Harga Saham Perusahaan variabel dependen One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

4.6 Harga Saham Perusahaan variabel dependen

NO. Nama Perusahaan Tahun 2008 2009 2010 2011 1. Bank Agroniaga Tbk 235 141 168 118 2. Bank Artha Graha Internasional Tbk 50 76 107 96 3. Bank Bukopin Tbk 200 375 650 580 4. Bank Capital Indonesia Tbk 101 98 102 160 5. Bank Central Asia Tbk 3.250 4.850 6.400 8.000 6. Bank CIMB Niaga Tbk 495 710 1.910 1.220 7. Bank Danamon Indonesia Tbk 3.100 4.550 5.700 4.100 8. Bank Ekonomi Raharja Tbk 2.225 2.700 2.500 2.050 9. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 50 280 290 220 10. Bank Mandiri Persero Tbk 2.025 4.700 6.500 6.750 11. Bank Mayapada Internasional Tbk 1.670 1.670 1.330 1.430 12. Bank MEGA Tbk 3.500 2.300 3.175 3.500 13. Bank Negara Indonesia Tbk 680 1.980 3.875 3.800 14. Bank OCBC NISP Tbk 700 1.000 1.700 1.080 15. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 1.510 1.300 1.230 1.300 16. Bank Pan Indonesia Tbk 580 760 1.140 780 17. Bank Permata Tbk 490 800 1.790 1.360 18. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 4.575 7.650 10.500 6.750 Universitas Sumatera Utara 19. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 1.200 3.900 13.200 3.400 20. Bank Victoria International Tbk 93 138 160 129 4.2Analisis Data Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif Menurut Santoso 2003:11, “statistik deskriptif adalaf proses pengumpulan dan peringkasan data, serta upaya untuk menggambarkan berbagai karakteristik yang pada data yang telah terorganisasi tersebut”. Menurut Sugiyono 2005:142. “Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi”. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean , standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness. Peneliti menggunakan statistik deskriptif apabila hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Universitas Sumatera Utara

4.7 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation EPS 80 .29 930.00 159.0286 187.10127 PER 80 1.99 807.37 28.8699 92.44539 ROA 80 .04 3.26 1.3985 .73415 NPM 80 .27 249.40 15.9500 27.24523 DER 80 4.49 15.62 9.2654 2.41897 Harga Saham 80 50.00 13200.00 2199.4625 2560.52034 Valid N listwise 80 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui: 1. Jumlah sampel N sebanyak 80. 2. Earning Per Share terendah adalah 0,29, Earning Per Share adalah 930,0 dengan rata-rata 159,0 serta standard deviasi 187,1. 3. Price Earnings Ratio terendah adalah 1,99, Price Earnings Ratio adalah 807,37 dengan rata-rata 28,87 serta standard deviasi 92,4. 4. Return On Asset terendah adalah 0,04, Return On Asset tertinggi adalah 3,26 dengan rata-rata 1,39 serta standard deviasi 0,73. 5. Net Profit Margin terendah adalah 0,27, Net Profit Margin tertinggi adalah 249,4 dengan rata-rata 15,95 serta standard deviasi 27,2. Universitas Sumatera Utara 6. Debt To equity Ratio terendah adalah 4,49, Debt To equity Ratio tertinggi adalah 15,62 dengan rata-rata 9,26 serta standard deviasi 2,41. 7. Harga Saham terendah adalah 50,0 , Harga Saham tertinggi adalah 13200,0 dengan rata-rata 2199,4 serta standard deviasi 2560,5. 4.2.2Pengujian Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki disrtibusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak condong ke kiri atau condong ke kanan. Setelah melakukan uji normalitas dengan menggunakan software SPSS 17 diketahui bahwa model regresi penelitian ini berdistribusi secara normal hal ini dapat disimpulkan melalui: Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Berdasarkan grafik histrogram maupun grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini berdistribusi secara normal hal ini tergambar pada grafik histrogram, dimana grafik tidak menceng kekiri atau kekanan garfik seimbang antara kiri dan kanan dan pada grafik normal plot tampak bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Universitas Sumatera Utara

2. Analisis Stastistik

Berdasarkan output SPSS dibawah ini terlihat bahwa nilai asymp sig 2- tailed adalah 0,199 dan diatas nilai signifikan 0,05 dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N 74 Normal Parameters a,,b Mean ,0000000 Std. Deviation 525,75835652 Most Extreme Differences Absolute ,125 Positive ,125 Negative -,065 Kolmogorov-Smirnov Z 1,074 Asymp. Sig. 2-tailed ,199 Universitas Sumatera Utara

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas independen . Model regersi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai kolersi antara sesama variabel independen sama dengan nol. Metode untuk menguji adanya multikolinieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Batas tolerance adalah 0,10 dan VIF adalah 10. Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1354,561 369,850 3,662 ,000 EPS 11,989 ,583 ,988 20,565 ,000 ,391 2,555 PER ,234 ,717 ,011 ,326 ,745 ,857 1,167 ROA -229,402 165,747 -,075 -1,384 ,171 ,305 3,283 NPM 7,091 2,447 ,094 2,898 ,005 ,854 1,171 DER -106,892 28,459 -,123 -3,756 ,000 ,842 1,187 Universitas Sumatera Utara Dari hasil analisis menunjukkan bahwa semua variabel tersebut memiliki tolerance diatas 0,1 dan VIF dibawah 10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada problem multikolinieritas pada model regresi diatas sehingga model regresi layak dipakai.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke pengamantan yang lain. Jika variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitass atau tidak terjadi heteroskedastisitas. 1. Grafik Scatterplot Grafik Scatterplot menunjukan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Dari grafik diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu yang jelas dan tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model yang diajukan layak untuk dipakai dalam menguji variabel dependen berdasarkan masukan dari variabel- variabel independennya. Universitas Sumatera Utara Dari uji asumsi klasik ini juga dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang akan digunakan. Dengan demikian model regresi berganda dengan variabel independen yang telah ditentukan tersebut dapat digunakan untuk tujuan penelitian.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya . Jika terjadi kolerasi, maka dinamakan ada problem autokolerasi. Autokolerasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Hal ini sering ditemukan pada runtut dari satu observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada runtut waktu 9 time series karena “ gangguan “ pada seseorang individu kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokolerasi. Berdasarkan output SPSS dibawah ini diketahui bahwa nilai Dubrin Waston sebesar 1,856 sehingga dapat dikatakn tidak terjadi autokolerasi hal ini berdasarkan pengambilan keputusan ada tidaknya autokolerasi menurut Santoso 2002: 218 dengan cara melihat besaran Durbin waston D – W sebagai berikut: • Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokolerasi positif. • Angka D-W diantara -2 sampai +2 berati tidak ada autokolerasi. • Angka D-W diatas +2, berarti ada autokolerasi negatif Universitas Sumatera Utara

4.10 Model Summary

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 80 93

Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 93 78

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Analisis Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

2 51 99

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Pengaruh Return On Assets, Earning Per Share dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham dengan Dividen Tunai Sebagai Variabel Moderating Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 137

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79