Budidaya Tanaman Kangkung DASAR TEORI

lahan yang cukup airnya dapat melakukan sepanjang musim atau tahun Rukmana, 1994. Penanaman benih kangkung darat dapat dilakukan dengan empat cara yaitu: a. Sistem sebar, yakni benih disebar ditabur secara merata diatas permukaan bedengan, kemudian ditimbun ditutupi dengan tanah tipis. - Keuntungan cara ini adalah : luas areal penanaman relatif sempit, jumlah populasi tanaman lebih banyak dalam persatuan luas, waktu menaman menabur lebih cepat dibangdingkan dengan cara lain. - Kelemahannya adalah : penggunaan kebutuhan benih relatifbanyak, pemeliharaan tanaman agak sulit terutama dalam hal penyiangan gulma, dan memerlukan keterampilan dalam menyebar benih sehingga benih yang disebar dapat merata. Gambar 2. Penanaman Kangkung Darat Sistem Sebar b. Sistem barisan, yakni benih disebar dalam larikan-larikan alur-alur pada jarak tanam 20 cm antar barisan. Caranya adalah : mula-mula dibuatkan alur- alur kecil dan dangkal dengan alat bantu solet bambu arah memanjang X XX X X XXX X X XX XX XXX X X X X X XX X X XX XXXX X X X XX X X X XX X XXXX X X XXX bedengan. Jarak antar alur ± 20 cm, kemudian benih kangkung darat disebar secara merata menurut alur barisan, setelah itu ditutupi dengan tanah tipis. - Keuntungan cara menanamini adalah : penggunaan benih relatif sedikit, tidak memerlukan keterampilan khusus, dan penyiangan gulma relatif mudah. - Kelemahannya adalah : lebih banyak memerlukan waktu, lahan bedengan relatif luas, dan benih seringkali tertimbun tanah terlalu dalam. Gambar 3. Peananaman kangkung Darat Sistem Barisan c. Sistem huntukala triangular, yakni mengatur jarak taman 20 X 20 cm berbentuk segi tiga. Caranya adalah : mula-mula dibuatkan lubang tanam 20 cm dalam barisan dan 40 cm jarak antar barisan, kemudian di tengah-tengah empat lubang tanam dibuatkan lubang tanam baru dengan jarak 20 cm. Tiap lubang tanamn diisi 2 – 3 butir benih kangkung darat, kemudian ditutupi dengan tanah tipis sedalam ± 5 cm. - Keuntungan cara ini adalah : dapat memperkecil persaingan antar tanaman sehingga pertumbuhannya optimal, memudahkan pemeliharaan tanaman dan pemungutan hasil panen. X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X - Kelemahannya adalah : memerlukan lahan cukup luas, benih seringkali tertimbun tanah cukup dalam, dan memerlukan waktu yang cukup lama. Gambar 4. Penanaman Kangkung Darat Sistem Triangular d. Sistem bujur sangkar, yakni dengan mengatur jarak tanam 20 X 20 cm. Cara penanamannya adalah mula-mula dibuatkan lubang tanam dengan alat bantu tugal pada jarak tanam yang diinginkan, kemudian tiap lubang tanam di isi 2 – 3 benih kangkung darat, lalu segera ditutupi dengan tanah tipis. Keuntungan dan kelemahan cara ini hampir sama dengan sistem huntukula triangular Gambar 5. Penanaman Kangkung Darat Sistem Bujur Sangkar X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X 4. Pemeliharaan Tanaman Kangkung b. Penyulaman Benih kangkung darat setelah 2- 3 hari setelah tanam biasanya sudah mulai tumbuh bertunas. Tanaman yang kurang baik pertumbuhannya atau mati segera diganti dengan bahan tanaman bibit yang baru. c. Penyiangan - Rumput-rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman kangkung menjadi pesaing terhadap kebutuhan air, sinar matahari, dan unsur hara. Disamping itu, gulma seringkali menjadi sarang hama yang dapat mengancam tanaman kangkung harus disiangi. - Penyiangan rumput-rumput liar ini dapat dilakukan dengan cara mencabutnya atau menggunakan alat bantu parang, sabit dan lain-lain. - Waktu penyiangan rumput-rumput liar sangat tergantung keadaan populasi dan pertumbuhan gulma tersebut. Namun agar lebih menghemat waktu, tenaga dan biaya, penyiangan dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemupukan susulan. d. Pemupukan Dalam pengertian luas yang dimaksud pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Sedangkan dalam pengertian khusus pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman. Bahan pupuk selain mengandung hara tanaman juga mengandung zat pembawa dan senyawa- senyawa lain berupa kotoran atau campuran lain yang relatif sedikit. Agus, 2012. Tujuan pemupukan adalah menyediakan unsur hara yang cukup sesuai kebutuhan tanaman. Ada dua jenis pupuk yang kita kenal, yakni pupuk alami organik dan pupuk buatan. Pupuk organik bersifat alamiah dan tidak mengandung unsur kimia. Pupuk ini umumnya mengandung nutrisi lengkap, baik unsur hara makro maupun mikro. Baik unsur hara makro maupun mikro sangat dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Unsur hara makro nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak banyak, seperti N, P, K, S, Mg, dan Ca. Sementara unsur hara mikro merupakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah kecil sekali seperti Fe, Mn, Zn, Cu, Mo, dan B. Dalam penggunaan pupuk organik cair penggunaannya tergantung pada tingkat kesuburan tanah. Semakin tidak subur kondisi tanahnya, semakin tinggi dosis campuran pupuknya. Hal ini dapat dilihat dari hasil pemupukan. Jika aplikasi pupuk organik dengan dosis 2 ml per liter air sudah menghasilkan pertumbuhan tanaman yang optimal, berarti dosis itu sudah tepat. Jika tanaman kangkung jadi tumbuh biasa tidak subur atau kerdil, berarti dosisnya terlalu encer. Sehingga dosis perlu ditingkatkandipekatkan. Pemupukan bisa dilakukan 1 minggu sekali atau disesuaikan dengan kondisi tanaman. Tabel 2. Fungsi Unsur Hara Makro Nama Fungsi Nitrogen N Memacu pertumbuhan daun dan batang, membantu pembebntukan akar Fosfor P Membantu pembentukan bunga dan buah, mendorong pertumbuhan akar muda Kalium K Membantu pembentukan bunga dan buah, menguatkan tanaman Kalsium Ca Membantu pertumbuhan ujung-ujung akar dan bulu akar Magnesium Mg Ikut dalam pembentukan zat hijau daun dan menyebabkan unsure fosfor keseluruh tanaman. Belerang S Bersama unsur fosfor dapat e. Penyiraman Tanaman kangkung darat juga memerlukan air yang cukup banyak.Oleh karena itu tanaman kangkung darat perlu disiram. Penyiraman dilakukan satu hari sekali. Tetapi bisa disesuaikan juga dengan kondisi tanaman. Penyiraman dapat dilakukan pada pagi hari sebelum pukul 09.00 atau sore sesudah pukul 15.00. Penyiraman bisa dilakukan menggunakan gembor atau selang plastik jika menggunakan fasilitas pompa listrik. Penyemprotan diusahakan sampai media basah merata Rukmana, 1994. f. Perempelan Perempelan dilakukan terhadap daun yang telah menguning atau kering, serta daun yang terserang hama penyakit yang parah. Perempelan berfungsi untuk menjaga sanitasi lingkungan, sekaligus agar tanaman enak dipandang dan tampak asri. Perempelan dapat dilakukan langsung dengan tangan atau dengan gunting tajam. g. Pengaturan Agar tanaman kangkung tumbuh subur, atur tanaman tidak tumbuh saling bertindihan. Dengan demikian, akar pada tiap ruas tanaman dapat menembus tanah. Dengan cara demikian tanaman dapat mengisap sari makanan dari dalam tanah secara optimal dan bisa tumbuh menjadi kangkung yang subur. 5. Panen Kangkung Budidaya kangkung darat dari awal sebar hingga panen memakan waktu 30- 45 hari. Pemanenan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dipotong dan dicabut. Cara panen kangkung yang umum dilakukan para petani kita adalah dengan cara mencabut langsung seakar-akarnya. Dengan tujuan untuk menjaga kesegaran hasil panen. Panen dengan cara dipotong batang bawahnya memang mempercepat kangkung menjadi layu. Tetapi jika panen sendiri dari pot, tidak ada masalah dengan memotong langsung pada batangnya. Tujuan lain kenapa tidak dicabut seakar-akarnya, karena tanaman itu nanti akan tumbuh kembali. Sehingga nanti bisa dipanen lagi tanpa harus menanam dari awal. Sekali tanam bisa melakukan panen sampai 3 kali. 6. Hama dan Penyakit Serangan hama dan penyakit dapat terjadi setiap saat akibat serangannya tanaman akan kurang produktif, bahkan dapat mati sebelum reproduksi. a. Hama Tanaman Kangkung 1 Kutu daun Myzus persicae Sulz. Kutu daun berukuran sangat kecil. Kutu ini ada 2 jenis : bersayap dan tanpa sayap. Kutu daun yang tidak bersayap mempunyai warna yang bervariasi , atara lain : kuning, merah dan hijau. Sementara, kutu yang bersayap hanya berwarna hitam. Kutu ini cepat berkembang biak karena telurnya dapat menetas tanpa perkawinan atau secara parthenogenesis. Hama tanaman yang juga disebut aphid hijau ini menyerang tanaman dengan mengisap cairan pada daun, pucuk tanaman, tangkai bunga, dan bagian tanaman lainnya. Kutu daun suka berlindung dipermukaan bawah daun sambil mengisap cairannya Rukmana, 1994. Binatang ini juga mengelurakan cairan manis. Oleh karena kehadiran kutu ini biasanya diikuti oleh munculnya semut yang mengitarinya.Jadi lebih mudah terdeteksi. Namun cairan manis itu sering diikuti dengan munculnya cendawan hitam. Akibatnya proses fotosintesis dapat terhalang. Repotnya, selain menyerang tanaman secara langsung, kutu daun ini juga berperan sebagai penular virus penyebab penyakit. Serangan tanaman ini akan menyebabkan daun tanaman akan menjadi keriput dan kecil. Bila menyerang tangkai bunga, bunga akan mengering dan rontok. Kutu daun menyerang tanaman tanpa mengenal waktu, namun ledakan kutu daun terjadi pada musim kemarau. Daun yang terserang akan mengerut, keriting dan rontok dan selanjutnya pertumbuhan tanaman akan terhambat. Cara mengatasi serangan hama ini, pangkas bagian tanaman yang terserang berat. Bisa juga dilakukan pengendalian secara kimiawi dengan cara penyemprotan insektisida. 2 Kumbang daun Epilachna spp. - Ciri-ciri hama : Berupa kumbang daun yang ukurannya kecil, mempunyai sayapberwarna kuning tua polos atau merah berbintik-bintik hitam, aktif terbang pada senja dan malam hari, serta bersifat pemangsa segala jenis tanam polifag daur siklus hidupnya berlangsung selama 55 –71 hari. - Gejala serangan : Daun rusak atau berlubang-lubang bekas gigitan kumbang daun pada tingkat serangga berat dapat menyebabkan kerusakan parah, karena jaringan daun habis di mangsa sehingga tinggal urat-urat daun saja. - Pengendalian : Dapat dilakukan secara mekanis, yaitu mengumpulkan dan membunuh langsung kumbang daun. Sedangkan secara kimiawi dapat dilakukan dapat disemprotksn insektisida efektif selektif, misalnya 2,5 E.C pada kosentrasi 0,5-1,0 mll. 3 Ulat daun seperti ulat jengkal Chrysodeixis chalcites Eps. dan ulat grayak Spodoptera litura F.. Kedua hama ini menyerang tanaman kangkung dengan cara memangsa memakan daun sehingga daun-daun menjadi rusak dan berlubang-lubang. Asalkan belum terlambat, hama ini dapat dikendalikan dengan cara disemprot insektisida efektif dan selektif seperti Decis 2,5 EC pada kosentrasi 0,5-1,0 mll atau Hostathion 40 EC 0,1-0,2. b. Penyakit Tanaman Kangkung Penyakit yang sering menyerang tanaman kangkung antara lain adalah: a Karat daun dan karat putih - Penyebabnya : Adalah cendawan Albugo ipomoeae-panduratae Schw. Swing. Penyakit ini umunya menyerang tanaman kangkung di Singapura, Thailand dan Indonesia. - Gejala serangannya : Mula-mula terdapat bercak-bercak kuning pada daun-daun tua kemudian berubah warna menjadi kecoklat-coklatan. Pada permukaan daun sebelah bawah terdapat bintik-bintik atau bercak-bercak berwarna putih, sehingga dinamakan penyakit karat putih. Bila menyerang batang, maka gejala akibat infeksi serangannya menimbulkan pembengkakkan. - Pengendalian : Penyakit ini dapat dikendalikan dengan pemotongan pemangkasan daun-daun tua yang sakit, dan disemprotkan fungisida yang efektif, misalnya Dithane M-45 0,2. b Bercak daun - Penyebabnya adalah cendawan Fusarium sp. dan Cercospora bataticola Cif. Et Bruner. - Gejala serangan: Menimbulkan bercak-bercak daun secar tidak beraturan dan warna cokelat atau kehitam-hitaman. Sedangkan serangan Coscopora sp. menyebabkan daun menjadi bercak-bercak belang. - Pengendalian Kedua penyakit ini dapat dikendalikan dengan pencabutan tanaman yang sakit, dapat disemprotkan fungsida yang efektif seperti Dithane M- 45 0,2. c Busuk batang dan daun. - Penyebabnya : Adalah cendawan Rhizoctonia solani Kuhn. - Gejala seranganya : Menyebabkan busuk batang dan busuk daun kebasah basahan. - Pengendaliannya : Penyakit ini dikendalikan dengan melakukan pergiliran rotasi tanaman, mencabut tanaman yang sakit dan disemprotkan fungisida yang efektif seperti Dithane M-45 0,2. d Virus 24emper Penyakit ini menimbulkan gejala belang-belang pad daun, kemudian tulang- tulang daun memucat warnanya, dan bentuk daun kadang-kadang abnormal malformasi. Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan cara pergiliran rotasi tanam atau peremajaan tanaman. 7. Pupuk Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia, atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian khusus pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman. Berbicara tentang tanaman tidakakan lepas dari masalah pupuk. Dalam pertanian modern, penggunan materi yang berupa pupuk adalah mutlak untuk memacu tingkat produksi tanaman yang diharapkan Adriani, 2011. a. Pupuk Kompos Kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah dapat digunakan untuk menguatkan struktur lahan kritis dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan air tanah, menggemburkan kembali tanah pertanian karena peningkatan aktivitas mikroba dan sebagai media tanam. Kompos yang bermutu baik memiliki ciri berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah, tidak larut dalam air, tidak berbau, suhu kurang lebih sama dengan suhu lingkungan Alex, 2012. Kompos yang memenuhi syarat CN rasio 20, kadar air dan nutrisi tertentu, dikategorikan kedalam pupuk organik karena terbuat dari bahan alami yakni bersal dari bahan makhluk hidup Suwahyono, 2011. Kompos secara alami terbentuk dari sampah organik yang terurai oleh berbagai jenis mikrobia, binatang yang hidup ditanah, enzim dan jamur. Proses terurai ini memerlukan kondisi yang tertentu, yaitu: suhu, udara dan kelembaban. Waktu pembentukan kompos rata-rata dalam 4 – 6 minggu. Suhu optimal untuk pengomposan dan harus dipertahankan adalah 45 – 65 C. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan tanah dan akan meningkatkan kandungan tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Selain itu, aktivitas mikroba tanah juga dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit serta tanaman memiliki kualitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan tanaman yang dipupuk dengan bahan kimia. Berikut adalah fungsi kompos bagi tanahtanaman: - Meningkatkan kesuburan tanah - Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah - Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah - Meningkatkan aktivitas mikroba - Meningkatkan kualitas hasil panen rasa, nilai, gizi, dan jumlah panen - Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman - Menekan pertumbuhanserangan penyakit - Meningkatkan retensiketersediaan hara dalam tanah Alex, 2010. b. Pupuk Organik Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewanternak. Susunan hara pupuk kandang tergantung macam dan jenis hewan ternak.Nilai hara pupuk kandang dipengaruhi oleh makanan hewan yang bersangkutan. Fungsi hewan tersebut sebagai pembantu pekerjaan atau dibutuhkan dagingnya saja, jenis hewan dan jenis bahan yang digunakan sebagai alas kandang Agus, 2012. Pupuk kandang tidak hanya ditentukan berdasarkan pasokan bahan organik tetapi besarnya pasokan nitrogen. Nitrogen yang dilepaskan oleh aktivitas mikroorganisme kemudian dimanfaatkan oleh tanaman. Pupuk kandang mempunyai pengaruh yang baik terhadap sifat fisik dan kimia tanah. Penggunaan pupuk kandang untuk mempertahankan kesuburan tanah merupakan bentuk praktek pertanian organik Sutanto, 2002. c. Pupuk Cair Pupuk cair adalah larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kelebihan dari pupuk cair organik adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi hara. Pupuk cair organik umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin Alex, 2010. Pupuk cair merupakan zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-bahan organik dan berwujud cair. Pupuk cair memiliki manfaat yaitu Alex, 2010 : - Untuk menyuburkan tanah - Untuk menjaga stabilitas unsur hara dalam tanah - Untuk mengurangi dampak sampah organik di lingkungan Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus yaitu bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-buahan dan sisa sayur-sayuran. Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organik maka proses pengurian oleh bakteri akan semakin lama. Selain mudah terdekomposisi, bahan ini kaya nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman Alex, 2010.

C. Media Tanam

1. Fungsi Tanah Sebagai Media Tumbuh Tanah sebagai media tumbuh yang ideal secar material tersusun oleh 4 komponen, yaitu bahan padatan yang terdiri dari bahan mineral dan bahan 28empera, air tanah dan udar tanah. Berdasarkan volumenya, maka tanah secara rerata terdiri dari 1 50 padatan, 45 berupa bahan mineral bahan hasil pelapukan batuan induk, termasuk primer, mineral sekunder dan bahan amorf dan 5 bahan organik flora dan fauna tanah perakaran tanaman serta hasil dekomposisipengurai sisa vegetasi atau hewan hasil kegiatan mikroorganisme. 2 50 ruang pori berisi 20-30 air dan 20 - 30 udara Sutanto, 2005. Menurut Hanafiah 2004 fungsi masing-masing komponen tanah yaitu : a. Udara tanah berfungsi sebagai gudang dan sumber gas seperti O 2 yang dibutuhkan oleh sel-sel perakaran untuk melaksanakan respirasi, CO 2 bagi mikroba fotosintetik dan N 2 bagi mikroba peningkat N. b. Air tanah berfungsi sebagai komponen utama tubuh tanaman dan biota tanah, sebagian besar penyerapan hara seperti N, K dan Ca oleh tanaman dimediasi oleh air melalui mekanisme aliran massa air, baik kepermukaan akar maupun transportasi ke daun. c. Mineral tanah terutama berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara bagi tanaman dan biota tanah. b. Tanah Aluvial Tanah Paingan Jenis tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah aluvial.Tanah Paingan aluvial berasal dari endapan baru, berlapis-lapis, bahan organiknya jumlahnya berubah-ubah tidak teratur dengan kedalamannya. Lapisan disini bukan horizon, karena bukan terbentuk secara pedogenesis perkembangan tanah secara alami, pelapukan mulai dari atas, proses eluvasi dan iluvasi. Tetapi bahan atau mineral yang diendapkan berbeda dari waktu ke waktu dan lama pengendapan juga berbeda sehingga terbentuk lapisan yang berbeda supriyono, 2009. Tanah ini tergolong masih muda, belum berkembang, berasal dari lauvium, bentuk beraneka ragam, tidak berstruktur basah pekat, pH bervariasi, tingkat kesuburan sedang sampai tinggi, biasanya banyak terdpat di tepi sungai, cekungan dan pantai Ciri pembentukan aluvial adalah bahan yang kasar besar akan diendapkan tidak jauh dari sumbernya, Sedangkan semakin halus bahan yang akan diendapkan lebih jauh dan tiap lapisan cenderung seragam. Sifat tanah aluvial dipengaruhi langsung oleh sumber bahan asal, sehingga kesuburannya ditentukan oleh bahan asal. Tabel 3. Kandungan Unsur Hara Tanah Aluvial dan pH No Nama Tempat Diekstrak 25 HCL 2 as. Sitrat pH H 2 O P 2 O 5 K 2 O CaO MgO P 2 P 5 K 2 O 1 Dataran demak 0,006 0,055 Ib5 0,40 0,025 0,015 7,7 - 8,1 2 Endapan Serang 0,055 0,060 Ib5 0,60 0,081 0,014 8,1- 8,4 3 Endapan Tuntung 0,085 0,072 Ib5 0,75 0,028 0,021 7,9- 8,2 Kebanyakan tanah aluvial sepanjang aliran besar merupakan campuran dan mengandung cukup banyak unsur hara tanaman, sehingga umumnya dianggap tanah subur sejak dahulu. Permasalahannya adalah pengawasan tata air termasuk perlindungan terhadap banjir, drainase dan irigasi. Tekstur tanahnya sangat variabel, baik vertikal maupun horizontal, jika banyak mengandung lempung tanahnya sukar diolah dan menghambat drainase. Di daerah kering seperti di Timor, dataran rendah mempunyai tanah yang beragam dan dapat menggangu pertumbuhan. Garam ini dapat dihilangkan dengan drainase memakai air yang tidak bergaram seperti air irigasi atau penyiraman dengan air tawar. Jika masih banyak mengabsorbsi Na atau garam lainnya. Pengolahan tanah harus hati-hati dan sambil diberi gips atau sulfur, dan untuk memberbaiki struktur tanah menjadi granuler perlu dibenam bahan organik Rosmarkam, 2001. Tanah aluvial kurang dipengaruhi oleh iklim dan vegetasi, tetapi yang paling terlihat pengaruhnya pada ciri dan sifat tanahnya adalah bahan induk topografi sebagai akibat waktu terbentuknya tanah yang masih muda. Menurut bahan induknya terdapat tanah aluvial pasir, debu, lempung dan kapur. Memperhatikan cara terbentuknya maka fisiografi untuk terbentuknya tanah ini terbatas pada : a Lembah sungai b Dataran pantai, dan c Bekas danau Supriyo, 2009. Jenis tanah aluvial dapat dibedakan lagi atas dasar warnanya sebagai tanah aluvial coklat,tanah aluvial kelabu dan lain-lain. Tanah aluvial dapat dibagi menjadi 6 macam mineral yaitu : a Tanah aluvial yang memperlihatkan ciri-ciri hidromorfik mulai didalam penampang pada kedalaman antara 50 – 100 cm dari permukaan kebawah : Aluvial Gleiik Ag. b Tanah aluvial mempunyai sulfidik pada kedalaman kurang dari 125 cm dari permukaan : Aluvial Tionik At. c Tanah aluvial lain yang mempunyai bahan organik karbon 12 kg atau lebih kecuali seresah lapisan atas pada luas 1 m 2 sampai lapisan kerassedalam kurang dari 1 m permukaan tanah : Aluvial Humik Ah.

Dokumen yang terkait

Perubahan Pola Penyebaran Kadar Air Media Arang Sekam dan Pertumbuban Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir.) Pada Pemberian Air Secara Sinambung (Continue) Dan Terputus-Putus (Intermitient) Dengan Irigasi Tetes

0 8 93

Perubahan Pola Penyebaran Kadar Air Media Tanam Arang Sekam dan Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) pada Pemberian Air Secara Terus Menerus dengan Irigasi Tetes

0 7 6

Pengaruh berbagai Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan Kangkung Darat (Ipomea reptans Poir)

2 18 96

Pengaruh Kangkung (Ipomoea reptans Poir.) Terhadap Waktu Reaksi Sederhana.

0 0 24

PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS LIMBAH MEDIA TANAM JAMUR PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir.) | Fikri | Vegetalika 9277 20037 1 PB

0 0 11

ANALISIS KADAR LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) PADA TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans Poir) Suhaeni

0 0 8

Dinamika Akumulasi Kadmium Pada Tanaman Kangkung Darat (Ipomoae reptans Poir)

0 0 7

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans poir) TERHADAP VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KOMBINASI MEDIA TANAH DAN ARANG SEKAM

0 1 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MORFOLOGI DAN BOTANI TANAMAN KANGKUNG - RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans poir) TERHADAP VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KOMBINASI MEDIA TANAH DAN ARANG SEKAM - repository perpustakaan

1 3 10

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans P.) PADA MEDIA TANAM ARANG SEKAM DAN COCOPEAT SERTA KONSENTRASI POH CAIR

0 0 16