terendah sebesar 0,09, nilai tertinggi sebesar 2,72, rata-rata sebesar 0,8763, dan standar deviasi sebesar 0,52417. Standar deviasi
aktivitas yang lebih kecil dari rata ratanya menunjukan bahwa variabel aktivitas memiliki sebaran yang sangat kecil. Harga saham
memiliki nilai terendah sebesar 157, nilai tertinggi sebesar 26.350, rata-rata sebesar 6.684,22 dan standar deviasi sebesar 7.285,137.
Standar deviasi harga saham yang lebih besar dari rata ratanya menunjukan bahwa variabel harga saham memiliki sebaran yang
sangat besar.
34
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Uji Statistik dan Pembahasan
Untuk menjawab hipotesis pertama hingga keempat yaitu mengenai pengaruh positif profitabilitas, likuiditas, leverage dan aktivitas
terhadap harga saham maka dilakukan uji normalitas terlebih dahulu dan kemudian dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji
multikoliniearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Pedoman pengambilan keputusan yang digunakan adalah jika nilai Kolmogorov-smirnov signifikasinya 5, maka data
terseut terdistribusi secara normal. Berdasarkan uji normalitas dengan alat bantu program SPSS 20 diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 5.1: Hasil uji normalitas
Unstandardized Residual
N 121
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 6163.73367658
Most Extreme Differences Absolute
0.123 Positive
0.123 Negative
-0.075 Kolmogorov-Smirnov Z
1.353 Asymp. Sig. 2-tailed
0.051
Sumber: data sekunder yang diolah, 2015
Dari uji normalitas di atas Kolmogorov-smirnov menunjukan signifikasi sebesar 0.051 Maka dapat disimpulkan bahwa data
penelitian terdistribusi secara normal karena angka signifikasinya lebih dari 5.
2. Uji Asumsi Klasik
Setelah data diketahui terdistribusi secara normal maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji asumsi klasik yang
terdiri dari
uji multikolinearitas,
autokorelasi dan
heteroskedastisitas.
a. Uji multikolinearitas
Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF. Apabila
nilai VIF 10 berarti dalam data penelitian tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas Gujarati,2006:70.
Berdasarkan uji multikolinearitas dengan alat bantu SPSS 20 diperoleh hasil sebagai berikut.
Berdasarkan data di dalam tabel dapat disimpulkan bahwa
Tabel 5.2: Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Profitabiltas 0,549
1,682 Likuiditas
0,732 1,376
Leverage 0,695
1,439 Aktivitas
0,637 1,570
Sumber: data sekunder yang diolah, 2015
dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel karena nilai VIF menunjukan angka kurang dari 10.
b. Uji autokorelasi
Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji run test. Apabila signifikasinya lebih
dari 5 maka dalam data penelitian tidak ditemukan adanya autokorelasi. Berdasarkan uji autokorelasi dengan SPSS 20
diperoleh hasil berikut:
Tabel 5.3: Hasil Uji autokorelasi
Unstandardized Residual
Test Value
a
0,15323 Cases Test Value
60 Cases = Test Value
61 Total Cases
121 Number of Runs
60 Z
-0,273 Asymp. Sig. 2-tailed
0,785
Sumber: data sekunder yang dioleh, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 karena memiliki nilai
signifikasi 0.785 lebih besar dari 0.05
c. Uji heteroskedastisitas
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji heteroskedastisitas white. Apabila nilai chi square hitung
lebih kecil dari nilai chi square tabel maka tidak ditemukan