Variabel terikat Variabel bebas

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel terikat

Pada penelitian ini sebagai variabel terikat adalah Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.

3.3.2 Variabel bebas

Pada penelitian ini ada lima variabel bebas yang dipergunakan, yaitu Earning Per Share EPS,Price Earnings Ratio PER, Return On Aset ROA, Net Profit Margin NPM, dan Debt To Equity Ratio DER.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel penelitian ini terdiri dari 5 lima variabel bebas independen dan 1 satu variabel terikat dependen yang akan dijelaskan berikut ini:

3.4.1 Earning Per Share EPS

Earning Per Share EPS merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik. Earning Per Share EPS mencerminkan jumlah uang yang diperoleh untuk setiap lembar saham perusahaan. Earning Per Share EPS merupakan perbandingan antara laba bersih Universitas Sumatera Utara setelah pajak dengan jumlah saham yang diterbitkan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : ��� = ���� �����ℎ �����ℎ ��ℎ�� ���� �������

3.4.2 Price Earning Ratio PER

Rasio ini menunjukkan seberapa tinggi suatu saham dibeli oleh investor dibandingkan dengan laba per lembar saham. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : ��� = ����� ��ℎ�� ���� ��� ������ ��ℎ��

3.4.3 Return On Asset ROA

Return On Asset ROA merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan dapat dihitung dengan membagi Net Income After Tax terhadap total aktiva Total Assets. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : ������ �� ����� = ���� �����ℎ ����� ������ × 100 Universitas Sumatera Utara

3.4.4 Net Profit Margin NPM

Net Profit Margin NPM merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dibandingkan penjualan yang dicapai. Net Profit Margin NPM dihitung dengan cara membagi keuntungan bersih dengan total penjualan. Rasio ini menunjukkan keuntungan bersih dengan total penjualan yang diperoleh dari setiap penjualan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : ��� ������ ������ = ���� �����ℎ ��������� × 100

3.4.5 Debt to Equity Ratio DER

Debt to Equity Ratio DER adalah rasio yang menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio perbandingan antara total hutang dengan total modal sendiri. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : ��� = ��������� ������� Universitas Sumatera Utara

3.4.6 Harga Saham

Harga saham adalah harga per lembar saham yang berlaku di pasar modal. Menurut Darmadji dan Fakhruddin 2006, “Harga saham di pasar modal terdiri atas tiga kategori, yaitu harga tertinggi high price, harga terendah low price dan harga penutupan close price”. Harga tertinggi atau terendah merupakan harga yang paling tinggi atau paling rendah yang terjadi pada satu hari bursa. Harga penutupan merupakan harga yang terjadi terakhir pada saat akhir jam bursa. Berdasarkan ketiga kategori tersebut dapat dilihat bahwa perubahan harga saham yang terjadi, seperti masing-masing investor sering mempunyai persepsi yang berbeda, sehingga kerapkali salah dalam mengambil keputusan investasi. Dampaknya investor sering tergesa-gesa untuk menjual sahamnya tanpa terlebih dahulu memperhitungkan apakah saham tersebut memiliki prospek yang bagus atau.

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiono 2006:90, ”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Universitas Sumatera Utara Adapun teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling berdasarkan kriteria: 1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2008, 2009, 2010, 2011 2. Perusahaan yang tidak delisting dari BEI selama periode pengamatan tahun 2008-2011 3. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap dari variabel yang diteliti Dari pembatasan data sampel yang digunakan, diperoleh hasil sebanyak 20 data perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini dengan populasi sebanyak 34 emiten. Sesuai penarikan sampel yang telah dilakukan terdapat 20 data perusahaan perbankan 20 x 4 = 80 sampel. Daftar perusahaan yang dijadikan populasi dan sampel dapat dilihat dalam tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Daftar Perusahaan perbankan yang Menjadi Sampel NO. Nama Perusahaan Kriteria Penentuan Sampel Sampel 1 2 3 1. Bank Agroniaga Tbk    Sampel 1 2. Bank Artha Graha Internasional Tbk    Sampel 2 3. Bank Bukopin Tbk    Sampel 3 4. Bank Bumi Arta Tbk   X 5. Bank Bumiputera Indonesia Tbk   X 6. Bank Capital Indonesia Tbk    Sampel 4 7. Bank Central Asia Tbk    Sampel 5 8. Bank Century Tbk X   9. Bank CIMB Niaga Tbk    Sampel 6 10. Bank Danamon Indonesia Tbk    Sampel 7 11. Bank Ekonomi Raharja Tbk    Sampel 8 12. Bank Eksekutif Internasional Tbk X   13. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk    Sampel 9 14. Bank Int l Indonesia Tbk   X 15. Bank Kesawan Tbk   X Universitas Sumatera Utara 16. Bank Mandiri Persero Tbk    Sampel 10 17. Bank Mayapada Internasional Tbk    Sampel 11 18. Bank MEGA Tbk    Sampel 12 19. Bank Negara Indonesia Tbk    Sampel 13 20. Bank OCBC NISP Tbk    Sampel 14 21. Bank Nusantara Parahyangan Tbk    Sampel 15 22. Bank Pan Indonesia Tbk    Sampel 16 23. Bank Permata Tbk    Sampel 17 24. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk    Sampel 18 25. Bank Swadesi Tbk X   26. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk    Sampel 19 27. Bank Victoria International Tbk    Sampel 20 28. Bank Windu Kentjana International Tbk   X 29. Bank Mutiara Tbk X   30. Bank Tabungan Negara Tbk X   31. Bank Pundi Indonesia Tbk X   32. Bank Jawa Barat dan Banten Tbk X   33. Bank Sinamas Tbk X   34. Bank Of India Indonesia X   Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, diperoleh 20 perusahaan perbankan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel penelitian ini dan diamati selama periode 2008-2011.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dengan cara dokumentasi, dimana data yang diperoleh tidak diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Penelitian ini data-data diperoleh melalui website www.idx.co.id , dan literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.7 Metode Analisis Data

Peneliti menggunakan analisis regresi berganda dan menggunakan alat bantu SPSS 17 Stastical Product and Services Solution. Analisis regresi dapat digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel dependen dan independen secara menyeluruh baik secara simultan atau secara parsial. Menurut Ghozali, 2001, “Sebelum melakukan uji regresi linier berganda, metode ini mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik guna mendapatkan hasil terbaik”. Dalam penggunaan regresi berganda, pengujian hipotesis harus menghindari adanya kemungkinan penyimpangan asumsi-asumsi klasik. Universitas Sumatera Utara Tujuan pemenuhan asumsi klasik ini dimaksud agar variabel independen sebagai estimator atas variabel dependen tidak mengalami bias.

3.7.1 Pengujian asumsi klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Adapun masing-masing pengujian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

3.7.1.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali 2006, “Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak”. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Alat analisis yang digunakan dalam uji ini adalah uji Kolmogorov – Smimov satu arah atau analisis grafis. Dasar pengambilan keputusan normal atau tidaknya data yang diolah adalah sebagai berikut: a. Jika nilai Z hitung Z tabel, maka distribusi sampel normal. Universitas Sumatera Utara b. Jika nilai Z hitung Z tabel, maka distribusi sampel tidak normal.

3.7.1.2 Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali 2006, “Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen”. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi ini adalah dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas dan apabila korelasinya signifikan antar variabel bebas tersebut maka terjadi multikolinieritas. Seperti yang dijelaskan oleh Ghozali 2011 sebagai berikut : a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen terjadi korelasi yang cukup tinggi umumnya 0,90, maka indikasi terjadi multikolinearitas. Tidak adanya nilai korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dan multikolinieritas. Multikolinieritas dapat terjadi karena kombinasi dua atau lebih variabel independen. c. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya yaitu variance inflactor factor VIF. Kedua variabel ini menunjukkan setiap variabel independen Universitas Sumatera Utara manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF yang tinggi. Batasan umum yang digunakan untuk mengukur multikolinieritas adalah tolerance 0,1 dan nilai VIF 10 maka terjadi multikolinieritas.

3.7.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2006, ”Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain”. Jika varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedositas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedasitas . Menurut Ghozali 2006, “ Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y’ adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya yang telah di studentized”. Selain dengan menggunakan analisis grafik, pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Uji Glejser. Uji ini mengusulkan Universitas Sumatera Utara untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2006, “Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas”.

3.7.1.4 Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali 2006, ”Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya”. Alat analisis yang digunakan adalah uji Durbin – Watson Statistic. Untuk mengetahui terjadi atau tidak autokorelasi dilakukan dengan membandingkan nilai statistik hitung Durbin Watson pada perhitungan regresi dengan statistik tabel Durbin Watson pada tabel. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : a. Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound du dan 4–du maka koefisien autokorelasi = 0, berari tidak ada autokorelasi. Universitas Sumatera Utara b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound dl maka koefisien autokorelasi 0, berarti ada autokorelasi positif. c. Bila nilai DW lebih besar dari 4-dl maka koefisien autokorelasi 0, berarti ada autokorelasi negatif. d. Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara 4-du dan 4-dl, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.7.2 Analisis Regresi Berganda

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda adalah teknik statistik melalui koefisien parameter untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian terhadap hipotesis baik secara parsial maupun simultan dilakukan setelah model regresi yang digunakan bebas dari pelanggaran asumsi klasik. Tujuannya adalah agar hasil penelitian dapat diinterpretasikan secara tepat dan efisien. Persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut : y = ∝ +� 1 � 1 + � 2 � 2 + � 3 � 3 + � 4 � 4 + � 5 � 5 + e Universitas Sumatera Utara Keterangan : Y = Return saham α = konstanta e = error � = koefisien regresi � 1 = Earning Per Share EPS � 2 = Price Earnings Ratio PER � 3 = Return On Asset ROA � 4 = Net Profit Margin NPM � 5 = Debt to Equity Ratio DER

3.7.3 Pengujian Hipotesis

Menurut Ghozali 2006, “ketepatan fungsi regresi dalam mengestimasi nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fit-nya”. Secara statistik dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik f dan koefisien determinasinya. Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji yang dikehendaki statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak. Ho yang menyatakan bahwa variabel independen tidak berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap variabel dependen. Sebaliknya disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. Universitas Sumatera Utara

3.7.3.1 Uji statistik t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut: 1. Ho = b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Ho = b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : 1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung t tabel. Artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. 2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung t tabel. Artinya variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

3.7.3.2 Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat.. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut : 1. Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = b7 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama. 2. Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ b7 ≠ 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : 1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung F tabel. Artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. 2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung F tabel. Artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara

3.7.3.3 Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali 2006, “Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen, Besarnya koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1”. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis stastik yang menggunakan persamaan regresi linear berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data berupa laporan keuangan perusahaan perbankan yang diperoleh dari www.idx.co.id , selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik. Penelitian ini menggunakan perusahaan yang bergerak pada sektor perbankan. Adapun perusahaan yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki laporan keuangan dan data yang lengkap yang diperlukan dalam penelitian ini selama tahun 2008 – 2011. Kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah : 4. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2008, 2009, 2010, 2011 5. Perusahaan yang tidak delisting dari BEI selama periode pengamatan tahun 2008-2011 6. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap dari variabel yang diteliti Universitas Sumatera Utara Setelah melakukan pengelolaan terhadap data laporan keuangan perusahaan perbankan pada periode 2008-2012 yang terkumpul di dapat data untuk setiap variabel sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara

4.1 Earning Per Share EPS

NO. Nama Perusahaan Tahun 2008 2009 2010 2011 1. Bank Agroniaga Tbk 0,29 1 4 12 2. Bank Artha Graha Internasional Tbk 4 5 10 12 3. Bank Bukopin Tbk 65 63 80 94 4. Bank Capital Indonesia Tbk 8 5 5 14 5. Bank Central Asia Tbk 234 276 344 437 6. Bank CIMB Niaga Tbk 28 66 106 129 7. Bank Danamon Indonesia Tbk 303 183 343 352 8. Bank Ekonomi Raharja Tbk 98 124 111 71 9. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 25 24 26 43 10. Bank Mandiri Persero Tbk 254 341 439 535 11. Bank Mayapada Internasional Tbk 16 6 25 58 12. Bank MEGA Tbk 309 169 299 277 13. Bank Negara Indonesia Tbk 80 163 220 321 14. Bank OCBC NISP Tbk 55 75 55 107 15. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 95 93 114 164 16. Bank Pan Indonesia Tbk 35 38 52 93 17. Bank Permata Tbk 58 62 110 131 18. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 483 592 930 620 19. Bank Tabungan Pensiunan Nasional 401 75 739 247 Universitas Sumatera Utara Tbk 20. Bank Victoria International Tbk 10 12 27 32 Universitas Sumatera Utara

4.2 Price earnings Ratio

NO. Nama Perusahaan Tahun 2008 2009 2010 2011 1. Bank Agroniaga Tbk 807,37 219,18 41,09 9,46 2. Bank Artha Graha Internasional Tbk 13,44 15,57 10,97 8,24 3. Bank Bukopin Tbk 3,10 5,93 8,12 6,17 4. Bank Capital Indonesia Tbk 12,61 19,71 19,87 11,12 5. Bank Central Asia Tbk 13,87 17,57 18,61 18,31 6. Bank CIMB Niaga Tbk 17,47 10,84 17,94 9,45 7. Bank Danamon Indonesia Tbk 10,22 24,91 16,64 11,65 8. Bank Ekonomi Raharja Tbk 22,69 21,74 22,55 28,74 9. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 1,99 11,78 11,21 5,13 10. Bank Mandiri Persero Tbk 7,97 13,77 14,81 12,62 11. Bank Mayapada Internasional Tbk 105,04 104,69 53,44 24,54 12. Bank MEGA Tbk 11,34 13,61 10,61 12,63 13. Bank Negara Indonesia Tbk 8,50 12,17 17,62 11,83 14. Bank OCBC NISP Tbk 12,84 13,34 30,80 10,10 15. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 15,96 14,00 10,79 7,95 16. Bank Pan Indonesia Tbk 16,78 19,99 21,82 8,41 17. Bank Permata Tbk 8,39 12,90 16,22 10,34 18. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 9,47 12,91 11,29 10,89 19. Bank Tabungan Pensiunan Nasional 2,99 8,76 17,87 13,75 Universitas Sumatera Utara Tbk 20. Bank Victoria International Tbk 9,24 11,49 5,84 4,01 Universitas Sumatera Utara

4.3 Return On Asset ROA dalam persen

NO. Nama Perusahaan Tahun 2008 2009 2010 2011 1. Bank Agroniaga Tbk 0,04 0,07 0,46 1,29 2. Bank Artha Graha Internasional Tbk 0,17 0,27 0,49 0,52 3. Bank Bukopin Tbk 1,13 0,97 1,04 1,31 4. Bank Capital Indonesia Tbk 0,70 0,64 0,52 1,38 5. Bank Central Asia Tbk 2,35 2,41 2,61 2,82 6. Bank CIMB Niaga Tbk 0,66 1,46 1,77 1,94 7. Bank Danamon Indonesia Tbk 1,43 1,55 2,44 2,38 8. Bank Ekonomi Raharja Tbk 1,44 1,54 1,38 0,85 9. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 1,92 1,50 1,85 1,95 10. Bank Mandiri Persero Tbk 1,48 1,81 2,05 2,26 11. Bank Mayapada Internasional Tbk 0,74 0,54 0,76 1,39 12. Bank MEGA Tbk 1,44 1,35 1,85 1,63 13. Bank Negara Indonesia Tbk 0,61 1,09 1,65 2,00 14. Bank OCBC NISP Tbk 0,93 1,18 0,72 1,26 15. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 0,81 0,74 0,89 1,03 16. Bank Pan Indonesia Tbk 1,09 1,18 1,15 1,79 17. Bank Permata Tbk 0,84 0,86 1,35 1,17 18. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 2,42 2,31 2,84 3,26 19. Bank Tabungan Pensiunan Nasional 2,77 1,89 2,42 3,00 Universitas Sumatera Utara Tbk 20. Bank Victoria International Tbk 0,62 0,63 1,04 1,79 Universitas Sumatera Utara

4.4 Net Profit Margin NPM dalam persen

NO. Nama Perusahaan Tahun 2008 2009 2010 2011 1. Bank Agroniaga Tbk 0,27 0,52 3,76 12,61 2. Bank Artha Graha Internasional Tbk 1,74 2,51 5,33 5,80 3. Bank Bukopin Tbk 10,02 8,78 11,33 14,22 4. Bank Capital Indonesia Tbk 7,06 9,09 6,55 15,29 5. Bank Central Asia Tbk 24,92 249,43 30,26 33,89 6. Bank CIMB Niaga Tbk 5,90 12,22 18,44 19,02 7. Bank Danamon Indonesia Tbk 8,76 8,26 16,01 15,65 8. Bank Ekonomi Raharja Tbk 16,01 18,31 18,02 16,54 9. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 12,22 10,11 12,90 16,05 10. Bank Mandiri Persero Tbk 16,61 18,79 21,48 24,32 11. Bank Mayapada Internasional Tbk 6,41 4,39 7,19 13,10 12. Bank MEGA Tbk 12,61 12,16 19,97 16,41 13. Bank Negara Indonesia Tbk 6,06 10,46 15,84 21,17 14. Bank OCBC NISP Tbk 9,73 11,28 8,42 15,56 15. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 8,90 7,11 10,35 10,69 16. Bank Pan Indonesia Tbk 10,62 10,99 13,18 18,53 17. Bank Permata Tbk 8,31 7,00 14,69 13,59 18. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 19,45 18,93 22,87 28,36 19. Bank Tabungan Pensiunan Nasional 14,37 10,54 14,58 18,29 Universitas Sumatera Utara Tbk 20. Bank Victoria International Tbk 6,47 5,87 10,28 22,30 Universitas Sumatera Utara

4.5 Debt To Equity Ratio DER

NO. Nama Perusahaan Tahun 2008 2009 2010 2011 1. Bank Agroniaga Tbk 9,95 7,57 9,97 9,01 2. Bank Artha Graha Internasional Tbk 12,97 15,02 15,16 15,62 3. Bank Bukopin Tbk 14,08 13,65 15,45 12,07 4. Bank Capital Indonesia Tbk 7,83 5,86 7,09 6,71 5. Bank Central Asia Tbk 9,55 9,14 8,51 8,09 6. Bank CIMB Niaga Tbk 10,09 8,55 9,43 8,08 7. Bank Danamon Indonesia Tbk 9,09 5,23 5,40 4,49 8. Bank Ekonomi Raharja Tbk 10,18 9,75 8,35 8,00 9. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 8,86 8,48 7,25 9,75 10. Bank Mandiri Persero Tbk 10,75 10,23 9,81 7,81 11. Bank Mayapada Internasional Tbk 4,80 6,68 5,81 6,79 12. Bank MEGA Tbk 11,15 10,66 10,82 11,70 13. Bank Negara Indonesia Tbk 12,07 10,88 6,50 6,90 14. Bank OCBC NISP Tbk 8,43 7,96 8,81 8,08 15. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 9,87 9,55 9,25 10,28 16. Bank Pan Indonesia Tbk 7,02 6,16 7,81 6,85 17. Bank Permata Tbk 11,59 10,57 8,31 10,09 18. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 10,01 10,63 10,02 8,43 19. Bank Tabungan Pensiunan Nasional 7,47 9,93 7,19 7,31 Universitas Sumatera Utara Tbk 20. Bank Victoria International Tbk 9,66 10,69 12,88 8,74 Universitas Sumatera Utara

4.6 Harga Saham Perusahaan variabel dependen

NO. Nama Perusahaan Tahun 2008 2009 2010 2011 1. Bank Agroniaga Tbk 235 141 168 118 2. Bank Artha Graha Internasional Tbk 50 76 107 96 3. Bank Bukopin Tbk 200 375 650 580 4. Bank Capital Indonesia Tbk 101 98 102 160 5. Bank Central Asia Tbk 3.250 4.850 6.400 8.000 6. Bank CIMB Niaga Tbk 495 710 1.910 1.220 7. Bank Danamon Indonesia Tbk 3.100 4.550 5.700 4.100 8. Bank Ekonomi Raharja Tbk 2.225 2.700 2.500 2.050 9. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 50 280 290 220 10. Bank Mandiri Persero Tbk 2.025 4.700 6.500 6.750 11. Bank Mayapada Internasional Tbk 1.670 1.670 1.330 1.430 12. Bank MEGA Tbk 3.500 2.300 3.175 3.500 13. Bank Negara Indonesia Tbk 680 1.980 3.875 3.800 14. Bank OCBC NISP Tbk 700 1.000 1.700 1.080 15. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 1.510 1.300 1.230 1.300 16. Bank Pan Indonesia Tbk 580 760 1.140 780 17. Bank Permata Tbk 490 800 1.790 1.360 18. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 4.575 7.650 10.500 6.750 Universitas Sumatera Utara 19. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 1.200 3.900 13.200 3.400 20. Bank Victoria International Tbk 93 138 160 129 4.2Analisis Data Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif Menurut Santoso 2003:11, “statistik deskriptif adalaf proses pengumpulan dan peringkasan data, serta upaya untuk menggambarkan berbagai karakteristik yang pada data yang telah terorganisasi tersebut”. Menurut Sugiyono 2005:142. “Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi”. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean , standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness. Peneliti menggunakan statistik deskriptif apabila hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Universitas Sumatera Utara

4.7 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation EPS 80 .29 930.00 159.0286 187.10127 PER 80 1.99 807.37 28.8699 92.44539 ROA 80 .04 3.26 1.3985 .73415 NPM 80 .27 249.40 15.9500 27.24523 DER 80 4.49 15.62 9.2654 2.41897 Harga Saham 80 50.00 13200.00 2199.4625 2560.52034 Valid N listwise 80 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui: 1. Jumlah sampel N sebanyak 80. 2. Earning Per Share terendah adalah 0,29, Earning Per Share adalah 930,0 dengan rata-rata 159,0 serta standard deviasi 187,1. 3. Price Earnings Ratio terendah adalah 1,99, Price Earnings Ratio adalah 807,37 dengan rata-rata 28,87 serta standard deviasi 92,4. 4. Return On Asset terendah adalah 0,04, Return On Asset tertinggi adalah 3,26 dengan rata-rata 1,39 serta standard deviasi 0,73. 5. Net Profit Margin terendah adalah 0,27, Net Profit Margin tertinggi adalah 249,4 dengan rata-rata 15,95 serta standard deviasi 27,2. Universitas Sumatera Utara 6. Debt To equity Ratio terendah adalah 4,49, Debt To equity Ratio tertinggi adalah 15,62 dengan rata-rata 9,26 serta standard deviasi 2,41. 7. Harga Saham terendah adalah 50,0 , Harga Saham tertinggi adalah 13200,0 dengan rata-rata 2199,4 serta standard deviasi 2560,5. 4.2.2Pengujian Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki disrtibusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak condong ke kiri atau condong ke kanan. Setelah melakukan uji normalitas dengan menggunakan software SPSS 17 diketahui bahwa model regresi penelitian ini berdistribusi secara normal hal ini dapat disimpulkan melalui: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Berdasarkan grafik histrogram maupun grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini berdistribusi secara normal hal ini tergambar pada grafik histrogram, dimana grafik tidak menceng kekiri atau kekanan garfik seimbang antara kiri dan kanan dan pada grafik normal plot tampak bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Universitas Sumatera Utara

2. Analisis Stastistik

Berdasarkan output SPSS dibawah ini terlihat bahwa nilai asymp sig 2- tailed adalah 0,199 dan diatas nilai signifikan 0,05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N 74 Normal Parameters a,,b Mean ,0000000 Std. Deviation 525,75835652 Most Extreme Differences Absolute ,125 Positive ,125 Negative -,065 Kolmogorov-Smirnov Z 1,074 Asymp. Sig. 2-tailed ,199 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 80 93

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Analisis Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

2 51 99

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Pengaruh Return On Assets, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham dengan Dividen Tunai Sebagai Variabel Moderating Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 137

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79