Tahapan Kegiatan Pembuatan Kompos Serbuk Gergaji

3.4 Tahapan Kegiatan Pembuatan Kompos Serbuk Gergaji

a. Penyiapan serbuk gergaji dicampur gambut dengan perbandingan 99 serbuk gergaji dan 1 gambut peat dicampur hingga merata. Campuran Serbuk gergaji ini ditambahkan larutan NH 4 OH 2 digunakan urea yang mempunyai bahan aktif 45 NH 4 OH dan ditambahkan air hingga kelembaban mencapai 80. Disimpan dalam kondisi anaerob selama 1 minggu ditutup dengan plastik hitam. b. Perlakuan pengayaan pembenah tanah ditambahkan sejak masa pencampuran pembuatan kompos, yaitu : a Serbuk gergaji 100 b Serbuk gergaji 90 + arang 10 c Serbuk gergaji 90 + batubara 10 d Serbuk gergaji 80 + batubara 10 + arang 10 Pada masing-masing perlakuan ditambahkan 2 NH 4 OH disimpan dalam kondisi anaerob selama 1 minggu. c. Masing-masing campuran ditambahkan sukrosa + 2 larutan NH 4 OH dan ditambahkan bakteri penambat nitrogen, diaduk merata agar aerasi terjaga dan bakteri dapat bekerja dengan optimal. Disimpan kembali dalam kondisi anaerob selam 1 minggu. Proses dekomposisi terhadap bahan oleh mikroorganisme mikro dapat berjalan sempurna maka kelembaban, dan aerasi perlu diperhatikan. Proses pembalikan dan pencampuran media dilakukan sedemikian rupa hingga merata sampai 4 minggu. Penanaman Bibit Tanaman persemaian a. Penyiapan media tanam semai Kompos serbuk gergaji pada masing-masing perlakuan dicampurkan dengan tanah yang telah disterilisasi dengan perbandingan 1:1 sebagai media tanam. Media tanam tersebut dimasukkan ke dalam polybag ukuran 10 x 15 cm dimana masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima belas tanaman sehingga setiap jenis tanaman membutuhkan 180 polybag dan dan total polybag yang digunakan adalah 540 buah. b. Perkecambahan Tanaman Uji Benih A. crassna dicuci untuk menghilangkan kotorannya kemudian dijemur sebentar ±2-3 jam dan ditabur pada bak kecambah dengan media zeolit steril dan ditutup dengan pasir halus steril. Sedangkan Calophyllum sp. dan Palaquium sp. dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran dan langsung ditabur pada bak kecambah dengan media tanah steril. Perkecambahan dilakukan 2 minggu sebelum penanaman. c. Aplikasi mikoriza Dua jenis endomikoriza yang digunakan merupakan hasil pengembangan dari Lab. Mikrobiologi Badan Litbang Kehutanan yaitu Glomus etuni catum dan Gigaspora margarita. Inokulum mikoriza diberikan bersamaan dengan waktu penyapihan bibit ke dalam polybag sebanyak 5 g dengan jumlah spora rata-rata 4.1. d. Penyapihan dan Pemeliharaan Penyapihan kecambah dari bedeng tabur ke polybag dilakukan setelah semai memiliki 2-3 daun. Pada saat penyapihan dilakukan seleksi dengan melihat bentuk kecambah yang berbatang lurus dan seragam. Tinggi tanaman uji yang disapih untuk tiap jenis berbeda-beda, A. crassna disapih dengan rata-rata ketinggian 5 cm sedangkan Calophyllum sp. dan Palaquium sp. disapih dengan rata-rata tinggi 8 cm. Setelah penyapihan tanaman disiram dan ditempatkan dalam rumah kaca sesuai layout percobaan. Pemeliharaan yang dilakukan adalah penyiraman dan pembersihan dari gulma secara rutin setiap hari secara manual. Pewarnaan Akar Metode pewarnaan akar menggunakan metode yang dikembangkan oleh Brundrett et al. 1996 dengan berbagai modifikasi. a. Akar semai yang telah dibersihkan dipotong-potong, dimasukkan ke tabung berisi KOH 2.5 selama 24 jam hingga terlihat jernih b. Jika akar belum jernih, KOH dibuang kemudian akar dimasukkan dalam larutan H 2 O 2 10 sebanyak 5-10 ml dan dibiarkan hingga akar jernih ± 10- 15 menit c. Akar dicuci bersih dan direndam dengan larutan 0.1 N HCL selama 10 menit d. Kelebihan larutan HCl dibuang, ditambahkan larutan pewarna yang terdiri atas Trypan blue 0.02 + glycerol 70 + aquadest 30 selama 24 jam e. Akar dicuci kembali dengan air mengalir dan direndam dalam larutan Glyserol 50 Diversitas Mikroba a. Pembuatan media NA : Ditimbang NA sebanyak 2.3 g dan agar 0.5 g dicampurkan dan dilarutkan dalam 100 ml aquadest, dipanaskan sambil diaduk, setelah mendidih dan homogen media disterilisasi dalam autoclaf pada suhu 121 C selama 15 menit. Ketika telah hangat kuku media dituang dalam petri steril 1-2 ml, didinginkan. Setelah padat petri disimpan terbalik agar uap tidak jatuh ke permukaan media. b. Isolasi mikroba: Isolasi dilakukan dengan metode cawan tuang untuk pembiakan bakteri sebab metode ini memungkinkan pertumbuhan semua jenis bakteri yang ada baik bakteri aerob maupun anaerob. Metode cawan tuang : kompos sebanyak 1 g dilarutkan dalam 10 ml air steril kemudian diaduk rata. Supernatan yang didapatkan diencerkan hingga dari 10 1 hingga 10 6 . Media NA yang telah hangat kuku dituang dalam cawan petri kemudian supernatan dicampurkan sebanyak 100 µl. Prosedur ini dilakukan secara aseptik. Masing-masing cawan petri diinkubasikan dengan posisi terbalik pada suhu kamar selama 24-72 jam. c. Pengamatan dilakukan setiap hari dengan menghitung jumlah koloni mikroba yang tumbuh pada media.

3.5 Pengukuran dan Analisis