Bahan Ajar Prosedur Penelitian

59 Kanedi, 2014 Pembelajaran Matematika Dengan Teknik Problem Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu konvensional. Namun demikian, pembelajaran pada dua kelompok tetap mengacu kepada silabus yang telah disepakati antara peneliti dan guru yang mengajar pada dua kelompok tersebut. Kegiatan pembelajaran pada kelompok kontrol dilakukan seperti biasanya, yaitu guru mengawali pembelajaran dengan membahas soal-soal sebelumnya, kemudian memberikan penjelasan konsep yang baru secara informatif yang dilanjutkan dengan memberikan contoh soal dan diakhiri dengan memberikan soal latihan. Pada kelompok control, tidak ada perlakuan khusus dari peneliti. Sedangkan kegiatan pembelajaran pada kelompok eksperimen, selengkapnya dapat dilihat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang terdapat pada Lampiran A.2

J. Bahan Ajar

Untuk menunjang pembelajaran dalam penelitian ini, digunakan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Bahan ajar didesain agar kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa dapat berkembang dengan baik. Bahan ajar dalam penelitian ini, berupa lembar aktivitas siswa dan lembar problem posing. Lembar aktivitas siswa berisikan konsep matematika, dalam hal ini volume kubus, dan balok. Konsep matematika tersebut akan dapat ditemukan oleh siswa melalui penarikan kesimpulan dari beberapa tugas yang terdapat dalam lembar aktivitas siswa. Sedangkan lembar problem posing berisikan satu situasi yang berhubungan dengan materi yang dipelajari pada saat itu. Dari situasi tersebut, siswa diminta untuk merumuskan sejumlah pertanyaan dan menyelesaikan salah satu dari pertanyaan yang telah dibuatnya. Kedua bahan ajar ini hanya diberikan kepada kelompok eksperimen pada setiap pertemuan. Secara keseluruhan, jumlah pertemuan dalam penelitian ini adalah sebanyak enam kali yang disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran matematika pada kelas yang bersangkutan. Secara lengkap, bahan ajar dapat dilihat pada Lampiran A.2. 60 Kanedi, 2014 Pembelajaran Matematika Dengan Teknik Problem Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

K. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Melakukan studi kepustakaan tentang pembelajaran matematika di sekolah dasar. 1 Melakukan observasistudi pendahuluan melalui wawancara dengan guru sekolah dasar, atau guru yang mengajar matematika untuk memperoleh informasi mengenai proses belajar mengajar, hasil belajar siswa, serta permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran. 2 Menyusun proposal penelitian. 3 Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. 4 Melakukan uji coba instrumen. 5 Menentukan subjek penelitian. 6 Memperkenalkan pembelajaran problem posing, berdiskusi, memberikan pelatihan dan simulasi kepada guru yang mengajar di kelas eksperimen. 7 Memberikan pretes kepada kedua kelompok penelitian, kemudian menentukan rerata dan simpangan baku dari masing-masing kelompok untuk mengetahui kesamaan kemampuan kedua kelompok terhadap konsep matematika. 8 Mengusahakan agar kondisi kedua kelompok tetap sama, kecuali pada pemberian perlakuan. Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen adalah pembelajaran problem posing sedangkan pada kelompok kontrol adalah pembelajaran matematika konvensional. 9 Memberikan postes kepada kedua kelompok untuk mengetahui kemampuan penalaran dan komunikasi matematika setelah mendapat perlakuan yang berbeda. 10 Melakukan pengolahan dan analisis data hasil penelitian untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematika antar siswa yang mengikuti pembelajaran problem posing dan siswa yang mengikuti pembelajaran biasa. 11 Melakukan analisis data observasi, angket, jurnal siswa dan hasil wawancara. 12 Menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. 61 Kanedi, 2014 Pembelajaran Matematika Dengan Teknik Problem Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Secara skematis prosedur penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Bagan 3.2 Sema Prosedur Penelitian Studi Pendahuluan Penyusunan rancangan pembelajaran problem posing Penyusunan rancangan pembelajaran konvensional Penyusunan uji coba, revisi, dan pengesahan instrumen Penentuan subjek Pretes Pelaksanaan Pembelajaran Problem Posing Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional Postes Analisis data Kesimpulan Kanedi, 2014 Pembelajaran Matematika Dengan Teknik Problem Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalalaran Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan bahawa: 1. Kemampuan penalaran matematis siswa yang mmperoleh pembelajaran dengan teknik problem posing secara statistik berbeda secara signifikan dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Karena rata-ratanya lebih tinggi maka kemampuan penalaran siswa yang belajar dengan teknik problem posing lebih baik daripada siswa yang belajar dengan secara konvensional. 2. Peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan teknik problem posing secara statistik berbeda secara signifikan dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Karena rata-rata peningkatan lebih tinggi, maka peningkatan kemampuan penalaran siswa yang belajar dengan teknik problem posing lebih baik daripada siswa yang belajar dengan secara konvensional. 3. Kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan teknik problem posing secara statistik berbeda secara signifikan dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Karena rata-ratanya lebih tinggi maka kemampuan komunikasi siswa yang belajar dengan teknik problem posing lebih baik daripada siswa yang belajar dengan secara konvensional 4. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mmperoleh pembelajaran dengan teknik problem posing secara statistik berbeda secara signifikan dibandingkan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Karena rata-rata peningkatan lebih tinngi, maka peningkatan kemampuan komunikasi lebih baik daripada siswa yang belajar dengan secara konvensional.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK DAN MOTIVASI SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING.

0 2 45

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) : Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas V dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur

1 5 52

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas IV di Dua Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Leles Kabu

1 3 67

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL CORE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.

1 2 61

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH :Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa SMA di Kabupaten Bima.

0 1 50

PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN SELF ESTEEM SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS.

4 16 59

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR : Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 4 50

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INVESTIGATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V SD Negeri di Kota Tasikmalaya.

13 54 50

Pembelajaran Matematika Dengan Metode Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Penalaran Matematik Siswa Sekolah Dasar (Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas V SDN dalam Gugus 1 di Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hul

0 1 45

PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Eksperimen pada Siswa Kelas IV di SDN Kota Bandung.

0 0 41