Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

commit to user 33 33 masalah kesehatan yang sedang dihadapinya. Hal ini penting karena klien akan dapat menyesuaikan sikap dan perilakunya terhadap masalah yang dihadapi, 2 dapat lebih meningkatkan kepercayaan diri klien dalam menghadapi suatu masalah, 3 dapat lebih meningkatkan kemandirian klien dalam membuat keputusan terhadap suatu masalah Azwar, 1995.

3. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

Konseling merupakan salah satu cara pendekatan keluarga untuk membantu orang lain memperoleh pengertian yang lebih baik mengenai dirinya dalam usahanya untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya. Dalam hal ini dengan konseling diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih baik tentang pemberantasan demam berdarah. Dengan pengetahuan yang baik akan mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang tentang perawatan kaki. Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang atau individu melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu Notoatmojo, 1997. Pengetahuan merupakan proses kognitif dari seseorang atau individu untuk memberikan arti terhadap lingkungan, sehingga masing-masing individu memberikan arti sendiri - sendiri terhadap stimuli yang diterima walaupun stimuli itu sama Winardi, 1996. Pengetahuan merupakan aspek pokok untuk menentukan perilaku seseorang maupun untuk mengatur perilakunya sendiri Simons et al, 1995. Sikap adalah respon seseorang yang masih tertutup tentang suatu objek atau stimulan dan merupakan kesiapan seseorang untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu Notoatmojo, 2003. Sikap seseorang tentang suatu obyek commit to user 34 34 adalah perasaan mendukung maupun perasaan tidak mendukung pada obyek tersebut Rumijati, 2002. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan faktor predisposisi bagi seseorang untuk berperilaku Simon et al, 1995. Sikap bukan dibawa sejak lahir, namun dapat dibentuk dari adanya interaksi sosial. Dalam interaksi sosial terjadi hubungan sebagai individu maupun anggota kelompok sosial yang saling mempengaruhi. Interaksi sosial ini meliputi hubungan antara individu dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan biologis yang ada di sekitarnya Hasanah, 2006. Struktur sikap terdiri dari 3 tiga komponen yang saling berinteraksi, yaitu komponen kognitif, afektif dan konatif. Komponen kognitif meliputi kepercayaan orang yang berlaku dan yang benar dari obyek sikap, komponen afektif merupakan emosional subyektif seseorang terhadap suatu sikap dan komponen konatif meliputi kecenderungan perilaku yang ada pada diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya Azwar, 1997. Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistim pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan. Respon atau reaksi manusia, baik bersifat pasif pengetahuan, persepsi dan sikap, maupun bersifat aktif tindakan yang nyata atau practice Notoatmodjo, 2003. Perilaku ditentukan oleh individu yang meliputi motif, nilai-nilai, dan sikap yang saling berinteraksi dengan lingkungan. Perilaku dipengaruhi oleh faktor kognitif dan afektif sikap. Faktor kognitif merupakan pengetahuan commit to user 35 35 seseorang tentang sesuatu dan faktor afektif merupakan sikap seseorang tentang sesuatu Simon et al, 1995. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng Long lasting. Sebaliknya apabila perilaku itu sendiri tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran yang tinggi maka akan tidak berlangsung lama Simon et al, 1995. B. PENELITIAN YANG RELEVAN 1. Penelitian oleh Nugroho 2008 dengan judul Keefektifan konseling keluarga terhadap pemberantasan demam berdarah dengue di kabupaten sragen, dan hasilnya terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku dengan tingkat significan pengetahuan ƿ =0,001, sikap ƿ = 0,000 dan perilaku ƿ = 0,000 2. Penelitian oleh Kurniawan 2008 pengaruh konseling keluarga terhadap peningkatan pengetahuan dan peran keluarga tentang perawatan kaki di Puskesmas Sidayu Gresik, hasil penelitian di dapatkan ada pengaruh konseling keluarga terhadap pengetahuan dan peran keluarga dengan tingkat signifikan pengetahuan 0,001 dan peran ƿ = 0,003. commit to user 36 36 C. KERANGKA PEMIKIRAN D. HIPOTESIS 1. Konseling berpengaruh meningkatkan pengetahuan tentang perawatan kaki. 2. Konseling berpengaruh memperbaiki sikap tentang perawatan kaki . 3. Konseling berpengaruh memperbaiki perilaku tentang perawatan kaki. Sikap thd perawatan kaki Gangrene diabetic ↓ Perubahan Perilaku ↑ Konseling Pendidikan Amputasi ¯ Pengetahuan perawatan kaki Perawatan kaki Keluarga Pelayanan kesehatan Sistem kesehatan commit to user 37 37 BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah True Eksperimen menggunakan pendekatan” Posttest-only Control Design”. B. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan di wilayah Kerja Puskesmas Kabuh dan dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2010. C. Populasi penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Diabetes Mellitus di wilayah kerja Puskesmas Kabuh Jombang dengan jumlah 125 orang. D. Sampel dan tekhnik sampling Tekhnik sampling adalah purposive sampling. Sampel dari penelitian ini diambil secara acak sesuai kriteria peneliti. Jumlah sampel dalam penelitian 60 orang 30 orang sebagai kelompok perlakuan dan dan 30 orang sebagai kelompok kontrol. Dalam penentuan jumlah sampel dengan memilih yang sesuai kriteria inklusi dan eklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: 1. Responden yang bersedia menjadi responden 2. Responden yang menderita penyakit diabetes militus Kriteria eklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Responden yang tidak bisa baca dan tulis

Dokumen yang terkait

Efektivitas Konseling Kelompok dan Media Promosi Keshatan Video terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Perawatan Kaki Penderita Diabetes Melitus di Klinik Diabetes Puskesmas Sering Medan 2013

3 68 186

Pengetahuan Keluarga Tentang Penatalaksanaan Diet Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Babussalam Kabupaten Aceh Tenggara

0 47 72

Tingkat Pengetahuan Penderita Diabetes Melitus Tentang Komplikasi Diabetes Mellitus Di Rsup H. Adam Malik, Medan

1 79 67

Faktor Risiko yang Memengaruhi Kasus Penderita Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Tahun 2014

2 27 161

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Tentang Penatalaksanaan DM pada Pasien DM di Puskesmas Ciputat Timur

9 88 112

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN KAKI DIABETIK TERHADAP PENGETAHUAN PERAWATAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Perawatan Kaki Diabetik terhadap Pengetahuan Perawatan Kaki pada Diabetes Mellitus di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

0 5 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN KAKI DIABETIK TERHADAP PENGETAHUAN PERAWATAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Perawatan Kaki Diabetik terhadap Pengetahuan Perawatan Kaki pada Diabetes Mellitus di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

0 2 13

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA DIABETES MELLITUS Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Penderita Diabetes Mellitus Dalam Pencegahan Luka Kaki Diabetik Di Desa Mrangge

0 3 16

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA DIABETES MELLITUS Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Penderita Diabetes Mellitus Dalam Pencegahan Luka Kaki Diabetik Di Desa Mrangge

0 2 11

TINGKAT PENGETAHUAN PERAWATAN KAKI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DENGAN ULKUS KAKI DIABETIK DI PUSKESMAS JATILAWANG

0 0 15