Prosedur Kerja METODE PENELITIAN
helai. 21 tanaman kangkung darat ditanam pada media tanam TAkontrol tanah aluvial dan 21 tanaman pada media TAS tanah aluvial + arang sekam. Berikut
adalah prosedur pemindahan tanaman dari media penyemaian ke media yang dipakai sebagai perlakuan :
- Lubangi Media tanam yang digunakan
- Congkel tanaman kangkung darat dari media penyemaian
- Masukkan tanaman kangkung kedalam media tanam yang sudah dilubangangi
- Tutup lubang dengan menggunakan tanah
-
Perawatan dan Pemeliharaan
a. Penempatan tanaman
Penempatan media taman diletakan pada tempat yang cukup terkena sinar matahari. Tanaman kangkung diletakkan pada sebuah rumah yang
terbuat dari paranet dan atapnya terbuat dari plastik UV. Penggunaan plastik UV sebagai atap dimaksudkan agar cahaya matahari masih bisa masuk
kedalam sehingga tanaman cukup cahaya. Disamping itu, lokasi penempatan media tanam harus dekat sumber air dan serasi dengan lingkungan sekitarnya.
b. Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhan tanaman kangkung membutuhkan air dalam jumlah yang memadai. Penyiraman dilakukan dengan memperhatikan
kelembaban tanah. Kelembaban tanah harus dikontrol antara 40 - 80. Jika
kelembaban 40 maka media harus disiram, sedangkan jika 80 maka tidak perlu disiram. Setiap tanaman harus memperoleh volume air yang sama.
Waktu penyiraman yang baik yaitu pada saat pagi sebelum pukul 09.00 atau sore hari setelah pukul 15.00.
c. Pemupukan
Pupuk yang dipakai untuk pemupukan adalah pupuk cair. Pemberian pupuk cair dilakukan sebagai berikut :
- Ambil 0,5 liter pupuk cair dan 10 liter air
- Campur larutan hingga homogen
- Ambil laarutan dengan menggunakan gelas ukur
- Siram pada tanaman kangkung
Pada minggu ke – 1 pengamatan yaitu tanaman kangkung berusia 10
hari setelah penyemaian pemberian pupuk dilakukan sebanyak 50 ml untuk masing-masing tanaman. Pada minggu ke
– 2 yaitu tanaman berusia 17 hari dosis ditingkatkan menjadi 100 ml. Pada minggu ke
– 3 dan ke - 4 yaitu usia tanaman kangkung 24 hari dan 31 hari pemberian pupuk cair menjadi 200 ml.
Pemberian dosis pupuk yang terus meningkat dikarenakantanaman kangkung sudah semakin besar sehingga nutrisi yang dibutuhkan juga semakin banyak.
Pemupukkan dilakukan satu minggu sekali.
d. Penanganan hama dan penyakit
Untuk pencegahan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit maka dilakukan pencegahan dengan pemeberian pestisida. Pestisida
yang digunakan adalah pestisida organik pesona. Berikut adalah cara penggunaanya adalah:
- 10 ml pesona ditambahakan dengan I liter air
- Adukkocok hingga larutan homogen
- Semprotkan pada bagian daun dan batang tanaman
- Pemberian pestisida dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 minggu
- Penyemprotan dilakukan pada waktu sore hari setelah matahari terbenam
e. Kebersihan tanaman
Kebersihan tanaman dilihat dari tidak adanya gulma yang tumbuh disekitar tanaman. Gulma yang tumbuh disekitar tanaman harus dicabut agar
tidak menggangu pertumbuhan tanaman kangkung.
-
Pengamatan
Pengambilan data dari pertumbuhan tanaman kangkung darat dilakukan seminggu sekali. Data yang diambil setiap minggunya adalah tinggi batang,
jumlah daun, pH tanah, kelembaban tanah dan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Pada waktu sudah panen data yang diambil adalah berat basah tanaman.
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk tabel dengan tujuan mempermudah analisis.
a. Tinggi tanaman induk + cabang
Tinggi tanaman induk + tinggi cabang diukur dengan menggunakan mistar.
Tabel 5.Contoh Tabel Data untuk Pengukuran Tinggi Tanaman cm
No No Tanah
Aluvial Minggu ke -
Tanah Aluvial
+ Arang
Sekam Minggu ke -
1 2
3 4
1 2
3 4
1 TA1
TAS1 2
TA2 TAS2
3 TA3
TAS3 4
TA4 TAS4
5 TA5
TAS5 6
TA6 TAS6
7 TA7
TAS7 8
TA8 TAS8
9 TA9
TAS9 10
TA10 TAS10
11 TA11
TAS11 12
TA12 TAS12
13 TA13
TAS13 14
TA14 TAS14
15 TA15
TAS15 16
TA16 TAS16
17 TA17
TAS17 18
TA18 TAS18
19 TA19
TAS19 20
TA20 TAS20
21 TA21
TAS21
b. Jumlah daun
Jumlah daun dihitung sebagai salah satu indikator pertumbuhan.Semua daun pada tanaman kangkung dihitung, kecuali daun yang masih kuncup,
kemudian hasilnya dicatat pada tabel. Tabel 6. Contoh Tabel Data untuk Pengukuran Jumlah Daun helai
No No Tanah
Aluvial Minggu Ke -
Tanah Aluvial
+ Arang
Sekam Minggu Ke -
1 2
3 4
1 2
3 4
1 TA1
TAS1 2
TA2 TAS2
3 TA3
TAS4 4
TA4 TAS4
5 TA5
TAS5 6
TA6 TAS6
7 TA7
TAS7 8
TA8 TAS8
9 TA9
TAS9 10
TA10 TAS10
11 TA11
TAS11 12
TA12 TAS12
13 TA13
TAS13 14
TA14 TAS14
15 TA15
TAS15 16
TA16 TAS16
17 TA17
TAS17 18
TA18 TAS18
19 TA19
TAS19 20
TA20 TAS20
21 TA21
TAS21
c. Pengukuran pH dan kelembaban tanah
Selain mengukur indikator pertumbuhan dilakukan pengukuran pH dan kelembaban tanah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya faktor lain yang
mungkin mempengaruhi pertumbuhan tanaman kangkung. 1
Pengukuran pH Cara pengukuran pH adalah sebagai berikut :
- Ukur jarak tanah 10 cm dari batang tanaman kangkung
- Beri tanda setinggi 10 cm lalu tancapkan pengukur pH sampai batas yang
telah dibuat -
Lakukan kalibrasi dengan mengukur pH meter lalu lap sampai kering hingga penggunaan selanjutnya
- Catat hasil pada tabel
Tabel 7. Contoh Tabel Data untuk Pengukuran pHTanah
No No Tanah
Aluvial Minggu ke -
Tanah Aluvial
+ Arang
Sekam Minggu ke -
1 2
3 4
1 2
3 4
1 TA1
TAS1 2
TA2 TAS2
3 TA3
TAS3 4
TA4 TAS4
5 TA5
TAS5 6
TA6 TAS6
7 TA7
TAS7 8
TA8 TAS8
9 TA9
TAS9 10
TA10 TAS10
No Tanah
Aluvial Minggu Ke -
Tanah Aluvial
+ Arang
Sekam Minggu Ke -
1 2
3 4
1 2
3 4
11 TA11
TAS11 12
TA12 TAS12
13 TA13
TAS13 14
TA14 TAS14
15 TA15
TAS15 16
TA16 TAS16
17 TA17
TAS17 18
TA18 TAS18
19 TA19
TAS19 20
TA20 TAS20
21 TA21
TAS21
2 Kelembaban
Cara pengukuran kelembaban adalah sebagai berikut: -
Ukur jarak tanah 10 cm dari batang tanaman kangkung -
Beri tanda pada moisturmeter setinggi 10 cm lalu tancapkan pengukuran kelembaban pada batas yang telah dibuat
- Catat hasil pada tabel
Tabel 8. Contoh Tabel Data Kelembaban Tanah
No No Tanah
Aluvial Tanggal Minggu ke
– Tanah
Aluvial +
Arang Sekam
Tanggal Minggu ke -
1 2
3 4
1 2
3 4
1 TA1
TAS1 2
TA2 TAS2
3 TA3
TAS3
No Tanah
Aluvil Minggu Ke -
Tanah Aluvia
+ Arang
Sekam Minggu Ke -
1 2
3 4
1 2
3 4
4 TA4
TAS4 5
TA5 TAS5
6 TA6
TAS6 7
TA7 TAS7
8 TA8
TAS8 9
TA9 TAS9
10 TA10
TAS10 11
TA11 TAS11
12 TA12
TAS12 13
TA13 TAS13
14 TA14
TAS14 15
TA15 TAS15
16 TA16
TAS16 17
TA17 TAS17
18 TA18
TAS18 19
TA19 TAS19
20 TA20
TAS20 21
TA21 TAS21
d. Penimbangan berat basah
Penimbangan tanaman kangkung dilakukan dengan cara menimbang tanaman setelah dipanen.Pemanenan dilakukan dengan cara memotong bagian
pangkal batang tanaman. Berikut adalah cara penggunaan neracatimbangan digital:
- Penimbangan dilakukan setelah diperoleh keadaan seimbang pada neraca
- Timbangan diposisikan nol
- Letakan tanaman kangkung diatas timbangan
- Catat hasil pada tabel
- Setelah penimbangan selesai posisi timbangan dikembalikan seperti
semula Tabel 9. Contoh Tabel Data Berat Basah Tanaman Kangkung gr
No No Tanah
Aluvial Berat
Tanah Aluvial
+ Arang
Sekam Berat
1 TA1
TAS1 2
TA2 TAS2
3 TA3
TAS3 4
TA4 TAS4
5 TA5
TAS5 6
TA6 TAS6
7 TA7
TAS7 8
TA8 TAS8
9 TA9
TAS9 10
TA10 TAS10
11 TA11
TAS11 12
TA12 TAS12
13 TA13
TAS13 14
TA14 TAS14
15 TA15
TAS15 16
TA16 TAS16
17 TA17
TAS17 18
TA18 TAS18
19 TA19
TAS19 20
TA20 TAS20
21 TA21
TAS21
1. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh merupakan data mentah hasil pengamatan yang terdiri dari tinggi batang, jumlah daun dan berat basah. Setelah data hasil penelitian yang
telah diperoleh kemudian dilakukan uji normalitas dan uji homogenetis.
Homogenitas adalah persamaan variasi antarkelompok yang ingin dibandingkan, sehingga kita akan berhadapan dengan kelompok yang dari
awalnya dalam kondisi yang sama. Uji homogenitas variasi sangat diperlukan sebelum kita membandingkan dua kelompok atau lebih agar perbedaan yang ada
bukan disebabkan oleh adanya perbedaandasar ketidak homogenan kelompok yang dibandingkan Irianto, 2003. Pengujian homogenitas data hasil penelitian
ini menggunakan uji levene dengan rumus :
Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas dilakukan analisisa menggunakan uji t-test 2 group yang independen. Dua kelompok independen
dapat berupa dua kelompok yang terpisah, misalnya dua kelompok berbeda yang dites, atau kelompok yang diberi perlakuan treatment berbeda. T-test digunakan
untuk membandingkan dua kelompok yang independen. Dalam sebuah penelitian, lazim membandingkan dua treatment. Untuk membandingkan apakah hasil
eksperimen dengan media TAS lebih baik dari media TA, yang diperlukan adalah mean
dari sampel, standar deviasi sampel, dan besarnya sampel untuk dua kelompok yang dibandingkan. Pada percobaan ini membandingkan pertumbuhan
tanaman kangkung pada media tanamn dengan tanah aluvial TA dan media tanam tanah aluvial + arang sekam TAS, parameter yang digunakan adalah
= PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tinggi tanaman, jumlah daun dan berat basah tanaman kangkung Suparno, 2011.
1. Statistik yang digunakan :
t = ̅
̅
̅̅̅̅– ̅̅̅̅
Kriteria pengujian normalitas, kesamaan varians homogenitas adalah : 2.
Normalitas Test of Normality -
H = variasi populasi adalah normal
- H
i
= Variasi populasi adalah tidak normal a.
Jika Nilai Sig. 0,05 maka H bahwa berdistribusi normal ditolak. Hal ini
berarti data sampel berdistribusi tidak normal. b.
Jika Nilai Sig. 0,05 maka H diterima. Hal ini berarti data sampel berasa
dari populasi yang berdistribusi normal. 3.
Kesamaan varians Test of Homogeneity of Variances -
H = variasi populasi adalah sama
- H
i
= Variasi populasi adalah tidak sama e.
Jika Nilai Sig. 0,05 maka H bahwa varians kedua kelompok sama ditolak.
Hal ini berarti kedua kelompok mempunyai varians yang tidak sama. f.
Jika Nilai Sig. 0,05 maka H diterima. Hal ini berarti kedua kelompok
mempunyai varians yang sama.
4. t-test 2 group yang independen
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan melihat nilai F hitung dengan ketentuan jika F hitung Ftabel untuk alpha 0,05 maka ada perbedaan yang
bermakna pada perlakuan yang diberikan. Sedangkan jika F hitung F tabel untuk alpha 0,05 maka tidak ada perbedaan yang berarti dari perlakuan.
5. Membuat kesimpulan
Membuat kesimpulan mengenai jenis media tanam yang paling cocok untuk pertumbuhan tanaman kangkung darat atau kedua media tanam memiliki
efek yang sama. Jika hasil tidak signifikan, berarti kedua media sama. Jika perlakuan menghasilkan efek yang signifikan, setidaknya satu dari jenis media
cocok terhadap pertumbuhan tanaman kangkung.
56