Hasil dan Analisis Data Penelitian

Berdasarkan gambar 6 menunjukkan bahwa tinggi induk + cabang tanaman I. reptans Poir masing-masing media mengalami pertumbuhan tinggi yang berbeda setiap minggunya. Minggu ke – 1 menunjukkan masing-masing tanaman pada setiap kedua media menunjukkan tinggi tanaman hampir sama, hal ini dikarenakan tanaman masih melakukan penyesuaian diri terhadap media tanaman dan kondisi lingkungan. Pada minggu ke – 2, ke – 3 dan ke – 4 tinggi tanaman dari kedua media sudah memiliki tinggi yang bervariasi dan pertambahan tinggi tanamn sangat cepat karena tamanan sudah bisa menyesuaikan diri dengan media dan kondisi lingkungan. Dari awal sampai dengan akhir penelitian pada media tanam TAS tanah aluvial + arang sekam menunjukkan pertumbuhan tinggi tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan media tanam TAkontrol tanah aluvial. Setelah dilakukan pengujian distribusi data homogenitas dan normalitas, kemudian dilakukan analisis variasi dengan t-test 2 group yang independen untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata antara rata-rata pertumbuhan tinggi batang tanaman kangkung darat. Berikut adalah tabel Analisist-test 2 Group yang independen pertumbahan tinggi tanaman induk + cabang I. reptansPoir : Tabel 11. Analisist-test 2 Group yang Independen Pertumbuhan Tinggi Tanaman induk + cabang I. reptansPoir Group Statistics Perlakuan N Mean Std. deviation Std. Eror Mean Tinggi Tanaman Induk + Cabang Kangkung Darat TA 84 35 39,43546 4,30276 TAS 84 50,3 63,53897 6,93267 Independent Samples Test t-test for Euality of Means t df Sig. 2-tailed Mean Differenc e Std. Error Differenc e 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Tinggi Tanaman Induk + Cabang Kangkung Darat Equanal Variances assumed -2,032 166 ,044 -16,57738 8,15939 -32,68694 -,46782 Equanal Variances not assumed -2,032 128,68 ,044 -16,57738 8,15939 -32,71027 -,44449 Sampel data kemudian di uji analisist-test 2 group yang independen, jika sig. 2-tailed 0,05 maka dapat dikatakan signifikan. Dari hasil analisist-test 2 group yang Independen pertumbuhan tinggi tanaman induk + cabang diperoleh sig. 2-tailed = 0,04 0,05 bahwa hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan pada pertumbuhan tinggi tanaman pada 2 macam media tanam. 2. Jumlah Daun Sampel data yang diperoleh terlebih dahulu di uji normalitas dan homogenitas. Jika hasil uji homogenitas menunjukkan p value sig setiap kelompok data 0,05 maka H tidak ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas diperoleh p value sig 0,05 maka H tidak ditolak, sehingga kesimpulannya bahwa variasi pada setiap kelompok data adalah homogen lihat lampiran 10 dan 11. Rata-rata hasil pengukuran jumlah daun tanaman I. reptans Poir setiap minggunya selama 1 bulan pada 2 jenis media tanaman yaitu media TAkontrol dan media Tanam TAS dapat dilihat pada tabel 12 lihat juga lampiran 6. Berikut adalah sampel data yang diperoleh dari pengamatan Jumlah daun : Tabel 12. Jumlah Daun I. Reptans Poir Selama 4 Minggu Tanah Aluvial Minggu ke - Tanah Aluvial + Arang Sekam Minggu ke - 1 2 3 4 1 2 3 4 TA1 2 6 20 42 TAS1 4 10 20 55 TA2 2 6 16 44 TAS2 4 10 20 56 TA3 2 6 18 42 TAS3 5 10 21 57 TA4 1 5 22 47 TAS4 3 7 40 48 TA5 2 7 16 48 TAS5 4 10 25 60 TA6 2 7 21 49 TAS6 6 10 30 62 TA7 2 6 21 38 TAS7 3 8 32 51 TA8 2 7 24 38 TAS8 4 9 35 51 TA9 2 7 12 36 TAS9 3 10 26 54 TA10 2 7 25 40 TAS10 4 35 56 TA11 2 8 27 51 TAS11 5 12 37 59 TA12 2 7 25 54 TAS12 3 10 40 64 TA13 2 6 28 35 TAS13 5 8 42 60 TA14 2 7 30 58 TAS14 5 9 45 62 Tanah Aluvial Minggu Ke - Tanah Aluvial + Arang Sekam 1 Minggu Ke - 1 2 3 4 1 2 3 4 TA15 2 8 23 61 TAS15 5 12 32 75 TA16 2 7 27 55 TAS16 5 8 40 63 TA17 2 6 30 42 TAS17 6 8 40 66 TA18 2 7 25 62 TAS18 6 10 35 70 TA19 3 7 18 66 TAS19 6 10 36 80 TA20 3 7 32 57 TAS20 7 11 40 74 TA21 2 9 41 82 TAS21 5 12 55 100 Jumlah 43 143 501 1.047 Jumlah 98 204 726 1.323 Rerata Setiap Minggu 2 6,8 23,8 49,8 Rerata Setiap Minggu 4,6 9,7 34,5 63 Jumlah Total 82,4 Jumlah Total 111,8 Rerata 20,6 Rerata 27,9 Dari tabel 12 dapat diketahui bahwa secara umum rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman kangkung darat berbeda-beda pada kedua media tanam. Berdasarkan perhitungan rata-rata kecepatan pertumbuhan jumlah daun tanaman kangkung darat pada media TAS tanah luvial + arang sekam lebih baik dibandingkan dengan perlakuan dengan menggunakan media tanam TAkontrol tanah aluvial. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata setiap minggu pertumbuhan jumlah daun tanaman kangkung darat pada media TA = 20,6 dan media TA 27,9. Data hasil perhitungan jumlah daun I. reptans Poir pada 2 jenis media tanam yaitu media tanam TAkontrol tanah aluvial dan media tanamn TAS tanah aluvial + arang sekam dapat dibuatkan grafik pertumbuhan jumlah daun I. reptans Poir setiap minggunya sebagai berikut : Gambar 7. Grafik Jumlah Daun Tanaman I. reptans Poir Setiap Minggunya . Berdasarkan gambar grafik 2 dapat diketahui bahwa pertumbuhan jumlah daun tanaman kangkung darat setiap minggu mengalami pertambahan. Dari awal sampai akhir pengukuran pertambahan jumlah daun pada media TAS lebih baik dibandingkan dengan media tanam TAkontrol. Setelah dilakukan pengujian distribusi data homogenitas dan normalitas, kemudian dilakukan analisis dengan t-test 2 group yang independen untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata antara rata-rata pertambahan jumlah daun tanaman kangkung darat seperti dapat dilihat sebagai berikut : 10 20 30 40 50 60 70 MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4 J uml ah Da un Pertumbuhan Jumlah Daun Tanaman Kangkung Darat Selama 4 Minggu TA TAS Tabel 13. Analisist-test 2 Group yang Independen untuk Jumlah Daun Tanaman I. reptans Poir Group Statistics Perlakuan N Mean Std. deviation Std. Eror Mean jumlah Daun Tanaman Kangkung darat TA 84 20,6 19,94972 2,17669 TAS 84 27,9 24,42273 2,66474 Independent Samples Test t-test for Euality of Means t df Sig. 2- tailed Mean Differenc e Std. Error Differenc e 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Jumlah Daun Tanaman Kangkung Darat Equanal Variances assumed -2,135 166 ,034 -7,34524 3,44076 -14,13853 -,55195 Equanal Variances not assumed -2,135 159,64 1 0,34 -7,34524 3,44076 -14,14025 -,54996 Sampel data kemudian di uji analisist-test 2 group yang independen, jika sig. 2-tailed 0,05 maka dapat dikatakan signifikan. Dari hasil analisist-test 2 group yang Independen pertumbuhan jumlah daun diperoleh sig. 2-tailed = 0,034 0,05 hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan pada pertumbuhan jumlah daun pada 2 macam media tanam. 3. Berat Basah Sampel data yang diperoleh terlebih dahulu di uji normalitas dan homogenitas. Jika hasil uji homogenitas menunjukkan p value sig setiap kelompok data 0,05 maka H tidak ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas diperoleh p value sig 0,05 maka H tidak ditolak, sehingga kesimpulannya bahwa variasi pada setiap kelompok data adalah homogen lihat lampiran 10 dan 11 . Berikut adalah sampel data yang diperoleh dari penimbangan berat basah tanaman kangkung darat : Tabel 14. Berat Basah Tanaman gr I. reptans Poir Tanah Aluvial Jumlah Rerata Tanah Aluvial + Arang Sekam Jumlah Rerata Pengula- ngan Berat Pengula- ngan Berat TA1 17 662 31,5 TAS1 45 942 44,8 TA2 30 TAS2 39 TA3 25 TAS3 33 TA4 30 TAS4 31 TA5 23 TAS5 37 TA6 25 TAS6 49 TA7 36 TAS7 41 TA8 35 TAS8 44 TA9 37 TAS9 54 TA10 26 TAS10 34 TA11 52 TAS11 56 TA12 23 TAS12 56 TA13 26 TAS13 43 TA14 32 TAS14 52 TA15 19 TAS15 61 TA16 40 TAS16 45 TA17 31 TAS17 38 TA18 43 TAS18 51 TA19 24 TAS19 31 TA20 33 TAS20 46 TA21 55 TAS21 56 Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa secara umum berat basah pada tanaman yang ditanaman di media TAS lebih berat dibandingkan dengan tanaman yang ditanam pada media TAKontrol. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata berat basah tanaman pada masing-masing perlakuan.Pada setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 21untuk masing-masing jenis media. Rata-rata berat basah dari kedua media adalah TAS = 44,8 gr dan TA = 31,5 gr. Setelah dilakukan pengujian distribusi data homogenitas dan normalitas, kemudian dilakukan analisis dengan t-test 2 group yang independen untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang nyata antara rata-rata berat basah tanaman kangkung darat seperti dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 15. Analisis t-test 2 Group yang Independen untuk Berat Basah Tanaman I. reptans Poir Group Statistics Perlakuan N Mean Std. deviation Std. Eror Mean Berat Basah Tanaman Kangkung Darat TA 21 31,5 9,89757 2,15983 TAS 21 44,8 9,02378 1,96915 Independent Samples Test t-test for Euality of Means t df Sig. 2- tailed Mean Differenc e Std. Error Differenc e 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Berat Basah Tanaman Kangkung Darat Equanal Variances assumed -4,562 40 ,000 -13.33333 2,92274 -19,24041 -7,42626 Equanal Variances not assumed -4,562 39,663 ,000 -13,33333 2,92274 -19,24197 -7,42469 Dari uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh p value sig setiap kelompok data 0,05lihat lampiran 10 dan 11. Maka H tidak ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa data diambil dari populasi yang berdistribusi normal dan variasi pada setiap kelompok data adalah homogen. Sampel data kemudian di uji analisist-test 2 group yang independen, jika sig. 2-tailed 0,05 maka dapat dikatakan signifikan. Dari hasil analisist-test 2 group yang Independen berat basah diperoleh sig. 2-tailed = 0,00 0,05 hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan pada berat basah tamanan pada 2 macam media tanam.

B. Pembahasan

Pertumbuhan tanaman sangan dipengaruhi oleh lingkungan. Faktor lingkungan yang penting bagi pertumbuhan adalah media tanam. Media tanam yang baik akan memberikan pertumbuhan secara optimal pada tumbuhan Sitompul dan Guritno, 2010. Media tanam yang digunakan ada dua jenis yaitu media tanam TAkontrol dan media tanam TAS tanah aluvial + arang sekam. Penambahan arang sekam bertujuan untuk meperbaiki sifat tanah karena penggunaan tanah yang terus- menerus. Pertumbuhan tanaman dapat diartikan sebagai perubahan secara kuantitatif siklus hidup tanaman yang tidak dapat dibalikkan irreversible atau peningkatan ukuran tanaman yang tidak akan dikembali akibat pembelahan sel. Pertambahan ukuran tubuh tanaman secara keseluruhan merupakan pertambahan ruang atau volume secara permanen atau pertambahan volume yang tidak dapat balik irreversible increase in volume . Proses pertumbuhan dikendalikan oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Pertumbuhan tanaman pada faktor genetik mengandalkan kemampuan dan kapasitas dari tanaman tersebut atau tanaman itu direkayasa melalui ilmu pemuliaan. Sedangkan pada faktor lingkungan dipengaruhi oleh tempat, pH, kelembaban, media tanam, cahaya matahari, waktu tanam, pupuk yang digunakan, strategi pengendalian hama dan penyakit dan sebagainya. Interaksi dari kedua faktor ini dapat diukur melalui tampilan tanaman di lapangan. Pemanfaatan pemanfaatan arang sekam padi secara tidak langsung memperbaiki sifat fisik tanah. Pengaruh utama terhadap struktur tanah adalah berhubungan dengan pemadatan, aerasi, dan perkembangan akar. Media arang sekam mempunyai porositas yang baik, mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, ringan, dan merupakan sumber kalium. Arang sekam dapat menahan air lebih lama dan membawa zat-zat organik yang dibutuhkan oleh tanaman Sutanto, 2002. Arang sekam mempunyai pengaruh yang baik sebagai media tanam dapat dilihat dari data pengamatan pertumbuhan tanaman kangkung. Dari analisis statistik maka diperoleh media tanam TAS berpengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan tanaman kangkung. Hal ini dapat dilihat dari rerata pertumbuhan tinggi tanaman induk + cabang, jumlah daun dan berat basah tanaman. Pertumbuhan tanaman kangkung darat dari 2 macam media tanam, yaitu media TAkontrol dan TAS. Dari kedua media tanam pertumbuhan tanaman kangkung dari ketiga parameter yang diamati yaitu: tinggi tanaman induk + cabang, jumlah daun dan berat basah adalah media tanam TAS tanah aluvial + arang sekam. Selain media tanam, pupuk juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kangkung darat varietas Bangkok. Penambahan pupuk pada tanah aluvial akan membuat tekstur tanah akan menjadi lebih ringan sehingga kelembapan pun tidak akan terlalu tinggi Saputra, 2013. Selain itu, pemberian pupuk pada tanaman dimaksudkan agar unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dapat terpenuhi sehingga tanaman tumbuh secara optimal. Pupuk yang dipakai dalam penelitian ini adalah pupuk organik sehingga ramah lingkungan dan tidak akan merusak lingkungan sekitar. Kelembaban tanah dan pH tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman. Kelembaban tanah dan pH tanah yang rendah akan berpengaruh terhadap menurunnya jasad yang berada di dalam tanah. Apabila jasad-jasad yang dapat merombak unsur hara dalam tanah yang merupakan asupan penting bagi proses pertumbuhan tanaman. Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis media mana yang mempunyai pengaruh lebih baik pada tanaman kangkung darat. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa pertumbuhan tanaman dengan perlakuan dengan media tanam TAS tanah aluvial + arang sekam lebih baik diandingkan dengan media tanam TAkontrol tanah aluvial. Hal ini juga diperkuat dengan hasil yang didapat setelah dilakuan pengujian dengan uji statistic yaitu : t-test 2 group yang independen. Dari kedua media ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap perbedaan media tanaman kangkung darat varietas Bangkok. Pertumbuhan tinggi dan daun dipengaruhi oleh faktor luar pada tanaman yaitu sinar matahari. Sinar matahari sangat diperlukan oleh kangkung sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis. Banyaknya daun yang dihasilkan pada suatu tanaman mempengaruhi proses fotosintesis tanaman tersebut, selain itu jumlah daun menunjukkan bahwa proses penyerapan nutrisi dalam tanah berjalan dengan baik sehingga mendukung pertumbuhan tanaman Haryanto, 2009. Untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup tanaman kangkung ditempatkan pada sebuah rumah yang terbuat dari paranet dan plastik UV. Bagian setiap sisi rumah terbuat dari paranet dan bagian atasatapnya menggunakan plastik UV. Penggunaan plastik UV ini bertujuan agar sinar matahari tetap bisa masuk dan melindungi tanaman agar tidak kelebihan air danserangan terhadap hama dan penyakit. Karena pada saat itu penanaman tanaman pada waktu itu curah hujan masih tinggi, sehingga dapat memicu datangnya hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman kangkung. Ketika musim penghujan dapat menyebabkan tanaman kangkung tergenang oleh air hujan sehingga tanah yang digunakan untuk menanam kangkung akan memiliki

Dokumen yang terkait

Perubahan Pola Penyebaran Kadar Air Media Arang Sekam dan Pertumbuban Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.) Pada Pemberian Air Secara Sinambung (Continue) Dan Terputus-Putus (Intermitient) Dengan Irigasi Tetes

0 8 93

Perubahan Pola Penyebaran Kadar Air Media Tanam Arang Sekam dan Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) pada Pemberian Air Secara Terus Menerus dengan Irigasi Tetes

0 7 6

Pengaruh berbagai Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan Kangkung Darat (Ipomea reptans Poir)

2 18 96

Pengaruh Kangkung (Ipomoea reptans Poir.) Terhadap Waktu Reaksi Sederhana.

0 0 24

PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS LIMBAH MEDIA TANAM JAMUR PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir.) | Fikri | Vegetalika 9277 20037 1 PB

0 0 11

ANALISIS KADAR LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) PADA TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir) Suhaeni

0 0 8

Dinamika Akumulasi Kadmium Pada Tanaman Kangkung Darat (Ipomoae reptans Poir)

0 0 7

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans poir) TERHADAP VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KOMBINASI MEDIA TANAH DAN ARANG SEKAM

0 1 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MORFOLOGI DAN BOTANI TANAMAN KANGKUNG - RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans poir) TERHADAP VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KOMBINASI MEDIA TANAH DAN ARANG SEKAM - repository perpustakaan

1 3 10

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans P.) PADA MEDIA TANAM ARANG SEKAM DAN COCOPEAT SERTA KONSENTRASI POH CAIR

0 0 16