringan dan penyaringan calon Kepala Daerah yang telah ditetapkan oleh partai. Proses dan tahapan dalam penjaringan dan penyaringan dilakukan secara terbuka dan transparan. 2. Ketika partai menghadapi pemilihan anggota legislatif. Dalam rangka menghindari konflik pada proses penjaringan, penyaringan dan penetapan calon anggota legislatif, maka DPC partai melaksanakan ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan oleh DPP partai. 3. Ketika partai melaksanakan penataan pengurus struktur partai. Pada proses penataan struktural, polarisasi antar kader pada umumnya tidak dapat dihindari. Selain konsolidasi organisasi PAC PDI Perjuangan Kabupaten Klaten, juga ikut aktif dalam kepanitiaan dan pengawas pelaksanaan pemilihan umum tingkat kecamatan. PDI Perjuangan di dalam susunan panitia pemilihan umum tingkat kecamatan di tunjuk sebagai ketua panitia. Di TPS Tempat Pemungutan Suara para saksi diambil dari lingkungan setempat, dari luar lingkungan atau dapat diambil dari organisasi peserta pemilihan umum dan atau simpatisan yang bersedia menjadi saksi tanpa paksaan dari pihak manapun juga. Di sini kehadiran atau keberadaan saksi sangat penting karena saksi tersebut bertugas mengawasi jalannya pemilihan umum guna menghindari kecurangan dan hal yang tidak diinginkan dalam penyelenggaraan pemilihan umum. Partai politik dapat memantau secara langsung dari seluruh kegiatan mulai dari pemungutan suara, pemasukan kartu ke dalam kotak suara sampai pembacaan hasil pemungutan suara. Dengan adanya saksi, pemilihan umum berlangsung dengan baik, secara jujur dan adil. Berdasarkan kesepakatan pelaksanaan kampanye, sebelum pemungutan suara berlangsung kedua puluh empat partai pemilihan umum secara bergiliran diberikan kesempatan untuk menentukan tempat, waktu dan pengerahan massa. Hal ini diharapkan agar massa pendukung partai politik tidak saling bersaing secara brutal. 30 Untuk menghindari terjadinya bentrokan fisik antar konstestan, selain kesepakatan bersama antar partai juga dipersiapkan pemasangan bendera, poster-poster yang berbentuk pamflet maupun tulisan, spanduk serta umbul-umbul. Alat-alat ini digunakan oleh organisasi partai politik untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat sebagai calon pemilih secara tidak langsung. 30 Hasil wawancara dengan Bapak Widodo, tanggal 5 September 2014. Untuk menarik simpatik dan perhatian masyarakat sebagai tahap berikutnya adalah kampanye. Bagi peserta pemilihan umum kampanye merupakan kesempatan berharga yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat bisa bertemu langsung dengan para utusan partai. Demikian sebaliknya, kampanye ini bertujuan agar dapat menarik hati rakyat supaya mau mendukung partai dan memilihnya. Tanggung jawab dan hak pada waktu kampanye diberikan sepenuhnya bagi kontestan pemilihan umum serta kebebasan menawarkan program partai politik, rakyat mendapat kebebasan untuk menilai dan memilih partai yang dianggap baik tanpa adanya paksaan dari manapun dan siapapun. Sebagai peserta pemilu, baik Partai Politik, perseorangan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah DPD dan calon legislatif dapat menyelenggarakan kampanye. Kampanye tersebut berisi tentang program kerja, yang disampaikan dengan cara sopan, tertib dan edukatif. Kampanye Partai Politik peserta pemilu danatau Calon anggota DPR dan DPRD dilakukan untuk menyakinkan para pemilih bukan anggota untuk mendapatkan dukungan sebesar-besarnya, dengan menawarkan program- program partai melalui media massa, di ruang terbuka atau gedung pertemuan pada masa dan waktu yang ditetapkan oleh KPU. Sedangkan kampanye peserta pemilu perseorangan atau Calon Anggota DPD dilakukan untuk menyakinkan para pemilih untuk mendapat dukungan sebesar-besarnya, dengan menawarkan program, visi dan misi melalui media massa di ruang terbuka atau gedung pertemuan pada masa dan waktu yang ditetapkan oleh KPU. Kampanye untuk Anggota DPR dan DPRD diselenggarakan oleh Pengurus Partai Politik sesuai tingkatannya dan atau calon Anggota DPR dan DPRD, dengan ketentuan : 31 a. Kampanye pemilihan umum Anggota DPR diselenggarakan oleh pengurus Partai Politik tingkat Pusat dan atau calon Anggota DPR, b. Kampanye pemilihan umum Anggota DPRD Provinsi diselenggarakan oleh Pengurus Partai Politik tingkat Provinsi dan atau calon Anggota DPRD Provinsi; dan c. Kampanye pemilihan umum Anggota DPRD Kabupaten Kota diselenggarakan oleh Pengurus Partai Politik tingkat Kabupaten Kota dan atau calon Anggota DPRD Kabupaten Kota. Kampanye ini diharapkan rakyat dapat bertatap muka secara langsung melihat dan mendengarkan program sendiri, tidak melalui orang lain. Kampanye ini mayoritas massa yang menghadiri kampanye PDI Perjuangan adalah generasi muda. Akibatnya, PDI Perjuangan mendapat julukan sebagai “partai masa depan” atau PDI dianggap “fenomena golongan muda”. 32 Kampanye biasanya bertempat di lapangan terbuka, tentunya selain itu juga dilakukan melalui media elektronik yang dianggap sebagai alat yang sangat ideal. 33 Karena penggunaan media elektronik seperti radio, dan televisi rakyat dapat melihat dan mendengarkan secara langsung pula. PDI Perjuangan dalam melakukan kampanyenya secara dialogis juga menggunakan poster-poster berupa tokoh-tokoh yang dianggap mempunyai 31 Mohammad Najib Ed, Pemilu 2004 dan Eksperimentasi Demokrasi, Yogyakarta, KPU Yogyakarta, 2005, hal.117 32 Andriana Elisabeth Sukamto, dkk, PDI dan Prospek Pembangunan Politik, Jakarta, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1991, hal. 106. 33 Nung Runua, Dinamika Politik Indonesia, PT Rena Pariwara, hal. 132. kharismatik seperti Bapak Proklamator Bung Karno, Megawati, Guruh Soekarno Putro. Tokoh ini mempunyai arti tersendiri bagi PDI Perjuangan selain kebesaran namanya juga disegani. Di Kabupaten Klaten PDI Perjuangan dalam melakukan kampanye selain dengan poster juga pemasangan umbul-umbul, bendera partai, dan selebaran, yang bertujuan untuk menarik minat masyarakat sebagai pendukung partai berlambang kepala banteng bermulut putih. Kampanye di mana-mana dikumandangkan oleh para pendukung partai mulai ikut pawai dengan menggunakan atribut partai dan kampanye juga dimeriahkan arak-arakan kendaraan bermotor. Pawai ini bertujuan untuk menarik perhatian dan minat masyarakat serta mencari dukungan bukan untuk ajang bersenang-senang. Selama masa kampanye massa PDI Perjuangan senantiasa mengikuti araka-arakan dan pertemuan. 34 Para pendukung PDI Perjuangan yang sangat antusias dan serba meriah, di setiap jalan berwarna merah penuh bendera PDI Perjuangan, maka kampanye yang sangat semarak ini memunculkan posko-posko yang gagah serta berkibarnya umbul-umbul, bendera di segala penjuru. 35 Dari PAC selain kampanye secara formal juga dilakukan kampanye secara informal seperti menghadiri acara kematian, supitan, ronda dan silaturahmi. Dalam acara ini satgas ditugaskan menjalankan keamanan dan untuk merekrut para pendukung maupun simpatisan yang ditujukan bagi masyarakat terutama di Kabupaten Klaten. Kampanye ini sebagai alat 34 Andi Setionoed. Tragedi Megawati Revisi Politik Massa Indonesia. Yogyakarta. Tarawang. 2000. hal. 132. 35 Hasil wawancara dengan Bapak Suyatno, tanggal 20 Agustus 2014. sosialisasi bagi PDI Perjuangan. Kegiatan ini dilakukan oleh para kader PDI Perjuangan yang merupakan wadah untuk mencapai hasil yang lebih baik serta memperkenalkan program yang ditawarkan. 36 Kader-kader mengemban tugas yang berat karena harus bisa memikat hati dan rasa simpatik masyarakat pendukung agar tidak beralih kepartai lain. Cara merekrut massa yang dilakukan oleh PDI Perjuangan juga memanfaatkan tokoh idola masyarakat. Satu-satunya tokoh yang diidolakan masyarakat adalah Soekarno, yaitu merupakan sosok yang mempunyai kelebihan serta kemampuan dan bagi generasi muda sekarang sangat langka ditemui figur yang punya kharisma tinggi. Pada setiap putaran kampanye figur Soekarno selalu mengiringi walau hanya dalam bentuk gambar. Kabupaten Klaten juga memanfaatkan tokoh- tokoh yang menjadi panutan masyarakat setempat karena mempunyai perilaku, watak, kepribadian yang baik dan pantas diteladani serta mempunyai kedudukan di dalam masyarakat contohnya Bapak Sunarno. Salah satu upaya atau program perjuangan partai yang berupa Pemenangan Pemilu merupakan salah satu program yang wajib dilaksanakan oleh seluruh komponen partai, karena itu upaya segenap jajaran partai dalam memenangkan pemilu merupakan kewajiban organisatoris dan politik. Program pemenangan pemilu yang telah ditetapkan oleh partai, yang kemudian dilaksanakan oleh DPC partai beserta komponen partai di Kabupaten Klaten terbagi dalam dua tahap: 36 Hasil wawancara dengan Bapak Suminto, tanggal 22 Agustus 2014. a. Tahap persiapan Pemilu b. Tahap pasca Pemilu Pemilihan Umum yang di laksanakan tahun 2009 meliputi dua tahap, yakni Pemilu Legislatif dan DPD serta Pemilu Presiden – Wakil Presiden. Upaya pemenangan pemilu merupakan upaya menjaga eksistensi partai, juga merupakan manifestasi agregasi, artikulasi, sekaligus pertanggungjawaban partai kepada rakyat. Upaya pemenangan pemilu bertujuan praktis mendapatkan kekuasaan pemerintahan secara konstitusional. Beberapa program dan tahapan yang dilaksanakan dalam upaya pemenangan Pemilu tahun 2009, meliputi: 37 - Pemilihan Umum Legislatif Beberapa hal yang dilaksanakan DPC partai dalam Pemilihan Umum Legislatif adalah sebagai berikut: a. Rekruitmen dan pembekalan Guru Saksi di R Ballroom Sunan Hotel Solo, mereka yang telah mengikuti pembekalan nantinya diharapkan memberikan pembekalan dan diklat saksi di tingkat Anak Cabang Partai, baik itu di tingkat TPS, PPS maupun PPK dalam Pemilu Legislatif. b. Sosialisasi dengan pemasangan baliho seluruh Calon Legislatif di setiap Daerah Pemilihan Kabupaten Klaten. c. Rekruitmen saksi TPS, PPS, dan PPK oleh PAC dan Ranting Partai untuk menjadi saksi dalam pemilu legislatif. 37 LPJ DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klaten Periode 2006-2010. d. Rekruitmen penghubung atau kolektor di tiap-tiap Ranting partai. e. Pembekalan saksi TPS, PPS dan PPK di tiap-tiap Anak Cabang oleh Guru saksi di tingkat PAC partai. f. Pemantapan coblosan di setiap PAC partai di Kabupaten Klaten yang dihadiri oleh PAC partai, Ranting partai, Anak Ranting partai dan saksi. Selain itu kegiatan yang dilakukan oleh DPC partai sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang khususnya UU Parpol dan UU Pemilu, serta pelaksanaan Surat Keputusan DPP partai tentang proses penjaringan, penyaringan serta penetapan dalam pencalegan anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten atau Kota. Maka DPC partai melaksanakan tahapan penjaringan dan penyaringan Anggota DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Klaten, dimana tahapan penjaringan dan penyaringan tersebut secara garis besar tertuang dalam SK DPP Partai No. 210KPTSDPPV2008, tahapan tersebut meliputi: 1. Penjaringan Caleg DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi dan DPR RI melalui: - Rapat Ranting partai - Rapat PAC partai - Musancabsus partai - Rapat DPC partai - Rakercabsus partai - Rakerdasus partai 2. Penyaringan Caleg DPRD Kabupaten, DPRD Provinsi dan DPR RI melalui : - Musancabsus partai - Rakercabsus partai - Rapat DPC partai - Rapat Tim verifikasi Upaya PDI Perjuangan memenangkan pemilu yaitu mempersiapkan diri sebaik mungkin menjelang pemilu tahun 2009. Persiapan PDI Perjuangan untuk mengikuti pemilu tahun 2009 salah satunya membentuk dan menata pengurus partai sampai tingkat terbawah yang dilaksanakan melalui konsolidasi organisasi. Dalam membentuk dan menata pengurus partai sampai tingkat terbawah, diperlukan untuk mempermudah koordinasi dalam mempersiapkan pemilu tahun 2009. Berdasarkan Anggaran Dasar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada Bab I Pasal 2 Ayat 3 : Partai yang wilayahnya meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dibagi atas tingkatan organisasi yang meliputi : 38 a. Tingkat Nasional b. Tingkat Provinsi c. Tingkat Kota Kabupaten atau yang setingkat d. Tingkat Kecamatan atau yang setingkat e. Tingkat Kelurahan Desa atau yang setingkat f. Tingkat dusun Kampung atau yang setingkat 38 Lihat Anggaran Dasar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasil Kongres I PDI-P di Semarang. DPC Dewan Pimpinan Cabang berada pada tingkat kabupaten mempunyai tugas salah satunya : melaksanakan koordinasi, bimbingan, dan pengawasan kepada PAC, Pengurus Ranting, Pengurus Anak Ranting dan petugas partai di tingkat cabang. Sehingga dalam mempersiapkan pemilu tahun 2009 DPC PDI Perjuangan perlu berkoordinasi dengan PAC, Pengurus Ranting, Pengurus Anak Ranting dan petugas partai di tingkat cabang. Selain konsolidasi organisasi, PDI Perjuangan juga membentuk dan menempatkan petugas-petugas partai di lembaga pelaksana pemilu dari tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan desa sampai tingkat TPS. 39 Saksi bertugas mengawasi jalannya pemilu mulai dari pemungutan suara. Pengawasan dilakukan untuk menghindari kecurangan dan hal yang tidak diinginkan dalam penyelenggaraan pemilu. Persiapan juga dilakukan dengan membentuk Tim Sukses Pemenangan Pemilu PAPUANCAB dan menyiapkan petugas pemilu 2009. Petugas pemilu tersebut meliputi saksi yang ditempatkan di TPS, PPS, PPK sebanyak 4.800 saksi. 40 Saksi tersebut sebelumnya diberi pembekalan dan pelatihan mengenai hal-hal yang harus dilakukan sebagai seorang saksi pemilu. Saksi dibutuhkan untuk mengawasi jalannya pemilu guna menghindari kecurangan dan hal yang tidak diinginkan dalam pemilu. Melalui saksi, partai politik dapat memantau secara langsung seluruh kegiatan dalam pemilu dimulai dari pemungutan suara, pemasukan kartu ke dalam kotak suara sampai pada pembacaan hasil pemungutan suara. 39 Hasil wawancara dengan Bapak Prapto, tanggal 29 Juli 2014. 40 Bernas , “DPC PDI-P Beri Penghargaan PAC”, Jumat Pahing, tanggal 30 April 2009.

C. Strategi Yang Dilakukan PDI-P Untuk Meraih Kemenangan Dalam

Pemilu Legislatif Tahun 2009 di Kabupaten Klaten Strategi kampanye oleh parpol peserta pemilu sangat diperlukan untuk memperoleh dukungan dalam pelaksanaan pemilu. Berbagai macam cara dilakukan oleh parpol peserta pemilu dalam pelaksanaan pemilu untuk menarik simpati dari masyarakat, dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat. Pada pelaksanaan pemilu 2009, PDI Perjuangan menerapkan berbagai macam cara untuk menarik simpati warga masyarakat, antara lain : 1. PDI Perjuangan mengadakan kampanye di masing-masing Daerah Pemilihan di bawah tanggung jawab DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klaten dan mengadakan kampanye di satu wilayah yang sudah ditentukan. 2. PDI Perjuangan mengadakan kampanye dengan menampilkan tokoh-tokoh yang dikenal masyarakat luas sebagai juru kampanye PDI Perjuangan. 3. PDI Perjuangan melaksanakan program yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Klaten sebelum persiapan dan pelaksanaan pemilu tahun 2009. Misalnya : pengobatan gratis yang dilaksanakan di Balai Desa Manjung, Ngawen, Klaten. 41 4. PDI Perjuangan mengadakan sosialisasi tata cara pencoblosan tanda gambar partai politik kepada kader, simpatisan, dan sebagian warga masyarakat Kabupaten Klaten. 41 Hasil Wawancara dengan Bapak Jaka Susilo, tanggal 30 Agustus 2014. 5. Menjelang pelaksanaan pemilu, PDI Perjuangan mendirikan posko-posko gotong-royong yang merupakan hasil swadaya dar kader PDI Perjuangan di daerah-daerah strategis dan di sepanjang jalan di wilayah basis PDI Perjuangan. 6. Pada pelaksanaan kampanye PDI Perjuangan Kabupaten Klaten, menampilkan juru bicara dari pengurus DPP PDI Perjuangan, sehingga dalam pelaksanaan kampanye tersebut, banyak anggota masyarakat yang ikut serta dalam setiap kegiatan kampanye. 7. Program-program partai yang dikemukakan oleh PDI Perjuangan pada pelaksanaan kampanye berupa penegakkan demokrasi, dan tentang ekonomi kerakyatan, sehingga sangat menarik warga masyarakat untuk memilih PDI Perjuangan dalam pelaksanaan pemilu tahun 2009. 8. Keberhasilan dari PDI Perjuangan mengidentikkan diri sebagai partai anak muda dan “partainya wong cilik”, sehingga banyak anggota masyarakat dari golongan ekonomi lemah yang memilih PDI Perjuangan. Hambatan yang ditemui PDI Perjuangan dalam usaha memenangkan pemilu tahun 2009 yaitu : banyaknya partai politik peserta pemilu yang lebih siap dalam mengikuti pemilu, adanya beberapa partai yang mempunyai program sejenis dengan yang ditawarkan oleh PDI Perjuangan. Hambatan lain yaitu dari pemilih masih ada yang belum paham mengenai tata cara pencoblosan tanda gambar dalam pemilu tahun 2009 sehingga ada yang gugur. 42 42 Hasil Wawancara dengan Bapak Windarto, tanggal 3 September 2014. 65

BAB III DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KEMENANGAN PDI-P DALAM

PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2009 DI DAERAH PEMILIHAN I KABUPATEN KLATEN

A. Bidang Pengabdian Masyarakat

Pemilihan Umum Pemilu merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai wahana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang demokratis. Pemerintahan yang dihasilkan dari Pemilu diharapkan menjadi pemerintahan yang mendapat legitimasi yang kuat dan amanah. Pemilu pun menjadi tongak tegaknya demokrasi, dimana rakyat secara langsung terlibat aktif dalam menentukan arah dan kebijakan politik negara untuk lima tahun ke depan. Sehingga, diperlukan upaya dari seluruh komponen bangsa untuk menjaga kualitas Pemilu. Hal ini sebagaimana diatur dalam Undang-Undang UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD harus dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil LUBER dan JURDIL. Upaya untuk memperbaiki kualitas pelaksanaan Pemilu merupakan bagian dari proses penguatan demokrasi serta untuk mewujudkan tata pemerintahan yang efektif dan efisien. Suksesnya Pemilu bukan hanya bersandar pada integritas penyelenggaraan Pemilu dan peserta Pemilu semata. Namun, harus didukung pula oleh seluruh pemangku kepentingan Pemilu demi terciptanya keselarasan yang kuat dan saling berkesinambungan. Terkait dengan hal tersebut, kiranya pemilu 2009 diharapkan menjadi lebih baik di bandingkan pemilu 2004. Menciptakan para pemimpin bangsa berkarakter negarawan tanpa mental korupsi dan gemar menghambur-hamburkan uang rakyat. Untuk itu, setidaknya terdapat 4 emat komponen yang bertanggung jawab dalam mensukseskan pemilu 2009 yaitu, penyelenggara Pemilu KPU dan Panwaslu, partai politik, pers dan masyarakat. 1 KPU dan Panwaslu merupakan lembaga independen yang bertanggung jawab penuh dalam membentuk dan mengawasi penyelenggaraan pemilu yang berkualitas dan profesional. Partai politik merupakan lembaga politik yang bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan politik pada masyarakat melalui berbagai programnya dan kader-kader dengan kualitas dan mental yang tangguh. Media merupakan lembaga yang bertangung jawab memberikan pengawasan terhadap penyelenggaran pemilu yang bersih, jujur adil, transparan dan profesional. Melalui pemberitaan yang dilakukan oleh media, masyarakat akan memperoleh gambaran umum terkait penyelenggaran pemilu. Termasuk menginformasikan rekam jejak calon-calon legislatif. Dengan demikian, masyarakat memiliki pengetahuan dan lebih mengenal calon wakil-wakil mereka. Selain itu, media sebagai pemberi informasi harus dapat memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, sehingga dapat menggugah partisipasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya. Untuk itu, lembaga-lembaga ini 1 http:www.republika.co.idberitapemiluinfo-kpu131201mx4ftj-merangsang-partisipasi- politik-masyarakat-adalah-tugas-parpol bertanggung jawab dalam meningkatkan angka partisipasi masyarakat dan menekan golput pada pemilu 2009. Motivasi tersebut dapat diberikan dalam bentuk pendidikan politik. Sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 02 tahun 2008 dalam pasal 3 disebutkan bahwa partai politik melakukan pendidikan politik bagi masyarakat sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawabnya dengan memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender. Di sadari bahwa Pemilu baik Pileg, Pilpres, maupun Pilkada peran serta masyarakat menjadi sangat penting. Sukses tidaknya pelaksanaan Pemilu salah satunya ditentukan bagaimana partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya. Partisipasi merupakan proses aktif dan inisiatif yang muncul dari masyarakat dalam suatu kegiatan. Fenomena menurunnya tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilu itu setidaknya juga tergambarnya dari pelaksanaaan Pemilihan Kepala Daerah Pilkada pada tahun 2004. Setidaknya, angka partisipasi politik masyarakat dalam Pilkada berkisar antara 50-70 persen. Keselarasan dari seluruh pemangku kepentingan Pemilu sangatlah diharapkan. Terutama, dalam rangka memberikan sosialisasi yang tepat kepada masyarakat tentang arti pentingnya Pemilu bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Seluruh elemen bangsa ini tentu berharap partisipasi politik masyarakat akan tetap tinggi pada Pemilu 2009, baik secara kuantitas maupun kualitas. Untuk itu, berbagai lembaga baik milik pemerintah maupun non pemerintah harus mampu membentuk pemilih yang cerdas. Melalui pemilih yang cerdas diharapkan akan terpilih pula wakil-wakil rakyat yang berintegritas dan berkualitas tinggi. Keterlibatan secara maksimal partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak politiknya memilih menjadi tanggung jawab semua pihak. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, PDI Perjuangan bertekad untuk memberikan kontribusinya dalam usaha-usaha mencerdaskan masyarakat, meningkatkan kesejahteraan dan menjaga kelangsungan hidup dan kehidupan yang aman dan damai dalam masyarakat. Kontribusi yang ingin diwujudkan oleh Partai ini adalah salah satu wujud ungkapan terima kasih kepada masyarakat yang dalam Pemilu memberikan dukungan dan pilihan kepada PDI Perjuangan.Untuk itu DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klaten selama bhakti kepengurusan telah berusaha untuk turut berperan aktif dalam pengabdian kepada masyarakat dan pemberdayaan rakyat, yang meliputi: 2 1. Khitanan masal bagi anak – anak dari keluarga kurang mampu, hal ini dilaksanakan pada hari libur panjang sekolah bulan Juni-Juli dengan memberikan fasilitas kepada peserta berupa : baju koko, uang saku, sarung, dll. Hal ini memang sudah program dari DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klaten diseluruh Kecamatan se Kabupaten Klaten. 2. Pendirian Posko Merapi di Kemalang dan Posko bencana alam di beberapa wilayah untuk membantu korban gempa. Hal ini nampak pada gempa tahun 2006 mendirikan posko-posko di Gantiwarno pada bulan Mei dan bertempat dilapangan. 2 LPJ DPC PDI Perjuangan Kabupaten Klaten Periode 2006-2010

Dokumen yang terkait

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Sistem Multi Partai dalam Pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif di Indonesia Pasca Reformasi

0 67 110

Strategi Pemenangan Partai Golkar Pada Pemilu Legislatif 2009 Di Kabupaten Mandailing Natal (Studi Kasus: Masyarakat Kecamatan Lembah Sorik Marapi)

3 65 167

Kekalahan Partai Politik Islam Dalam Pemilihan Umum 2009 (Analisis Menurunnya Hasil Perolehan Suara DPC PPP Kabupaten Mandailing Natal Pada Pemilu Legislatif 2009 Di Kabupaten Mandailing Natal)

0 43 144

Political Marketing Partai Politik Dalam Pemilihan Umum Presiden 2009 Di Sumut Studi Kasus: DPD Sumut Partai Demokrat

0 42 107

PROSES PENETAPAN CALON LEGISLATIF (CALEG) PARTAI POLITIK UNTUK PEMILIHAN UMUM 2014 Proses Penetapan Calon Legislatif (Caleg) Partai Politik Untuk Pemilihan Umum 2014 (Studi Kasus: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Cabang Kota Surakarta).

0 1 20

PENDAHULUAN Proses Penetapan Calon Legislatif (Caleg) Partai Politik Untuk Pemilihan Umum 2014 (Studi Kasus: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Cabang Kota Surakarta).

0 1 15

DAFTAR PUSTAKA Proses Penetapan Calon Legislatif (Caleg) Partai Politik Untuk Pemilihan Umum 2014 (Studi Kasus: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Cabang Kota Surakarta).

0 2 5

PROSES PENETAPAN CALON LEGISLATIF (CALEG) PARTAI POLITIK UNTUK PEMILIHAN UMUM 2014 Proses Penetapan Calon Legislatif (Caleg) Partai Politik Untuk Pemilihan Umum 2014 (Studi Kasus: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Cabang Kota Surakarta).

0 4 14

RESOLUSI KONFLIK PADA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDI-P)

0 0 97