Identifikasi masalah Pembenah Tanah dan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) untuk Peningkatan Kualitas Bibit Tanaman Kehutanan Pada Areal Bekas Tambang Batubara

1.4 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah : 1. Kompos serbuk gergaji dapat digunakan sebagai media tumbuh alternatif pada semai tanaman uji 2. Penggunaan bahan pembenah tanah arang dan batubara memberikan pengaruh pada pertumbuhan tanaman 3. Penggunaan bahan pembenah tanah dapat meningkatkan perkembangan FMA pada media tanam 4. Penggunaan FMA akan meningkatkan pertumbuhan semai tanaman 5. Interaksi FMA dan bahan pembenah tanah akan meningkatkan pertumbuhan tanaman

1.5 Identifikasi masalah

Faktor lingkungan sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, yaitu : cahaya, tunjangan mekanik, suhu, hara, dan air. Tanah atau media tumbuh diharapkan memenuhi syarat dengan menyediakan seluruh atau sebagian kebutuhan dari faktor lingkungan kecuali cahaya. Kemampuan dan ketersediaan tanah sebagai media tanam yang menyediakan hara bagi tanaman merupakan masalah utama dalam produksi tanaman bibit terutama pada daerah-daerah yang marjinalmiskin hara. Perkembangan perakaran berhubungan erat dengan kesuburan media tanamnya. Semakin subur media tanam semai, perkembangan akan semakin besar dan semakin tinggi penetrasi akar pada media. Dampak nutrisi terhadap perkembangan akar terlihat dalam perkembangan bagian atas tanaman, turgor, kesehatan tanaman, dan kemampuan hidupnya. Kondisi tanah yang kritis dan masalah ketersediaan media tanam dapat diatasi dengan pemberian bahan organik yang bersifat ruah sekaligus penggunaan pembenah tanah dan selanjutnya didukung pula dengan pemanfaatan simbiosis mikroorganisme tanah yang bermanfaat seperti FMA. Bahan dasar pupuk organik yang banyak digunakan adalah limbah pertanian atau biomassa tanaman yang terlebih dahulu melalui proses pengomposan sehingga hara yang terkandung didalamnya menjadi tersedia bagi tanaman dan akan memberikan perubahan fisik, kimia dan biologi tanah. Beberapa penelitian pemanfaatan serbuk gergaji sebagai media tanam, diantaranya adalah yang dilakukan oleh Komarayati 1993. Penelitian tersebut menggunakan serbuk gergaji sebagai media tanam dikombinasikan residu padat pada bibit sengon Paraseriantes falcataria. Demikian pula penelitian serbuk gergaji yang dikomposkan dan diaplikasikan baik pada semai maupun di lapangan pun telah dilakukan. Hasil penelitian penelitian-penelitian tersebut penunjukkan potensi kompos serbuk gergaji bagi pertumbuhan tanaman cukup nyata dalam peningkatan tinggi dan diameter walaupun belum memberikan hasil terbaik Atas dasar pengalaman penelitian tersebut maka diperlukan penelitian dengan mengacu pada saran dan kesimpulan yang telah diberikan untuk mendapatkan kualitas bibit tanaman kehutanan yang baik dan adaptif di lapangan. Selanjutnya untuk mendukung kondisi media tumbuh, penggunaan pembenah tanah soil conditioning seperti arang dan batu bara juga dapat digunakan; serta sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, keberadaan Fungi Mikoriza Arbuskula FMA juga telah banyak diteliti dan nyata memberikan pengaruh yang besar. Oleh karena itu kombinasi-kombinasi teknologi ini diperlukan secara keseluruhan untuk mendapatkan kualitas bibit optimal yang dapat tumbuh pada lahan miskin hara seperti areal bekas tambang ini. Selama ini upaya penelitian dan perbanyakan bibit tanaman lebih banyak pada jenis-jenis tanaman cepat tumbuh fast growing spesies, padahal keanekaragaman jenis tumbuhan di Indonesia sangat besar sehingga masih belum banyak informasi-informasi pemanfaatan teknologi terbaru yang diaplikasikan untuk jenis-jenis tanaman lokal yang dimiliki, seperti A. crassna gaharu baru beberapa tahun terakhir dimulai penelitian yang dipelopori oleh Litbang Kehutanan dari perbanyakan hingga upaya peningkatan hasilnya. Calophyllum sp. baru intensif diteliti berkaitan dengan upaya pemanfaatannya sebagai biofuel; dan Palaquium sp. pun sama seperti jenis diatas baru terbatas pada upaya pemanfaatannya. Penelitian pembudidayaan untuk jenis-jenis ini sudah saatnya dimulai dengan dukungan teknologi terbaru yang telah banyak dikembangkan sehingga membantu upaya pemulihan areal hutan yang rusak untuk kembali seperti semua berjalan dengan optimal. Berdasarkan uraian diatas beberapa masalah yang akan dikaji pada penelitian ini adalah : Apakah kompos serbuk gergaji dapat digunakan sebagai pengganti topsoil dan berpengaruh terhadap pertumbuhan semai di persemaian pada tanaman kehutanan ? Apakah arang dan batubara dapat digunakan sebagai bahan pembenah tanah soil conditioning ? Apakah bahan pembenah tanah akan meningkatkan perkembangan FMA? Apakah FMA berpengaruh terhadap pertumbuhan semai tanaman yang ditanam pada media kompos serbuk gergaji ? Apakah terdapat interaksi antara perlakuan FMA dan pembenah tanah terhadap peningkatan pertumbuhan semai tanaman ?

1.6 Kerangka pemikiran