dan sambil diberi gips atau sulfur, dan untuk memberbaiki struktur tanah menjadi granuler perlu dibenam bahan organik Rosmarkam, 2001.
Tanah aluvial kurang dipengaruhi oleh iklim dan vegetasi, tetapi yang paling terlihat pengaruhnya pada ciri dan sifat tanahnya adalah bahan induk topografi
sebagai akibat waktu terbentuknya tanah yang masih muda. Menurut bahan induknya terdapat tanah aluvial pasir, debu, lempung dan kapur. Memperhatikan
cara terbentuknya maka fisiografi untuk terbentuknya tanah ini terbatas pada : a
Lembah sungai b
Dataran pantai, dan c
Bekas danau Supriyo, 2009. Jenis tanah aluvial dapat dibedakan lagi atas dasar warnanya sebagai tanah
aluvial coklat,tanah aluvial kelabu dan lain-lain. Tanah aluvial dapat dibagi menjadi 6 macam mineral yaitu :
a Tanah aluvial yang memperlihatkan ciri-ciri hidromorfik mulai didalam
penampang pada kedalaman antara 50 – 100 cm dari permukaan kebawah :
Aluvial Gleiik Ag. b
Tanah aluvial mempunyai sulfidik pada kedalaman kurang dari 125 cm dari permukaan : Aluvial Tionik At.
c Tanah aluvial lain yang mempunyai bahan organik karbon 12 kg atau lebih
kecuali seresah lapisan atas pada luas 1 m
2
sampai lapisan kerassedalam kurang dari 1 m permukaan tanah : Aluvial Humik Ah.
d Tanah aluvial lain yang berkapur “calcareous”, sekurang-kurangnya 20 – 25
cm dari permukaan : Aluvial Kalkarik Ak. e
Tanah aluvial lain yang mempunyai kejenuhan basa NH
4
Oac kurang dari 50 sekurang-kuranggnya pada beberapa bagian lapisan tanah antara 20
– 50 cm dari permukaan : Aluvial Distrik Ad.
f Tanah aluvial lain kejenuhan basa 50 : Aluvial Eutrik Ae Rosmarkam
dan Wongsoatmodjo, 2001.
D. Arang Sekam
Arang sekam merupakan hasil pembakaran tidak sempurna dari sekam padi kulit gabah dengan warna hitam. Warna hitam pada arang sekam akibat
proses pembakaran tersebut menyebabkan daya serap terhadap panas tinggi
sehingga menaikkan suhu dan mempercepat perkecambahan.
Arang sekam sangat baik untuk membantu menyuburkan tanah. Arang sekam bisa berfungsi sebagai penyimpan sementara unsur hara dalam tanah sehingga
tidak mudah tercuci oleh air dan sangat mudah dilepaskan ketika dibutuhkan atau diambil oleh akar tanaman. Bisa dikatakan arang sekam akan berfungsi seperti
zeolit. Zeolit adalah salah satu bahan mineral yang memiliki karakteristik khusus
sebagai bahan pencampur media tanam. Salah satu manfaat dari zeolit adalah sebagai bahan pembenah tanah.
Arang sekam mengandung unsur N, P, K dan Ca masing-masing 0.18; 0.08; 0.30 dan 0.14 serta unsur Mg yang besarnya tidak terukur dan
mempunyai pH 6-7 setelah mengalami perendaman selama 2 hari. Komposisi arang sekam paling banyak ditempati oleh SiO252, C 31, Fe2O3,
K2O, MgO, Cao dan Cu dalam jumlah kecil sehingga arang sekam memiliki sifat kimia menyerupai tanah Wuryaningsih, 1997.
Media arang sekam mempunyai porositas yang baik, mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, ringan, dan merupakan sumber kalium. Arang sekam baik
untuk media tumbuh tanaman sayuran maupun buah-buahan secara hidroponik. Arang sekam dapat menahan air lebih lama dan membawa zat-zat organik yang
dibutuhkan oleh tanaman Sutanto, 2002.
E. Penanaman Kangkungpada Tabulampot
Teknik penanaman dengan teknik tabulampot atau merupakan alternatif penanaman tanamanyang dapat memberikan solusi untuk yang memilih lahan
terbatas, tetapi ingin memiliki banyak tanaman. Prinsip penanaman dengan teknik ini yaitu memerlukan keseriusan dan ketelitian dalam merawat. Penanaman
tanaman kangkung disini tidak menggunakan pot, tetapi digantikan dengan polybag.
Menurut Rahmat 2011 keuntungan memelihara tanaman dalam pot yaitu area tanaman yang dibutuhkan tidak terlalu luas, dapat menghasilkan buah-buah
murni minim pestisida, mempercantik halaman rumah dan pekarangan disekitarnya, pertumbuhan nutrisi tanaman dapat diperoleh maksimal, jika
terserang hama atau penyakit penanggulangannya lebih mudah dilakukan.
F. Kajian Empiris
Penelitian yang dilakukan Vertissa Widya Kirani pada tahun 2011 dengan judul “Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Bayam Amaranthus sp. Pada
Berbagai Mac am Media Tanam Secara Hidroponik”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa media tanam arang sekam menunjukkan hasil yang palingbaik untuk pertumbuhan tiga varietas bayam dibandingkan dengan media
lain yaitu : media pasir, sekam padi dan pakis. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan tanaman bayam dengan parameter tinggi tanaman, luas daun,
panjang akar, volume akar, bobot segar tanaman,bobot kering tanaman. Penelitian yang dilakukan Sylva Lestari pada tahun 2014 dengan judul
“Pemanfaatan Limbah Teh, Sekam Padi, dan Arang Sekam Sebagai Media Tumbuh Bibit Trembesi Samaneae saman
”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah teh, sekam padi, dan arang sekam sebagai media
tumbuh memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap bobot kering tajuk, bobot kering akar, pajang akar, indeks mutu bibit dibandingkan dengan perlakuan tanah
100 yang tidak memberikan pengaruh terhadap parameter tinggi dan diameter batang.
G. Hipotesa
1. Jenis media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kangkung
darat. 2.
Media tanaman tanam TAS tanah aluvial + arang sekam baik untuk pertumbuhan tanaman kangkung darat.