commit to user 54
54 sebanyak 27 responden 90. Sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar
dengan kategori positif yaitu sebanyak 18 responden 60.
3. Uji Hipotesis
a. Pengaruh konseling terhadap pengetahuan Tabel 4.12 Pengaruh konseling terhadap pengetahuan responden
Status perlakuan
N Mean
SD t
Nilai p CI 95
lower upper
Konseling 30
12,28 .907
78,891 .000
12.73 13.41
Kontrol
Dari tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata variabel pengetahuan dari hasil perhitungan data maka didapat variabel pengetahuan
mempunyai rata-rata 12,28. Sedangkan untuk nilai t sebesar 78,891 dengan
signifikansi 0,000 α = 0,05. Yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara
pengetahuan responden tentang perawatan kaki pasien DM yang mendapat konseling dan yang tidak mendapat konseling.
b. Pengaruh konseling terhadap sikap
Tabel 4.13 Pengaruh konseling terhadap sikap responden Status
perlakuan N
Mean SD
t Nilai p
CI 95 lower
upper Konseling
30 45,53
3,759 71.001
.000 47.33
50.14
Kontrol
Dari tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata sikap responden tentang perawatan kaki DM yang mendapat konseling sebesar 48,73 dan yang
tidak mendapat konseling sebesar 42,33 dengan nilai t sebesar 71,001 dengan
commit to user 55
55 signifikansi 0,000
α = 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara sikap respoden tentang perawatan kaki DM yang
mendapat konseling dan yang tidak mendapat konseling. c. Pengaruh konseling terhadap perilaku
Tabel 4.14 Pengetahuan konseling terhadap perilaku responden Status
perlakuan N
Mean SD
t Nilai p
CI 95 lower
upper Konseling
30 40,58
5,732
42.809 0.000
42.66 46.94
Kontrol
Dari tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata perilaku responden tentang Perawatan penderita DM untuk yang pernah mendapat
konseling sebesar 40,58 sedangkan nilai rata-rata yang tidak mendapat konseling sebesar 36,37. Nilai t pada variabel perilaku responden terhadap perawatan kaki
DM sebesar 42,809 dengan signifikansi 0,000 α = 0,05 yang menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang signifikan antara perilaku responden terhadap perawatan kaki DM yang mendapatkan konseling dan yang tidak pernah mendapat
konseling.
B. Pembahasan