Uji Normalitas Deskripsi Sampel Penelitian

dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel karena nilai VIF menunjukan angka kurang dari 10.

b. Uji autokorelasi

Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji run test. Apabila signifikasinya lebih dari 5 maka dalam data penelitian tidak ditemukan adanya autokorelasi. Berdasarkan uji autokorelasi dengan SPSS 20 diperoleh hasil berikut: Tabel 5.3: Hasil Uji autokorelasi Unstandardized Residual Test Value a 0,15323 Cases Test Value 60 Cases = Test Value 61 Total Cases 121 Number of Runs 60 Z -0,273 Asymp. Sig. 2-tailed 0,785 Sumber: data sekunder yang dioleh, 2015 Berdasarkan data di dalam tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 karena memiliki nilai signifikasi 0.785 lebih besar dari 0.05

c. Uji heteroskedastisitas

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji heteroskedastisitas white. Apabila nilai chi square hitung lebih kecil dari nilai chi square tabel maka tidak ditemukan adanya heteroskedastisitas di dalam data penelitian dimana nilai chi square hitung didapat dari hasil perkalian antara njumlah sampel dengan R square. Dan chi square tabel didapat dari tabel chi square. Berikut adalah tabel 5.4 yang merupakan hasil uji heteroskedastisitas white. Tabel 5.4: Hasil Uji heteroskedastisitas Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,359 a 0,129 0,013 0,89636 Sumber: data sekunder yang diolah, 2015 Tabel 5.4lanjutan: Hasil uji heteroskedastisitas Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 12,567 14 0,898 1.117 0,352 b Residual 85,167 106 0,803 Total 97,734 120 Sumber: data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 5.4 di atas nilai chi square hitung adalah sebesar 15,609 yang diperoleh dari hasil kali antara jumlah sampel yaitu 121 dengan nilai R Square 0.129. Sedangkan chi square tabel adalah sebesar 23,685 yang diperoleh dari tabel dengan tingkat signifikasi 5 dengan drajat kebebasandf sebesar 14 15-1. Dengan itu besar nilai chi square hitung 15,609 lebih kecil dari jumlah nilai chi square tabel23,685. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Setelah uji asumsi klasik di atas, maka dapat

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG LISTING DALAM INDEKS LQ 45 PERIODE 2009-2013

0 7 68

Analisis Fundamental Harga Saham Indeks LQ 45 Sektor Properti Periode 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia

0 3 48

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan industry Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2009-2013

0 4 88

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 YANG TERDAFTAR DI Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhdap Return Saham Pada Perusahaan Indeks Lq 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHDAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45 Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhdap Return Saham Pada Perusahaan Indeks Lq 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014.

0 2 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM : Studi Kasus pada Emiten Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012.

0 1 56

Pengaruh Laporan Arus Kas terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus pada Saham LQ-45 Periode 2012-2014).

0 0 22

ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN PENILAIAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA SEKTOR LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 6

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham pada Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2007.

1 1 17

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR KIMIA DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13