putih ini bisa melakukan perubahan keadaan masyarakat.
10
Selain itu juga masyarakat membanggakan sosok Bung Karno yang merupakan tokoh yang
mempunyai karismatik walaupun sudah meninggal tetapi karisma yang dimiliki selalu teringat dan karisma ini temurun pada putrinya Megawati
Soekarnoputri. Figur seorang pemimpin yang mempunyai ide-ide cemerlang untuk mensejahterakan rakyat dan negara. Masyarakat percaya bahwa
Megawati Soekarnoputri akan menjadi seorang pemimpin yang baik seperti ayahnya, begitu juga masyarakat Kabupaten Klaten percaya dan mendukung
sepenuhnya pada putri Bung Karno akan menjadi seorang pemimpin yang baik.
Figur pemimpin yang dapat dipercaya pada saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk memimpin bangsa dan negara Indonesia supaya dapat
memperbaiki kondisi perekonomian yang sedang berantakan karena krisis moneter serta hutang-hutang negara kepada luar negeri yang semakin melilit
kehidupan perekonomian bangsa. Dan para pendukung Megawati ini tetap akan setia sampai berkorban, ribuan massa PDI Perjuangan melakukan
sumpah setia dengan membubuhkan cap jempol darah, dan sekaligus juga memprotes mereka yang menghalangi perjalanan Megawati sebagai calon
presiden.
11
Pendukung PDI Perjuangan kebanyakan dari kalangan yang mempunyai satu independensi yang kebanyakan pendukungnya merupakan
10
Ahmad Bahar, “Biografi Politik Megawati Soekarno Putri 1993-1996”, Pena Cendekia,
Yogyakarta, 1996, hal. 71.
11
Andi Setiono ed, “Tragedi Megawati Revisi Politik Massa di Indonesia”, Yogyakarta,
Tarawang, 2000, hal. 77.
kalangan swasta, dan dari kalangan mahasiswa.
12
Tetapi PDI Perjuangan merupakan partai wong cilik kebanyakan dari pendukung partai ini adalah
orang-orang kecil yang penghasilannya sebagai buruh tani maupun sebagai buruh pabrik. Perhatian yang diberikan oleh partai pimpinan Megawati ini
terhadap masyarakat kecil membawa hasil terhadap partai, sehingga masyarakat ini merupakan salah satu pendukung dari partai PDI Perjuangan.
Program menjadi salah satu indikator penting dalam memenangkan pemilu tahun 2009. Dalam pemilu tahun 2009, program yang disampaikan
oleh PDI Perjuangan menjadi suatu bentuk dan harapan akan adanya perubahan.
13
Program yang sudah terwujud dengan baik akan membantu masyarakat untuk melihat PDI Perjuangan sebagai partai politik yang tanggap
akan keinginan dan harapan masyarakat. Keadaan ini mendorong masyarakat untuk memenangkan PDI Perjuangan dalam pemilu tahun 2009, dengan
pemahaman bahwa setelah pemilu tahun 2009 PDI Perjuangan diharapkan tetap menampung dan mewujudkan aspirasi masyarakat secara nyata melalui
pelaksanaan program-program yang sudah ditawarkan pada saat kampanye. Sehingga dalam pemilu tahun 2009, PDI Perjuangan Kabupaten Klaten
berhasil memenangkan pemilu.
12
Ahmad Bahar, op.cit, hal. 70.
13
Wawancara dengan Bapak Sucipto tanggal 10 Oktober 2014.
C. Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Umum
Dalam era reformasi partai politik diharapkan menjadi perpanjangan tangan rakyat dalam menyalurkan aspirasinya ke pemerintah. Sesuai dengan
tujuan dibentuknya partai politik, yaitu menjadi sarana pembelajaran politik, sarana untuk berpartisipasi dalam politik, memberikan informasi capaian
wakil rakyat kepada konstituennya dan rakyat pada umumnya. Namun, dalam hal ini peran partai politik di Indonesia sebagai penyambung lidah rakyat tidak
terlihat. Peran rakyat hanya sebatas memberikan pilihannya pada saat pemilu tanpa ada follow up berikutnya dari partai politik. Rakyat bingung ketika
memiliki aspirasi dan tidak tahu ke mana harus disalurkan. Padahal, kewajiban partai politik yang seharusnya menampung aspirasi tersebut. Belum lagi
capaian-capaian serta kiprah para anggota legislatif jarang dilaporkan yang menyebabkan rakyat tidak tahu apa yang telah dikerjakan oleh wakilnya
tersebut. Selain itu partai politik dalam pemilu legislatif maupun kepala daerah
sering mempertontonkan perilaku politik yang buruk dalam pesta demokrasi tersebut. Seperti perusakan atribut calon lain, money politics, black campaign,
dan masih banyak hal lainya yang sedikit demi sedikit mendegradasi pola demokrasi bangsa ini. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan semangat
demokrasi dan reformasi yang diharapkan. Untuk itu diperlukan adanya revitalisasi fungsi dan tugas partai politik serta kewajiban partai politik
memberikan pelajaran politik bagi masyarakat. Penyimpangan fungsi-fungsi partai politik ini juga menyebabkan sikap antipati rakyat terhadap partai
politik. Hal ini ditandai dengan semakin menurunnya angka partisipasi publik terhadap pemilu baik legislatif maupun pemilihan kepala daerah serta
penurunan tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik.
14
Padahal dalam undang-undang partai politik No. 2 tahun 2008 Pasal 10 Ayat 2 poin a tertera salah satu tujuan khusus dari dibentuknya partai politik
adalah meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan. Sikap negatif yang
datang dari masyarakat umum mengenai partai politik ini terjadi tidak lain dikarenakan berbagai macam masalah yang selama ini terus berkembang.
Sementara masalah tersebut tidak dicarikan solusinya seperti masalah komunikasi yang buruk dan penyimpangan peran partai politik. Komunikasi
partai politik merupakan hal dasar yang akan mempengaruhi masyarakat atau pun konstituennya dalam memandang nilai dari sebuah partai politik.
Komunikasi akan berbanding lurus dengan feedback yang timbul di masyarakat.
Selain itu, banyak partai yang kurang kuat dalam melawan opini publik yang begitu besar dikarenakan harapan yang besar masyarakat pada pemilu
2009 dibayar dengan keadaan kader-kadernya yang sering kali namanya disebut oleh pemberitaan kasus-kasus kejahatan di berbagai media. Faktor
selanjutnya yaitu penyimpangan peran partai politik. Faktor ini merupakan faktor dasar yang merubah pola sikap sosial dan pemahaman mengenai
demokrasi dan peran masyarakat dalam kehidupan bernegara. Berbagai
14
Http:news.okezone.comread2013090695861587partai-politik-dan-sikap-aspirasi- masyarakat
macam degradasi mulai terlihat dari banyak partai politik. Dari mulai degradasi moral dan juga pergeseran paradigma mengenai rakyat. Masyarakat
banyak yang tidak sadar bahwa merupakan haknya untuk memberikan aspirasinya lewat wakil rakyat yang dipilih pada saat pemilu.
Pelaksanaan demokrasi Indonesia saat ini sedang berjalan menuju demokrasi yang dewasa, dimana rakyat sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi tampak terlihat jelas. Partisipasi masyarakat dalam politik menunjukkan bahwa demokrasi semakin tampak di Indonesia. Partisipasi
politik masyarakat merupakan salah satu bentuk aktualisasi dari proses demokratisasi. Keinginan ini menjadi sangat penting bagi masyarakat dalam
proses pembangunan politik bagi negara-negara berkembang seperti di Indonesia, karena di dalamnya ada hak dan kewajiban masyarakat yang dapat
dilakukan salah satunya adalah berlangsung dimana proses pemilihan kepala negara sampai dengan pemilihan walikota dan bupati dilakukan secara
langsung. Sistem ini membuka ruang dan membawa masyarakat untuk terlibat langsung dalam proses tersebut.
Berpartisipasi merupakan gabungan dari kebebasan berpendapat dan berkelompok, di negara-negara demokrasi umumnya dianggap bahwa lebih
banyak partisipasi masyarakat, lebih baik. Karena partisipasi menunjukkan bahwa warga mengikuti dan memahami masalah politik dan ingin melibatkan
diri dalam kegiatan-kegiatan itu. Sebaliknya, tingkat partisipasi yang rendah pada umumnya dianggap sebagai tanda yang kurang baik, karena dapat
ditafsirkan bahwa banyak warga tidak menaruh perhatian terhadap masalah
kenegaraan. Bentuk-bentuk partisipasi tersebut bisa berupa pemberian suara dalam pemilihan umum. Di sini masyarakat Kabupaten Klaten turut serta
memberikanikut serta dalam memberi dukungan suara kepada calon atau partai politik. Partisipasi lainya adalah dalam bentuk kontakhubungan
langsung dengan penjabat pemerintah. Partisipasi dengan mencalonkan diri dalam pemilihan jabatan publik dan partisipasi dengan melakukan protes
terhadap lembaga masyarakat atau pemerintahan.
15
Meningkatnya keterlibatan
masyarakat dalam
penyelenggaraan pemilihan umum, menunjukkan semakin kuatnya tatanan demokrasi dalam
sebuah negara. Hal ini ditunjukkan pada masyarakat Kabupaten Klaten dengan jumlah penduduk 1.238.276 orang yang ikut ambil bagian dalam
penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2009. Demokrasi menghendaki adanya keterlibatan rakyat dalam setiap penyelenggaraan yang dilakukan
negara. Rakyat diposisikan sebagai aktor penting dalam tatanan demokrasi, karena pada hakekatnya demokrasi mendasarkan pada logika persamaan dan
gagasan bahwa pemerintah memerlukan persetujuan dari yang diperintah. Keterlibatan masyarakat menjadi unsur dasar dalam demokrasi. Untuk itu,
penyelenggaraan pemilu sebagai sarana dalam melaksanakan demokrasi, tentu saja tidak boleh dilepaskan dari adanya keterlibatan masyarakat.
16
Partisipasi politik akan berjalan selaras manakala proses politik berjalan secara stabil. Seringkali ada hambatan partisipasi politik ketika stabilitas
politik belum bisa diwujudkan, karena itu penting untuk dilakukan oleh para
15
Yosef Keladu Koten, Partisipasi Politik, Flores, Ledalore, 2010
16
Pemilihan Umum tahun 2009 KPU Kabupaten Klaten
pemegang kekuasaan untuk melakukan upaya pelembagaan politik sebagai bentuk dari upaya untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk
mengaktualisasikan cita-citanya. Partisipasi politik tidak lebih dari keterlibatan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan, atau juga
dijelaskan secara subtantif bisa berarti upaya atau usaha terorganisir oleh konstituen atau warga negara yang baik untuk memilih para pemimpin yang
mereka nilai baik juga. Partisipasi ini mereka melakukannya dengan penuh tanggung jawab terhadap kehidupan bersama dalam lingkup suatu bangsa dan
negara. Partisipasi politik ditekankan pada aspek untuk mendukung kepentingan-kepentingan atau visi dan misi elit politik tertentu.
17
Sebagai masyarakat yang bijak, memiliki hak untuk memberikan suaranya dalam proses pemilihan umum dalam rangka menentukan pemimpin
yang akan memimpin masyarakat yang ada di Kabupaten Klaten. Dengan demikian, secara tidak langsung akan menentukan pembuat kebijakan yang
akan berusaha mensejahterakan masyarakat secara umum. Dalam turut berpartisipasi di dalam proses pemilihan umum sebagai masyarakat yang
cerdas harus mampu menilai calon yang terbaik yang sekiranya mampu dan mau mendengarkan aspirasi masyarakat agar pembangunan yang akan
dilakukan sesuai dengan keinginan masyarakat dan tidak memilih calon yang hanya mementingkan diri sendiri atau kelompoknya saja sehingga melupakan
janji-janji yang sudah diucapkan dalam masa kampanye.
17
http:yandraprayoga.blogspot.com201303partisipasi-masyarakat-dalam.html
Budiardjo menyatakan partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, antara
lain dengan jalan memilih pimpinan negara dan, secara langsung atau tidak langsung, mempengaruhi kebijakan pemerintah public policy. Dengan
demikian partisipasi politik erat kaitanya dengan kesadaran politik, karena semakin sadar bahwa dirinya diperintah, orang kemudian menuntut diberikan
hak bersuara
dalam penyelenggaraan
pemerintah.
18
Di Indonesia
berpartisipasi politik dijamin oleh negara, tercantum dalam UUD 1945 pasal 28 yang berbunyi “kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-u ndang”. Dan
diatur secara jelas dalam dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2005 mengenai jaminan hak-hak sipil dan politik, dimana poin-poin hak yang harus
dilindungi oleh negara mengenai hak berpendapat, hak berserikat, hak memilih dan dipilih, hak sama dihadapan hukum dan pemerintahan, hak
mendapatkan keadilan, dll.
19
Seperti partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum ini merupakan salah satu implementasi nilai-nilai demokrasi di Indonesia, yang
mencerminkan nilai kebebasan, dimana masyarakat diberi kebebasan penuh untuk memilih, mendukung calon yang di inginkan. Sebagai contoh, dari data
KPU pada tanggal 9 Mei 2009 menunjukkan masyarakat Indonesia yang ikut berpartisipasi untuk memilih adalah lebih dari 104 juta jiwa. Dalam hal lain
masyarakat Kabupaten Klaten juga menunjukkan nilai kebebasan demokrasi
18
Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2009.
19
Http:id.shvoong.comlaw-and-politics1853630-hak-kebebasan-berpendapat-bagi-setiap diakses 26 Oktober 2010.