4.10 Model Summary
b
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1
.969
a
,939 ,934
544,74488 1,856
4.2.3 Pengujian Hipotesis Penelitian 4.2.3.1 Metode Regresi Linear Berganda
Menurut Situmorang 2008:109, “Regresi liniear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa variabel bebas yang biasa
disebut X1, X2, X3 dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y”.
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .969
a
,939 ,934
544,74488
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa R = 0,969 berarti hubungan antara Earning Per Share, Price Earnings Ratio, Return On Assets, Net Profit Margin,
dan Debt To Equity Ratio terhadap Harga Saham sebesar 96,9 . Adjusted R Square sebesar 0,934 berarti 93,4 faktor- faktor Harga Saham dapat dijelaskan
oleh Earning Per Share, Price Earnings Ratio, Return On Assets, Net Profit Margin, dan Debt To Equity Ratio sedangkan 6,6 dapat dijelaskan oleh faktor-
faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini seperti variabel current ratio dan variabel dividend payout ratio. Kedua variabel tersebut tidak dimasukkan dalam
Universitas Sumatera Utara
variabel penelitian oleh peneliti karena keterbatasan data dalam melakukan penelitian ini.
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linear berganda. Adapun bentuk dari analisis regresi linear berganda yang
digunakan secara umum adalah sebagai berikut: Y = a + b
1
EPS + b
2
PER + b
3
ROA + b
4
NPM + b
5
DER + e Dimana:
EPS : Rasio antara earning terhadap jumlah saham PER : Rasio antara harga saham terhadap earning per lembar saham.
ROA : Rasio antara pendapatan terhadap Aktiva NPM : Rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penjualan bersih
DER : Rasio antara total hutang terhadap ekuitas perusahaan.
Hasil dari pengujian menggunakan regresi linier berganda dengan program SPSS 17 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
4.11 Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 1354,561
369,850 3,662
,000 EPS
11,989 ,583
,988 20,565
,000 PER
,234 ,717
,011 ,326
,745 ROA
-229,402 165,747
-,075 -1,384
,171 NPM
7,091 2,447
,094 2,898
,005 DER
-106,892 28,459
-,123 -3,756
,000
Berdasarkan tabel diatas makan rumus regresinya adalah: Y = 1354,561 + 11,989X1 + 0 ,234X2 - 229,402X3 + 7,091X4 -
106,892X5 + e Dengan demikian, koefisien dari masing-masing variabel dapat dijelaskan
sebagai berikut: 1. Konstanta = 1354,561 menunjukkan bahwa selain variabel-variabel yang
telah ditentukan EPS, PER, ROA, NPM, dan DER ada variabel-variabel lain yang mempengaruhi besarnya harga saham sebesar 1354,561 satuan.
Atau dengan kata lain apabila EPS, PER, ROA, NPM, dan DER bernilai nol maka proporsi harga saham adalah sebesar 1354,561 satuan.
Universitas Sumatera Utara
2. Koefisien EPS = 11,989 menunjukkan adanya hubungan positif antara EPS dengan Harga saham. Hal ini dapat diartikan jika EPS naik satu satuan,
maka Proporsi kepemilikan saham asing akan naik sebesar 11,989 dengan asumsi variabel yang lain konstan. Dengan demikian hasil ini telah
mendukung teori yang mendasarinya dan sesuai dengan prediksi sebelumnya dimana EPS diharapkan mempunyai koefisien positif terhadap
harga saham. .
3. Koefisien PER = 0 ,234 menunjukkan adanya hubungan positif antara PER dengan harga saham akan tetapi dikarenakan nilai sig melebihi 0,05 maka
PER dikatakan Tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
7. Koefisien ROA = - 229,402 menunjukkan adanya hubungan negatif antara ROA dengan harga saham akan tetapi dikarenakan nilai sig melebihi dari
0,05 maka variabel ROA dikatakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
8. Koefisien NPM = 7,091 menunjukkan adanya hubungan positif antara NPM dengan harga saham. Hal ini dapat diartikan jika NPM naik satu
satuan maka harga saham akan naik sebesar 7,091 satuan dengan asumsi variabel yang lain konstan.
Universitas Sumatera Utara
9. Koefisien DER = - 106,892 menunjukkan adanya hubungan negatif antara DER dengan harga saham. Hal ini dapat diartikan jika DER naik satu
satuan maka harga saham akan turun sebesar - 106,892 satuan dengan asumsi variabel yang lain konstan.
4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Uji F digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel independen yang
dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secra bersam-sama terhadap variabel dependen.
Bentuk pengujian adalah Ho: bi = b2 = ..... = bk = 0, artinya semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan atau tidak memiliki
pengaruh terhadap variabel dependen dan Ha: b1 ≠ b2 ≠ ..... ≠ b3 = 0, artinya
semua variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen atau dengan kata lain semua variabel independen tersebut memiliki
pengaruh terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan
ketentuan jika signifikan 0,05 maka Ha diterima dan Jika signifikansi 0,05 maka Ha ditolak Serta membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan F
menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ha diterima dan sebaliknya.
4.12 ANOVA